Tag Archive for: yogyakarta

Tujuh tenant Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII terima pendanaan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) sebesar Rp 1.750.000.000 dari Direktorat Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbud Ristek RI melalui Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (UII).

Hibah tersebut merupakan bantuan pendanaan penelitian/riset dalam rangka pengembangan CPPBT di Perguruan Tinggi Tahun 2021 dalam rangka mendorong hilirisasi hasil riset dan inovasi.

Adapun tujuh tenant Inkubator Bisnis IBISMA UII yang telah lolos seleksi sekaligus menjadi penerima Bantuan Pendanaan Penelitian/Riset Dalam Rangka Pengembangan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi adalah sebagai berikut:

  1. Usy-Box Urinalysis Rapid Test Service
  2. Idemes 2.0
  3. ITMS 1.0 (Indonesia Tyre Monitoring System)
  4. Netraku
  5. Nect Optima
  6. Ranger Px-Ii (Rice Cooker Sehat Rendah Gula)
  7. Zakea Indonesia

Tujuh Tenant IBISMA UII Terima Pendanaan CPPBT

Plt. Direktur Riset Teknologi, Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendikbud Ristek RI, Prof. Teuku Faisal Fathani, Ph.D., IPU., ASEAN Eng. mengemukakan startup dewasa ini menjadi pilihan. Meskipun startup merupakan perusahaan rintisan dan kecil, namun startup dapat menciptakan gelombang dalam ekonomi yang mengubah cara hidup masyarakat.

“Tidak serta merta kita melepas begitu saja pra-startup ataupun startup ini, maka diperlukan inkubator,” tutur Prof. Teuku Faisal pada Kick off Program Pra-Start up yang diselenggarakan secara daring pada Rabu (12/1) oleh IBISMA UII.

Prof. Teuku Faisal mengemukakan, Program Pra-Startup Perguruan Tinggi 2021 terbagi dalam dua gelombang dengan anggaran 71.5 Millyar. Gelombang I diseleksi oleh Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN dan diserahkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Sementara gelombang II berasal dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) yang diseleksi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. “UII telah mengikuti di gelombang I,” paparnya.

Lebih lanjut Prof. Teuku Faisal memaparkan progres Program Pra-Startup Perguruan Tinggi 2021 pada gelombang I. Dijelaskan, sebanyak 310 lulus seleksi administrasi dari 464 proposal yang diusulkan. Selanjutnya, lulus desk evaluasi sebanyak 174 dan terakhir 149 dinyatakan lulus seleksi presentasi. “Selamat kepada UII yang telah mengirimkan tujuh wakilnya,” tutur Prof. Teuku Faisal.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. menyampaiakan ucapan selamat kepada Tujuh tenant IBISMA UII yang mendapat pendanaan. Menurutnya hal ini sangat membanggakan terlebih menjadi salah satu jumlah penerima pendanaan yang tertinggi. “Ini juga menjadi tantangan bagi kami untuk bagaimana bisa mempertahankan prestasi tersebut, mudah-mudahan prestasi ini bisa kita pertahankan,” harap Wiryono Raharjo.

Wiryono Raharjo mengemukakan pengembangan kewirausahaan di UII dilakukan dengan pendekatan yang sering disebut sebagai triangular approach. Terdapat tiga sisi, yang pertama adalah penguatan kurikulum yang berbasis entrepreneur learning outcome (ELO). Kemudian yang kedua adalah penguatan skill wirausaha melalui program-program inkubasi bisnis.

Lalu, yang ketiga adalah penguatan kemitraan antara universitas dengan industri, salah satunya adalah hilirisasi riset. “Hari ini, kita lebih membahas penguatan skill wirausaha melalui program inkubasi bisnis. Khususnya di UII ini yang dikawal oleh IBISMA,” tutup Wiryono Raharjo.

Sementara Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan UII Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. dalam materi tertulis menjelaskan, CPPBT adalah calon usaha baru/rintisan berbasis teknologi berasal dari perguruan tinggi yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dan produknya masih berwujud prototipe atau draft program aplikasi (sub-bidang TIK).

“Program CPPBT dari Perguruan Tinggi yang sudah digulirkan sejak tahun 2016 adalah instrumen pendanaan yang mampu mengaplikasikan fungsinya dalam menghilirisasi hasil-hasil inovasi teknologi yang ada di perguruan tinggi. Inovasi inilah diharapkan nantinya dapat menjadi sebuah usaha bisnis baru yang siap bersaing di pasar,” paparnya.

