Tag Archive for: #entrepreneurship

Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (Diskop UKM DIY) menyelenggarakan pelatihan dengan tema “Inkubator Bisnis UMKM Naik Kelas”. Hari kedua pada Rabu (9/6), ditutup dengan materi mengenai kekayaan intelektual dan co-branding Jogja Mark. Materi tersebut akan disampaikan oleh Rosalia Kurnia dan Wahyu Tri Atmojo di masing-masing ruangan yang berbeda.

Kekayaan Intelektual dan Co-Branding

Pemateri: Rosalia Kurnia

Kekayaan Intelektual

Pemateri menyampaikan makna kekayaan intelektual secara sederhana. Kekayaan intelektual merupakan kekayaan yang timbul atau lahir dari kemampuan intelektual manusia. Karya-karya yang timbul atau lahir dari kemampuan intelektual manusia dapat berupa karya-karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra termasuk dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

Kekayaan intelektual juga sangat penting dalam perkara merk. Merk adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf, angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Hal tersebut juga terbagi beberapa jenis, yaitu merk jasa, merk dagang, dan merk kolektif. Merk jasa adalah merk yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya. Sementara itu, merk dagang hampir sama dengan merk jasa, hanya saja merk dagang digunakan pada barang bukan pada jasa. Sedangkan, merk kolektif merupakan gabungan antara merk barang dan atau jasa.

Proses penelusuran kekayaan intelektual ada pada website Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum & HAM RI. Beberapa kekayaan intelektual yang terdaftar di web tersebut adalah merk, paten, desain industri, hak cipta, indikasi geografis, DTLST, rahasia dagang, dan kekayaan intelektual komunikasi. Pemateri menyampaikan bahwa kita harus memastikan merk yang dimiliki terdaftar dan terlindungi di web tersebut.

Pemohon dari kekayaan intelektual biasanya dari orang atau perorangan, perkumpulan, juga badan hukum seperti CV, firma, serta perseroan. Merk berfungsi sebagai tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi yang dihasilkan seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum dengan produksi orang lain atau badan hukum lainnya. Merk juga berfungsi sebagai alat promosi dengan cukup menyebutkan merknya dan jaminan atas mutu barangnya serta sebagai penunjuk asal barang atau jasa tersebut dihasilkan.

Pentingnya pendaftaran merk

Pentingnya pendaftaran merk juga disampaikan oleh pemateri karena memiliki beberapa fungsi. Pendaftaran merk berfungsi sebagai alat bukti kepemilikan hak atas merk yang didaftarkan juga dasar penolakan atau mencegah orang lain memakai merk yang sama. Selain itu, merk juga memiliki indikator yang tidak dapat didaftarkan. Merk yang tidak bisa didaftarkan jika bertentantangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas, agama, kesusilaan, atau ketertiban umum. Tidak hanya itu, merk yang memuat unsur menyesatkan atau memuat keterangan yang tidak sesuai dengan produk dan tidak memiliki nilai pembeda juga tidak dapat didaftarkan.

Perlindungan ini juga memiliki jangka waktu. Merk yang terdaftar mendapatkan perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 tahun. Hal tersebut terhitung sejak tanggal penerimaan pendaftaran merk yang bersangkutan dan dapat diperpanjang. Pendaftaran dan perpanjangan ini juga tidak gratis melainkan memiliki biaya pendaftaran. Biaya tersebut juga berbeda-beda dan dapat di cek pada website Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum & HAM RI.

Kekayaan Intelektual dan Co-Branding

Pemateri: Wahyu Tri Atmojo

Co-Branding Jogja Mark

Selanjutnya, pemateri menyampaikan mengenai Co-branding Pemda DIY. Hal ekslusif co-branding yang dimiliki oleh Pemda DIY, yaitu Jogja Mark, 100% Jogja dan Jogja Tradition. Jogja Mark adalah tanda yang menunjukan identitas dan ciri produk yang proses produksinya di daerah. Sedangkan, 100% Jogja merupakan tanda yang menunjukan identitas dan ciri produk yang bahan baku dan proses produksinya di daerah, contohnya batik. Kemudian, Jogja Tradition adalah tanda yang menunjukkan identitas dan ciri pengetahuan tradisional atau ekspresi budaya tradisional maupun produk khas daerah, seperti tarian, keris, blankon, dan sebagainya. Lebih lanjut lagi pemateri mengarahkan syarat dan ketentuan untuk melakukan pendaftaran co-branding yang dapat dilakukan secara online melalui website Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY.

