Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kegiatan Ngabuburit Ditemenin – Part of #dirumahajatalks for charity dengan tema “The Future of Creative Industry”. Dalam acara ini IBISMA mengundang Rond Weasley, seorang youtuber dan Abraham Kevin, peserta 10 besar Indonesian Idol 2018 sebagai narasumber. Acara #ngabuburitditemenin ini adalah bagian dari #dirumahajatalks for charity. Jadi, dapat dilakukan sambil berbagi kebaikan dengan memberikan donasi untuk masyarakat yang terdampak langsung dari adanya stagnasi ekonomi karena COVID-19. Donasi dapat disalurkan melalui link s.id/kitalawancorona. Pada kegiatan Ngabuburit Ditemenin kali ini, para peserta diberikan materi dengan konsep pembicaraan yang ringan dan santai, dengan topik mulai dari Creative Industry sampai The Future of Media, dan dapat diakses langsung dari rumah. Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui livestream, pada hari Kamis, tanggal 07 Mei 2020, mulai pukul 15.00 sampai 17.00 WIB. Untuk mengikuti kegiatan ini para peserta mendaftarkan diri melalui link registrasi bit.ly/ditemeninkevindanrond. Kegiatan Ngabuburit Ditemenin – Part Of #dirumahajatalks For Charity ini merupakan bentuk kerjasama antara IBISMA dengan Block 71 Yogyakarta, Waktukita.com, RM, dan Innovation Factory.

UII Business Challenge merupakan agenda rutin IBISMA yang ditujukan untuk civitas akademika Universitas Islam Indonesia yang mempunyai minat dan bakan dalam bidang enterpreneur. Pembukaan agenda ini diikuti oleh lebih dari 100 tenant dan saat ini sudah memasuki tahap substansi. berikut nama-nama tenan yang masuk tahap substansi.

Hasil review dapat di lihat di Tenant Management System (TMS) melalui laman simpultumbuh.uii.ac.id/ubic . Seleksi wawancara akan dilaksanakan pada 28 April – 1 Mei 2020. Untuk tahap interview para tenant mempersiapkan:
1. Melengkapi Proposal
2. Membuat Pitch Deck
3. Membuat Rencana Aksi (Action Plan) Sesuai dengan panduan

Selamat kepada para tenant yang telah masuk tahap substansi, dan kejar impian menjadi entrepreneur bersama IBISMA…

Selamat berjumpa kembali dengan kalian Generasi Z calon orang-orang sukses dimasa depan. Melanjutkan obrolan kita tentang perencanaan keuangan pada edisi sebelumnya, dengan menekankan pentingnya memilih dan memilah antara Kebutuhan dan Keinginan. Pada edisi kali ini kita akan mulainya membahas betapa pentingnya untuk membuat perencanaan keuangan sejak kalian berumur 18 tahun. Lebih cepat lebih baik kalau kata Wakil Presiden RI Bapak H.M. Jusuf Kalla…

 

Kenapa 18 tahun? Karena ternyata dimulai dari umur 18 tahun, siklus perjalanan hidup kita ini akan sangat menentukan siklus hidup keuangan kita juga lho… Jika kita tidak memperhatikan kondisi-kondisi dari setiap siklus hidup kita, maka kita tidak bisa mengantisipasi kondisi yang tidak terduga dari siklus hidup keuangan kita dimasa depan. Masih bingung?? Coba perhatikan tahapan siklus hidup kita dimulai dari Masa Anak-Anak & Remaja (0-18 tahun), Masa Lajang (18-25 tahun), Masa Berkeluarga, Kemapanan karir & Penghasilan (25-55), Masa Tua Awal (55-65 tahun) dan terakhir adalah Masa Pensiun (65-90 tahun).

