Tag Archive for: kewirausahaan

Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (DPPK/ST) bersama dengan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) berupaya untuk mempercepat hilirisasi karya inovasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Karya yang dihasilkan dengan menghubungkan peneliti, inventor, invensi teknologi, talenta bisnis, inovasi bisnis, serta dunia usaha dan dunia industri ini diharapkan dapat membangun ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, IBISMA UII menggelar acara Innovation Festival 2023 pada hari Kamis (19/01).

Innovation Festival 2023 yang mengangkat tema “Accelerate Innovation Ecosystem” berlangsung di Gedung KH Mas Mansyur, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (UII). Seluruh Civitas Akademika/Insan DIKTI (Dosen, Peneliti, Mahasiswa) baik dari Internal UII maupun dari Universitas Anggota Akselwira menghadiri acara ini sebagai peserta.

Dr. Ir. Arif Wismadi. M.Sc. selaku Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh menyambut dengan acara ini dengan menyampaikan Welcoming Remarks. Beliau menyatakan satu konteks penting dalam acara ini adalah ANGEL (The ASEAN Network for Green Entrepreneurship and Leadership).

“Dalam konteks tersebut ada 3 hal penting untuk menuju pada produktivitas dan ekosistem yang menjamu dalam kewirausahaan. Ada Entrepreneurial Competency, Digital Competency, dan Green dalam konteks Kedai Reka. Disana ada skema-skema Green Economy, Blue Economy, dan bermacam skema lain yang tentunya sangat berkaitan dengan kebutuhan dalam konteks Kedai Reka.”

Kemudian, sesi penyampaian Opening Remarks oleh Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch., Ph.D. sebagai Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan UII menceritakan sedikit mengenai perjalanan kewirausahaan di UII. Beliau juga memaparkan bahwa penguatan kewirausahaan memerlukan partisipasi dari seluruh civitas, termasuk mitra-mitra universitas di Indonesia.

Selanjutnya adalah sesi pemaparan Keynote Speaker oleh Dr. Eng. Hary Budiarto M.Kom, IPM selaku Kepala BPSDM Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Beliau memaparkan bahwa pada era digital ini, penguasaan kompetensi teknologi inovasi belum cukup baik. Beliau juga memberi contoh sebuah perusahaan digital yang berjaya pada masanya, tetapi tidak melakukan inovasi akhirnya akan gulung tikar.

“Hari ini sangat membutuhkan inovasi dan produktivitas. Siapa yang bisa melakukan inovasi dan bisa mampu mempertahankan produktivitas, itulah mereka yang bisa memasuki atau menang di ekonomi global ini.”

Sesi Launching Product Inovasi UII (VaccarBio)

Setelahnya, terdapat sesi serah-terima produk UII, yaitu VaccarBio yang diwakili oleh Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan UII kepada Direktur Operasional Keuangan Rumah Sakit JIH Yogyakarta, Ir. Iswata ST., MT. Kemudian, Izzati Muhimah S.T., M.Sc., Ph.D selaku Ketua Peneliti Produk VaccarBio dan Dr. Ir. Arif Wismadi. M.Sc. sebagai Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh bersama turut serta mendampingi serah-terima produk inovasi UII tersebut.

Press Conference

Dalam Press Conference, Dr. Ir. Arif Wismadi. M.Sc. selaku Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh menjelaskan bahwa tantangan yang ada di industri harus diselesaikan dengan luapan pengetahuan yang ada. Kemudian, Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch., Ph.D. sebagai Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan UII menyampaikan harapan bahwa dengan launching-nya produk VaccarBio dapat memberikan manfaat dan dapat diterima oleh masyarakat

Izzati Muhimah S.T., M.Sc., Ph.D selaku Ketua Peneliti Produk VaccarBio menjabarkan alasan dasar pengembangan VaccarBio adalah karena kebutuhan tenaga kesehatan untuk membawa vaksin dengan suhu tertentu. Hal tersebut terutama saat melakukan vaksinasi ke daerah-daerah pedalaman yang jangkauannya masih sulit.