Pelatihan dengan tema “Inkubator Bisnis UMKM Naik Kelas” yang diselenggarakan oleh Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (Diskop UKM DIY) sudah memasuki hari kedua pada Rabu (9/6). Pemateri membahas mengenai optimalisasi konten media sosial untuk branding dan penjualan. Materi tersebut disampaikan oleh Rininta Hanum, Alya Mirza, Okza Achmad Styawan, dan Ahmad Syihabuddin pada ruangan yang berbeda.

Pemateri: Ahmad Syihabuddin

Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Manfaat media sosial untuk bisnis juga dijelaskan oleh pemateri. Pertama, media sosial untuk memperoleh data penting pelanggan. Kedua, meningkatkan loyalitas dan brand awareness. Kemudian, dapat menjalankan iklan dengan hasil real time dan menciptakan pengalaman pelanggan yang kaya. Selanjutnya, media sosial juga dapat meningkatkan traffic website dan peringkat pencarian. Lalu, dengan media sosial kita dapat mengetahui apa yang kompetitor lakukan. Media sosial juga dapat digunakan untuk berbagi konten lebih cepat dan lebih mudah serta digunakan untuk membina relasi.

Berapa jumlah dan karakteristik pengguna sosial media?

Beragam media sosial yang ada di Indonesia memiliki jumlah pengguna  dan karakteristik yang beragam pula. Twitter memiliki 14 juta jumlah pengguna dengan fokus konten narasi opini. Karakteristik penggunanya adalah masyarakat komunitas tertentu yang suka beropini atas isu-isu tertentu. Disusul oleh LinkedIn dengan 17 juta jumlah pengguna yang berfokus pada narasi fakta atau ulasan. Penggunanya memiliki karakteristik dari masyarakat kalangan profesional yang ingin menemukan dan ditemukan oleh jejaring seprofesi atau korporasi tertentu.

Diatas itu ada Instagram yang berfokus pada foto dan video pendek dengan jumlah pengguna sebanyak 85 juta. Karakteristik pengguna Instagram biasanya adalah orang-orang yang suka pamer dan melihat foto-foto bagus. Kemudian, Youtube memiliki 107 juta jumlah pengguna dan merupakan yang terbanyak kedua dengan fokus konten adalah video. Urutan teratas dengan jumlah pengguna terbanyak adalah Facebook sebanyak 140 juta. Facebook berfokus dengan konten foto dan narasi yang memiliki karakteristik pengguna dari masyarakat umum berbagai kalangan serta anggota komunitas yang tergabung ke grup tertentu yang ada di Facebook.

Alasan orang menggunakan sosial media dan mengikuti merk dagang

Pemateri juga memaparkan data dari beberapa sumber terkait alasan orang menggunakan sosial media. Di mana 36,5 persen orang menggunakan sosial media untuk update berita terkini dan 35 persen orang beralasan untuk mencari konten hiburan. Konsumen juga memiliki alasan untuk mengikuti sosial media merk dagang. Salah satunya adalah 57 persen konsumen mengikuti sosial media merk dagang karena memang memahami produk atau layanan barunya dan 47 persen orang beralasan untuk mendapatkan info terbaru dari perusahaan.

Bagaimana cara membuat info profil usaha?

Kemudian, pemateri menyampaikan mengenai cara membuat info profil usaha. Ada empat cara, yaitu foto profil yang bagus dan indah, memuat nama lengkap usaha, deskripsi singkat usaha, dan info lengkap usaha. Beberapa tips yang juga disampaikan oleh pemateri, yaitu tips membuat profil instagram, mengoptimalkan linktree, membuat profil halaman facebook, serta koneksikan antara instagram dan facebook untuk menjadi akun bisnis.

