Apa itu Growth Festival UII?

Kegiatan Growth Festival UII 2021 merupakan penyelenggaraan bersama Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (Growth Hub UII) dan Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional (DK/KUI). Kegiatan ini merupakan kegiatan puncak dari program Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII). Selama ini, UII telah melakukan berbagai program kegiatan pengembangan kewirausahaan dan membangun ekosistem inovasi & kewirausahaan. Salah satu cara untuk mendorong hal tersebut, IBISMA UII melaksanakan kegiatan puncak tahunan, yaitu Growth Festival.

Pengembangan kewirausahaan di UII juga selalu mendapatkan dukungan global dari negara-negara Uni Eropa. Setelah program Erasmus+ Gita (University of Gloucestershire – Inggris; University of Innsbruck – Austria; Technology University of Dublin – Irlandia; Fachhochschule des Mittelstands University – Jerman) berakhir dan melembaga menjadi konsorsium universitas GITA – Akselwira (Asosiasi Akselerator Kewirausahaan Indonesia), dukungan EU terus berlanjut dalam kegiatan Erasmus ANGEL bersama 11 universitas di ASEAN dan 4 dari EU dengan fokus penguatan jejaring global untuk Green Entrepreneurship and Leadership.

Growth Festival diharapkan dapat menjadi upaya yang sinergis antara UII dengan semua pemangku kepentingan (Penta-Helix) dalam upaya membangun ekosistem inovasi dan kewirausahaan di regional DIY dan Jawa Tengah maupun Nasional sesuai dengan visi, misi, dan tujuan strategis dari IBISMA UII. Peserta dari kegiatan dalam program Growth Fest 2021 ini adalah Civitas Akademika UII (Dosen, Peneliti, Mahasiswa), Pelaku Bisnis (UMKM & Startup), Komunitas Bisnis & Alumni, Pemerintah, Media serta Masyarakat Umum.

Info Kegiatan

Tema yang diusung kali ini adalah “Scaling Deep to Scaling Up” akan diselenggarakan selama lima hari. Hari pertama dilaksanakan pada Selasa, 12 Oktober 2021 yang dibuka oleh Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Rektor UII dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kemudian, keynote speech mengenai kebijakan pengembangan kewirausahaan nasional berbasis inovasi teknologi akan disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki. Selanjutnya, Dr. Arif Wismadi sebagai moderator webinar dari dua narasumber, yaitu Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dengan tema entrepreneurial university untuk akselerasi dan hilirisasi inovasi dan materi strategi scale up hilirisasi hasil riset yang disampaikan oleh Plt Kepala Pusat Riset Metalurgi & Material Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. Nurul Taufiqu Rochman, M.Eng.

Kamis, 21 Oktober 2021 akan dihadiri oleh Gusti Kanjeng Ratu Hayu, Penghageng Tepas Tandhayekti Keraton Yogyakarta yang mengisi webinar dengan tema Youth Leadership. Selain itu, Danu Sofwan akan membahas tentang Food and Baverage Hack dan Widya Startup Jogja juga menjadi pengisi kegiatan ini dengan tema Growth Mindset for Young Startup Founders. Hari keempat dilaksanakan pada Rabu, 27 Oktober 2021 yang diisi oleh, dan PT. Bhinneka Mentari Dimensi akan mengisi webinar tentang Business Development Strategies for C2C Players.

Penutupan Growth Festival 2021 pada Kamis, 28 Oktober 2021 akan dihadiri oleh Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan untuk menyampaikan sambutannya. Kemudian, keynote speech bertema Desain Pembelajaran Lintas Prodi akan disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. Selanjutnya, webinar yang akan diisi oleh Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc., dengan tema Capstone Entrepeneurship untuk Optimalisasi Kompetensi Mahasiswa dan Luaran Inovasi. Akhir acara akan diisi talkshow oleh Firdaus, S.T., M.T., Ph.D., dan Hasyim Abdullah selaku CEO Startup ALGIST-Alarm Gas Medis yang membicarakan tentang Medical-Tech Capstone Entrepreneurship Insight.

Kunjungi website Growth Festival 2021 untuk informasi kegiatan dan pendaftaran disini.

refreshing materi uji kompetensi

refrshing materi uji kompetensiDalam menyambut Program Sertifikasi Kompetensi Dosen dan Tenaga Kependidikan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMENDIKBUD) Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Islam Indonesia melakukan Refreshing Materi Uji Kompetensi dengan skema Analisis Prosedur Dasar Kimia, Validasi Metode Spektrometri, Validasi Metode Kromatografi

 

Pada Sabtu (24/09) 2021, diadakan refreshing Materi Uji Kompetensi (MUK)dengan konsep Fokus Grup Discussions yang diadakan di The Alana Yogyakarta Hotel and Convention Center di Jalan Palagan Tentara Pelajar KM.7,yang mana lokasi ini juga akan menjadi lokasi acara berlagsung nantinya acara dihadiri oleh pihak Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UII ibu Dwi Handayani dan para Asesor yang nantinya akan menjadi penguji pada program Sertifikasi KEMENDIKBUD. Refreshing materi dibagi berdasarkan 3 kelompok berdasarkan skema sertifikasi, acara dimulai dengan sesi FGD (Focus Grup Discussions) masing masing tim asesor skema berdiskusi membahas materi yang akan diujikan, setiap tim asesor membahas satu per satu materi uji kompetensi.