 

Kemudian paramater berikutnya yang perlu kita perhatikan adalah Revenue vs Expense. Kemampuan Mencari Penghasilan Mengikuti Usia. Disaat masa lajang hingga masa berkeluarga, adalah masa dimana produktifitas kita tinggi-tingginya, maka penghasilan kita akan beranjak tinggi dan mencapai puncaknya pada usia 55 tahun. Namun setelah menginjak masa tua awal maka produktifitas kita akan semakin terus menurun. Dan begitu memasuki masa pensiun, maka sudah tidak ada lagi pemasukan/penghasilan dari perkerjaan kita, padahal Kebutuhan Hidup Meningkat Terus. Tanpa kita sadari begitu kita mulai beranjak remaja (18 tahun), pengeluaran kita bisa sangat tinggi dan beragam sekali, padahal kita belum punya penghasilan sendiri untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tapi kita masih bisa hidup enak karena gabut (gaji buta.red), karena semua pengeluaran masih ditanggung oleh orang tua.

 

Nah begitu kalian sekarang memasuki masa kuliah, sudah saatnya mulai mandiri merencanakan keuangan kalian agar tidak selalu bergantung pada orang tua, sehingga pada saat ada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terduga, kalian masih tetap bisa hidup nyaman.

 

Setelah mengetahui tentang siklus hidup kita, maka dalam merencanakan keuangan perlu kita bagi dalam 3 tahapan agar lebih fokus, yaitu Tahap Mengumpulkan Kekayaan (20-40 tahun), Tahap Melipatgandakan Kekayaan (40-60 tahun), dan terakhir adalah Tahap Mendistribusi Kekayaan (60-80 tahun). Nah saat ini mulailah untuk dengan membuat daftar kebutuhan baik yang jangka lendek menengah maupun panjang dari setiap masa  di siklus hidup manusia tersebut. Dan buatlah simulasi pemasukan serta pengeluarannya.

 

Oleh: Bagus Panuntun SE, MBA, CWM®, CFP®, CSA®. (Financial Planner & Wealth Manager)

Di tengah pesatnya penyebaran virus COVID-19 di Indonesia, menyebabkan dampak perubahan yang luar biasa terhadap model bisnis dan proses bisnis pada UMKM. Dalam keadaan harus #dirumahsaja orang-orang dihadapkan dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk kemana- mana dan hanya dapat melakukan kegiatan dengan sistem remote. Perubahan drastis Customer Behavior ini tentu saja harus disikapi kritis oleh pelaku bisnis UMKM.

Pelaku Bisnis dapat melakukan strategi marketing digital sederhana ini agar bisnisnya tetap dapat mengalir mengikuti perubahan. Kuncinya adalah, jadikan segala perubahan ini sebagai konten dan media komunikasi kepada Customer. Sosialisasikan semua perubahan yang terjadi lewat akun-akun media sosial bisnismu.

  • Perubahan jam operasional

Dalam kondisi seperti sekarang ini sah-sah saja untuk mengubah jam operasional yang dapat disesuaikan dengan kondisi internal perusahaan. Tidak menutup kemungkinan ada beberapa karyawan atau bahkan lokasi dimana bisnis berada diharuskan “Lock Down”, sehingga jam operasional akan berubah tidak seperti biasa. Dengan menginfokan hal ini kepada Customer via akun media sosial, makan Customer tidak merasa kehilangan bisnis Anda. Customer tetap dapat menikmati produk dan layanan dari bisnis anda walaupun jam operasional berubah.

  • Perubahan service agreement dan layanan pelanggan

Hal seperti ini dilakukan juga oleh perusahaan besar seperti Gojek dan Grab lewat layanan pesan antar makanannya. Kebijakan untuk menaruh makanan di tempat yang telah disepakati, pembayaran melalui uang elektronik, ataupun kebijakan positif lainnya dimana tidak merugikan kedua belah pihak dengan tidak perlu ada kontak fisik, sehingga minim berdampak penyebaran Virus.