Produk buatan mahasiswa gabungan dari Fakultas Teknologi Industri dan Kedokteran UII ini, dapat menahan suhu lingkungan pada rentang suhu antara minus 5 sampai 45 derajat celcius. Oleh karena itu, VaccarBio dapat menjadi jawaban bagi permasalahan penyaluran vaksin kepada masyarakat.

Kepala Departemen Validasi dan Kalibrasi Bio Farma, Said Syahputra, menambahkan bahwa produk Vaccar Bio adalah kotak penyimpanan vaksin yang menggunakan sistem pendingin aktif (active cooling) pertama di Indonesia.

“Dalam sistem pendingin pasif, untuk tetap menjaga suhu agar vaksin tidak rusak adalah dengan memasukan balok-balok es khusus yang dibekukan sehingga hanya bertahan tidak lebih dari tiga jam. Tapi, dengan daya penyimpanan hingga tujuh jam, penggunaan Vaccar Bio akan memperbanyak vaksin yang dibawa dan memperluas cakupan vaksin.”

Innovation Talk

Industrial Challenges & Opportunities menjadi topik untuk mengisi sesi InnoTalk pada hari kedua. Dr. Ir. Arif Wismadi. M.Sc. selaku Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh menjadi moderator dalam forum kali ini. Konteks pembahasan yang diangkat adalah Green Economy Sector, Blue Economy Sector, Health Sector, Tourism Sector, dan Digital Sector.

Perwakilan dari PT PLN (Persero) sebagai pengisi Blue Economy Sector menguraikan mengenai sebuah teknologi baru berbasis remote area untuk digitalisasi daerah-daerah di Indonesia. Kemudian, perwakilan dari PT Biofarma mengisi Health Sector dengan memaparkan tentang pentingnya ilmu teknik dan ilmu kedokteran disatukan. Hal tersebut dilakukan guna menciptakan suatu inovasi yang membantu dunia kesehatan di Indonesia.

Selanjutnya, perwakilan dari PT TWC mengisi bagian Tourism Sector dengan menyampaikan bahwa terdapat beberapa inovasi yang dikelola oleh PT TWC. Salah satu produk inovasinya adalah digitalisasi pohon untuk penyerapan karbon di taman wisata. Setelah itu, perwakilan PT Telkom menguraikan mengenai Digital Sector dengan materi inovasi transformasi digital seiring berkembangnya zaman dan teknologi untuk berbagai bidang.

Innovation Pitching (Inventor’s Idea Pitch)

Untuk sesi InnoPitch diawali oleh Rininta Hanum, ST., M.Eng sebagai moderator dan diikuti oleh berbagai inventor pada masing-masing sektor. Produk maupun ide proyek dari Inventor yang mengikuti pitching ini adalah Biodiesel, Next Optima, Zakea, Rangkaian Panel Getar Untuk Isolasi Suara, IDEMES, dan berbagai ide cemerlang lainnya.

Terakhir, kegiatan Innovation Matching Discussion merampungkan acara Innovation Festival 2023 dengan melakukan sesi pendekatan 1on1 Discussion. Selanjutnya, terdapat sesi foto bersama antara Insan DIKTI dengan Mitra DUDI dan acara diakhiri oleh MC.

Innovation Festival 2023 kembali digelar oleh Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) bersama Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) selama dua hari. Hari pertama dilaksanakan pada hari Rabu (18/01) yang bertempat di Gedung KH Mas Mansyur, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (UII). Kegiatan ini merupakan sarana untuk mendorong terjadinya sinergi yang optimal antara perguruan tinggi dan pihak mitra, yaitu Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Pemerintah, atau Lembaga Swadaya Masyarakat). Peserta yang tergabung dalam acara ini merupakan seluruh Civitas Akademika/Insan Dikti (Dosen, Peneliti, Mahasiswa) dari Internal UII maupun Universitas Member Asosiasi AKSELWIRA.