 

Acara dilaksnakan dengan 2 sesi, pada sesi pertama adalah sesi pagi yang dimulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB, setiap asesor berdiskusi sesuai dengan skema masing masing untuk membahas materi uji kompetensi yang akan diujikan, pada setiap tim skema terdapat kurang lebih 4-5 asesor yang bertugas melakukan review materi uji, kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua yang mana dilaksanakan pada siang hari pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, pada sesi ini setiap asesor membahas masing masing skema bersama sama, perwakilan setiap asesor pada masing masing skema berugas untuk menjelaskan hasil diskusi yang telah dilakukan pada sesi pertama lau akan di laukuna review setiap materi komptetensi untuk dilakukan proses perbaikan bersama sama. Ada beberapa materi yang harus dilakukan perbaikan serta perlu di review ulang, dengan tujuan agar materi yang di ujikan nantinya adalah materi yang tepat dan sesuai dengan ketentuan. Harapan nya dengan diadakan nya refreshing materi uji kompetensi ini, agar nanti dapat memberikan yang terbaik pada saat pelaksanaan kegiatan program

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi TRIZ yang dilaksanakan pada tanggal 13-16 September 2021 pelatihan dan sertifikasi dibimbing oleh bapak Dr.Eng Risdiyono. Acara dilaksanakan secara online melalui zoom meeting.

 

Sebanyak 32 peserta mengikuti pelatihan dan dan sertifikasi TRIZ . Acara dimulai dengan workshop di hari pertama Senin, 13 September 2021 dengan tema “Introduction to Triz” dan “Basic Concept of TRIZ” yang mana pelatihan di hari pertama ini adalah perkenalan dasar terhadap materi serta penyampaian informasi teknis pelatihan dan tata tertib untuk dipatuhi selama kegiatan berlangsung. Pelatihan di bagi 2 sesi, sesi pertama di pagi hari dan sesi kedua di siang hari, kemudian pada hari berikutnya dilanjutkan dengan materi pembahasan mengenai Sturctured Problem Solving dan Function Analysis Trimming

Webinar Inovasi

Pada Rabu (15/09) selain kegiatan pelatihan yang dipandu oleh bapak Dr.Eng Risdiyono, juga diselenggarakan webinar bersama dengan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), webinar berlangsung pada pukul 09.00 hingga pukul 12.00 yang diikuti oleh seluruh peserta pelatihan dan sertifikasi TRIZ, selain untuk mendapatkan pelatihan oleh dengan bapak Dr.Eng Risdiyono peserta juga mendapatkan webinar Inovasi yang mana webinar tersebut juga diisi oleh pembicara lain nya. Di sesi siang peserta kembali mengikuti pelatihan yang dibimbing oleh bapak Dr.Eng Risdiyono dengan pembahasan mengenai Cause and Effect Chain Analysis, Engineering Contradiction.

Memasuki hari ke 4, Kamis (16/09) peserta mendapatkan pelatihan tentang 39 parameters, 40 inventive principles pada hari ke 4 ini adalah hari terakhir pelatihan TRIZ, peserta mulai bersiap siap untuk menghadapi ujian sertifikasi yang akan dilaksanakan esok hari nya. Pelatihan selama 4 hari menjadi dasar untuk mengikuti ujian serifikasi yang nantinya sertifikat yang dikeluarkan adalah sertifikat dari MyTRIZ Malaysia.

Certification Test

Selama 4 hari sudah melaksanakan pelatihan yang dibimbing oleh bapak Dr.Eng Risdiyono, memasuki hari ke 5, adalah hari ujain sertifikasi yang mana setelah 4 hari mendapatkan pendampingan, peserta akan melaksanakan ujian sertifikasi TRIZ yang akan berlangsung selama 2 jam, masing masing peserta di wajibkan untuk mengisi form ujian sertifikasi yang nantinya hasil ujian akan di review langsung oleh bapak Dr.Eng Risdiyono selaku Asesor pelaksanaan Certification Test

Sehubungan dengan hibah yang diterima oleh Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) pada Program Fasilitasi “Sinergi Kemitraan dengan Dunia Pendidikan” yang diberikan oleh Deputi Bidang Kewirausahaan, Kementerian Koperasi & Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, UII mengadakan kegiatan Business MatchingMatchmaking pada Kamis (30/9). Business Matching dan Matchmaking adalah sebuah pertemuan bisnis yang terjadwal antara pelaku bisnis dengan calon mitra supplier, calon mitra distribusi, calon mitra pendanaan termasuk calon mitra investor. Pertemuan ini bersifat B2B dan terjadi antara dua pihak dengan latar belakang industri bisnis yang match atau sama.

Peserta dari kegiatan dalam program ini adalah startup binaan IBISMA UII yang mengikuti Program ASDEP Pengembangan Ekosistem Bisnis dengan Dunia Pendidikan, Sinergi Kementerian Koperasi dan UKM RI.

Pembukaan dan Sambutan Acara Business Matching & Matchmaking

Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (UII), Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. dalam sambutannya mengatakan bahwa program ini mendapat dukungan penuh dari ASDEP Pengembangan Ekosistem Bisnis dengan Dunia Pendidikan, Sinergi Kementerian Koperasi dan UKM RI. “Hal ini sangat selaras dengan upaya UII untuk bertransformasi menuju entrepreneurial university,” ujarnya. UII sangat mengedepankan adanya kolaborasi antara universitas dengan dunia industri dan pemerintah untuk menciptakan usaha dan perusahaan baru dengan membekali mahasiswa, alumni, dan masyarakat dengan peningkatan kemampuan wirausaha.