Seperti diketahui bahwa salah satu tujuan utama dari program CPPBT PT ini adalah meningkatkan nilai tambah invensi dari lingkungan sivitas akademika UII agar bernilai komersial serta menumbuhkan calon perusahaan berbasis teknologi dari lingkungan UII. Sasaran program yang ingin dicapai adalah terwujudnya produk inovasi dari UII yang siap untuk masuk ke tahapan pra komersial serta terwujudnya CPPBT yang berasal dari UII.

Arif Wismadi pada Kick off Program Pra-Start up menyinggung beberapa peluang funding lainnya yang dapat diikuti. Salah satunya yaitu dari nyatakan.id yang merupakan program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kemudian, ada peluang funding dalam bidang kuliner, yaitu foodstartupindonesia.com dengan aspek-aspek syariah. Lalu, terdapat peluang program startup di 1000startupdigital yang dapat dipertemukan dengan beberapa investor, dan peluang pendanaan lainnya.

Program Inkubasi Bisnis IBISMA 2022 “UBIC 8.0”

Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII adalah inkubator bisnis berbasis teknologi yang melakukan proses pra inkubasi dan inkubasi untuk pengusaha pemula berbasis teknologi. IBISMA bertujuan untuk memfasilitasi program-program pembinaan kewirausahaan di lingkungan UII maupun Umum dalam rangka membentuk pengusaha muda yang memiliki keunggulan dalam inovasi bisnis atau teknologi, kemandirian dan profesionalisme, serta mampu berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan ekonomi bangsa Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut Universitas Islam Yogyakarta melalui Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirasusahaan/Simpul Tumbuh Divisi IBISMA berupaya melakukan berbagai program kegiatan yang terkait dengan inovasi teknologi. Salah satunya adalah Program Inkubasi Bisnis IBISMA UII, yaitu UII Bussiness & Innovation Challenge (UBIC).

UBIC adalah seleksi tenant StartUp IBISMA untuk civitas UII dan masyarakat DIY dengan fasilitas program inkubasi selama 8 bulan. UBIC juga merupakan Program Pendanaan Hibah StartUp Inovasi dengan total pendanaan sebesar 200 juta setiap tahunnya. Dana Hibah StartUp ini merupakan sebuah kesempatan untuk pengusaha muda berkolaborasi dan bersinergi dengan Inkubator dalam pembentukan dan pengembangan Startup. IBISMA juga memberikan akses pendanaan dari berbagai kementerian, seperti Kementerian Koperasi dan UKM hingga Kemenristek/BRIN.

Program Inkubasi Bisnis IBISMA 2022 “UBIC 8.0”

Program Inkubasi Bisnis IBISMA 2022 “UBIC 8.0” ini akan dimulai dari Januari hingga Agustus 2022. Peserta UBIC ini tidak hanya untuk pihak internal dari UII tetapi alumni dan pihak eksternal juga bisa mendaftarkan usaha rinstisannya. Dalam hal ini, IBISMA memberikan fasilitas pendanaan total 200 juta.  Selain itu, berkesempatan mendapatkan pendanaan lain dari pihak-pihak yang bekerja sama dengan IBISMA. Pada program ini, IBISMA juga memberikan pelatihan dengan lebih dari 20 kurikulum bersama mentor-mentor yang expert pada bidangnya.

Panduan dan Format Proposal Program Pendanaan Hibah Startup IBISMA UII 2022 UBIC 8.0 pada tautan berikut:

Download Segera

Formulir pendaftaran dapat diakses pada tautan berikut:

Daftar Sekarang

Growth Festival 2021 yang diselenggarakan oleh Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) sudah sampai pada hari ketiga, Kamis (21/10). Hari ketiga ini diisi dengan talkshow Food & Baverage Hack yang akan disampaikan oleh Danu Sofwan, CEO dan Founder Es Teh Indonesia. Talkshow ini dipandu langsung oleh Ahmad Syihabbudin Zankie, S.T.

Danu Sofwan memperkenalkan dirinya sebagai founder dan owner dari Radja Cendol, Es Teh Indonesia, Basreng Gonjreng, dan beberapa lini bisnis. Ia juga menjadi investor di beberapa UMKM, “jadi kalau teman-teman punya ide bisnis, sudah punya konsepnya bisa diajukan website danusofwan.com dan disana sudah lengkap cara dan panduannya,” jelasnya.