Profil instagram sebaiknya dibuat semenarik dan selengkap mungkin. Misalnya dengan memberikan nama akun instagram yang jelas, memberi foto profil atau logo usaha, menambahkan kategori usaha, dan menjelaskan deskripsi usaha. Bisa juga menambahkan tautan untuk menuju WhatsApp, marketplace, dan semacamnya, serta menambahkan alamat usaha yang bisa diakses oleh Google Maps. Tautan juga bisa mengarah ke linktree yang mencakup kontak usaha, website, marketplace, atau rekomendasi lainnya. Selain itu, facebook memiliki kelebihan, yaitu dapat menjangkau target pasar lokal di kota bahkan kecamatan, dapat menawarkan ke grup-grup jual beli yang diikuti, dan facebook memiliki respon yang cepat kepada calon pembeli melalui inbox. Pemateri menyarankan untuk melengkapi seluruh informasi usaha pada facebook page dengan memberikan profil, kategori usaha, alamat, website, kontak, hingga jam operasional. Kedua sosial media ini dapat dihubungkan untuk menjadikannya akun bisnis.

Pemateri: Okza Achmad Styawan

Apa tujuan dari konten?

Tujuan dari konten juga dijelaskan oleh pemateri. Terdapat tiga tujuan, yaitu untuk membangun brand awareness, membangun brand image, dan meningkatkan penjualan. Membangun brand awareness dilakukan unttuk mengenalkan produk atau jasa kepada konsumen, contohnya memberi tahu proses produksi atau cara penggunaan produk. Selanjutnya, membangun brand image dilakukan untuk membangun persepsi tentang citra produk atau usaha di benak konsumen, contohnya produk yang ramah lingkungan atau produk yang punya kepedulian sosial. Meningkatkan penjualan dengan memberikan informasi tentang karakteristik produk atau jasa dan harganya, contohnya foto produk dengan harga atau memberitahu nilai keunggulan produk.

Apa itu prinsip AIDA?

Prinsip AIDA (Awareness, Interest, Desire, dan Action) juga dikenalkan oleh pemateri dalam pembuatan konten. Prinsip ini dapat menarik perhatian orang untuk melihat konten dan membuat orang tertarik untuk membaca konten atau mengetahui lebih jauh. Hal tersebut dilakukan dengan dukungan elemen gambar, warna, tipografi, serta copywriting. Adanya konten dapat mengajak orang yang awalnya hanya tertarik menjadi ingin mencoba dengan dorongan copywriting. Konten juga dapat memberikan informasi terkait apa yang harus dilakukan bila sudah memutuskan suatu tindakan dengan adanya elemen tautan pesan, kontak, atau info lainnya yang dibutuhkan.

Tips penyusunan konten

Selain tips diatas, pemateri juga memberikan tips dalam penyusunan konten. Tipsnya adalah memposting dengan rutin, memberikan giveaway, berkolaborasi dengan influencer, serta membuat iklan. Posting rutin dapat terlaksana dengan menyusun perencanaan jadwal posting dan membuat beragam konten berdasarkan tujuan. Giveaway dilakukan dengan menentukan tujuan, menyiapkan hadiah menarik, memberi persyaratan, serta menyeleksi dan mengumumkan pemenang. Hal tersebut juga dapat dilakukan untuk pemberian diskon dengan syarat ketentuan yang sudah ditentukan sesuai tujuan. Influencer juga dapat membantu meningkatkan penjualan dengan memilih influencer yang persona dan biayanya sesuai dengan kemampuan serta dapat membuat konten yang menarik dan unik. Berlangganan instagram ads, google ads, atau facebook ads untuk mengiklankan produk atau layanan.