“Kegiatan hari ini merupakan salah satu langkah penting untuk memberikan kesempatan kepada para tenant dalam menawarkan inovasinya serta berinteraksi dengan investor. Rangkaian acara ini akan sangat bermanfaat untuk startup maupun teman-teman yang ingin belajar berwirausaha dengan sangat serius,” lanjutnya. Semoga dalam kegiatan ini kita semakin dilapangkan dada untuk melihat nilai baik tiap inovasi yang dibawakan pada proses pitching, sehingga setiap komunikasi antara investor dan tenant akan dimudahkan. Ia juga berharap bahwa nanti akan dihasilkan sinergi yang baik dari inventor dan investor.

Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc.

Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop, Drs. Talkah Badrus mengatakan bahwa beberapa waktu lalu acara kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM RI bersama IBISMA UII sudah berjalan dengan baik. “Mudah-mudahan hari ini bisa mempertemukan calon investor dengan tenant-tenant dan bisa menjalin kerja sama dan mendapatkan hasil yang bermanfaat dalam pengembangan kewirauhaan,” ujarnya. Menurutnya peran dari inkubator, pendamping, maupun mentor itu sangat dibutuhkan untuk UMKM bertransformasi.

Drs. Talkah Badrus

Pengenalan Program Mitra Undangan

Selanjutnya merupakan sesi pengenalan program dari para mitra undangan kepada para tenant. Mitra undangan mengenalkan programnya secara bergantian. Beberapa mitra undangan tersebut, yakni:

  • Bhinneka Mentari Dimensi
  • Bank BPD DIY Syariah
  • HIPMI DIY
  • Dinas Penanaman Modal dan Perizinan DIY
  • Block 71 Yogyakarta
Business Matching & Matchmaking

Mitra: HIPMI DIY

Pitching Startup

Kemudian dilanjutkan dengan sesi pitching yang dilakukan oleh para startup binaan IBISMA UII. Setelah melakukan pitching, maka para mitra undangan dipersilahkan untuk melakukan diskusi lebih lanjut kepada para tenant di masing-masing breakout room.

  • Rendang Tuna bin Sangkut
  • Murni Organik
  • Suai.Original
  • Minionbike Indonesia
  • Masukkerja
  • Elcreativeon
  • Zakea Indonesia
  • Eldey
  • Codakarta
  • Kira Indonesia
  • Handcy
Business Matching & Matchmaking

Pitching: Murni Organik

Saat ini, Perguruan Tinggi dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa melalui inovasi. Salah satu cara untuk mendorong inovasi, IBISMA UII melaksanakan kegiatan akbar tahunan, yaitu Growth Festival dan Business Matching. Melalui kegiatan Growth Festival dan Business Matching ini IBISMA UII melaksanakan berbagai program dan kegiatan terkait pengembangan inovasi, kewirausahaan serta upaya dalam membangun ekosistem inovasi dan kewirausahaan bersama dengan seluruh stakeholder Penta-Helix terkait. Sehingga dengan diselenggarakannya salah satu program IBISMA UII yaitu Growth Festival diharapkan dapat menjadi upaya yang sinergis antara Universitas Islam Indonesia dengan semua pemangku kepentingan (Penta-Helix) dalam upaya membangun ekosistem inovasi dan kewirausahaan di regional DIY dan Jawa Tengah maupun Nasional sesuai dengan visi, misi, dan tujuan strategis dari Inkubator Bisnis & Teknologi IBISMA UII.

Pelatihan offline program PSKK 2021 yang terdiri dari dua skema yakni Prosedur Dasar Analisis Kimia dan Validasi Metode Spektrometri pada bulan September. Program pelatihan ini dilaksanakan secara offline di Laboratorium Terpadu Universitas Islam Indonesia. Pelatihan ini merupakan bagian dari program Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) 2021 yang menjadi program bantuan sertifikasi oleh BNSP. Berdasarkan SK BNSP No KEP. 0518/BNSP/III/2021 tentang Penetapan Paket Program Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) bagi Lembaga Sertifikasi Profesi. Selanjutnya untuk LSP Universitas Islam Indonesia (LSP UII) mendapatkan bantuan sebanyak tujuh paket dengan dua skema yaitu Prosedur Dasar Analisis Kimia dan Validasi Metode Spektrometri.

Pelatihan Offline Program PSKK

Peserta Pelatihan Offline Program PSKK

Program ini diikuti oleh mahasiswa dari program studi D3 Analis Kimia, Teknik Kimia, Farmasi, Pendidikan Kimia, dan S-1 Kimia. Dengan detail jumlah peserta yakni 40 peserta untuk skema Prosedur Dasar Analisis Kimia. Selanjutnya untuk  skema Validasi Metode Spektrometri ada 100 peserta. Sehingga totalnya ada 140 peserta yang mengikuti  program PSKK 2021.  Peserta nanti akan dibagi menjadi beberapa batch karena adanya pandemi COVID-19 dan peraturan dari Universitas Islam Indonesia dimana tidak boleh ada kerumunan.

Pelatihan

Dikarenakan pelatihan dilaksanakan di tengah-tengah pandemi COVID-19, pelatihan ini dilakukan dengan pengawasan dari Satgas COVID-19 Universitas Islam Indonesia. Pelatihan offline ini sebagai lanjutan dari pelatihan online yang dilakukan pada bulan Juni 2021. Tapi meskipun demikian, pelatihan offline ini yang merupakan praktik secara langsung  bertujuan agar peserta memiliki pengalaman secara praktik yang nantinya dapat diimplementasikan di dunia kerja. Jadi, peserta tidak hanya mengetahui teorinya saja namun juga mengetahui bagaimana mengimplementasikan teori yang sudah diajarkan.