  • Perubahan jadwal program kegiatan

Seandainya perusahaan sudah memiliki program sebelum adanya masa krisis ini, dan ternyata ditunda, hendaknya segera diinformasikan kepada Customer via akun – akun media sosial, contohnya kegiatan Mandiri Jogja Marathon yang diadakan oleh Bank Mandiri yang sedianya rencana dilaksanakan tanggal 28 Maret 2020, diundur menjadi bulan Agustus 2020.

  • Langkah antisipatif yang dijalankan oleh perusahaan

Penting untuk menjaga kepercayaan atau Trust dari Custemer, terutama untuk bisnis makanan. Mensosialisasikan lewat sosial media terkait protokol yang dilakukan oleh bagian produksi ataupun protokol kebersihan dan higienitas perusahaan sangat penting kiranya dilakukan.

  • Komitmen perusahaan dalam krisis

Komitmen perusahaan menghadapi krisis harus dapat dipegang oleh Customer. Konten-konten kontinuitas, protokol-protokol kemanan dan kebersihan, kualitas produk harus selalu diulang.

Krisis ini jangan sampai membuat bisnis terpuruk, justru harus memunculkan inovasi bagi para pelaku bisnis UMKM. Memunculkan produk baru dan strategi marketing baru harus dilakukan. Strategi Digital Marketing harus dapat luwes mengikuti apa yang terjadi, karena dengan posisi karantina #dirumahsaja, dunia Customer ada di dalam gadgetnya.

 

Rininta Hanum, ST., M.Eng

Selamat datang buat kalian Generasi Z di kampus Universitas Islam Indonesia, Universitas Swasta terbaik Nomor 1 di Indonesia berdasarkan Kemenristek Dikti RI (2018). Dengan status kalian saat ini yang sudah bukan siswa lagi, maka kedewasaan dan kemandirian kalian sudah semakin diperlukan agar bisa sukses menempuh masa perkuliahan & merencanakan masa depan kalian, termasuk didalamnya tentang merencanakan keuangan sejak dini.

 

Siapa yang tidak ingin sukses & kaya di usia muda? Bahkan orang terkaya ke-5 di dunia (Forbes, Juni 2018) adalah seorang pemuda berusia 34 tahun, Mark Zuckerberg. Pendiri Facebook ini memiliki kekayaan sebesar 1.049 trilyun rupiah. Dan seorang pemuda Indonesia yang bernama Nadiem Makarim (34 tahun) memiiki kekayaan sebesar 70 trilyun rupiah (2018). Dalam melalui masa mudanya, mereka tentu tidak dengan bersantai-santai, namun mereka persiapkan perencanannya dengan sangat fokus, detail & sedini mungkin.

 

Sebelum kita ngobrol soal perencanaan keuangan, maka paling tidak kalian perlu ketahui karakteristik dari generasi yang lahir antara tahun 1996-2010 ini (Generasi Z). Iyaa.. kamuuu… Bukan generasi Baby Boomers (1946-1964) seperti kakek nenek kalian, bukan pula Generasi X (1965-1976) seperti bapak ibu kalian, bahkan bukan pula juga Generasi Milenial (1977-1995) seperti bapak ibu dosen ataupun om tante kalian.

 

Karakteristik pertama yang paling dominan dari Generasi Z adalah menghargai keberagaman, sehingga kita bisa melihat begitu banyaknya anak muda yang sangat kreatif dan menekuni berbagai bidang pekerjaan yang tidak pernah terbayang ada di jaman bapak/ibu dosen kalian, tapi pastinya bisa mendatangkan penghasilan yang tinggi juga. Karakteristik kedua adalah berani menjadi agen perubahan. Hal ini terlihat dari begitu banyaknya anak-anak muda yang sangat berani mengambil risiko, yang jauh dari kemapanan menjadi sociopreneur demi mewujudkan cita-cita idealisnya bermanfaat bagi masyarakat. Karakteristik ketiga adalah berorientasi pada target, hal ini bisa menjadi positif tapi juga bisa negatif. Jika kalian tidak sabar untuk menjalani prosesnya, terkadang jalan pintas menjadi solusi terbaik, tapi positifnya adalah jika kalian sudah tentukan satu titik.. iyaaa.. titik itu… semoga kalian bisa lebih mudah meraih bintang kesuksesannya karena tahu tujuan yang ingin kalian tuju.

