Tag Archive for: #growingindonesia

Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) menyelenggarakan IBISMA Growth Academy (IGA) 2021 dengan tema “Testing Business Ideas” pada Jumat (6/8) bersama tenant IBISMA UBIC 7.0. Materi kali ini disampaikan oleh Bagus Panuntun, S.E., MBA., CWM, CFP, CSA, CBC. selaku Deputi Direktur Inkubator Bisnis dan Teknologi IBISMA.

Testing Business Ideas

Pemateri: Bagus Panuntun

Apa itu team design validations?

Pembahasan pertama adalah tentang team design validations. “Saya yakin teman-teman inkubasi dan pra-inkubasi sudah pernah membuat VPC dan BMC. Tahapan lanjutan dari VPC dan BMC adalah validasi atau menguji ide bisnis. Sebelum menguji pastikan teman-teman sudah memiliki tim,” ujarnya.

Pada dasarnya startup itu harus mempersiapkan progress plan. Hal ini harus ada setelah menyelesaikan BMC, artinya sudah mengetahui milestones yang diinginkan itu seperti apa. Milestones tersebut dapat membantu melihat perjalanan bisnis. Menurut Bagus, problem dari entrepreneurs dan innovators itu mengeksekusi idenya secara prematur. Pentingnya proses validasi bisnis ini berguna untuk memastikan bahwa perencanaan bisnis tidak terlalu berhalusinasi. “Bicara validasi, sebenarnya tujuannya adalah untuk mengurangi potensi risiko ketidakpastian,” tuturnya.

Tahapan ide, BMC, dan VPC itu masih termasuk ditahap business design. Kemudian tahapan selanjutnya adalah test. Pada tahapan ini dilakukan pengujian asumsi yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya, dieksperimen, dan dipelajari hasilnya. “Selanjutnya dapat menentukan decide, apakah pivot, lanjut, atau mundur dari bisnis,” lanjutnya.

Untuk menguji ide bisnis dapat dipecahkan menjadi bagian yang lebih kecil dari hipotesis yang dapat diuji mencakup tiga risiko. Risiko tersebut adalah desirability risk, feasibility risk, dan viability risk.

Bagaimana cara melakukan team design validations?

Proses validasi pertama adalah team design. Startup yang bagus tergantung dengan orang yang ada didalamnya. Hal ini adalah modal terbesar dalam sebuah startup. Pastikan di dalam tim bisnis memiliki team skillsets minimal kemampuan design, product, dan engineering. “Baiknya dalam satu tim itu bersifat heterogen bukan homogen supaya ada pertimbangan yang diproses,” ujarnya.

Pentingnya CEO untuk menanamkan team behavior. CEO harus menanamkan enam behaviors di dalam timnya. Enam perilaku tim yang sukses adalah data influenced, experiment driven, customer centric, entrepreneurial, iteratve approach, dan question assumptions.

Perjalanan bisnis dapat dimulai tanpa tim, tetapi ketika eksperimen menjadi lebih rumit dari waktu ke waktu, kemungkinan bisnis akan membentuk tim. Berharap untuk tumbuh dan mengembangkan konfigurasi tim dari waktu ke waktu, menemukan produk atau pasar yang cocok, membangun cara dan skala yang benar. Startup juga harus memperhatikan team environment. Tim membutuhkan dedicated, funded, dan autonomous.

Tim sering kekurangan tujuan bersama, konteks, dan bahasa ketika sedang dibentuk. Ini bisa menghancurkan di kemudian hari, jika tidak diselesaikan selama pembentukan tim dan kickoff. Peta penyelarasan tim adalah alat visual yang memungkinkan peserta untuk mempersiapkan tindakan, seperti mengadakan pertemuan yang lebih produktif dan menyusun konten percakapan mereka. Ini dapat membantu tim memiliki kickoffs yang lebih produktif, dengan keterlibatan yang lebih baik dan peningkatan kesuksesan bisnis.

Apa saja basic steps of testing?

Pembahasan kedua adalah basic steps of testing. “Ini baru memasuki materi teknis. Kalau misalnya teman-teman sudah memiliki anggota tim yang solid dan siap untuk berjalan, selanjutnya mari kita uji di pengujian bisnis,” ujarnya.

