Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kegiatan diskusi online bertema “Digital Marketing? Not So Easy, Not So Hard”. Dalam acara ini IBISMA mengundang Fandi Musjafir, seorang kepala di perusahaan Seva.id dan Astra Digital Product sebagai narasumber dan Amarria Dila Sari, S.T., M.Sc., seorang direktur IBISMA UII sebagai moderator. Pada diskusi kali ini IBISMA berkolaborasi dengan IKATI UII untuk membahas tentang digital marketing di era new normal. Acara ini dilaksanakan secara online melalui aplikasi zoom dan akan disiarkan secara live pada youtube channel yaitu : IKATIUII-Channel. Acara ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 14 Juni 2020, pukul 10.00 sampai 12.00 WIB. Untuk mengikuti kegiatan ini para peserta melakukan registrasi menggunakan link s.id/zoom-ikati14juni. Kegiatan diskusi online bertema digital marketing ini merupakan bentuk kerjasama antara IBISMA dengan Ikatan Keluarga Alumni Teknik Industri (IKATI) UII.

Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kegiatan Growth Talk Series, yaitu Ngobras Ngobrol Bareng Startup Part 3 dengan tema “Ikhtiar dan Tawakal di Tengah Krisis”. Dalam acara ini IBISMA mengundang Saptuari Sugiharto, seorang owner di perusahaan Kedai Digital sebagai narasumber. Pada kegiatan Growth Talk kali ini, para peserta diberikan kajian online dengan konsep pembicaraan yang ringan dan santai sehingga bisa menyegarkan mindset startup, pengusaha dalam berbisnis di era new normal. Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui live streaming via zoom, pada hari Kamis, tanggal 11 Juni 2020, pukul 20.00 sampai 21.00 WIB. Untuk mengikuti kegiatan ini para peserta melakukan registrasi menggunakan link :
https://bit.ly/NGOBRAS32020

TRIZ, LSP

TRIZ merupakan suatu konsep creative problem solving ini diperkenalkan oleh Genrich Saulovich Altshuller pada tahun 1946. Triz berasal dari bahasa Rusia, yaitu Teorija Resenija Isobretatelskih Zadac. Konsep Triz dalam penyelesaian masalah berdasarkan logika dan data sehingga mampu mempercepat penyelesaian permasalahan secara kreatif dan inovatif.

Webinar ini cukup mendapatkan antusiasme peserta, lebih dari 100 peserta terdata pada webinar ini. Pada kesempatan webinar kali ini menghadirkan pembicara dari disiplin ilmu yang berbeda, namun mampu menggunakan TRIZ untuk berbagai kepentingan inovasi. Dr. Eng. Risdiyono, ST., M.Eng merupakan founder InTriz (Triz Indonesia) Certified MATRIZ Level 3 dan Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc, Direktur Simpul Tumbuh, Certified My TRIZ level 3.

Triz banyak digunakan dalam perusahaan besar untuk menyelesaikan permasalahan mereka, digunakan baik secara individu maupun secara tim. TRIZ digunakan untuk membuat suatu inovasi dalam perusahaan, ungkap Dr. Eng. Risdiyono, ST. M.Eng. Dasar inovasi menggunakan Triz disampaikan dengan detail oleh Bpk Risdiyono.

Di sisi lain Dr. Arif Wismadi banyak menggunakan tools ini dalam pengembangan desain arsitektur, beliau banyak mengimplemetasikan TRIZ dalam pengembangan desain hunian dengan metode TRIZ.

Dengan TRIZ yang sistematis dengan logika dan data banyak membantu saya dalam mengembangan ide-ide dalam bidang arsitektur, beberapa publikasi yang pernah saya publish menggunakan Triz bisa diselesaikan hanya butuh waktu 3 hari. Ini memberikan bukti bahwa Triz bisa digunakan dalam berbagai disipilin ilmu, bahkan dalam bidang manajemen.