Untuk memaksimalkan konten yang sudah direncanakan dapat memanfaatkan fitur insight pada instagram, mengoptimalisasikan tagar, menggunakan aplikasi editing yang memadai, serta pentingnya waspada terhadap hoax. Pada akhir sesi, pemateri memberikan latihan digital marketing dan konten digital kepada peserta pelatihan.

Pelatihan hari pertama, masih di hari Selasa (8/6) yang diselenggarakan oleh Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (Diskop UKM DIY). Pelatihan yang bertema “Inkubator Bisnis UMKM Naik Kelas” ini ditutup dengan penyampaian materi pembuatan profil usaha. Materi tersebut disampaikan oleh Mochammad Sugarindra di ruang satu dan Dhany Nugrahani Syarifah di ruang dua.

Pemateri: Mochammad Sugarindra

Materi ini dibuka dengan penjelasan mengenai profil perusahaan. Profil perusahaan adalah deskripsi perusahaan secara ringkas, yang dapat menggambarkan kualitas dan fokus kerja sebuah perusahaan. Profil perusahaan juga biasanya dibuat untuk customer, seperti mengajukan penawaran, baik kepada calon konsumen, mitra bisnis, atau calon investor. Selain demi image perusahaan, sebuah profil perusahaan yang terlihat profesional dapat membantu kelancaran bisnis.

Pemateri menyampaikan manfaat dan tujuan utama dari pembuatan profil usaha. Manfaatnya adalah menciptakan hubungan dengan pelanggan, upaya memperkuat branding, promosi, sebagai alat pemasaran, dan sebagai senjata ampuh memenangkan proyek besar. Kemudian, tujuan utamanya, yaitu untuk mendekati lingkup segmen pasar baru yang penting untuk pertumbuhan bisnis.

Profil perusahaan juga memiliki elemen penting. Hal tersebut adalah desain yang menarik, layout pemilihan warna yang menarik, poin penting, material berkualitas, dan memberikan gambar/foto/infografis.

Pemateri: Dhany Nugrahani Syarifa

Apa saja yang dimuat dalam pembuatan profil usaha?

Hal yang harus dimuat di dalam profil perusahaan adalah cover depan, riwayat perusahaan, struktur organisasi, produk/jasa, keunggulan perusahaan, daftar klien, galeri foto, testimoni, dan cover belakang. Kemudian, pemateri menjabarkan mengenai hal-hal tersebut.

Cover depan berisi nama dan logo perusahaan. Ini harus dibuat dengan desain yang benar-benar menarik untuk pembaca. Riwayat perusahaan dapat berisi tentang latar belakang berdirinya perusahaan. Struktur organisasi berisi informasi tentang orang-orang yang berperan penting pada perusahaan. Hal ini juga mencakup nama, kedudukan, kualifikasi, dan tanggung jawab. Produk atau jasa adalah bagian penting dari profil perusahaan. Pada bagian ini dapat berisi uraian produk atau jasa yang ditawarkan selengkap-lengkapnya. Dapat berupa deskripsi singkat dan jelas serta diberi gambar. Keunggulan perusahaan adalah informasi yang berisi tentang keunggulan produk atau jasa, perbedaannya dengan yang lainnya, dan dapat juga diberi kata-kata provokatif.

Selanjutnya daftar klien berguna untuk menunjukkan kredibilitas perusahaan. Semakin banyak dan bonafit klien yang pernah atau sedang bermitra dengan perusahaan, tentu akan semakin memperkuat kredibilitasnya. Galeri foto sebagai informasi tambahan yang bersifat opsional untuk menambah referensi atau bukti dan memvisualisasikan aktivitas perusahaan. Selain daftar klien, profil prusahaan dapat ditambah dengan testimoni dari para klien perusahaan. Tujuannya untuk semakin membuat perusahaan terlihat menarik di mata para klien. Cover belakang juga dapat diisi dengan kontak perusahaan, seperti contact person, nomor telepon, alamat email, dan akun media sosial perusahaan.

Menurut pemateri omset juga bisa dimasukkan jika profil perusahaan tersebut ditujukan kepada calon investor. Sebaiknya juga disimpan dalam bentuk cetak maupun PDF digital.