Pelatihan Offline Program PSKK

Pada pelatihan skema Analisis Kimia Dasar, peserta mempelajari terkait pemisahan golongan dan identifikasi kation maupun anion. Selanjutnya peserta juga  mempelajari analisis gravimetri dan analisis volumetri. Sedangkan untuk pelatihan skema Validasi Metode Spektometri, peserta mempelajari terkait penentuan kadar. Dalam penentuan kadar ini mengimplementasikan prinsip akurasi, presisi, linieritas, dan spesifitas. Lebih lanjut, dalam penentuan kadar juga mengidentifikasi terkait batas deteksi (LOD) dan batas kuantifikasi (LOQ).

Pada Jumat (24/09), Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia menjadi fasilitator untuk agenda Focus Group Discussion (FGD) mengenai Action Plan Center of Excellence (CoE) SPMKB-BUiLD. Agenda ini sebagai tindak lanjut dari program hibah Erasmus+ BUiLD. Universitas Islam Indonesia menjadi salah satu dari delapan universitas di Indonesia yang mendapat program hibah Erasmus+ BUiLD ini.

Sambutan

Bapak Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D menyampaikan sambutannya dalam FGD Action Plan Center of Excellence (CoE)

Bapak Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D menyampaikan sambutannya dalam FGD Action Plan Center of Excellence (CoE)

Dalam agenda FGD, Bapak Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. menyampaikan sambutannya terkait Simpul Pemberdayaan Masyarakat untuk Ketangguhan Bencana (SPMKB) Universitas Islam Indonesia yang berfungsi sebagai Center of Excellence (CoE) kegiatan-kegiatan kebencanaan di Universitas Islam Indonesia. Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. menyatakan mendukung penuh terkait Action Plan Center of Excellence (CoE) sehingga mampu mendukung berjalannya resiliensi warga Universitas Islam Indonesia dalam kebencanaan.

Action Plan Teaching and Research CoE

Ibu Dr. Dwi Handayani, S.T., M.Sc. selaku ketua Center of Excellence (CoE)

Ibu Dr. Dwi Handayani, S.T., M.Sc. selaku ketua Center of Excellence (CoE)

Lalu dilanjutkan sambutan oleh Ibu Dr. Dwi Handayani, S.T., M.Sc. selaku ketua Center of Excellence (CoE). Dalam sambutannya Ibu Dr. Dwi Handayani, S.T., M.Sc menjelaskan terkait Action Plan Center of Excellence (CoE). Dalam FGD yang membahas terkait action plan ini akan dibagi menjadi dua kelompok yakni teaching and research dan professional-community service. Untuk teaching and research sendiri terdapat empat fasilitator yaitu Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D., Dr. Dwi Handayani, S.T., M.Sc., Sigit Pamungkas, S.E., M.Com., dan Prof. Ir. Widodo, MSCE, Ph.D. Untuk kelompok teaching and research ini outcome yang diharapkan berupa Disaster Learning Outcome (DLO) terkait ketangguhan individu ataupun kelompok dalam menghadapi bencana. Kemudian, partisipan FGD yang termasuk pada bidang  teaching and research memasuki break out room Zoom.

Action Plan Professional-Community Service CoE

Bapak Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T sebagai koordinator pada FGD untuk bidang professional-community service.

Bapak Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T sebagai koordinator pada FGD untuk bidang professional-community service.

Lalu kelompok yang kedua pada FGD Action Plan Center of Excellence (CoE)-SPMKB  adalah professional-community service yang juga terdapat empat fasilitator yakni Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T., Dr. Sus Budiharto, S.Psi., M. Si., Psi., dr. Taufiq Nugroho, Sp. B., dan M. Nurul Ikhsan Saleh, S.Pd.I., M.Ed.  Bapak Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T sebagai koordinator pada FGD untuk bidang professional-community service. Kemudian, partisipan FGD yang termasuk pada bidang professional-community service memasuki break out room Zoom. Dalam hal ini lebih memfokuskan pada community engagement, Islamic preaching, dan professional task dengan membuat ide, konsep, roadmap, kerja sama dengan desa mitra, dan networking.

Kesimpulan FGD Action Plan CoE

Kesimpulannya dari diadakan FGD ini,  Disaster Learning Outcome (DRLO) sebagai acuan dalam pengajaran dan pembimbingan bagi warga Universitas Islam Indonesia dalam kelanjutan dari Action Plan Center of Excellence (Coe) SPMKB-BUiLD sudah selesai dalam perancangannya. Selanjutnya pada bidang professional-community service sendiri membuat rancangan road map dari professional-community service yang hasilnya berupa mind map. Bapak Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. sebagai Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan mengharapkan kedepannya terdapat progress lebih lanjut atas Action Plan Center of Excellence ini.

Partisipan FGD Action-Plan CoE SPMKB-BUiLD Slide 1

Partisipan FGD Action-Plan CoE SPMKB-BUiLD Slide 2

Partisipan FGD Action-Plan CoE SPMKB-BUiLD Slide 3

Partisipan FGD terkait Action Plan Center of Excellence (CoE) SPMKB-BUiLD

Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Working Group Meeting (WGM) Akselerator Kewirausahaan Indonesia (Akselwira) 2021 pada Selasa (7/9) secara daring. Akselwira merupakan sebuah asosiasi nasional yang diinisiasi oleh Konsorsium GITA (Growing Indonesia: A Triangular Approach) dalam upaya pengembangan kewirausahaan dengan mengoptimalisasi fungsi 7 buah Growth Hub di Indonesia sebagai langkah awal. Acara ini dihadiri oleh perwakilan Universitas Islam Indonesia, Universitas Negeri Semarang, Universitas Padjajaran, President University, STIE Malang Kucecwara, Universitas Brawijaya, Universitas Ahmad Dahlan, University of Gloucestershire, dan beberapa partner lainnya.