Dengan webinar ini semoga bisa memberikan ilmu dan memberikan manfaat meski dalam masa pandemi seperti ini.

lebih lengkap bisa di lihat dalam tautan berikut Problem Solving Using TRIZ

Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kegiatan Growth Talk Series, yaitu LDR Live Dari Rumah Part 2 dengan tema “Start Small, Grow Big!!”. Dalam acara ini IBISMA mengundang Anggia Pino, seorang Owner di perusahaan Gumun sebagai narasumber dan Rininta Hanum sebagai moderator. Pada kegiatan Growth Talk kali ini, narasumber akan membagikan tips dan saran untuk pengusaha yang baru memulai usaha dari kecil agar bisa tumbuh menjadi perusahaan yang besar. Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui live di instagram @ibisma_uii dan @gumun.id. Acara ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 12 Mei 2020, pukul 20.00 WIB. Kegiatan Growth Talk Series – LDR Live Dari Rumah Part 2 ini merupakan bentuk kerjasama antara IBISMA Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII dan ERASMUS GITA Universitas Islam Indonesia.

National Business Plan GITA 2020 adalah sebuah kompetisi rencana bisnis tingkat nasional yang diselenggarakan oleh konsorsium ERASMUS+ GITA (“Growing Indonesia”: “A Triangular Approach”). Konsirsium ini beranggotakan 7 Mitra Universitas Dalam Negeri (Universitas Islam Indonesia, “President University, Universitas Negeri Semarang, STIE Malangkucecwara, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Brawijaya, dan Universitas Padjajaran), serta Mitra Universitas Luar Negeri, yaitu Universitas Gloucestershire (Inggris), “University of Innsbruck” (Austria), Dublin institut Teknologi (Irlandia), dan Fachhochschule des Mittelstands (Jerman).

Kompetisi business plan ini terbuka untuk semua mahasiswa dari 7 mitra universitas dalam negeri,  baik yang masih dalam tahapan ide bisnis, maupun yang telah memiliki prototype maupun yang baru mulai merintis. Tujuan kompetisi ini adalah untuk meningkatkan ekosistem kewirausahaan dan juga pengembangan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dengan berfokus pada bisnis yang di ciptakan, dikelola serta dimiliki oleh mahasiswa

Peserta akan diberikan umpan balik dari para ahli dan juga kesempatan untuk memperluas jaringan bisnis mereka. Yang paling utama adalah sebagai upaya untuk meningkatkan kreatifitas serta kemampuan dalam melakukan presentasi bisnis

====================================

Batas Waktu Pengiriman : 1 September 2020

Pengumuman Pemenang : 30 September 2020

Registrasi Online : bit.ly/gitabusplan

Info Kegiatan Download Disini : https://bit.ly/IBISMAGITA2020

=====================================

Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kegiatan Ngabuburit Ditemenin – Part of #dirumahajatalks for charity dengan tema “The Future of Creative Industry”. Dalam acara ini IBISMA mengundang Rond Weasley, seorang youtuber dan Abraham Kevin, peserta 10 besar Indonesian Idol 2018 sebagai narasumber. Acara #ngabuburitditemenin ini adalah bagian dari #dirumahajatalks for charity. Jadi, dapat dilakukan sambil berbagi kebaikan dengan memberikan donasi untuk masyarakat yang terdampak langsung dari adanya stagnasi ekonomi karena COVID-19. Donasi dapat disalurkan melalui link s.id/kitalawancorona. Pada kegiatan Ngabuburit Ditemenin kali ini, para peserta diberikan materi dengan konsep pembicaraan yang ringan dan santai, dengan topik mulai dari Creative Industry sampai The Future of Media, dan dapat diakses langsung dari rumah. Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui livestream, pada hari Kamis, tanggal 07 Mei 2020, mulai pukul 15.00 sampai 17.00 WIB. Untuk mengikuti kegiatan ini para peserta mendaftarkan diri melalui link registrasi bit.ly/ditemeninkevindanrond. Kegiatan Ngabuburit Ditemenin – Part Of #dirumahajatalks For Charity ini merupakan bentuk kerjasama antara IBISMA dengan Block 71 Yogyakarta, Waktukita.com, RM, dan Innovation Factory.

UII Business Challenge merupakan agenda rutin IBISMA yang ditujukan untuk civitas akademika Universitas Islam Indonesia yang mempunyai minat dan bakan dalam bidang enterpreneur. Pembukaan agenda ini diikuti oleh lebih dari 100 tenant dan saat ini sudah memasuki tahap substansi. berikut nama-nama tenan yang masuk tahap substansi.