Materi ketiga pada hari pertama dalam agenda pelatihan dengan tema “Inkubator Bisnis UMKM Naik Kelas”. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (Diskop UKM DIY). Selasa (8/6), materi ketiga membahas tentang Product Branding yang akan disampaikan oleh Alya Mirza di ruang satu dan Satya Bilal di ruang dua. Pemateri menjabarkan sembilan elemen penting dari marketing yang terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, strategi terdiri dari segmentation, targeting, dan positioning. Kedua, tactic terdiri dari differentiation, marketing mix, dan selling. Ketiga, value terdiri dari brand, service, dan process.

Pemateri: Alya Mirza

Strategi

Strategi merupakan eksplorasi untuk memahami segmen pasar, memilih sasaran pasar (target market), dan menetapkan positioning perusahaan yang akan dibentuk di benak pelanggan. Segmentasi, tergeting, dan positioning merupakan bagian dari strategi.

Segementasi adalah proses membagi pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil berdasarkan karakteristik serupa dari perilaku pelanggan, dan kemudian menentukan segmen-segmen mana yang mau kita layani. Segmentasi ini memiliki variabel, yaitu static attribute, dynamic attribute, dan individual. Static attribute terbagi menjadi dua, yaitu geografis dan demografis. Dynamic attribute juga terbagi menjadi dua, yaitu psikografis dan perilaku. Individual, yaitu identifikasi pasar dengan cara mengumpulkan database, pilah database pelanggan, interaksi dengan pelanggan menggunakan teknologi informasi, dan menawarkan customization pada tiap-tiap pelanggan.

Targeting adalah proses evaluasi setiap ketertarikan dari masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dipenetrasi. Positioning adalah bagaimana sebuah perusahaan mendesain penawaran dan imej sehingga dapat mengakomodasi posisi kompetitif yang berbeda dan bermakna di benak pelanggan.

Positioning juga merupakan salah satu teknik memposisikan produk atau pelayanan perusahaan berdasarkan faktor tingkat manfaat. Faktor tingkat manfaat terbagi menjadi empat, yaitu performance benefit factor, convenience benefit factor, price benefit factor, dan psychology benefit factor.

Taktik

Selanjutnya pemateri menjelaskan bahwa taktik merupakan langkah kongkrit dari strategi yang telah dikembangkan dalam arsitektur marketing. Taktik terdiri dari differentiation, marketing mix, dan selling. Differentiation adalah mengintegrasikan konten, konteks, dan infrastruktur dari apa yang ditawarkan kepada pelanggan. Konten adalah apa yang ditawarkan kepada pelanggan dan penawaran utama produk dan perusahaan kepada pelanggan. Konteks adalah cara menawarkan kepada pelanggan dan bagaimana memberikan penawaran produk kepada pelanggan. Sedangkan infrastruktur adalah faktor enabler untuk merealisasikan diferensiasi melalui konten dan konteks dan membedakan dari dari pesaring berdasarkan teknologi, kapabilitas SDM, dan fasilitas.

Value

Pemateri kemudian menyampaikan maksud dari value. Aspek value digunakan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dengan membangun brand yang kuat, diperkuat oleh service yang sesuai dan proses yang baik. Brand adalah aset yang menciptakan value bagi pelanggan dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas. Contoh value yang dimiliki beberapa perusahaan, misalnya IKEA mempresentasikan perusahaan home furnishing terbaik dunia asal Swedia, Aqua mempresentasikan produk air minum kemasan, atau Honda mempresentasikan produsen mesin berkualitas.

Proses branding seperti membangun sebuah rumah impian

Pemateri: Satya Bilal

  • Budgeting

Pertama adalah budgeting. Biaya untuk memiliki rumah sendiri terus meningkat. Semakin besar setiap tahun. Rumah ideal yang sesuai dengan preferensi tidak akan pernah murah. Semakin ideal sebuah rumah, semakin besar budget yang perlu dipersiapkan. Perencanaan keuangan yang tepat sangat diperlukan. Jangan sampai membuang terlalu banyak resource untuk sesuatu yang belum tentu terpakai. Branding memakan waktu yang sangat panjang, jadi kita perlu memastikan nafas–cashflow–dari suatu bisnis.