Setelah itu ia langsung menjelaskan materi mengenai “Strategi Cuan Bisnis Kulineran”. Pada kesempatan kali ini ia membagikan cerita prosesnya dalam berbisnis. Danu flashback ke belakang, ia lahir dari keluarga yang berkecukupan. Sejak SMP ia sudah diberikan fasilitas mobil dan dikasih apapun yang ia mau oleh orang tua. Kemudian tiba-tiba perusahaan Ayahnya mengalami kebangkrutan dan 2 tahun kemudian meninggal dunia tanpa meninggalkan apapun. Sejak saat itu ia menjadi tulang punggung keluarga.

Setelah kejadian tersebut, Danu memulai bisnisnya dengan menjadi reseller atau menjual kembali barang yang sudah ada. Ia menjalani sepuluh aktivitas usaha, yaitu kaos kaki, sepatu, baju, dan lain sebagainya. “Akhirnya saya menyadari bahwa saya hanya menjalani aktivitas dagang, saya tidak sedang berbisnis,” ujarnya. Berdagang dan berbisnis adalah hal yang berbeda. Sampai akhirnya ia bertemu dengan konsep Radja Cendol yang merupakan bisnis pertamanya. Danu pun belajar berbisnis ini hanya dari Google.

“Dalam waktu satu setengah tahun saya bisa membeli ruko 3 lantai secara cash di daerah Pondok Kelapa Jakarta Timur karena saya benar-benar disiplin,” tuturnya.

Strategi Cuan Bisnis Kulineran

Kesuksesannya ini dapat dicapai karena memiliki empat pilar disiplin yang selalu ia pegang. Empat pilar disiplin itu adalah disiplin diri, disiplin spiritual, disiplin finansial, dan disiplin waktu. Danu juga membagikan rumus dalam berbisnis, yaitu concept, intelectual property, empower, edukasi, helping, evaluasi, dan momentum. “Ketika kita ngomongin dunia bisnis, sebenarnya ada dua aliran. Aliran pertama adalah mengikuti tren, contohnya boba. Aliran yang kedua adalah melawan arus, saya senengnya sama aliran yang kedua. Memang sangat menantang, kita harus mempunyai faktor pembeda,” ujarnya.

Dunia bisnis itu ada prosesnya, yaitu starting, monetizing, systemizing, maintaining, dan growing & multiplying. Hal penting lainnya, yaitu marketing mix atau 4P (product, people, price, promotion). Tidak kalah penting, dalam bisnis kita harus memperhatikan target market, seperti mass market, broad market, atau niche markets.

“Penyakit berbahaya dalam berbisnis. Jangan kutuan atau kurang pengetahuan, jangan kudisan atau kurang disiplin anget-angetan, dan jangan kremian atau kurang ilmu ih ada aja yang disalahkan. Jadi, ketika kita belum berhasil melakukan sesuatu, pasti masih ada ilmu yang belum kita tau. Tekad, nekat, niat, semangat aja ga cukup, pentingnya keilmuan,” jelas Danu.

Tiga pola yang membuat kita berkembang, yaitu buka mindset, riset, dan jangan lambat. “Teman-teman ini sudah masuk ke era digital, membuat segala sesuatu yang vertikal menjadi horizontal. Maksudnya sekarang bukan lagi yang besar mengalahkan yang kecil, tetapi yang cepat mengalahkan yang lambat,” lanjutnya. Danu juga membagikan tips untuk membuat produk laku, yaitu extra ordinary, unique selling proposition, dan history. Extra ordinary artinya perlu ada faktor berbeda dan tak biasa dari segi konten, packaging, dan lainnya. Unique selling proposition artinya bukan sekedar unik tetapi punya nilai jual. History artinya memasukkan nyawa tentang cerita dan value dari produk kita.

Bagaimana caranya scale up bisnis?

  1. Product validation – Pastikan produknya sesuai dengan taste masyarakat di segmentasi daerah/kota yang diincar.
  2. Market fit – Target konsumen, kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi, keunggulan bisnis kita dibanding kompetitor, fitur apa saja yang dimiliki produk, pengalaman pengguna (user experience).
  3. Operation – Perhatikan SOP & KPI.
  4. Lifetime – Perhatikan masa kadaluarsa produk.
  5. Channel & Distribution – Perhatikan networking & Supply Chain.
  6. Financial statement – Sekeras apapun upaya kita untuk scale up bisnis kalau tidak punya plan dan data keuangan, pasti akan banyak terjadi kebocoran.

Kamis (21/10) Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) melanjutkan rangkaian Growth Festival 2021. Hari ketiga ini terdapat agenda Virtual Expo Stumall yang diakses melalui website https://simpultumbuh.uii.ac.id/growthfest/ lalu langsung saja klik expo pada laman tersebut. Expo tersebut berisikan ide-ide bisnis dari kolaborasi Business Ideation Psypreneur, Kewirausahaan Syariah Teknik Industri dan PBI.