Hasil review dapat di lihat di Tenant Management System (TMS) melalui laman simpultumbuh.uii.ac.id/ubic . Seleksi wawancara akan dilaksanakan pada 28 April – 1 Mei 2020. Untuk tahap interview para tenant mempersiapkan:
1. Melengkapi Proposal
2. Membuat Pitch Deck
3. Membuat Rencana Aksi (Action Plan) Sesuai dengan panduan

Selamat kepada para tenant yang telah masuk tahap substansi, dan kejar impian menjadi entrepreneur bersama IBISMA…

Selamat berjumpa kembali dengan kalian Generasi Z calon orang-orang sukses dimasa depan. Melanjutkan obrolan kita tentang perencanaan keuangan pada edisi sebelumnya, dengan menekankan pentingnya memilih dan memilah antara Kebutuhan dan Keinginan. Pada edisi kali ini kita akan mulainya membahas betapa pentingnya untuk membuat perencanaan keuangan sejak kalian berumur 18 tahun. Lebih cepat lebih baik kalau kata Wakil Presiden RI Bapak H.M. Jusuf Kalla…

 

Kenapa 18 tahun? Karena ternyata dimulai dari umur 18 tahun, siklus perjalanan hidup kita ini akan sangat menentukan siklus hidup keuangan kita juga lho… Jika kita tidak memperhatikan kondisi-kondisi dari setiap siklus hidup kita, maka kita tidak bisa mengantisipasi kondisi yang tidak terduga dari siklus hidup keuangan kita dimasa depan. Masih bingung?? Coba perhatikan tahapan siklus hidup kita dimulai dari Masa Anak-Anak & Remaja (0-18 tahun), Masa Lajang (18-25 tahun), Masa Berkeluarga, Kemapanan karir & Penghasilan (25-55), Masa Tua Awal (55-65 tahun) dan terakhir adalah Masa Pensiun (65-90 tahun).

 

Kemudian paramater berikutnya yang perlu kita perhatikan adalah Revenue vs Expense. Kemampuan Mencari Penghasilan Mengikuti Usia. Disaat masa lajang hingga masa berkeluarga, adalah masa dimana produktifitas kita tinggi-tingginya, maka penghasilan kita akan beranjak tinggi dan mencapai puncaknya pada usia 55 tahun. Namun setelah menginjak masa tua awal maka produktifitas kita akan semakin terus menurun. Dan begitu memasuki masa pensiun, maka sudah tidak ada lagi pemasukan/penghasilan dari perkerjaan kita, padahal Kebutuhan Hidup Meningkat Terus. Tanpa kita sadari begitu kita mulai beranjak remaja (18 tahun), pengeluaran kita bisa sangat tinggi dan beragam sekali, padahal kita belum punya penghasilan sendiri untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tapi kita masih bisa hidup enak karena gabut (gaji buta.red), karena semua pengeluaran masih ditanggung oleh orang tua.

 

Nah begitu kalian sekarang memasuki masa kuliah, sudah saatnya mulai mandiri merencanakan keuangan kalian agar tidak selalu bergantung pada orang tua, sehingga pada saat ada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terduga, kalian masih tetap bisa hidup nyaman.

 

Setelah mengetahui tentang siklus hidup kita, maka dalam merencanakan keuangan perlu kita bagi dalam 3 tahapan agar lebih fokus, yaitu Tahap Mengumpulkan Kekayaan (20-40 tahun), Tahap Melipatgandakan Kekayaan (40-60 tahun), dan terakhir adalah Tahap Mendistribusi Kekayaan (60-80 tahun). Nah saat ini mulailah untuk dengan membuat daftar kebutuhan baik yang jangka lendek menengah maupun panjang dari setiap masa  di siklus hidup manusia tersebut. Dan buatlah simulasi pemasukan serta pengeluarannya.

 

Oleh: Bagus Panuntun SE, MBA, CWM®, CFP®, CSA®. (Financial Planner & Wealth Manager)

Di tengah pesatnya penyebaran virus COVID-19 di Indonesia, menyebabkan dampak perubahan yang luar biasa terhadap model bisnis dan proses bisnis pada UMKM. Dalam keadaan harus #dirumahsaja orang-orang dihadapkan dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk kemana- mana dan hanya dapat melakukan kegiatan dengan sistem remote. Perubahan drastis Customer Behavior ini tentu saja harus disikapi kritis oleh pelaku bisnis UMKM.