  • Pondasi

Kemudian adalah pondasi. Dalam penyusunan strategi brand ada dua hal yang perlu dijadikan sebuah landasan, yaitu internal brand (tujuan, visi, misi, value) dan brand positioning (audience, competitor, difference). Keduanya adalah pondasi sebuah brand yang kuat.

  • Pintu dan jendela

Setelah itu adalah pintu dan jendela. Tanpa pintu dan jendela kita tidak bisa memperhatikan siapa yang lewat di depan rumah. Kita juga kesulitan mempersilahkan mereka masuk ke rumah. Dalam branding menentukan jumlah jendela dan pintu seperti menentukan brand touchpoint. Touchpoint yang dimaksud adalah platform yang digunakan untuk berinteraksi dengan audiens. Misal website, social media, dan lainnya. Touchpoint akan memudahkan kita dalam berinteraksi dengan audience dan menjadi jalan untuk memberikan pengalaman terbaik pada mereka.

  • Cat rumah

Step selanjutnya adalah cat rumah. Setelah seluruh konstruksi bangunan selesai, saatnya finishing. Disini proses pembuatan logo, pemilihan warna, pemilihan typografi, pemilihan imagery baru ditentukan. Pemilihannya pun tidak bisa asal, kita sudah menentukan struktur bangunan sesuai dengan tema yang kita pilih, otomatis dekorasinya akan menyesuaikan.

  • Perabotan

Step yang terakhir adalah perabotan. Percuma jika membuat rumah yang bagus, tapi interiornya kosong. Perabotan adalah konten-konten yang akan kita berikan pada audience. Sekali lagi, perabotan akan dipilih sesuai dengan tema yang sudah kita tentukan saat menyusun konsep rumah–strategi.

Cara membuat product branding

Pemateri juga memberitahu cara untuk membuat product branding. Pertama, membuat sesuatu yang berbeda atau lebih baik dari yang sudah ada. Kedua, menyesuaikan dengan target market. Terakhir, membuat desain logo, pesan, dan kemasan yang sesuai dengan harapan agar pembeli mengingat produk tersebut.

Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (Diskop UKM DIY) yang diselenggarakan dalam bentuk pelatihan dengan tema “Inkubator Bisnis UMKM Naik Kelas”. Pelatihan dilakukan secara bertahap. Bulan Juni lalu merupakan tahap pertama dengan peserta sebanyak seratus orang yang mewakili UMKM-nya. Adapun seratus peserta pada tahap pertama dibagi menjadi dua batch. Batch pertama mengikuti pelatihan pada tanggal 8 – 10 Juni 2021. Sedangkan batch kedua mengikuti pelatihan pada tanggal 15 – 17 Juni 2021. Setiap batch memiliki lima puluh peserta yang dibagi menjadi sepuluh kelompok. Pembagian kelompok dilakukan agar memudahkan proses mentoring. Batch pertama dibagi lagi menjadi dua kelas, sehingga pada masing-masing kelas terdiri dari 25 peserta atau lima kelompok. Hal tersebut dilakukan agar semua peserta tetap menjaga jarak dan menaati protokol kesehatan.

Business Model Canvas

Hari pertama pada Selasa (8/6), pelatihan dimulai dengan acara pembukaan, perkenalan mentor, lalu diskusi bersama mentor masing-masing kelompok. Hari ini terdapat tiga materi dengan enam pemateri. Materi pertama membahas mengenai Business Model Canvas (BMC) yang akan disampaikan oleh Meika Hazim SE., MBA di ruang satu dan Bagus Panuntun SE., MBA, CMW, CFP, CSA, CBC di ruang dua. Pemateri menjabarkan bagaimana sebuah organisasi membangun, menyampaikan, dan menangkap suatu nilai. Business Model Canvas (BMC) memiliki sembilan elemen yang terdiri dari customer segments, value propositions, channels, customer relation, revenue streams, key resources, key activities, key partners, dan cost structure.