Anak jaman now (Generasi Z) ini memang beda, mereka sudah ingin menjadi pengambil keputusan bagi dirinya sendiri. Kalau gak percaya..?? yuk mari kita buktikan…. Sebagian besar dari kalian pasti mengakses informasi lewat media sosial (35,2%), browser (26,1%) dan Messenger (14,1%), baru sisanya menggunakan cara konvensional. Aplikasi yang pasti terpasang di handphone kalian adalah Instagram (54,2%), Line (45,4%), Google (42,1%) dan Youtube (39,4%). Perangkat elektronik yang selalu kalian gunakan handphone (89,1%) dan Laptop (5,2%). Dalam proses pengambilan keputusan juga terlihat bahwa diri sendiri (62%) lalu orang tua (27,9%) dan saudara kandung (7,5%). Jadi bagi anak jaman now, memang sudah saatnya kalian belajar dewasa dan mandiri, serta cermat dalam belajar mengambl keputusan demi masa depan kalian.

 

Salah satu tips paling mendasar buat kalian yang ingin membuat perencanaan keuangan yang komprehensif adalah kalian harus mampu membedakan antara Kebutuhan dan Keinginan. Kebutuhan adalah hal yang wajib dipenuhi, karena bila tidak terpenuhi, maka kalian tidak bisa bertahan hidup. Sedangkan keinginan adalah hal/benda/barang yang tidak diperlukan untuk bertahan hidup, namun hanya memberikan tambahan kenyamanan dan kenikmatan hidup. Dan jika kita renungkan perbedaannya, dimana kebutuhan itu bersumber dari fitrah manusia, memberikan hasil berupa kemashlahatan, diukur berdasarkan fungsinya, sifatnya objektif dan jika menurut tuntunan Islam harus dipenuhi. Sedangkan keinginan bersumber dari nafsu manusia, menghasilkan kepuasan, diukur berdasarkan selera dan sifatnya subjektif, dan menurut tuntunan Islam hal tersebut harus dikendalikan. Jadi yuk mari kita coba pilih dan pilih dari sekian banyak pengeluaran bulanan kalian selama ini, kita identifikasi, yang mana yang merupakan kebutuhan dan yang mana merupakan keinginan. Kendalikan jenis pengeluaran kalian yang bersifat keinginan dalam urutan prioritas sesuai dengan keadaan dompet kalian.

 

Oleh: Bagus Panuntun SE, MBA, CWM®, CFP®, CSA®. (Financial Planner & Wealth Manager)

Bertempat  di Bale Ayu Resto, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion pada hari Kamis (06/02/2020). Dalam acara ini Deputy Director IBISMA UII Bagus Panuntun bersama dengan narasumber lainnya memberikan paparanya dalam acara penyusunan kurikulum Inkubator UKM (Champion). Dihadiri oleh Kepala Dinas Provinsi DIY yang akan memberikan sambutan dalam rangka pembukaan Focus Group Discussion kali  ini.

Tema Focus Group Discussion ini adalah “Penyusunan Kurikulum Inkubator UKM Tahun 2020”. Tujuannya adalah membangun kegiatan dan sub aktifitas yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan, pemabahasan ini disampaikan oleh Ibu Srie Nurkyatsiwi selaku KADIN Provinsi DIY bahwasannya membantu pelaku UKM.

Paparan yang disampaikan oleh IBISMA UII tentang bagaimana dan cara pandang Inkubator dalam melakukan penilaian dan memberikan pelatihan kepada para Startup yang tumbuh dan berkambang di IBISMA. Dari kegiatan tersebut peserta diharapkan memperoleh pengetahuan mengenai pola pikir startup yang ada di lingkungan UII mengetahui kegiatan dan acara yang diselenggarakan serta diakhir inkubasi semua startup yang ada di lingkungan UII mendapatkan fasilitas Pitching di depan para investor dan mitra dari IBISMA.