Sinergi IBISMA dan Psypreneur untuk Menggali Potensi Mahasiswa dalam Kewirausahaan

Sambutan sekaligus penyampaian kegiatan kolaborasi dengan Psypreneur oleh Resnia Novitasari, S.Psi., M.A. selaku Ketua Program Studi Psikologi UII. “Terima kasih kepada IBISMA UII yang telah bersinergi dengan semua pemangku kepentingan atau pentahelix termasuk Prodi Psikologi UII dalam beberapa tahun terakhir untuk menggali potensi mahasiswa terkait dengan kewirausahaan,” ucapnya.

Menurutnya tema Growth Fest tahun ini sangat menarik, yaitu Scaling Deep to Scaling Up. Hal itu membuat ia teringat dengan semangatnya UII, yakni menguatkan akar, menjulangkan dahan, dan melebatkan buah. “Setiap proses yang dilakukan tentunya kita berharap kebermanfaatan akan menjadi semakin lebat seiring dengan kegiatan Growth Fest ini dilakukan,” harapnya.

Prodi Psikologi memandang bahwa tema Growth Fest ini sangat selaras dengan cita-cita mereka, yakni untuk menumbuhkan karakter mahasiswa dengan profetik, profesional, dan problem solver. Harapannya mahasiswa lulusan dari Prodi Psikologi ini bukan menjadi pencetus masalah melainkan pemecah masalah dalam dunia kewirausahaan yang bisa membantu mewujudkan itu.

“Misalnya dengan thinking out of the box itu ya berpikir di luar kebiasaan, kemampuan agility atau tangkas perubahan serta inovatif dan terakhir tentunya karakter profesional yang bisa ditumbuhkan melalui kegiatan wirausaha melalui karakter mandiri bertanggung jawab, berani mengambil resiko beserta seluruh konsekuensinya,” tuturnya.

Kaprodi Psikologi ini juga melihat laman IBISMA yang luar biasa ide-idenya. “Ide yang bermunculan pada kanvas bisnis yang saya lihat ini punya relasi dengan yang dekat sekali dengan psikologi, misalnya saja isu-isu kesehatan mental dalam berbagai bentuk start up atau ada beberapa produk yang dia itu eco friendly serta inovasi tentunya untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya. Ia merasa bersyukur, karena artinya semangat inovasi ini sudah mulai ditangkap oleh mahasiswa, yaitu kaitannya adalah menambah value dari setiap hal yang dilakukan.

Kemudian, ia juga menjelaskan berkaitan dengan Psypreneur untuk Prodi Psikologi yang masih sama seperti tahun sebelumnya, yakni kegiatan ini menjadi bagian dari mata kuliah Kewirausahaan Syariah yang diambil oleh mahasiswa semester 5, yaitu angkatan 2019. “Oleh sebab itu, kami sangat mengapresiasi atas kolaborasi yang apik antara tim dari Psypreneur Prodi Psikologi UII dan juga dengan tim dari IBISMA,” lanjutnya. Diskusi berkelanjutan juga terus dilakukan dengan pihak IBISMA UII.

Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) menggelar hari ketiga rangkaian Growth Festival 2021 pada Kamis (21/10). Acara hari ini dimulai dengan sambutan pembukaan dari Kepala IBISMA UII. Amarria Dila Sari, S.T., M.Sc. mengutip dari Nelson Mandela, yaitu “The youth of today are the leaders of tomorrow”. Dari kutipan tersebut ia menyampaikan harapannya terkait acara hari ini. “Harapannya acara ini dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan organisasi ataupun bisnisnya,” ujarnya. Selanjutnya, Kepala IBISMA UII ini juga memaparkan sekilas terkait program yang ada di IBISMA UII.

Kemudian, dilanjutkan dengan webinar bertema Youth Leadership yang disampaikan oleh Penghageng Tepas Tandha Yekti Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu Hayu. Sesi webinar ini dipandu langsung oleh Ketua Program Inkubasi IBISMA UII, Rininta Hanum S.T., M.Eng.

Diawali dengan membahas teori Level 5 Hierarchy of Leadership yang ada di buku Good to Great dari Jim Collins. Level pertama adalah highly capable individual, kedua contributing team member, ketiga competent manager, keempat effective leader, dan level yang tertinggi adalah executive.