Pemateri: Meika Hazim SE., MBA

Customer segments

Pemateri juga memaparkan maksud dari kesembilan elemen BMC tersebut. Pertama, customer segments adalah satu atau beberapa jenis customer yang dilayani oleh sebuah usaha. Elemen ini membahas mengenai target konsumen, yaitu siapa yang membeli produk bukan siapa yang mengkonsumsi produk. Segmentasinya terdiri dari segmentasi geografis, demografi, psikologis, dan perilaku.

Value propositions

Kedua, value propositions, yaitu pecahkan masalah dan penuhi kebutuhan customer dengan sebuah nilai penawaran. Pada elemen ini juga membahas mengeni produk atau jasa yang laku di pasaran selalu memiliki nilai manfaat yang unik dan unggul dibandingkan produk sejenis.

Channels

Ketiga, channels, yaitu value propositions yang disampaikan ke customer melalui komunikasi, distribusi, atau saluran penjualan. Elemen ini memiliki jenis-jenis saluran, yaitu sales force, web sales, own stores, partner stores, dan wholesaler. Channels juga memiliki beberapa fase, yaitu kesadaran, evaluasi, pembelian, penyampaian, dan purna jual.

Customer relations

Keempat, customer relation adalah hubungan dengan customer yang dibangun dan dipertahankan bersama masing-masing customer segment. Pada elemen ini pelanggan dapat didorong oleh motivasi seperti akuisisi pelanggan, retensi (mempertahankan) pelanggan, dan peningkatan penjualan (upselling). Elemen ini juga memiliki beberapa kategori, yaitu personal assistance, dedicated personal assistance, self service, automated services, communities, dan co-creation.

Pemateri: Bagus Panuntun SE., MBA, CMW, CFP, CSA, CBC

Revenue streams

Kemudian, revenue streams adalah jenis pendapatan dihasilkan dari proposisi nilai yang ditawarkan dengan sukses ke customer. Elemen ini juga terdiri dari business to business, business to customer, dan business customer to customer. Business to business, yaitu transaksi usaha yang memberikan layanan kepada pembeli berskala besar atau dari produsen ke sebuah organisasi atau perusahaan lain yang membeli dalam skala besar. Business to customer adalah transaksi usaha yang memberikan layanan kepada konsumen retail yang dapat membeli secara eceran. Contohnya sebuah perusahaan yang membuka toko untuk menjual produknya. Sedangkan customer to customer adalah transaksi usaha yang memberikan layanan kepada pedagang (bukan perusahaan produsen) yaitu pelapak online atau reseller perseorangan yang mental produk langsung ke konsumen akhir secara eceran.

Key resources

Selanjutnya, key resources adalah aset yang dibutuhkan untuk menawarkan dan menyampaikan value proposition. Elemen ini dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu fisik, intelektual, manusia, dan finasial.

Key activities

Lalu, key activities adalah aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan dan menyampaikan value proposition. Elemen ini juga dikategorikan menjadi tiga, yaitu produksi, pemecahan masalah, dan platform atau jaringan.

Key partners

Kedelapan adalah key partners, yaitu sumber daya yang diperoleh dari luar organisasi/usaha. Pemateri juga menyampaikan bahwa elemen ini memiliki empat jenis kemitraan yang berbeda, yaitu aliansi strategis antara non-pesaing, kemitraan strategis antar pesaing, usaha patugan untuk mengembangkan bisnis baru, dan hubungan antara pembeli dengan pemasok untik menjamin pasokan yang dapat diandalkan. Kemudian, pemateri juga memberika tiga motivasi dalam membangun kemitraan, yaitu optimisasi dan skala ekonomi, pengurangan resin ketidakpastian, dan akuisisi sumber daya dan aktivitas tertentu.