  • Test Hipotesa

Bagus mengemukakan bahwa startup perlu menguji market risk, insfrastructure risk, dan financial risk. Basic steps pertama adalah test hipotesa. Hipotesis adalah instrumen yang digunakan untuk memberikan atau membantah asumsi. Test hipotesa memiliki tiga steps, yaitu identify, prioritize, dan risklest.

  • Experiment

Kemudian basic steps yang kedua adalah experiment. Eksperimen adalah sarana untuk mengurangi risiko dan ketidakpastian dari ide bisnis. “Pada tahap ini teman-teman menyampaikan hasil hipotesa kepada konsumen dengan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif,” jelasnya. Buat beberapa eksperimen untuk hipotesis. Startup belum bekerja dengan tim yang hanya menciptakan satu percobaan, memiliki terobosan besar, dan kemudian melanjutkan untuk menciptakan bisnis bernilai miliaran. Pada kenyataannya, dibutuhkan serangkaian eksperimen untuk menghasilkan kemungkinan dari bisnis yang sukses. Gunakan test card dan pustaka percobaan untuk membuat eksperimen yang terbentuk dengan baik untuk menguji hipotesis sebelumnya.

  • Learn

Basic steps ketiga adalah learn. Tahap ini kita mengeleminasi berdasarkan kekuatan bukti dari tahapan sebelumnya. Proses membangun evidence yaitu mempelajari respon customer berdasarkan facts, what people do, real world setting, dan large investments. Eksperimen yang berbeda membuat evidence yang berbeda. Kemudian dari eksperimen akan mendapatkan insights yang membantu untuk menentukan keyakinan. Confidence menunjukkan seberapa percaya bahwa evidence cukup kuat untuk mendukung atau membantah hipotesis tertentu. Tidak semua bukti dan wawasan sama. Harus lebih percaya diri tentang wawasan ketika telah menjalankan beberapa eksperimen dengan bukti yang semakin kuat untuk hipotesis tertentu.

  • Decide

Basic steps yang keempat adalah decide. Pada tahap ini insights dapat diubah menjadi tindakan. Bagus mengatakan ada tiga tindakan yang dapat dipilih, yaitu perservere, pivot, dan kill. Ketika evidence ternyata menggagalkan hipotesa maka keputusannya kill atau pivot. Kalau ternyata evidence sejalan dengan hipotesis, maka dapat memilih perservere atau menlanjutkan hipotesanya. Kalau masih belum jelas maka dapat melanjutkan testing lagi. Bagus juga menjelaskan tentang experiment selection, yaitu menentukan hipotesa apa yang mau diuji, menentukan parameter, dan menentukan ruang lingkup.

Apa itu product market validations?

Melanjutkan materi sebelumnya, Bagus Panuntun membahas tentang product market validations pada Jumat (13/8). Ketika sudah membuat VPC dan BMC maka selanjutnya adalah validasi atau menguji ide bisnis. “Ketika bicara testing atau validasi teman-teman akan selalu mengambil keputusan pivot, continue, atau kill the business,” ujarnya. Startup dapat melakukan validasi ketika produk sudah masuk ke market. Jenis-jenis eksperimen validasi yang bisa digunakan, misalnya letter of intent, landing page, prototype, dan lainnya.

Hal terpenting dari product market validations adalah menguji business model dengan menentukan strategi bisnis. “Minimal yang paling basic adanya B2B strategy atau B2C strategy,” lanjutnya. Beberapa strategi bisnis yang dibahas oleh Bagus adalah B2B hardware sequence, B2B software sequence, B2B service sequence, B2C hadware sequence, B2C software sequence, B2C service sequence, B2B2C with B2C experimentation sequence, dan highly regulated sequence.

Digital Marketing Era Pandemi

Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) menyelenggarakan IBISMA Growth Academy (IGA) 2021 dengan tema “Digital Marketing Trends 2021” pada Jumat (30/7) bersama tenant IBISMA UBIC 7.0. Materi kali ini disampaikan oleh Rininta Hanum S.T., M.Eng. selaku Ketua Program Inkubasi IBISMA dan Co-Founder My Heartbeat. “Saya yakin teman-teman sudah banyak sekali mengikuti kelas digital marketing, tetapi kali ini saya cuma mengingatkan lagi terkait digital marketing era pandemi ini,” tuturnya sebelum menyampaikan materi.

Apa itu digital marketing?

Rininta mengawali dengan membahas tentang arti dari digital marketing. Digital marketing adalah promosi yang dilakukan secara online melalui gadget.