Dalam rangka mengembangkan literasi dan keterampilan guru dalam berkomunikasi dengan anak didiknya serta mengenal proses pendidikan anak sekolah dan prasekolah di Finlandia, Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) UII menggandeng  Pusat Kajian Anak dan Keluarga (PUSKAGA) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) bekerjasama dengan menggelar Seminar bertema “Keterampilan Komunikasi dan Literasi pada Anak Prasekolah dan Sekolah Dasar” pada Kamis, 7 Jumadil Awal 1441 H/2 Januari 2020 di ruang auditorium FPSB UII lt. 3.

Kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta terdiri dari para praktisi pendidikan anak, guru PAUD/TK/SD, orangtua, pemerhati anak, pelajar, mahasiswa hingga dosen tersebut menghadirkan Marja Houessou (Early Education Teacher in Finland),  Hanna Järvelin (Elementary Education Teacher & CEO Hihappening Ltd.) dan Dea Viinikainen (Managing Director of Findolainen Business Hub Ltd.) sebagai narasumber.

Dipilihnya para pembicara dari Finlandia bukanlah tanpa alasan. Melainkan Finlandia memang terkenal memiliki pola atau metode pendidikan terbaik yang dikenal dengan “belajar melalui bermain”. Beberapa contoh video kegiatan yang diputar oleh para pemateri pun menunjukan bagaimana mereka mengajarkan atau menumbuhkan rasa sosial (tolong menolong) pada anak hanya melalui sebuah permainan yang sangat sederhana, yakni susur tali. Bahkan, saat mereka beraktivitas di luar (dalam video aktivitas dilakukan di hutan), anak-anak juga bisa belajar matematika secara menyenangkan dengan mengumpulkan sesuatu menyerupai tali berwana  merah bersama-sama sambil dihitung (belajar berhitung). Guru menjadi kunci penting bahwa „my teaching is motivation“ agar anak merasa senang belajar dan guru pun merasa bahagia mengajar anak-anak di sekolah. Anak-anak sekolah dikenalkan dengan online edugame „Oo‘s Life“ untuk meningkatkan motivasi anak agar gemar membaca.

Dari kegiatan tersebut peserta diharapkan memperoleh pengetahuan mengenai pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar di Finlandia, mengetahui bagaimana cara membantu memberikan keterampilan komunikasi dan literasi kepada anak sedini mungkin (baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga) melalui motivasi membaca (reading is fun). Di akhir sesi, peserta diharapkan mengetahui bagaimana mengelola sebuah lembaga pendidikan usai dini dan manajemen kelas sesuai tahap perkembangan anak. Diharapkan kegiatan ini dapat berlanjut dalam wujud kerjasama antar institusi.

Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama UII (IBISMA-UII) mengajak dosen, peneliti dan mahasiswa untuk menghilirisasi hasil penelitianya, hal ini disampaikan Kadiv IBISMA UII Amarria Dilasari, ST. M.Sc dalam kegiatan sosialisasi dengan tujuan penguatan inovasi dan peran kelembagaan inkubator bisnis teknologi pada jejaring internal  UII. Kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 50 tamu undangan civitas akademika UII diselenggarakan di Alana Hotel.

Target sosialisasi ini dihadiri oleh para Kepala Jurusan, Kepala Pusat Studi, Kepala Laboratorium, dan Kepala Departemen yang ada di lingkungan UII, harapannya dosen-dosen serta pemangku kebijakan di UII dapat mengenal, menguatkan sinergisitas dan mendukung peran inkubator dalam membentuk ekosistem startup di UII.

Kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan lebih jauh program-program IBISMA sebagai inkubator kepada civitas akademika UII. Saat ini masih banyak hasil penelitian yang bernilai komersial hanya sampai pada hasil karya ilmiah saja, padahal produk tersebut sangat dibutuhkan masyarakat. Dengan sentuhan yang pas, produk tersebut mampu dijual dan bernilai komersial. Salah satu tugas IBISMA UII adalah membantu menghilirisasi produk dengan membangun start up baru, ungkap Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. sebagai direktur Simpul Tumbuh UII

Start up adalah sebuah perusahaan rintisan baru yang biasanya masih dalam fase penelitian dan pengembangan. Dalam kontek ini maka start up butuh supporting dari berbagai pihak untuk dapat lebih cepat melaju agar bisa menjadi perusahaan yang besar. Salah satu supporting yang biasanya di butuhkan start up adalah hal pendanaan. Jika kita lihat bahwa pemerintah saat ini sedang concern untuk dapat meningkatkan jumlah start up, hal ini bisa di lihat dari anggaran yang cukup besar yang digelontorkan untuk membantu para start up, ungkap Wisono S.Kom, M.M, ketua Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia. Lebih lanjut Wisono menyampaikan dana-dana ini tidak bisa disampaikan langsung kepada start up, butuh lembaga legal sebagai penghubung antara investor dan start up. IBISMA ini lah salah satu incubator yang bisa di jadikan partner bapak ibu sekalian dalam mengembangkan start up-nya. Silahkan membuat proposal dan ada banyak program yang bisa bapak ibu sasar untuk mendapatkan pendanaan.

Wisono, S.Kom, M.M, Ketua Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia, menyampaikan paparanya.

Pada kesempatan tersebut diberikan kesempatan kepada 3 tenant untuk mempresentasikan success story dalam program inkubasi IBISMA diantaranya tenant Zakea produk kecantikan alami, Biodisel Portable berbahan minyak jelantah, serta Masker Bioselulosa: produk masker dari bahan nata de coco. Sebelum menutup acara ini, Wisono mengupas tuntas bagaimana agar proposal kita ini dilirik oleh reviewer dan lolos didanai. Selain agenda sosialisasi ini, IBISMA UII menyelenggarakan kegiatan sebagai pemantik agar dosen, peneliti dan mahasiswa yang tertarik untuk segera merealisasikan ide bisnis dari hasil penelitianya.

Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Corporate, Business & Investor Gathering 2019 di Keraton Ballroom, Hotel Mariott Yogyakarta, Jumat (22/11/2019). Gatering yang dihadiri 150 undangan ini untuk membangun sinergi antara UII dan mitra bisnis, investor serta alumni. Agenda ini terselenggara atas kerjasama antara direktorat pembinaan dan pengembangan keirausahaan (Simpul Tumbuh) dan Direktorat Pemasaran, Kerjasama & Alumni (DPKA).

Terjun ke dalam dunia usaha merupakan salah pilihan terbaik bagi lulusan UII. Karena itu, berbagai cara ditempuh UII untuk meningkatkan profil lulusan yang terbaik dalam hal kewirausahaan. Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) merupakan salah satu wadah yang dapat dimanfaatkan untuk dapat mengembangkan minat dan bakatnya dalam bidang kewirausahaan. Kegiatan dengan tema “Sinergy and Sharing for Link and Match” ini bertujuan mengembangkan sinergi yang erat antara Universitas Islam Indonesia (UII) dengan para mitra bisnis, investor maupun alumni serta Stakeholder Eksternal.