UII Tuan Rumah Diskusi Akselwira

Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc.

Sambutan

Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (UII) Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. sebagai Ketua Asosiasi Akselerator Kewirausahaan Indonesia (Akselwira) dalam sambutannya menyampaikan bahwa akan ada pertemuan lain dalam tiga bulan ke depan untuk benar-benar membahas perencanaan program. Saat ini kita akan menyampaikan atau memberikan kebijakan baru untuk rencana Akselwira kedepannya. Ia juga mengemukakan harapannya “mudah-mudahan pertemuan selanjutnya berjalan dan kita dapat terus berkembang”. Ia juga sangat senang karena akhirnya bisa mengadakan pertemuan pertama pada periode pertama Akselwira. “Mudah-mudahan kita memiliki fondasi yang sangat kuat untuk bekerja sama sampai setiap institusi di Indonesia bisa bersama-sama menjadi bagian dari Akselwira,” lanjutnya.

UII Tuan Rumah Diskusi Akselwira

Wiryono Raharjo, PhD

Kemudian, Wiryono Raharjo, PhD selaku Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan juga menyampaikan harapannya untuk pertemuan hari ini akan menjadi komitmen baru bagi Akselwira untuk mempromosikan konsep GITA ke lembaga pendidikan tinggi lainnya. Sehingga Akselwira dapat tumbuh lebih besar dan dampaknya dapat membantu lembaga pendidikan tinggi lainnya dan memperkuat kolaborasi bisnis antar Universitas untuk mempercepat komersialisasi penemuan dan inovasi. “Mudah-mudahan output dari pertemuan hari ini akan membantu kita mendirikan fondasi untuk kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian dan Teknologi,” ujarnya. Rasa terima kasih juga ia sampaikan kepada rekan-rekan dari Eropa maupun Indonesia yang mewakili konsorsium. “Jika Anda ingin pergi cepat, pergilah sendirian. Jika Anda ingin pergi jauh, pergilah bersama-sama. Saya berharap kolaborasi ini bisa bertahan lama karena kita ingin melangkah jauh ke depan,” tuturnya.

Amarria Dila Sari, ST., M.Sc.

Working Group Meeting (WGM)

Selanjutnya, Amarria Dila Sari, ST., M.Sc. selaku Kepala Divisi Pengembangan Kewirausahaan/IBISMA memandu sesi Working Group Meeting (WGM). Diskusi dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok satu dipimpin Rendika oleh Nugraha, MBA. yang membahas mengenai “Networking International Collaboration and Lobbying”. Lalu, kelompok dua dipimpin oleh Ir. Dwi Nita Aryani, MM., Ph.D. yang membahas tentang “Education, Research, and Community Services”. Kemudian, kelompok tiga membahas mengenai “Business Established Development” yang dipimpin oleh Dr. Riduwan, S.E., M.Ag. Terakhir, kelompok empat membahas tentang “Legal and Collaborative Initiative” dipimpin oleh Dr. Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, M.S. Peserta bebas memilih untuk berdiskusi dengan kelompok yang mana pun melalui breakout room yang sudah disediakan. Setelah itu, sesi terakhir adalah presentasi terkait hasil diskusi masing-masing kelompok.

Sumber: https://www.uii.ac.id/uii-tuan-rumah-diskusi-akselwira/

RIVGURU bekerja sama dengan Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan webinar dengan tema “Accelerating Innovation and Entrepreneurship” pada Selasa (24/8). Acara ini dipandu langsung oleh Amarria Dila Sari, S.T., M.Eng. bersama tiga pembicara, Nitin Gupta, MBA., Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc., dan Hari Setiaji, S.Kom., M.Eng.

Accelerating Innovation and Entrepreneurship

Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D

Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya mengatakan bahwa inovasi merupakan hal yang sangat penting. Tidak hanya ketika memulai usaha, tetapi juga untuk menjaga eksistensi dan mengembangkannya. Ketika organisasi gagal atau terlambat merespon perubahan dengan inovasi maka organisasi tersebut akan menurun atau gagal bahkan mati. Menurutnya tema webinar ini terasa sangat tepat. Inovasi tidak hanya perlu dilakukan, tetapi harus cepat dilakukan. “Kata akselerasi disini menjadi sangat penting dan inovasi harus berujung kepada kewirausahaan. Jika tidak, maka namanya kreativitas. Kreativitas adalah jalan menuju inovasi, tetapi tidak semua kreativitas menjadi inovasi. Kreativitas berfokus kepada kebaruan, tetapi inovasi selain baru juga harus laku atau diterima oleh pasar,” tuturnya.

Wahid Supriyadi selaku Chairman RIVGURU Indonesia melanjutkan sambutan. Ia menyampaikan harapannya untuk tiga program RIVGURU bersama UII akan menjadi acuan untuk universitas lain agar bisa mengikuti ini. “Hal ini dapat digunakan untuk upgrading skill, dengan teknologi sekarang bisa mengikuti kuliah secara online dan mendapatkan sertifikat,” ujarnya.