Hierarchy of Leadership

Level 1: Highly Capable Individual

Hayu mulai menjelaskan dari level yang pertama, yaitu highly capable individual. “Tidak semua orang punya personality atau mindset yang pas untuk menjadi team player, tapi untuk menjadi great leader bagi semua team player harus menjadi highly capable individual,” jelasnya. Highly capable individual ini membutuhkan pengetahuan yang relevan diiringi dengan penerapannya. Level pertama ini juga membutuhkan kemampuan pendukung, misalnya listening. Tidak kalah penting dari yang sebelumnya, untuk mewujudkan highly capable invidual itu harus menjadi seseorang yang bisa diandalkan. “Menjadi seseorang yang bisa diandalkan itu membuat orang lain merasa butuh. Saya tidak terlalu mempedulikan knowledge dan skills, namun lebih ke good working habits seperti tepat waktu dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Ia juga memaparkan mengenai “Watak Kesatriya”. Ini adalah sebuah filosofi yang sudah ada sejak Hamengkubuwono I dan masih diterapkan di Keroton Yogyakarta. Watak Kesatriya terdiri dari empat, yaitu nyawiji, greget, sengguh, dan ora mingkuh. Nyawiji adalah pikiran, ucapan, tingkah laku yang sama, dan tidak munafik. Greget adalah mengerjakan sesuatu dengan penuh semangat dan kesungguhan. Sengguh adalah percaya diri tanpa menjadi sombong atau merendahkan yang lain. Ora mingkuh adalah tidak lari dari tantangan dan tidak takut menghadapi kesulitan.

“Jadi untuk point knowledge, skills, dan good working habits dikombinasikan dengan watak kesatriya ini akan mendorong kita menjadi highly capable individual,” pikir Hayu.

Level 2: Contributing Team Member

Level kedua adalah contributing team member. “Kita mulai berelasi dengan sesama,” tuturnya. Ia mengemukakan bahwa untuk mencapai level kedua ini maka harus working well with others atau komunikatif, awareness of team dynamic, dan empati. Selain itu, untuk seseorang yang ingin menjadi leader maka ia juga harus bisa memimpin dan dipimpin. Selanjutnya, untuk mewujudkan hal tersebut maka harus mengerti bahwa tugasmu terhubung dengan yang lain. Kemudian, jika bisa bekerja sama mencapai tujuan dan bisa bersaing secara sehat maka level kedua ini dapat terwujud.

Level 3: Competent Manager

Kemudian, level ketiga adalah competent manager. Untuk menjadi competent manager, maka ia harus mengerti batasan teman dan bawahan-atasan, menjadi pemimpin yang memberikan hasil tidak hanya individual tetapi team, dan mengerti people management di mana beda personality maka beda manajemen.

Level 4: Effective Leader

Naik lagi ke level selanjutnya, yaitu effective leader. “Kamu harus mengerti gimana caranya mengkomunikasikan visimu,” ujarnya. Empat hal yang dapat diterapkan untuk menjadi seorang effective leader adalah communicating their vision, people development, making hard decisions, dan lead by example. “Seorang effective leader itu bukan cuma yang nyuruh-nyuruh, tetapi juga memberi contoh,” tuturnya.

Level 5: Executive

Level lima adalah executive. Menurut Jim Collins, executive itu memiliki humility + will atau mampu melihat keluar untuk memberi pujian dan melihat ke dalam untuk memberi kritik. Kemudian, executive juga harus menyiapkan penerus yang lebih baik hingga rela jatuh bangun demi keberhasilan institusi.

“Kita itu butuh pemimpin. Hal yang tidak boleh dilupakan, yaitu ketika kalian berada pada posisi atas kalian itu butuh yang dipimpin. Hal ini yang sering dilupakan ketika orang sudah sampai di atas. Bergerak sebagai kesatuan kalau kamu tidak bisa memberi pemahaman kepada orang lain, geraknya ga akan pernah ke arah yang sama,” pungkasnya.

Sebelum sesi ini ditutup, maka pada kesempatan kali ini Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh memberikan bantuan berbagi kepedulian “Peduli Anak Istimewa” melalui penggiat gerakan sosial Gusti Kanjeng Ratu Hayu.

Kompetisi Startup Kosmetik 2021

Kementerian Perindustrian RI melalui Direktorat Industri Kecil, Menengah dan Aneka kembali mengadakan Kompetisi Startup Kosmetik 2021. Kompetisi ini terbuka untuk umum bagi pelaku Industri Kecil Menengah bidang kosmetik di Indonesia.