Empat poin penting marketing

Ia menjelaskan mengenai empat poin penting dari marketing, yaitu consistency, creativity, clarity, dan customer.

Consistency, yaitu tentang visi. “Teman-teman coba mengingat lagi produk/jasa yang kalian buat itu apa sih visinya,” ujarnya. Visi itu akan membuat bisnis kita lebih terarah.

Creativity, yaitu tentang melakukan sesuatu agar orang lain mengetahui bisnis kita. “Apa sih yang kita lakukan supaya orang itu tahu kalau kita ada? Itu penting sekali,” ucapnya. Jadi berbisnis bukan sekadar membuat produk, membuat media sosial, foto-foto cantik, lalu diposting. “Orang ga bakal tahu kita ada, guys. Gimana supaya orang tahu kalau kita ada?” lanjutnya. Oleh karena itu, kita harus melakukan kreativitas, misalnya mengirim produk ke teman-teman atau influencer yang tepat sesuai target pasar dan meminta bantuan mereka untuk memposting atau mempromosikan produk kita. Setidaknya cara seperti itu bisa mengenalkan produk kita secara lebih luas.

Clarity, yaitu pesan yang ingin disampaikan dari produk kita. Jadi, dengan menyampaikan pesan dari produk secara jelas akan memudahkan dalam membuat konten digital, campaign, kolaborasi, dan lainnya.

Customer, yaitu fokus kepada kebutuhan pelanggan. Kita harus membuat pelanggan merasa puas dan terus membutuhkan produk kita.

Empat pilar marketing

Rininta mengingatkan kembali tentang empat pilar marketing, yaitu Google, social media, SEO, dan offline. “Alasan offline tetap saya masukkan karena menurut buku Pak Hermawa Kertajaya bahwa omni marketing itu tetap harus kita lakukan,” jelasnya. Omni marketing adalah strategi marketing lintas platform antara online dan offline.

Apa sih strategi digital terbaik di era pandemi ini?

Sudah hampir dua tahun kita berkutat dengan pandemi. Co-Founder My Heartbeat ini juga akan membagikan pengalamannya dalam melakukan strategi digital marketing era pandemi pada bisnisnya. Timnya membuat campaign tentang “You Stay Safe at Home, We Deliver the Goodness” kemudian menyediakan paket langganan isoman sehat. Kita harus bisa beradaptasi dengan kondisi sekarang dengan menyesuaikan kebutuhan pelanggan.

Digital marketing trends 2021, yaitu adoption of AI/ML technologies, core web vitals update by Google, emphasis on local, focus on intent, mobile friendliness, dan supporting covid/green initiatives. Contoh dari penerapan teknologi, seperti chatbot, auto content generator, programmatic advertising, dan analytics. Para UMKM atau produk lokal telah mengoptimalkan penggunaan Google My Business dan semakin banyak kompetitor dalam berbisnis. Konsumen juga sudah lebih mendukung bisnis kecil. “Di era pandemi ini, kolaborasi itu sangat ditekankan dan memang penting,” tuturnya. Kita juga perlu membangun website yang user friendly agar memudahkan pelanggan.

Ia juga menyampaikan fakta bahwa pandemi telah meningkatkan pengguanan media sosial secara global. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan 8 jam waktunya di setiap hari hanya untuk bermain gadget. “Itu sangat gila, tetapi bisa menjadi peluang besar untuk bisnis kita,” pungkasnya.

Branding atau Selling, mana yang lebih dulu?

Setelah menyampaikan materi, ada salah satu tenant yang bertanya “untuk startup diawal itu lebih cocok branding dulu, atau selling dulu?” yang langsung dijawab oleh Rininta. “Pendapat saya pribadi, jujur saya memilih jualan dulu,” jawabnya. Bisnis itu berbeda-beda dan caranya pun berbeda-beda. Jika bisnis yang ditawarkan berupa jasa, maka bisa mencoba branding dulu. Sebaliknya, jika bisnis yang ditawarkan berupa produk, idealnya jualan dulu.

Sesi terakhir, yaitu tenant dimasukkan ke dalam breakout room sesuai dengan startup mereka masing-masing. Di dalam breakout room akan diberikan pendampingan dan berdiskusi mengenai strategi marketing yang telah dilakukan oleh masing-masing tenant.