Pembukaan acara yang bertajuk “Accelerate Innovation Ecosystem” ini disambut dengan Welcoming Remarks oleh Dr. Ir. Arif Wismadi. M.Sc. selaku Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh. Beliau mengemukakan bahwa kolaborasi menjadi sebuah asa untuk mengatasi tantangan industri menggunakan solusi yang relevan dengan perguruan tinggi. Hal tersebut akan menciptakan sebuah ekosistem inovasi yang baik.

“Kita berharap dengan adanya kolaborasi ini, kita bisa memperoleh ekosistem inovasi dari jurusan di Indonesia. Tidak hanya di lingkungan internal universitas kita, tetapi tujuannya ke luar juga.”

Kemudian, penyampaian Opening Remarks dan Keynote Speech oleh Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch., Ph.D. yang menyatakan bahwa terdapat 8 dimensi yang diukur dalam evaluasi HEInnovate (Higher Educational Institutions), yaitu Leadership and Government, Organizational Capacity, Entrepreneur Teaching Learning, Preparing and Supporting Entrepreneurs, Digital Transformation and Capability, Knowledge Exchange and Collaboration, Internationalised Institution, dan Measuring Impact.

“Kami melihat bahwa HEInnovate dapat menjadi alat evaluasi yang co selective karena platform-nya gratis. Kami sudah pernah beberapa kali melakukan dan sangat powerful digunakan sebagai analisis untuk mengukur kekuatan inovasi perguruan tinggi.” 

Press Conference

Dalam sesi Press Conference, Dr. Ir. Arif Wismadi. M.Sc. selaku Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh membuka dengan memaparkan bahwa Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi melalui program Matching Fund Kedai Reka dapat membantu apabila terdapat hasil inovasi yang mungkin mengalami kesurutan pendanaan. Beliau juga menjelaskan bahwa terdapat penyampaian problem yang ada dalam dunia industri oleh pihak industri secara langsung.

Kepala IBISMA UII, Bagus Panuntun, SE., MBA., mengungkapkan bahwa ada lebih dari 50 Insan DIKTI dari Internal UII maupun Universitas anggota Akselwira yang hadir dalam forum Innovation Festival 2023 ini. Kemudian, juga terdapat lebih dari 10 mitra DUDI yang akan bertemu dan berkolaborasi.

“Harapannya secara teknis keluaran dari kegiatan ini adalah para pengusul bisa langsung masuk ke dalam platform Kedai Rekanya, mengajukan usulan, dan juga melakukan matching fund platform antara industri dengan Insan DIKTI.”

Selanjutnya, Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch., Ph.D. mencurahkan bahwa acara ini merupakan bagian dari kemitraan internasional yang mendapat dukungan oleh Erasmus. Oleh karena itu, terjadi pembentukan Akselwira merupakan kontinuitas dari komitmen UII untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan yang kuat di Indonesia.

Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. juga menguraikan bahwa penelitian yang dilakukan dosen seringkali belum mengangkat permasalahan riil yang dibutuhkan masyarakat maupun dunia industri. Oleh karena itu, beliau berharap dalam forum ini dosen-dosen dapat melakukan inovasi penelitian yang membumi untuk memberi solusi permasalahan sekitar.

“Dosen membutuhkan praktik-praktik riil untuk diajarkan dari hasil penelitian. Harapannya nanti juga dibawa ke dalam ruang kuliah untuk disampaikan kepada mahasiswa agar ketika nanti lulus itu siap untuk memberikan banyak alternatif solusi di dunia kerja.”

Eko Siswoyo, ST., M.Sc.ES., Ph.D. selaku Direktur Direktorat Penelitian & Pengabdian Masyarakat (DPPM) yang bertanggung jawab terkait penelitian dan pengabdian menambahkan bahwa Kedai Reka selain untuk memajukan dunia industri, juga akan menggarap pengembangan kampung wisata tertentu. Pengembangan ini akan membantu meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.

Innovation Talk

Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T., Hari Setiaji, S.Kom., M.Eng., Tuti Purwaningsih, S.Stat., M.Si., dan Dr. –Ing. Suhendra, S.T., M.Sc. mengisi sesi Innovation Talk dengan Sharing Experiences Penerima Kedai Reka 2022. Sesi ini dimoderatori oleh Direktur Penelitian & Pengabdian Masyarakat UII, Eko Siswoyo, ST., M.Sc.ES., Ph.D.