Accelerating Innovation and Entrepreneurship

Dian Sari Utami – Direktur DK/KUI

Program UII bersama RIVGURU

Selanjutnya Dian Sari Utami selaku Direktur Direktorat Kemitraan Kantor Urusan International UII memaparkan program antara UII dan RIVGURU. Program courses yang akan ditawarkan kepada mahasiswa, fresh graduates, professionals, dan masyarakat umum. Empat tema besar yang ditawarkan, yaitu entrepreneurial mindset & leadership, business model & innovation, machine learning with phyton, dan islamic finance. Courses ini akan dilaksanakan dalam bahasa indonesia berfokus untuk pengembangan SDM. Program ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 dengan beberapa pertemuan.

“Harapannya apa yang dilakukan bersama RIVGURU ini menjadi awal untuk peningkatan kualitas SDM di Indonesia, sehingga kita sama-sama siap untuk menjadi global citizen yang berkualitas. Semoga kita bisa membantu mengembangkan pendidikan di Indonesia, sehingga Merdeka Belajar dapat dirasakan oleh semua kalangan untuk bisa ikut serta dalam proses pengembangan SDM,” harapnya.

Business Funding Trends

Pembicara 1: Nitin Gupta, MBA. – CEO RIVGURU

Business Funding Trends

CEO RIVGURU menyampaikan materinya yang bertajuk “’Business Funding Trends”. Indonesia memiliki ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan lima ‘unicorn’ (Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan Ovo). Startup Indonesia mendapat bagian terbesar dari total pendanaan pada tahun 2020.  Startup adalah bisnis yang masih dalam masa pertumbuhan dalam hal pendapatan, organisasi, identitas, bahkan penawarannya. Tidak ada struktur organisasi yang ditentukan dalam startup. Setiap anggota tim diharapkan untuk melakukan beberapa tugas, seringkali serangkaian peran yang beragam.

Setiap perusahaan membutuhkan modal untuk membiayai operasionalnya. “Perusahaan yang didirikan menginvestasikan kembali sebagian dari keuntungannya ke bisnis setiap tahun untuk membiarkannya berjalan dan bertumbuh. Pada bagian ini, kami mengeksplorasi berbagai cara bagaimana startup dapat mengumpulkan dana,” ujar Nitin. Idealnya, investor ingin masuk ketika startup ketika tim membutuhkan dana eksternal.

Innovation from Theory to Practice

Pembicara 2: Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc.

Innovation from Theory to Practice

Arif Wismadi juga menyampaikan materinya dengan tema “Innovation from Theory to Practice”. Inovasi tidak sekadar menyelesaikan problem, tetapi problem yang di dalamnya terdapat inventive problem. Inventive problem adalah ketika ada problem dan ada solusi untuk satu hal yang bisa diselesaikan kemudian hal lain muncul dengan kontradiksi dalam solusinya, sementara solusinya harus lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. Sangat banyak creativity tools, namun yang dibahas oleh Arif adalah TRIZ. TRIZ (Teoriya Reheniya IzobreatateIskikh Zadact) bersumber dari Rusia. Ini adalah metode pemecahan masalah sistematis berdasarkan logika dan data, bukan intuisi atau kreativitas spontan individu atau kelompok. Hal ini didasarkan pada studi tentang pola masalah dan solusi. Metode ini juga meningkatkan kemampuan individu atau tim untuk memecahkan masalah.

Terdapat 40 inventive problem yang berlaku. “Bagaimana cara memilih inventive problem yang cocok dengan masalah kita? Itu akan dipelajari jika nanti Anda mengikuti course,” ujarnya. Ia juga memaparkan bahwa TRIZ mencari persoalan yang solusinya dilematis. TRIZ pendekatan untuk problem yang sifatnya inventif. TRIZ adalah transferrable knowledge and skills yang dapat diterapkan untuk riset dan inovasi rancang bangun dalam disiplin ilmu lain. Menurutnya arsitektur dan disiplin lain harus dikombinasikan dengan TRIZ untuk mencari solusi cepat, bagi sebuah dilema termasuk dalam pandemi.

Project Management Tools

Pembicara 3: Hari Setiaji, S.Kom., M.Eng.

Project Management Tools

Materi “Project Management Tools” disampaikan oleh Hari Setiaji. Project adalah sebuah usaha besar terutama yang melibatkan uang yang cukup besar, personil, dan peralatan. Project harus memiliki tujuan, timeline, anggaran, stakeholder, dan manajer proyek. Ia juga menyampaikan pentingnya manajemen proyek. Adanya manajemen proyek dapat membuat pekerjaan lebih efisien, dapat membantu menyelesaikan hambatan proyek, dapat membantu menyelesaikan masalah lebih cepat dan lebih mudah, serta dapat mengidentifikasi dan merencanakan risiko.

Bagaimana project management tools dapat membantu kita? Menurutnya dengan menggunakan project management tools dapat mempermudah dalam berdiskusi dengan menyediakan timeline dan goals yang jelas. “Kita juga bisa membuat plan yang rapi terkait proyek tersebut,” lanjutnya. Ia memaparkan data dari bisnis jurnal bahwa dengan menggunakan project management tools 61% lebih efisien daripada tidak menggunakan. Hari juga menyampaikan beberapa project management tools atau software yang dapat digunakan, yaitu Trello, Jira Software, Teamwork, dan lainnya.