Persyaratan Peserta

  • Peserta adalah IKM (Industri Kecil Menengah) dan Maklon Produk Kosmetik
  • Usaha telah berjalan minimal 2 tahun
  • Tim dari Startup merupakan Warga Negara Indonesia
  • Sudah memiliki produk kosmetik (minimal 1 varian produk)
  • Mempunyai Proposal Rencana Bisnis (Business Plan)
  • Omzet maksimal Rp1 Milyar/tahun
  • Pemenang kompetisi Kosmetik 2019 tidak diperbolehkan menjadi peserta

Pendaftaran dapat melalui formulir online: http://bit.ly/KompetisiStartupKosmetik21 

Ayo segera daftar dan lengkapi persyaratannya!

Batas akhir pendaftaran: 31 Oktober 2021

Raih kesempatan mendapatkan pendampingan bisnis dan total hadiah senilai Rp 100 Juta!

Jangan sampai kelewatan yaa

 

#kompetisi #kompetisikosmetik #lomba #infolomba #lombakosmetik #kompetisistartup #startup #businessdevelopment #productdevelopment #product #rnd #research #development #kosmetik #makeup #bodycare #spa #lulur #masker #handsanitizer #bedak #rias #perawatan

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi TRIZ yang dilaksanakan pada tanggal 13-16 September 2021 pelatihan dan sertifikasi dibimbing oleh bapak Dr.Eng Risdiyono. Acara dilaksanakan secara online melalui zoom meeting.

 

Sebanyak 32 peserta mengikuti pelatihan dan dan sertifikasi TRIZ . Acara dimulai dengan workshop di hari pertama Senin, 13 September 2021 dengan tema “Introduction to Triz” dan “Basic Concept of TRIZ” yang mana pelatihan di hari pertama ini adalah perkenalan dasar terhadap materi serta penyampaian informasi teknis pelatihan dan tata tertib untuk dipatuhi selama kegiatan berlangsung. Pelatihan di bagi 2 sesi, sesi pertama di pagi hari dan sesi kedua di siang hari, kemudian pada hari berikutnya dilanjutkan dengan materi pembahasan mengenai Sturctured Problem Solving dan Function Analysis Trimming

Webinar Inovasi

Pada Rabu (15/09) selain kegiatan pelatihan yang dipandu oleh bapak Dr.Eng Risdiyono, juga diselenggarakan webinar bersama dengan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), webinar berlangsung pada pukul 09.00 hingga pukul 12.00 yang diikuti oleh seluruh peserta pelatihan dan sertifikasi TRIZ, selain untuk mendapatkan pelatihan oleh dengan bapak Dr.Eng Risdiyono peserta juga mendapatkan webinar Inovasi yang mana webinar tersebut juga diisi oleh pembicara lain nya. Di sesi siang peserta kembali mengikuti pelatihan yang dibimbing oleh bapak Dr.Eng Risdiyono dengan pembahasan mengenai Cause and Effect Chain Analysis, Engineering Contradiction.

Memasuki hari ke 4, Kamis (16/09) peserta mendapatkan pelatihan tentang 39 parameters, 40 inventive principles pada hari ke 4 ini adalah hari terakhir pelatihan TRIZ, peserta mulai bersiap siap untuk menghadapi ujian sertifikasi yang akan dilaksanakan esok hari nya. Pelatihan selama 4 hari menjadi dasar untuk mengikuti ujian serifikasi yang nantinya sertifikat yang dikeluarkan adalah sertifikat dari MyTRIZ Malaysia.

Certification Test

Selama 4 hari sudah melaksanakan pelatihan yang dibimbing oleh bapak Dr.Eng Risdiyono, memasuki hari ke 5, adalah hari ujain sertifikasi yang mana setelah 4 hari mendapatkan pendampingan, peserta akan melaksanakan ujian sertifikasi TRIZ yang akan berlangsung selama 2 jam, masing masing peserta di wajibkan untuk mengisi form ujian sertifikasi yang nantinya hasil ujian akan di review langsung oleh bapak Dr.Eng Risdiyono selaku Asesor pelaksanaan Certification Test

Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dalam Program Fasilitasi Sinergi Kemitraan dengan Dunia Pendidikan pada Jumat (20/8).

Sinergi IBISMA dan Kemenkop

Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (UII) Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc.  dalam sambutan mengemukakan harapannya agar selalu lebih banyak lagi yang bisa dilakukan bersama. “Urusan di dalam, kami menyiapkan ekosistem untuk inkubasi. Tetapi ketika kita masuk ke sistem ekosistem bisnis yang lebih luas maka akan banyak bekerja sama dengan Dinas, LSM, dan lain-lain,” ujarnya.