Dalam sesi ini, Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T., menyampaikan materi mengenai Teaching, Research Activity, Community Engagement, dan Profesional Task. Materi-materi tersebut dapat menjadi isi atau bagian tubuh proposal Kedai Reka. Setelah itu, Tuti Purwaningsih, S.Stat., M.Si. membawakan materi mengenai Understanding The 10 Types of Innovation. Kemudian, Dr. –Ing. Suhendra, S.T., M.Sc memberi contoh dengan menyajikan proposalnya mengenai pengembangan Oleaginous Microalgae sebagai bahan baku Biofuel dan Biokimia. Sedangkan, Hari Setiaji, S.Kom., M.Eng. menjabarkan mengenai tahapan runtut dalam menyusun proposal Kedai Reka. Hal tersebut mungkin dapat menjadi acuan agar mitra yang mengajak berkolaborasi bukan tim yang mencari mitra, seperti timnya.

Innovation Coach

Sesi Innovation Coach pada acara Innovation Festival 2023 ini berlangsung secara hybrid. Untuk sesi yang terlaksana secara luring, Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D berperan sebagai tim fasilitator dalam Coaching Clinic Penyusunan Proposal Kedai Reka 2023. Lalu, Bagus Panuntun, SE., MBA. mengisi sesi selanjutnya, yaitu sesi Pendampingan Unggah Proposal Kedai Reka 2023.

Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. selaku Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset menyampaikan Closing Remarks untuk acara Innovation Festival 2023 pada hari pertama dengan mengucap syukur dan berterima kasih kepada tim panitia maupun tim pendamping narasumber. Beliau juga mengemukakan bahwa dosen yang tergabung harus mengubah paradigma yang semula penelitian-minded menjadi selaras dengan kepentingan industri. Dengan demikian, karya-karya UII yang memang berdampak pada masyarakat secara umum maupun di industri dapat bertambah.

Kolaborasi menjadi Kunci Pengembangan Bisnis

Hari kedua Growth Fest Universitas Islam Indonesia (UII) pada Kamis (14/7) juga dimeriahkan dengan webinar bertajuk Collaborative Dissemination Innovative and Excellent Research. Acara ini dibuka oleh sambutan dari Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. selaku Direktur Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh. Beliau menyampaikan bahwa saat ini merupakan era digitalisasi. Salah satunya adalah pembayaran menggunakan QRIS pada stand bazaar makanan. Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada IBISMA yang telah menjadi wadah untuk mengembangkan karya-karya yang inovatif.

Diseminasi merupakan hasil hilirisasi yang awalnya dari pekerjaan BPPM dan berfokus pada penelitian akhirnya menjadi suatu karya nyata besar. Contohnya adalah pembuatan Portabox yang bekerjasama dengan Biofarma. Harapannya acara ini dapat menjadi inspirasi bagi para mahasiswa untuk menciptakan suatu ide produk yang dapat bermanfaat bagi orang banyak. “Saya berharap yang kita dapatkan dari acara ini dapat menjadi sebuah inspirasi untuk adik-adik mahasiswa yang sedang mencari bentuk wirausaha apa yang sesuai atau relevan dengan bentuknya,” tuturnya.

Acara diseminasi ini akan dibagi menjadi 2 sesi. Untuk sesi yang pertama merupakan sesi Panel Mitra Dalam Negeri. Sesi ini akan disampaikan oleh PT Yamaha Indonesia, Portabox/Biofarma, dan Algist. Sedangkan sesi kedua, yaitu sesi Panel Luar Negeri. Sesi kedua ini akan diisi oleh TRIZ Internasional dari Jurusan Teknik Mesin, Informatika, dan Psikologi.

Pada sesi ini para praktisi dan akademisi bisnis yang mumpuni. Sesi yang dipandu oleh Amarria Dila Sari, ST. M.Eng., dengan penyampaian materi mengenai produk Portabox sekaligus menghadirkan produknya secara langsung oleh Biofarma. dr. Sri Harsi Teteki, M.Kes sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan, PT. Bio Farma (Persero) menyampaikan bahwa kolaborasi merupakan salah satu kunci pengembangan sebuah bisnis.