Setelah penyampaian materi dari pembicara, acara kembali dipandu oleh Ammaria Dila Sari. Acara ditutup dengan closing statement dari semua pembicara dengan harapan-harapan terkait kerja sama UII dan RIVGURU.

Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dalam Program Fasilitasi Sinergi Kemitraan dengan Dunia Pendidikan pada Jumat (20/8).

Sinergi IBISMA dan Kemenkop

Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (UII) Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc.  dalam sambutan mengemukakan harapannya agar selalu lebih banyak lagi yang bisa dilakukan bersama. “Urusan di dalam, kami menyiapkan ekosistem untuk inkubasi. Tetapi ketika kita masuk ke sistem ekosistem bisnis yang lebih luas maka akan banyak bekerja sama dengan Dinas, LSM, dan lain-lain,” ujarnya.

Sinergi IBISMA dan Kemenkop

Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop, Drs. Talkah Badrus, M.M. menyampaikan harapan dari Pemerintah bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan para wirausaha dan UMKM yang produktif dan inovatif. Hal tersebut juga bermaksud agar wirausaha dan UMKM menjadi tangguh dengan berbasis ilmu dan teknologi. “Terkait dengan pengembangan kewirausahaan ini maka kita membangun ekosistem. Di mana perpaduan kolaborasi antara Pemerintah Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dengan perguruan tinggi dan dunia usaha menjadi satu sistem,” tuturnya. Ia juga mengatakan bahwa program ini akan menghadirkan para wirausaha dan UMKM yang sudah memiliki ide bisnis. Kemudian, inkubator akan melakukan pendampingan agar mereka tidak kesulitan dalam menjalani usaha dan mengahadapi masalah yang ada.

Selanjutnya, Amarria Dila Sari, ST., M.Sc. selaku Kepala Divisi Pengembangan Kewirausahaan/IBISMA menyampaikan kegiatan yang akan ada di dalam Program Fasilitasi Sinergi Kemitraan dengan Dunia Pendidikan ini. Pendampingan ini dilakukan bersama beberapa mentor secara intens. Program ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu dua bulan dengan beberapa agenda kegiatan.

Agenda kegiatan

  • Business Mindset pada 20 Agustus 2021
  • Pengembangan Bisnis pada 21 Agustus 2021
  • Standarisasi dan Sertifikasi Produk pada 21 Agustus 2021
  • Riset Pasar dan Promosi Produk Usaha pada 23 Agsutus 2021
  • Pengembangan Teknologi dan Proses Produksi pada 23 Agustus 2021
  • Pembuatan Business Plan pada 24 Agustus 2021
  • Manajemen Keuangan dan Pajak pada 24 agustus 2021
  • Branding dan Digital Marketing pada 25 Agustus 2021
  • Pengurusan Legalitas Usaha dan HKI pada 27 Agustus 2021

Tenant-tenant yang mengikuti Program Sinergi Dudi selama dua bulan bersama Kemenkop.

  • ElcretiveOn
  • Codakarta
  • Masukkerja
  • Zakea Indonesia
  • Eldey
  • Suai.Original
  • Rendang Tuna bin Sangkut
  • Sabila Craft
  • Air Purifer
  • Minionbike Indonesia
  • Murni Organik

Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) menyelenggarakan IBISMA Growth Academy (IGA) 2021 dengan tema “Testing Business Ideas” pada Jumat (6/8) bersama tenant IBISMA UBIC 7.0. Materi kali ini disampaikan oleh Bagus Panuntun, S.E., MBA., CWM, CFP, CSA, CBC. selaku Deputi Direktur Inkubator Bisnis dan Teknologi IBISMA.

Testing Business Ideas

Pemateri: Bagus Panuntun

Apa itu team design validations?

Pembahasan pertama adalah tentang team design validations. “Saya yakin teman-teman inkubasi dan pra-inkubasi sudah pernah membuat VPC dan BMC. Tahapan lanjutan dari VPC dan BMC adalah validasi atau menguji ide bisnis. Sebelum menguji pastikan teman-teman sudah memiliki tim,” ujarnya.

Pada dasarnya startup itu harus mempersiapkan progress plan. Hal ini harus ada setelah menyelesaikan BMC, artinya sudah mengetahui milestones yang diinginkan itu seperti apa. Milestones tersebut dapat membantu melihat perjalanan bisnis. Menurut Bagus, problem dari entrepreneurs dan innovators itu mengeksekusi idenya secara prematur. Pentingnya proses validasi bisnis ini berguna untuk memastikan bahwa perencanaan bisnis tidak terlalu berhalusinasi. “Bicara validasi, sebenarnya tujuannya adalah untuk mengurangi potensi risiko ketidakpastian,” tuturnya.

Tahapan ide, BMC, dan VPC itu masih termasuk ditahap business design. Kemudian tahapan selanjutnya adalah test. Pada tahapan ini dilakukan pengujian asumsi yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya, dieksperimen, dan dipelajari hasilnya. “Selanjutnya dapat menentukan decide, apakah pivot, lanjut, atau mundur dari bisnis,” lanjutnya.

Untuk menguji ide bisnis dapat dipecahkan menjadi bagian yang lebih kecil dari hipotesis yang dapat diuji mencakup tiga risiko. Risiko tersebut adalah desirability risk, feasibility risk, dan viability risk.

Bagaimana cara melakukan team design validations?

Proses validasi pertama adalah team design. Startup yang bagus tergantung dengan orang yang ada didalamnya. Hal ini adalah modal terbesar dalam sebuah startup. Pastikan di dalam tim bisnis memiliki team skillsets minimal kemampuan design, product, dan engineering. “Baiknya dalam satu tim itu bersifat heterogen bukan homogen supaya ada pertimbangan yang diproses,” ujarnya.