Disampaikan oleh Rektor UII Fathul Wahid, Ph.D dalam sambutan bahwa ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan kegiatan. Pertama UII ingin para perusahaan dan institusi mitra dapat memberikan evaluasi terhadap para lulusan UII yang tengah bekerja di berbagai industri. Yang kedua, mendapatkan umpan balik terkait dengan kerjasama yang selama ini telah dilaksanakan antara UII dengan beberapa mitra. Dan ketiga berharap ada beberapa mitra tertarik untuk menjadi investor bagi mahasiswa binaan Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) terkait bisnis yang tengah dikembangkan. Lebih lanjut Fathul Wahid mengatakan UII yang tergabung dalam Erasmus+ terus menumbuhkan Start Up agar bisa berkembang. Saat ini, UII mendapatkan dana hibah dari Kementerian Riset Pendidikan Tinggi sebesar Rp 3,5 miliar. Start Up yang menjadi binaan IBISMA, jelas Fathul, tidak hanya berasal dari UII saja. Tetapi ada tenant dari luar UII. Menurut Fathul Wahid, UII ingin maju bersama dengan perguruan tinggi lain. “Sebagaimana ungkapan bijak, ‘Pergilah sendiri jika ingin cepat, dan pergilah bersama jika ingin jauh’,” kata Fathul.

Data terbaru berdasarkan penelusuran lulusan UII dalam lima tahun terakhir sebanyak 13 persen dari 3.000 alumni menjadi wirausaha. Karena itu, UII akan terus mengembangkan program agar dapat menumbuhkembangkan semangat dan menyalurkan minat bakat dalam berwirausaha.

Pada kesempatan tersebut, IBISMA memberikan kepada 3 tenan untuk melakukan presentasu (Pitching) di hadapan tamu undangan. Ketiga tenan ini  Ketiga startup tersebut yaitu The Keraton Care, Portabox, dan Elcreativeon.com. IBISMA juga menyelenggarakan prosesi Kelulusan Program Inkubasi Startup binaan IBISMA yang tergabung dalam program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT). Start Up yang lulus adalah ALGIST (Alarm Gas Medis Digital), DENITECH (Packaging Machinery), GUDFRISCH (Susu Biofermentasi Mikroenkapsulasi), The Keraton Care (Masker Bioselulosa Phytofera), LATAL (Lampu Tenaga Air Laut), Bikin.Co (B2B Makers Marketplace), PIJAR Career (Vocational Talent Pool).

IBISMA UII menerima kunjungan Stephen Marston Rektor University of Gloucestershire, Inggris. IBISMA merupakan wujud nyata implementasi dari hibah Erasmus+ Gita Project (Growing Indonesia Triangular Approach) yang salah satu tujuannya adalah mempersiapkan lulusan yang memiliki kemampuan kewirausahaan. Berbagai program dirancang untuk memenuhi kebutuhan para start up untuk akslerasi bisnis. Hal ini merupakan salah satu upaya UII dalam mewadahi minat mahasiswa dalam bidang kewirausahaan yang kian meningkat.

Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. Dalam sambutannya Wiryono Raharjo menyampaikan bahwa UII berupaya meningkatkan geliat ekonomi di Indonesia dengan terus meningkatkan jumlah wirausaha potensial melalui IBISMA UII yang saat ini mengalami perkembangan tidak hanya bagi internal UII saja, namun juga pihak external UII yang tertarik dan memiliki ide untuk mengembangakannya bersama UII.

Dijelaskan Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc., hadirnya IBISMA ini berawal dari program untuk mendorong pemanfaatan hasil-hasil penelitian yang di antaranya adalah program pengembangan kewirausahaan serta membangun ekosistem inovasi. Di internal UII telah kita coba dorong di setiap program studi pada pengembangan inovasi melalui kewirausahaan. Perlahan IBISMA mendapat kepercayaan dari Kemristekdikti dalam penguatan inkubator bisnis teknologi,” ungkap Arif Wismadi.

Stephen Merston terkesan dengan hadirnya IBISMAUII yang mampu memberikan dampak yang baik di sektor inovasi dan bisnis di Indonesia. Ia mengatakan peran perguruan tinggi di Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi dalam perkembangan ekonomi terlebih dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki prospek yang baik jika ide-ide dan inovasi yang ada disini dikembangkan. Karena melalui inovasi dan ide-ide cemerlang akan muncul juga SDM yang gemilang,” ungkapnya.