Pelaku Bisnis dapat melakukan strategi marketing digital sederhana ini agar bisnisnya tetap dapat mengalir mengikuti perubahan. Kuncinya adalah, jadikan segala perubahan ini sebagai konten dan media komunikasi kepada Customer. Sosialisasikan semua perubahan yang terjadi lewat akun-akun media sosial bisnismu.

  • Perubahan jam operasional

Dalam kondisi seperti sekarang ini sah-sah saja untuk mengubah jam operasional yang dapat disesuaikan dengan kondisi internal perusahaan. Tidak menutup kemungkinan ada beberapa karyawan atau bahkan lokasi dimana bisnis berada diharuskan “Lock Down”, sehingga jam operasional akan berubah tidak seperti biasa. Dengan menginfokan hal ini kepada Customer via akun media sosial, makan Customer tidak merasa kehilangan bisnis Anda. Customer tetap dapat menikmati produk dan layanan dari bisnis anda walaupun jam operasional berubah.

  • Perubahan service agreement dan layanan pelanggan

Hal seperti ini dilakukan juga oleh perusahaan besar seperti Gojek dan Grab lewat layanan pesan antar makanannya. Kebijakan untuk menaruh makanan di tempat yang telah disepakati, pembayaran melalui uang elektronik, ataupun kebijakan positif lainnya dimana tidak merugikan kedua belah pihak dengan tidak perlu ada kontak fisik, sehingga minim berdampak penyebaran Virus.

  • Perubahan jadwal program kegiatan

Seandainya perusahaan sudah memiliki program sebelum adanya masa krisis ini, dan ternyata ditunda, hendaknya segera diinformasikan kepada Customer via akun – akun media sosial, contohnya kegiatan Mandiri Jogja Marathon yang diadakan oleh Bank Mandiri yang sedianya rencana dilaksanakan tanggal 28 Maret 2020, diundur menjadi bulan Agustus 2020.

  • Langkah antisipatif yang dijalankan oleh perusahaan

Penting untuk menjaga kepercayaan atau Trust dari Custemer, terutama untuk bisnis makanan. Mensosialisasikan lewat sosial media terkait protokol yang dilakukan oleh bagian produksi ataupun protokol kebersihan dan higienitas perusahaan sangat penting kiranya dilakukan.

  • Komitmen perusahaan dalam krisis

Komitmen perusahaan menghadapi krisis harus dapat dipegang oleh Customer. Konten-konten kontinuitas, protokol-protokol kemanan dan kebersihan, kualitas produk harus selalu diulang.

Krisis ini jangan sampai membuat bisnis terpuruk, justru harus memunculkan inovasi bagi para pelaku bisnis UMKM. Memunculkan produk baru dan strategi marketing baru harus dilakukan. Strategi Digital Marketing harus dapat luwes mengikuti apa yang terjadi, karena dengan posisi karantina #dirumahsaja, dunia Customer ada di dalam gadgetnya.

 

Rininta Hanum, ST., M.Eng

Selamat datang buat kalian Generasi Z di kampus Universitas Islam Indonesia, Universitas Swasta terbaik Nomor 1 di Indonesia berdasarkan Kemenristek Dikti RI (2018). Dengan status kalian saat ini yang sudah bukan siswa lagi, maka kedewasaan dan kemandirian kalian sudah semakin diperlukan agar bisa sukses menempuh masa perkuliahan & merencanakan masa depan kalian, termasuk didalamnya tentang merencanakan keuangan sejak dini.

 

Siapa yang tidak ingin sukses & kaya di usia muda? Bahkan orang terkaya ke-5 di dunia (Forbes, Juni 2018) adalah seorang pemuda berusia 34 tahun, Mark Zuckerberg. Pendiri Facebook ini memiliki kekayaan sebesar 1.049 trilyun rupiah. Dan seorang pemuda Indonesia yang bernama Nadiem Makarim (34 tahun) memiiki kekayaan sebesar 70 trilyun rupiah (2018). Dalam melalui masa mudanya, mereka tentu tidak dengan bersantai-santai, namun mereka persiapkan perencanannya dengan sangat fokus, detail & sedini mungkin.

