,

Pelatihan UMKM: Product Branding

Materi ketiga pada hari pertama dalam agenda pelatihan dengan tema “Inkubator Bisnis UMKM Naik Kelas”. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (Diskop UKM DIY). Selasa (8/6), materi ketiga membahas tentang Product Branding yang akan disampaikan oleh Alya Mirza di ruang satu dan Satya Bilal di ruang dua. Pemateri menjabarkan sembilan elemen penting dari marketing yang terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, strategi terdiri dari segmentation, targeting, dan positioning. Kedua, tactic terdiri dari differentiation, marketing mix, dan selling. Ketiga, value terdiri dari brand, service, dan process.

Pemateri: Alya Mirza

Strategi

Strategi merupakan eksplorasi untuk memahami segmen pasar, memilih sasaran pasar (target market), dan menetapkan positioning perusahaan yang akan dibentuk di benak pelanggan. Segmentasi, tergeting, dan positioning merupakan bagian dari strategi.

Segementasi adalah proses membagi pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil berdasarkan karakteristik serupa dari perilaku pelanggan, dan kemudian menentukan segmen-segmen mana yang mau kita layani. Segmentasi ini memiliki variabel, yaitu static attribute, dynamic attribute, dan individual. Static attribute terbagi menjadi dua, yaitu geografis dan demografis. Dynamic attribute juga terbagi menjadi dua, yaitu psikografis dan perilaku. Individual, yaitu identifikasi pasar dengan cara mengumpulkan database, pilah database pelanggan, interaksi dengan pelanggan menggunakan teknologi informasi, dan menawarkan customization pada tiap-tiap pelanggan.

Targeting adalah proses evaluasi setiap ketertarikan dari masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dipenetrasi. Positioning adalah bagaimana sebuah perusahaan mendesain penawaran dan imej sehingga dapat mengakomodasi posisi kompetitif yang berbeda dan bermakna di benak pelanggan.

Positioning juga merupakan salah satu teknik memposisikan produk atau pelayanan perusahaan berdasarkan faktor tingkat manfaat. Faktor tingkat manfaat terbagi menjadi empat, yaitu performance benefit factor, convenience benefit factor, price benefit factor, dan psychology benefit factor.

Taktik

Selanjutnya pemateri menjelaskan bahwa taktik merupakan langkah kongkrit dari strategi yang telah dikembangkan dalam arsitektur marketing. Taktik terdiri dari differentiation, marketing mix, dan selling. Differentiation adalah mengintegrasikan konten, konteks, dan infrastruktur dari apa yang ditawarkan kepada pelanggan. Konten adalah apa yang ditawarkan kepada pelanggan dan penawaran utama produk dan perusahaan kepada pelanggan. Konteks adalah cara menawarkan kepada pelanggan dan bagaimana memberikan penawaran produk kepada pelanggan. Sedangkan infrastruktur adalah faktor enabler untuk merealisasikan diferensiasi melalui konten dan konteks dan membedakan dari dari pesaring berdasarkan teknologi, kapabilitas SDM, dan fasilitas.

Value

Pemateri kemudian menyampaikan maksud dari value. Aspek value digunakan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dengan membangun brand yang kuat, diperkuat oleh service yang sesuai dan proses yang baik. Brand adalah aset yang menciptakan value bagi pelanggan dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas. Contoh value yang dimiliki beberapa perusahaan, misalnya IKEA mempresentasikan perusahaan home furnishing terbaik dunia asal Swedia, Aqua mempresentasikan produk air minum kemasan, atau Honda mempresentasikan produsen mesin berkualitas.

Proses branding seperti membangun sebuah rumah impian

Pemateri: Satya Bilal

  • Budgeting

Pertama adalah budgeting. Biaya untuk memiliki rumah sendiri terus meningkat. Semakin besar setiap tahun. Rumah ideal yang sesuai dengan preferensi tidak akan pernah murah. Semakin ideal sebuah rumah, semakin besar budget yang perlu dipersiapkan. Perencanaan keuangan yang tepat sangat diperlukan. Jangan sampai membuang terlalu banyak resource untuk sesuatu yang belum tentu terpakai. Branding memakan waktu yang sangat panjang, jadi kita perlu memastikan nafas–cashflow–dari suatu bisnis.

  • Pondasi

Kemudian adalah pondasi. Dalam penyusunan strategi brand ada dua hal yang perlu dijadikan sebuah landasan, yaitu internal brand (tujuan, visi, misi, value) dan brand positioning (audience, competitor, difference). Keduanya adalah pondasi sebuah brand yang kuat.

  • Pintu dan jendela

Setelah itu adalah pintu dan jendela. Tanpa pintu dan jendela kita tidak bisa memperhatikan siapa yang lewat di depan rumah. Kita juga kesulitan mempersilahkan mereka masuk ke rumah. Dalam branding menentukan jumlah jendela dan pintu seperti menentukan brand touchpoint. Touchpoint yang dimaksud adalah platform yang digunakan untuk berinteraksi dengan audiens. Misal website, social media, dan lainnya. Touchpoint akan memudahkan kita dalam berinteraksi dengan audience dan menjadi jalan untuk memberikan pengalaman terbaik pada mereka.

  • Cat rumah

Step selanjutnya adalah cat rumah. Setelah seluruh konstruksi bangunan selesai, saatnya finishing. Disini proses pembuatan logo, pemilihan warna, pemilihan typografi, pemilihan imagery baru ditentukan. Pemilihannya pun tidak bisa asal, kita sudah menentukan struktur bangunan sesuai dengan tema yang kita pilih, otomatis dekorasinya akan menyesuaikan.

  • Perabotan

Step yang terakhir adalah perabotan. Percuma jika membuat rumah yang bagus, tapi interiornya kosong. Perabotan adalah konten-konten yang akan kita berikan pada audience. Sekali lagi, perabotan akan dipilih sesuai dengan tema yang sudah kita tentukan saat menyusun konsep rumah–strategi.

Cara membuat product branding

Pemateri juga memberitahu cara untuk membuat product branding. Pertama, membuat sesuatu yang berbeda atau lebih baik dari yang sudah ada. Kedua, menyesuaikan dengan target market. Terakhir, membuat desain logo, pesan, dan kemasan yang sesuai dengan harapan agar pembeli mengingat produk tersebut.