ASEAN VIRTUAL ENTREPRENEURSHIP HACKATHON

 

ASEAN VIRTUAL ENTREPRENEURSHIP HACKATHON

ASEAN VIRTUAL ENTREPRENEURSHIP HACKATHON

Tim Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) torehkan prestasi di ajang ASEAN Virtual Entrepreneurship Hackathon yang merupakan bagian dari jejaring Passage to ASEAN (P2A). Dalam ajang ini mahasiswa UII berkompetisi dengan peserta lainnya dari Duy Tan University (Vietnam) dan Temasek Polytechnic (Singapura).

Sebelum memasuki babak live judging yang diselenggarakan secara daring via Zoom pada hari Rabu (27/1), para peserta harus melewati berbagai tahap. Baik seleksi di tingkat universitas maupun rangkaian yang diselenggarakan oleh P2A. Tim UII sendiri terseleksi melalaui program UBIC (UII Business Innovation Challange) yang berhasil mengumpulkan 150 proposal dan meloloskan 5 tim untuk mengikuti tahap seleksi tingkat ASEAN.

Di tingkat ASEAN, seleksi telah dimulai sejak pertengahan Agustus hingga Desember 2020. Tahapan seleksi meliputi pendaftaran, workshop, coaching, presentasi asinkron hingga diumumkan menjadi 5 tim finalis yang berhak mengikuti presentasi sinkron dalam babak live judging. Pada babak ini diikuti oleh 2 tim dari UII, 2 tim dari Duy Tan University dan 1 tim dari Temasek Polytecnic. Setiap tim diberikan kesempatan untuk mempresentasikan inovasi yang mereka miliki dan mendapatkan beberapa pertanyaan dari 6 orang dewan juri yang berasal dari kalangan akademisi dan praktisi. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi internal juri untuk menentukan pemenang.

 

Hackathon

Hackathon

Dua tim UII berhasil menorehkan prestasi sebagai tim terbaik kedua dan ketiga. Terbaik kedua diraih oleh Tim UII 02 Tenant Plustreat yang terdiri dari 3 orang anggota tim dengan mengusung inovasi di bidang lingkungan melalui Reverse Vending Machine yang berguna untuk mengumpulkan, mencacah dan mengelompokkan botol plastik berdasarkan warna nya. Sedangkan Tim UII 01 Tenant IDEMES yang beranggotakan 5 orang berhasil menjadi terbaik ketiga dengan mengusung IDEMES, yakni sebuah inovasi di bidang kesehatan yang bisa digunakan sebagai alat ukur konsumsi gula per hari bagi penderita diabetes mellitus maupun orang-orang yang ingin menerapkan pola hidup sehat.

Perjalanan panjang yang dilewati membutuhkan serangkaian persiapan yang harus dilakukan oleh kedua tim. Putri Amalia, CEO Reverse Vending Machine mengatakan bahwa persiapan utama yang harus dilakukan oleh tim nya adalah berusaha untuk memahami dan menerapkan poin-poin TRIZ (Teoriya Resheniya Izobreatatelskikh Zadatch) dan BMC yang masuk dalam nilai penjurian. Sementara disampaikan CEO IDEMES, Halida Ulfah bahwa persiapan utama tim nya adalah belajar presentasi dalam Bahasa Inggris yang merupakan hal baru bagi mereka.

“Ke depannya, kami berharap agar bisa segera melakukan user testing untuk Reverse Vending Machine dan bekerjasama dengan berbagai instansi” ujar Putri. Hal senada juga disampaikan Halida yang berharap bisa segera melaksanakan testing yang tengah terkendala Pandemi Covid-19. “Harapan terbesar dari IDEMES ini bisa teraplikasikan dan bermanfaat khususnya bagi orang-orang yang menderita diabet dan yang ingin menerapkan pola hidup sehat,” ungkapnya.

Direktur Simpul Tumbuh/Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan UII, Dr. Arif Wismadi mengatakan bahwa keikut sertaan dalam ajang ini menunjukkan bahwa Simpul Tumbuh berperan aktif level internal universitas, nasional hingga regional ASEAN. “Artinya kita adalah salah satu gateway bagi mahasiswa untuk dikenal di regional ASEAN,” ujar Arif Wismadi.