Sebelum menentukan kolaborasi yang mana hal ini menjadi kunci dari pengembangan bisnis, seorang pebisnis harus melihat beberapa kriteria. Salah satunya yakni bagaimana projek yang akan diajak berkolaborasi in-line dengan produk bisnis yang dijalankan. Kesempatan bisnis yang didapat, pertimbangan saintis dalam projek, serta ketersediaan fasilitas dan sumberdaya dalam projek juga tidak kalah penting. Poin terakhir yang perlu digaris bawahi adalah melalui kolaborasi ini hendaknya bisa menghasilkan teknologi informasi terbaru.

Tantangan bisnis juga muncul ketika terdapat masalah dan konflik yang terjadi. Hal ini disampaikan oleh Prof. Marcus Stueck dari DPFA Academy, Jerman. Ia menyatakan bahwa untuk menanggulangi permasalahan tersebut, harus dimulai dengan strategi melalui refleksi internal.

Hal ini dapat dibedah dengan mempertimbangkan kesedaran dan ketidaktahuan, ketidakstabilan dan kebakuan, intensitas dan kepenatan serta keterhubungan dan keterpisahan. Selain itu, perlu adanya 4 posisi yang dibutuhkan untuk melihat sebuah masalah dengan baik melalui pengalaman, observasi, evaluasi dan refleksi kritis dengan memanfaatkan data-data saintis.

Selain permasalahan bisnis, Growth Fest juga membahas mengenai prospek karir yang bisa dijajaki seorang mahasiswa. Materi ini dijelaskan oleh Samsudin SD, perwakilan dari PT. Yamaha Indonesia. Pihaknya memiliki kerjasama dengan berbagai universitas yang memiliki manfaat untuk mahasiswa, seperti pembekalan pengetahuan penelitian, keterampilan untuk mengolah data, dan observasi lapangan secara mandiri dari kampus. Yamaha Indonesia juga memiliki program mentoring untuk membekali pekerjaan dan penelitian yang hendak dilakukan mahasiswa.

Tantangan dalam karir akan semakin dahsyat di masa yang akan datang disebabkan karena kemajuan teknologi yang mampu menggantikan peran manusia dalam pekerjaan sehari-hari. Materi tersebut disampaikan oleh Dr. Eng. Risdiyono, ST., M.Eng., dosen Program Studi Teknik Mesin UII. Menurutnya ada beberapa pekerjaan yang tidak akan tergantikan oleh kemajuan teknologi tersebut khususnya yang berhubungan dengan pemecahan masalah, inovasi, kreatifitas, pemikiran kritis dan pembuatan ide.

Setidaknya ada 10 kemampuan yang harus diterapkan untuk menghadapi pergeseran pekerjaan ini di tahun 2025. Kemampuan tersebut meliputi pemikiran analisis dan inovasi, pembelajaran yang aktif dan strategi belajar. Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki kreatifitas, originalitas dalam pembuatan sebuah karya baru hingga inisiatif dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Ia juga menambahkan bahwa seorang mahasiswa hendaknya membangun kepemimpinan dan berkontribusi pada lingkungan sosial.

IBISMA UII Dukung Pengembangan Kewirausahaan melalui Growth Festival

Growth Festival kembali hadir secara luring di tahun 2022 setelah sebelumnya dilaksanakan secara daring dikarenakan pandemi Covid-19. Growth Festival yang merupakan kegiatan berskala Nasional ini diselenggarakan oleh Universitas Islam Indonesia (UII) dengan menggandeng beberapa mitra strategis dalam kerangka penta-helix dari ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia.

Tahun ini, Growth Festival yang digelar selama dua hari, 13 – 14 Juli 2022, mengusung tema “Land of Future”. Tujuan utama dari kegiatan Growth Festival adalah mendorong pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan invensi di perguruan tinggi, serta berbagai macam aktivitas pengembangan kewirausahaan dari sivitas akademika yang kemudian di hilirisasi dan di komersialisasi melalui inovasi dalam upaya membangun ekosistem kewirausahaan dan UMKM di regional DIY, Jawa Tengah hingga Nasional.