 

Sebelum kita ngobrol soal perencanaan keuangan, maka paling tidak kalian perlu ketahui karakteristik dari generasi yang lahir antara tahun 1996-2010 ini (Generasi Z). Iyaa.. kamuuu… Bukan generasi Baby Boomers (1946-1964) seperti kakek nenek kalian, bukan pula Generasi X (1965-1976) seperti bapak ibu kalian, bahkan bukan pula juga Generasi Milenial (1977-1995) seperti bapak ibu dosen ataupun om tante kalian.

 

Karakteristik pertama yang paling dominan dari Generasi Z adalah menghargai keberagaman, sehingga kita bisa melihat begitu banyaknya anak muda yang sangat kreatif dan menekuni berbagai bidang pekerjaan yang tidak pernah terbayang ada di jaman bapak/ibu dosen kalian, tapi pastinya bisa mendatangkan penghasilan yang tinggi juga. Karakteristik kedua adalah berani menjadi agen perubahan. Hal ini terlihat dari begitu banyaknya anak-anak muda yang sangat berani mengambil risiko, yang jauh dari kemapanan menjadi sociopreneur demi mewujudkan cita-cita idealisnya bermanfaat bagi masyarakat. Karakteristik ketiga adalah berorientasi pada target, hal ini bisa menjadi positif tapi juga bisa negatif. Jika kalian tidak sabar untuk menjalani prosesnya, terkadang jalan pintas menjadi solusi terbaik, tapi positifnya adalah jika kalian sudah tentukan satu titik.. iyaaa.. titik itu… semoga kalian bisa lebih mudah meraih bintang kesuksesannya karena tahu tujuan yang ingin kalian tuju.

Anak jaman now (Generasi Z) ini memang beda, mereka sudah ingin menjadi pengambil keputusan bagi dirinya sendiri. Kalau gak percaya..?? yuk mari kita buktikan…. Sebagian besar dari kalian pasti mengakses informasi lewat media sosial (35,2%), browser (26,1%) dan Messenger (14,1%), baru sisanya menggunakan cara konvensional. Aplikasi yang pasti terpasang di handphone kalian adalah Instagram (54,2%), Line (45,4%), Google (42,1%) dan Youtube (39,4%). Perangkat elektronik yang selalu kalian gunakan handphone (89,1%) dan Laptop (5,2%). Dalam proses pengambilan keputusan juga terlihat bahwa diri sendiri (62%) lalu orang tua (27,9%) dan saudara kandung (7,5%). Jadi bagi anak jaman now, memang sudah saatnya kalian belajar dewasa dan mandiri, serta cermat dalam belajar mengambl keputusan demi masa depan kalian.

 

Salah satu tips paling mendasar buat kalian yang ingin membuat perencanaan keuangan yang komprehensif adalah kalian harus mampu membedakan antara Kebutuhan dan Keinginan. Kebutuhan adalah hal yang wajib dipenuhi, karena bila tidak terpenuhi, maka kalian tidak bisa bertahan hidup. Sedangkan keinginan adalah hal/benda/barang yang tidak diperlukan untuk bertahan hidup, namun hanya memberikan tambahan kenyamanan dan kenikmatan hidup. Dan jika kita renungkan perbedaannya, dimana kebutuhan itu bersumber dari fitrah manusia, memberikan hasil berupa kemashlahatan, diukur berdasarkan fungsinya, sifatnya objektif dan jika menurut tuntunan Islam harus dipenuhi. Sedangkan keinginan bersumber dari nafsu manusia, menghasilkan kepuasan, diukur berdasarkan selera dan sifatnya subjektif, dan menurut tuntunan Islam hal tersebut harus dikendalikan. Jadi yuk mari kita coba pilih dan pilih dari sekian banyak pengeluaran bulanan kalian selama ini, kita identifikasi, yang mana yang merupakan kebutuhan dan yang mana merupakan keinginan. Kendalikan jenis pengeluaran kalian yang bersifat keinginan dalam urutan prioritas sesuai dengan keadaan dompet kalian.

 

Oleh: Bagus Panuntun SE, MBA, CWM®, CFP®, CSA®. (Financial Planner & Wealth Manager)