Cost structures

Terakhir adalah cost structure, yaitu jenis biaya yang terjadi untuk jalannya usaha. Pemateri menyampaikan bahwa akan sangat berguna bila struktur biaya model bisnis dibedakan menjadi dua kelas, yaitu terpacu biaya dan terpacu nilai. Terpacu biaya adalah biaya terfokus pada penilaian biaya, sedangkan terpacu nilai adalah berfokus pada penciptaan nilai. Elemen ini memiliki karakteristik, yaitu biaya tetap, biaya variabel, skala ekonomi, dan lingkup ekonomi.

Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan (DPPK/ST) Simpul Tumbuh, Universitas Islam Indonesia melakukan program pemetaan Entrepreuneurial Learning Outcome dan HEInnovate yang bermaksud untuk mengetahui sejauh mana kurikulum kewirausahaan tertanam di dalam kurikulum mata kuliah pada tingkat program studi. Kegiatan ini dilakukan pada Maret 2020 hingga Desember 2021 bersama program studi S1 di lingkungan Universitas Islam Indonesia.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan metode pengukuran kepada program studi untuk mengembangkan kurikulum berbasis entrepreneurship, mengembangkan entrepreneurial mindset, dan mengimplementasikan program kerja untuk meningkatkan entrepreneurial mindset.

Entrepreuneurial Learning Outcome dan HEInnovate Universitas Islam Indonesia

Program tersebut dibagi menjadi 3 project, yaitu Pemetaan Entrepreneurial Learning Outcome (ELO), Pengukuran HEInnovate, dan ELO Grant. Sebanyak 15 program studi ikut serta dalam pemetaan kurikulumnya, melalui pemetaan kurikulum terdapat korelasi antara 15 parameter kewirausahaan Entrecomp Uni Eropa yang terimplementasi dalam kurikulum pada program studi. Melalui kegiatan tersebut, maka program studi dapat mengetahui keunggulan serta kelemahan apa saja yang dapat diperbaiki. Kegiatan HEInnovate ini membuat program studi dapat mengetahui arah kebijakan apa saja yang direkomendasikan oleh HEI untuk diterapkan.

Selanjutnya, kegiatan ELO Grant ini diimplementasikan melalui proposal-proposal yang terdiri dari Logical Framework dan concept note, program studi mengusulkan program kerja yang dapat dilakukan, kemudian program kerja ini merupakan hasil dari pemetaan ELO dan pengukuran HEInnovate. Sebanyak sembilan program studi yang mengusulkan ELO Grant akan melalui tahapan penilaian oleh reviewer, setelah itu diputuskan program studi pemenang Enterpreneurial Learning Outcome (ELO) Grant 2021.

Terdapat tiga program studi dengan proposal terbaik, yaitu Farmasi, Teknik Industri, dan Manajemen. Ketiga program studi tersebut diberikan insentif dan bantuan dana dalam melaksanakan program peningkatan kapasitas kurikulum kewirausahaannya. Masing-masing program studi pemenang ELO Grant ini mendapatkan penghargaan penyusunan proposal sebesar Rp. 10 juta dan dana untuk kegiatan sebesar Rp. 50 juta.


Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kegiatan Growth Talk dengan tema “Founder Journey and Business Survival”. Dalam acara ini IBISMA mengundang Dr. Bogat Agus Riyono, MSA., Ak., CA., seorang direktur utama di perusahaan PT. Saraswanti Indoland Development, dan Ratri Paramita, SE., MBA., seorang direktur proyek di perusahaan PT. Saraswanti Indoland Development sebagai narasumber dan Bagus Panuntun, MBA., sebagai moderator. Pada kegiatan Growth Talk kali ini, para peserta dapat melihat bagaimana founder journey membangun bisnisnya dari awal sampai saat ini. Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui aplikasi meeting zoom. Acara ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal, 03 Juli 2020, pukul 19.00 sampai 20.00 WIB. Untuk mengikuti kegiatan ini para peserta mendaftarkan diri melalui link https://bit.ly/GT4_IBISMA. Kegiatan Growth Talk ini merupakan bentuk kerjasama antara IBISMA Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII dengan PT.Saraswanti Indoland Development.