Sinergi IBISMA dan Kemenkop

Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop, Drs. Talkah Badrus, M.M. menyampaikan harapan dari Pemerintah bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan para wirausaha dan UMKM yang produktif dan inovatif. Hal tersebut juga bermaksud agar wirausaha dan UMKM menjadi tangguh dengan berbasis ilmu dan teknologi. “Terkait dengan pengembangan kewirausahaan ini maka kita membangun ekosistem. Di mana perpaduan kolaborasi antara Pemerintah Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dengan perguruan tinggi dan dunia usaha menjadi satu sistem,” tuturnya. Ia juga mengatakan bahwa program ini akan menghadirkan para wirausaha dan UMKM yang sudah memiliki ide bisnis. Kemudian, inkubator akan melakukan pendampingan agar mereka tidak kesulitan dalam menjalani usaha dan mengahadapi masalah yang ada.

Selanjutnya, Amarria Dila Sari, ST., M.Sc. selaku Kepala Divisi Pengembangan Kewirausahaan/IBISMA menyampaikan kegiatan yang akan ada di dalam Program Fasilitasi Sinergi Kemitraan dengan Dunia Pendidikan ini. Pendampingan ini dilakukan bersama beberapa mentor secara intens. Program ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu dua bulan dengan beberapa agenda kegiatan.

Agenda kegiatan

  • Business Mindset pada 20 Agustus 2021
  • Pengembangan Bisnis pada 21 Agustus 2021
  • Standarisasi dan Sertifikasi Produk pada 21 Agustus 2021
  • Riset Pasar dan Promosi Produk Usaha pada 23 Agsutus 2021
  • Pengembangan Teknologi dan Proses Produksi pada 23 Agustus 2021
  • Pembuatan Business Plan pada 24 Agustus 2021
  • Manajemen Keuangan dan Pajak pada 24 agustus 2021
  • Branding dan Digital Marketing pada 25 Agustus 2021
  • Pengurusan Legalitas Usaha dan HKI pada 27 Agustus 2021

Tenant-tenant yang mengikuti Program Sinergi Dudi selama dua bulan bersama Kemenkop.

  • ElcretiveOn
  • Codakarta
  • Masukkerja
  • Zakea Indonesia
  • Eldey
  • Suai.Original
  • Rendang Tuna bin Sangkut
  • Sabila Craft
  • Air Purifer
  • Minionbike Indonesia
  • Murni Organik

Apa itu Roadshow Startup Digital?

Roadshow 1000 Startup Digital merupakan langkah awal bagi kita untuk menciptakan masa depan ekonomi digital Indonesia yang akan mengubah nasib bangsa. Gerakan ini ingin menciptakan banyak perusahaan rintisan berbasis digital yang akan mentransformasi Indonesia menjadi negara maju dengan anak muda sebagai motor penggeraknya.

Gerakan 1000 Startup Digital

Sejak 2016, Gerakan 1000 Startup Digital telah menjaring lebih dari 85.000 calon startup founder dan menghasilkan lebih dari 1.160 startup. Program ini juga telah melibatkan lebih dari 400 mentor dan 300 penggerak lokal dari berbagai sektor industri. Program Roadshow 1000 Startup Digital kali ini lebih fokus dalam mematangkan konsep para peserta dengan mendatangkan para domain expert di sektor atau industri yang merupakan fokus dari prioritas pemerintah pusat dan daerah.

Pelaksanaan Program Tahun 2020

Pada tahun 2020 lalu, program dilaksanakan di 17 kota di Indonesia. Program dibagi dalam beberapa tahap, seperti Igniton atau seminar, Workshop, Hacksprint, dan terakhir Incubation. Ignition yaitu seminar untuk memaparkan permasalahan utama yang ada di Indonesia, dipaparkan oleh para pelaku yang ada di industri tersebut. Tahap selanjutnya yaitu Workshop dimana peserta diberikan pembekalan keahlian yang mereka butuhkan dalam membuat sebuat startup digital. Tahap ketiga dilanjutkan dengan Hacksprint untuk menghasilkan solusi dari masalah yang sudah di temukan pada saat workshop. Memasuki tahap kelima yaitu Bootcamp. Tahap ini merupakan sesi mentoring mendalam untuk berkonsultasi tentang perkembangan startup yang telah mereka kerjakan. Terakhir adalah Incubation yaitu tahapan pembinaan mendalam untuk mendapatkan atau menghasilkan Minimum Miable Product (MVP).