“Kita akan terus fasilitasi baik kelompok yang saat ini menang maupun yang telah mengikuti (kegiatan) sejak pembekalan untuk terus berinovasi, dan kita membantu mendapatkan akses pembiayaan baik melaui skema hibah ataupun Business Matching dengan industry,” ujar pria yang juga menjadi mentor tim UII bersama dengan Dr. Eng Risdiyono, ST., M.Eng. (AP/RS)

Sumber : https://www.uii.ac.id/mahasiswa-uii-torehkan-prestasi-di-ajang-asean-entrepreneurship-hackathon/

Panduan Dana Hibah UBIC

Ingin Tahu Bagaimana Caranya Menjadi Bagian Dari UBIC 7.0

Panduan Dana Hibah UBIC

Panduan Dana Hibah UBIC

Panduan Dana Hibah Startup 2021: UBIC 7.0 sudah resmi dibuka pada awal tahun 2021, UBIC merupakan Program Pendanaa Hibah StartUp yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Yogyakarta melalui Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirasusahaan/Simpul Tumbuh Divisi IBISMA. Dana Hibah StartUp ini merupakan sebuah kesempatan untuk pengusaha muda berkolaborasi dan bersinerggi dengan Inkubator dalam pembentukan dan pengembangan Startup.

Bagaimana Cara untuk Bergabung dengan Dunia Startup?

Pada dasarnya modal yang dibutuhkan merupakan sebuah ide pengembangan dasar berbasis teknologi, teknologi bisa dikatagorikan sebagai teknologi yang bisa selalu berinovasi.

Dana Hibah Startup

Drama Korea: Startup

Dalam serial Drama Korea yang berjudul StartUp Nam Dosan bersama timnya mengembangkan sebuah teknologi untuk orang yang mengalami gangguan penglihatan, termotivasi untuk memberikan kado spesial terbaik untuk sang nenek dari Seo Dal Mi yang mengalami gangguan penglihatan Nam Dosan mulai mengembangkan sebuah aplikasi mobile phone  terinspirasi oleh nenek dari Seo Dal Mi yang mengalami gangguan penglihatan (Tunanetra) nama aplikasi tersebut Noongil.

Dari Drama Startup tersebut kita bisa mengenal lebih jauh apa itu startup, yang belum nonton silahkan nonton untuk memahami tips and trick cara membangun startup.

UBIC 7.0 memberikan fasilitas yang sama dengan yang ada di drama korea Startup. Program UBIC 7.0 merupakan program setiap tahun yang di adakan oleh IBISMA untuk menjaring para pengusaha muda untuk berkembang lebih jauh menjadikan usaha sebagai peruasahaan rintisan dan berharap menjadi unicorn di Indonesia.

Bagaimana caranya Mendaftar UBIC 7.0

IBISMA UII memberikan fasilitas pendanaan hampir 200 juta untuk 10 modal startup binaan setiap tahunnya, tidak hanya untuk pihak internal dari UII tetapi Alumni dan Pihak eksternal juga bisa mendaftarkan usaha rinstisannya.

Persyaratan apa saja yang dibutuhkan untuk mendaftar?

Panduan Dana Hibah Startup 2021 pendaftaran UBIC 7.0 bisa di Download melalui link sebagai berikut : http://bit.ly/PanduanUBIC setelah memahami isi dari teks dan panduan silahkan daftarkan akun usaha anda melalui link sebagai berikut : http://bit.ly/CaraPendaftaranUBIC setelah selesai mendaftar, login dan lengkapi persyaratan yang tersedia dihalaman yang sudah disediakan.

 

Belajar Bisnis Asia Tenggara Lewat ASEAN Entrepreneurship Hackathon 2020

Universitas Islam Indonesia (UII), Duy Tan University (DTU) Vietnam dan Temasek Polytechnic Singapore mengadakan kegiatan “ASEAN Entrepreneurship Hackathon 2020” secara virtual pada Kamis (8/10). Ada tiga kegiatan inti di dalamnya yakni training (workshop), brainstorming dan fasilitasi. Di akhir kegiatan, masing-masing tim akan diminta presentasi hasil karya atau produk mereka.

Kegiatan ini merupakan bentuk mobilitas internasional virtual sekaligus implementasi kerjasama Passage to ASEAN (P2A). Kegiatan yang dikoordinir oleh Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (Growth Hub) UII, juga menjadi bagian dari keberlanjutan program Erasmus+ GITA yang telah berjalan 3 tahun.