Pentingnya CEO untuk menanamkan team behavior. CEO harus menanamkan enam behaviors di dalam timnya. Enam perilaku tim yang sukses adalah data influenced, experiment driven, customer centric, entrepreneurial, iteratve approach, dan question assumptions.

Perjalanan bisnis dapat dimulai tanpa tim, tetapi ketika eksperimen menjadi lebih rumit dari waktu ke waktu, kemungkinan bisnis akan membentuk tim. Berharap untuk tumbuh dan mengembangkan konfigurasi tim dari waktu ke waktu, menemukan produk atau pasar yang cocok, membangun cara dan skala yang benar. Startup juga harus memperhatikan team environment. Tim membutuhkan dedicated, funded, dan autonomous.

Tim sering kekurangan tujuan bersama, konteks, dan bahasa ketika sedang dibentuk. Ini bisa menghancurkan di kemudian hari, jika tidak diselesaikan selama pembentukan tim dan kickoff. Peta penyelarasan tim adalah alat visual yang memungkinkan peserta untuk mempersiapkan tindakan, seperti mengadakan pertemuan yang lebih produktif dan menyusun konten percakapan mereka. Ini dapat membantu tim memiliki kickoffs yang lebih produktif, dengan keterlibatan yang lebih baik dan peningkatan kesuksesan bisnis.

Apa saja basic steps of testing?

Pembahasan kedua adalah basic steps of testing. “Ini baru memasuki materi teknis. Kalau misalnya teman-teman sudah memiliki anggota tim yang solid dan siap untuk berjalan, selanjutnya mari kita uji di pengujian bisnis,” ujarnya.

  • Test Hipotesa

Bagus mengemukakan bahwa startup perlu menguji market risk, insfrastructure risk, dan financial risk. Basic steps pertama adalah test hipotesa. Hipotesis adalah instrumen yang digunakan untuk memberikan atau membantah asumsi. Test hipotesa memiliki tiga steps, yaitu identify, prioritize, dan risklest.

  • Experiment

Kemudian basic steps yang kedua adalah experiment. Eksperimen adalah sarana untuk mengurangi risiko dan ketidakpastian dari ide bisnis. “Pada tahap ini teman-teman menyampaikan hasil hipotesa kepada konsumen dengan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif,” jelasnya. Buat beberapa eksperimen untuk hipotesis. Startup belum bekerja dengan tim yang hanya menciptakan satu percobaan, memiliki terobosan besar, dan kemudian melanjutkan untuk menciptakan bisnis bernilai miliaran. Pada kenyataannya, dibutuhkan serangkaian eksperimen untuk menghasilkan kemungkinan dari bisnis yang sukses. Gunakan test card dan pustaka percobaan untuk membuat eksperimen yang terbentuk dengan baik untuk menguji hipotesis sebelumnya.

  • Learn

Basic steps ketiga adalah learn. Tahap ini kita mengeleminasi berdasarkan kekuatan bukti dari tahapan sebelumnya. Proses membangun evidence yaitu mempelajari respon customer berdasarkan facts, what people do, real world setting, dan large investments. Eksperimen yang berbeda membuat evidence yang berbeda. Kemudian dari eksperimen akan mendapatkan insights yang membantu untuk menentukan keyakinan. Confidence menunjukkan seberapa percaya bahwa evidence cukup kuat untuk mendukung atau membantah hipotesis tertentu. Tidak semua bukti dan wawasan sama. Harus lebih percaya diri tentang wawasan ketika telah menjalankan beberapa eksperimen dengan bukti yang semakin kuat untuk hipotesis tertentu.

  • Decide

Basic steps yang keempat adalah decide. Pada tahap ini insights dapat diubah menjadi tindakan. Bagus mengatakan ada tiga tindakan yang dapat dipilih, yaitu perservere, pivot, dan kill. Ketika evidence ternyata menggagalkan hipotesa maka keputusannya kill atau pivot. Kalau ternyata evidence sejalan dengan hipotesis, maka dapat memilih perservere atau menlanjutkan hipotesanya. Kalau masih belum jelas maka dapat melanjutkan testing lagi. Bagus juga menjelaskan tentang experiment selection, yaitu menentukan hipotesa apa yang mau diuji, menentukan parameter, dan menentukan ruang lingkup.

Apa itu product market validations?

Melanjutkan materi sebelumnya, Bagus Panuntun membahas tentang product market validations pada Jumat (13/8). Ketika sudah membuat VPC dan BMC maka selanjutnya adalah validasi atau menguji ide bisnis. “Ketika bicara testing atau validasi teman-teman akan selalu mengambil keputusan pivot, continue, atau kill the business,” ujarnya. Startup dapat melakukan validasi ketika produk sudah masuk ke market. Jenis-jenis eksperimen validasi yang bisa digunakan, misalnya letter of intent, landing page, prototype, dan lainnya.

Hal terpenting dari product market validations adalah menguji business model dengan menentukan strategi bisnis. “Minimal yang paling basic adanya B2B strategy atau B2C strategy,” lanjutnya. Beberapa strategi bisnis yang dibahas oleh Bagus adalah B2B hardware sequence, B2B software sequence, B2B service sequence, B2C hadware sequence, B2C software sequence, B2C service sequence, B2B2C with B2C experimentation sequence, dan highly regulated sequence.