Roadshow 1000 Startup Digital

Roadshow 1000 Startup Digital X Universitas Islam Indonesia

Membangun Negeru Sejuta Potensi Fase

Bertemakan “Membangun Negeru Sejuta Potensi Fase”, Roadshow 1.000 Startup Digital 2021 kali ini merupakan kegiatan pra-Ignition yang akan diadakan di 20 kota penyelenggara. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan animo masyarakat serta menyebarluaskan informasi mengenai kegiatan Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital ini.

Roadshow Tahun ini

Roadshow 1.000 Startup Digital tahun ini akan dilaksanakan di 20 daerah pelaksanaan: Ambon, Bali, Balikpapan, Bandung, Batam, D.I. Yogyakarta, Jakarta, Jayapura, Kupang, Lombok, Makassar, Malang, Manado, Medan, Pekanbaru, Pontianak, Semarang, Surabaya, Surakarta, dan Toba. Masing-masing daerah ini akan mendirikan #1000StartupDigital Corner sebagai pusat kolaborasi komunitas teknologi, kreatif, dan kewirausahaan digital. Corner ini juga menyediakan co-working space di mana semua pelaku dan kreator lokal dapat berkolaborasi menciptakan solusi bagi kebutuhan masyarakat setempat hingga berkembang menjadi inovasi digital yang berkelanjutan.

Bagi sobat-sobat IBISMA yang ingin mendaftar, silakan mengakses link berikut bit.ly/roadshow1000sUII

Pelatihan hari ketiga, Rabu (10/6) yang diselenggarakan oleh Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (Diskop UKM DIY). Pelatihan dengan tema “Inkubator Bisnis UMKM Naik Kelas” sudah memasuki hari terakhir dengan materi penutup. Materi ini membahas tentang mengoptimalkan C-Commerce WhatsApp Business untuk penjualan. Materi tersebut disampaikan oleh Imam Syafi’I dan Denta Aditya pada ruangan masing-masing. Pada materi terakhir, peserta diajak untuk menggunakan fasiltas dan fitur yang ada di WhatsApp Bussines agar dapat lebih mengoptimalkan komunikasinya dengan para pelanggan.

WhatsApp Business

Pemateri: Imam Syafi’i

Apa itu C-Commerce?

C-Commerce atau conversational commerce mengacu pada metode penggunaan aplikasi obrolan atau perpesanan untuk menjual barang dan jasa secara online. Menggabungkan kenyamanan belanja online dengan sentuhan pribadi, perdagangan percakapan sedang dirangkul oleh pelanggan di seluruh dunia, di mana Asia Tenggara menjadi yang terdepan.

Salah satu alasan melakukan transaksi jual-beli di c-commerce adalah mendapatkan informasi tambahan tentang produk dan dapat melakukan negosiasi penawaran harga. C-Commerce juga memiliki platform yang beragam. Facebook, WhatsApp, Instagram, Line, dan Telegram merupakan platform dari c-commerce. WhatsApp memiliki jumlah pengguna terbanyak sebesar 140 juta dengan waktu penggunaan terlama selama 30,8 jam per bulan.

WhatsApp Messenger vs WhatsApp Business

Pemateri memberitahu perbedaan dari WhatsApp Messanger dan WhatsApp Business. Perbedaannya terletak pada beberapa fitur. Fitur yang ada di WhatsApp Messanger juga terdapat pada WhatsApp Business, sedangkan fitur yang ada di WhatsApp Business tidak selalu ada pada WhatsApp Messanger. Fitur WhatsApp Business yang sangat membantu penjualan adalah profil bisnis, pengelolaan balasan pesan, katalog, label, tautan pendek, tautan ke halaman facebook dan instagram, serta peralatan perpesanan. “Setelah menyimpan nomor kontak calon konsumen jangan lupa minta mereka untuk menyimpan nomor kita,” lanjut pemateri.

Kenapa menggunakan WhatsApp Business?

  • Multi segmen pasar ada di WhatsApp
  • Memudahkan konsumen menghubungi brand
  • Komunikasi dua arah
  • Respon yang lebih cepat
  • Meningkatkan tingkat konversi

Mobile Banking

Pemateri juga menyampaikan mengenai m-Banking. m-Banking atau mobile banking adalah aplikasi layanan perbankan yang bisa digunakan untuk melakukan transaksi keuangan melalui ponsel pintar. Layanan ini jelas sangat memudahkan nasabah dalam bertransaksi di mana pun dan kapan pun. Menurut pemateri, UMKM harus memiliki m-Banking untuk memudahkan memeriksa pembayaran dari konsumen, memperepat melakukan verifikasi pembayaran konsumen, juga mengantisipasi modus penipuan di mana penipu dapat mengedit bukti transfer lalu mengirimkannya.