Menurut Bapak Wiryono

Wiryono Raharjo, Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII mengungkapkan pengembangan pola pikir kewirausahaan merupakan kunci dari kelangsungan hidup, sehingga harapannya kegiatan ini mampu mengembangkan dan memperkuat pola pikir kewirausahaan bagi mahasiswa.

Ia menyebutkan beberapa komponen hasil belajar wirausaha yaitu mahasiswa mampu bekerja sama dan mencari solusi dalam memecahkan suatu permasalahan. “Kegiatan ini memberikan komponen hasil belajar dalam mengembangkan entrepreneurial mindset, bisa saling bekerjasama dan melakukan problem solving,” imbuhnya.

Ia menambahkan kegiatan yang diikuti 52 orang peserta ini akan terus berjalan dan dikembangkan hingga tahun mendatang. “Kegiatan yang diselenggarakan sangat beragam dan utamanya adalah mobilitas internasional, pertukaran pelajar dan dosen juga peneliti. Program ini akan terus berjalan sampai awal tahun depan dan mengembangkan proposal inkubasi bisnis,” jelasnya.

Rincian peserta yakni 21 orang yang terdiri dari 5 tim inovator berasal dari UII, 8 orang yang terdiri dari 2 tim inovator berasal dari TP, dan 23 orang yang terdiri dalam 5 tim inovator berasal dari DTU.

Sementara itu, Wakil Rektor Duy Tan University, Dr. Hang Le menyampaikan P2A saat ini beranggotakan lebih dari 80 universitas yang tersebar di Asia Tenggara. Kegiatan P2A secara menyeluruh bertujuan meningkatkan pemahaman mendalam kebudayaan negara-negara di Asia Tenggara. Harapannya dapat saling terhubung dan mampu meningkatkan keterampilan kerja, khususnya penelitian dan kewirausahan.

“Saat ini kita mempunyai program kewirausahaan P2A untuk para mahasiswa di Asia Tenggara. Kegiatan ini mengenalkan pentingnya meningkatkan keterampilan kewirausahaan. Mengapa? Karena keterampilan kewirausahaan tidak hanya tentang belajar bisnis saja, namun juga soft skill dan sangat membantu mahasiswa untuk meningkatkan kemampuannya,” tuturnya.

Di sisi lain, Mr. Wallace Lim selaku Direktur Kewirausahaan Temasek Polytechnic Singapore menggarisbawahi bahwa Hackathon menjadi platform bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan serta memecahkan permasalahan dengan sebuah solusi. Ia menekankan agar mahasiswa dapat merealisasikan ide sehingga menjadi suatu produk. Hal terpenting dari kegiatan ini adalah memberikan peluang kepada kita untuk saling berbagi dan belajar satu sama lain.

Belajar Bisnis Asia Tenggara Lewat ASEAN Entrepreneurship Hackathon 2020

Belajar Bisnis Asia Tenggara Lewat ASEAN Entrepreneurship Hackathon 2020

Wallace menyebut suatu permasalahan terdapat hal lain yang turut mengikuti seperti permasalahan sosial, sejarah yang unik, dan budaya. Mahasiswa hendaknya jeli mempelajari segmentasi pasar seluas mungkin. “Berbicara tentang kewirausahaan, penting untuk mengerti mindset dari setiap masing-masing orang dan ini merupakan salah satu platform terbaik untuk saling berbagi tentang fintech, teknologi, dan berbagi tentang pengalaman kita, permasalahan kita dan cara untuk mencari penyelesaian,” pungkasnya. (HN/ESP)

Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kegiatan Growth Talk Series, yaitu Ngobras Ngobrol Bareng Startup Part 4 dengan tema “Tantangan Pengusaha Dalam Menghadapi New Normal”. Dalam acara ini IBISMA mengundang ustadz Rendy Saputra sebagai narasumber. Pada kegiatan Growth Talk kali ini, para peserta diberikan kajian online dengan konsep pembicaraan yang ringan dan santai sehingga bisa menyegarkan mindset startup, pengusaha dalam berbisnis di era new normal.
Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui live streaming via zoom, pada hari Kamis, tanggal 23 Juli 2020, pukul 20.00 sampai 21.00 WIB. Untuk mengikuti kegiatan ini para peserta melakukan registrasi menggunakan link https://bit.ly/NGOBRAS42020.


Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kegiatan Growth Talk dengan tema “Founder Journey and Business Survival”. Dalam acara ini IBISMA mengundang Dr. Bogat Agus Riyono, MSA., Ak., CA., seorang direktur utama di perusahaan PT. Saraswanti Indoland Development, dan Ratri Paramita, SE., MBA., seorang direktur proyek di perusahaan PT. Saraswanti Indoland Development sebagai narasumber dan Bagus Panuntun, MBA., sebagai moderator. Pada kegiatan Growth Talk kali ini, para peserta dapat melihat bagaimana founder journey membangun bisnisnya dari awal sampai saat ini. Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui aplikasi meeting zoom. Acara ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal, 03 Juli 2020, pukul 19.00 sampai 20.00 WIB. Untuk mengikuti kegiatan ini para peserta mendaftarkan diri melalui link https://bit.ly/GT4_IBISMA. Kegiatan Growth Talk ini merupakan bentuk kerjasama antara IBISMA Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII dengan PT.Saraswanti Indoland Development.

Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kegiatan Block 71 Goes To UII, yaitu Kopi Chat x NGOBRAS dengan tema “Creating Innovation In HealthTech Product”. Dalam acara ini IBISMA mengundang Abraham Auzan, seorang Co-Founder di perusahaan Sehati TeleCTG dan Hasyim Abdulloh, seorang CFO di perusahaan PT. Putra Medikaltek (Algist) sebagai narasumber. Pada acara kali ini, Block 71 bermitra dengan IBISMA UII untuk menyelenggarakan Kopi Chat x NGOBRAS untuk membahas isu-isu yang akan menjadi referensi dalam membangun bisnis dan membahas lebih lanjut tentang inovasi di bidang health-tech yang membantu para tenaga kerja kesehatan di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui zoom webinar dan facebook livestream, pada hari Kamis, tanggal 02 Juli 2020, pukul 14.00 sampai 15.00 WIB. Untuk mengikuti kegiatan ini para peserta melakukan registrasi menggunakan link bit.ly/kopichat-13.
Kegiatan Block 71 Goes To UII – Kopi Chat x NGOBRAS ini merupakan bentuk kerjasama antara IBISMA dengan Block 71 Yogyakarta.


Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kegiatan Block 71 Goes To UII yaitu Kopi Chat x NGOBRAS dengan tema “Talent Solution for Startup”. Dalam acara ini IBISMA mengundang Dhimas Bayu A.P, seorang CMO dan Co-Founder di perusahaan Waktukita.com dan Bayuarga Damar, seorang CEO dan Founder di perusahaan Pijar Career Center sebagai narasumber. Pada acara kali ini, Block 71 bermitra dengan IBISMA UII untuk menyelenggarakan Kopi Chat x NGOBRAS untuk membahas tentang perjalanan wirausaha founder dalam menciptakan solusi bakat untuk sebuah startup, dan pentingnya hal tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui zoom webinar dan facebook livestream, pada hari Jumat, tanggal 19 Juni 2020, pukul 16.00 sampai 17.00 WIB. Untuk mengikuti kegiatan ini para peserta melakukan registrasi menggunakan link bit.ly/kopichat-12. Kegiatan Block 71 Goes To UII – Kopi Chat x NGOBRAS ini merupakan bentuk kerjasama antara IBISMA dengan Block 71 Yogyakarta.

Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kegiatan diskusi online bertema “Digital Marketing? Not So Easy, Not So Hard”. Dalam acara ini IBISMA mengundang Fandi Musjafir, seorang kepala di perusahaan Seva.id dan Astra Digital Product sebagai narasumber dan Amarria Dila Sari, S.T., M.Sc., seorang direktur IBISMA UII sebagai moderator. Pada diskusi kali ini IBISMA berkolaborasi dengan IKATI UII untuk membahas tentang digital marketing di era new normal. Acara ini dilaksanakan secara online melalui aplikasi zoom dan akan disiarkan secara live pada youtube channel yaitu : IKATIUII-Channel. Acara ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 14 Juni 2020, pukul 10.00 sampai 12.00 WIB. Untuk mengikuti kegiatan ini para peserta melakukan registrasi menggunakan link s.id/zoom-ikati14juni. Kegiatan diskusi online bertema digital marketing ini merupakan bentuk kerjasama antara IBISMA dengan Ikatan Keluarga Alumni Teknik Industri (IKATI) UII.