Di hadapan awak media, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. mengemukakan kelompok mahasiswa bisnis rintisan tidak hanya dari mahasiswa UII, tetapi juga dari para pelaku usaha lainnya. Growth Festival diharapkan dapat mendiseminasi dan menginspirasi atau memetik berbagai ide-ide lanjutan, sehingga diharapkan dapat menarik perhatian investor untuk mempercepat proses produksi secara massal untuk dipasarkan.

“Tidak hanya itu, berbagai kelompok rintisan tersebut dikawal oleh Simpul Tumbuh (Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII) dan di bawah pengawasan Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII,” tutur Prof. Fathul Wahid dalam kegiatan yang di koordinir oleh Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh, Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional (DK/KUI) dan Inkubator Bisnis & Teknologi IBISMA tersebut.

Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Hukum, Pemerintah Kabupaten Sleman, Jazim Sumirat, SH, M.Si. mengungkapkan apresiasinya atas diselenggarakannya Growth Festival. Ia berharap, acara yang digelar ini dapat dikembangkan melalui kerja sama dengan berbagai pihak yang membidangi, dan dari pemerintahan daerah juga akan men-support apa yang dibutuhkan oleh kampus dan mahasiswa lainnya.

“Tidak hanya itu, pemerintah juga mengupayakan dan mengajak mitra lainnya untuk bersinergi dengan kampus, masyarakat, dan UMKM untuk bersama-sama menumbuhkan semangat kewirausahaan,” tutur Jazim Sumirat yang hadir mewakili Bupati Sleman.

Jazim Sumirat menjelaskan bahwa kewirausahaan saat ini merupakan suatu hal yang digalangkan untuk mengubah perspektif masyarakat agar dapat menumbuhkan potensi pada diri setiap individu, sehingga dapat bermanfaat bagi keluarga dan lingkungannya. “Harapannya hal-hal yang kita bangun dan usahakan bersama dapat berkembang, dan juga demi kesuksesan bersama,” tandasnya.Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. menyampaikan Simpul Tumbuh menjadi bagian manajemen dari Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan, yang mana berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan ekosistem kewirausahaan di UII.

Lebih lanjut disampaikan Wiryono Raharjo, Growth Festival yang diadakan oleh UII ini merupakan event tahunan, yang mana tujuannya untuk merealisasikan konsep dari tiga sisi, yaitu penguatan hubungan antara universitas dengan industri, penguatan kurikulum kewirausahaan, dan pengembangan lingkup usaha di UII yang salah satunya dengan IBISMA/Divisi Simpul Tumbuh. “Sehingga dalam hal ini, diharapkan ekosistem kewirausahaan dapat menjadi tumpuan,” harapnya.

Sementara Direktur Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. mengemukakan bahwa UII telah melakukan transformasi menuju entrepreneur university, tidak hanya sebagai teaching university. Kegiatan ini (Growth Festival) juga mendapat dukungan internasional seperti Erasmus program.

Arif Wismadi menambahkan, UII memiliki komitmen dan langkah dengan adanya acara Growth Festival yang terus diadakan setiap tahun dengan melakukan berbagai kegiatan seperti menjual ide, membranding ide, adanya festival, dan dihadirkan berbagai acara musik serta berbagai bazar.

“Inisiatif acara yang berlangsung ini, tidak hanya menunjukkan hasil, tetapi juga mengajak mahasiswa untuk tertarik menjadi wirausaha, tidak hanya sebagai pekerja tetapi juga sebagai pencetak lapangan kerja,” jelasnya.

Growth Festival 2022 dilaksanakan secara luring di Auditorium KH. Abdul Kahar Mudzakkir. Acara hari kedua pada Kamis (14/7) merupakan puncak dan sekaligus menutup seluruh rangkaian dari kegiatan yang bertemakan “Land of Future” ini. Acara yang diselenggarakan oleh IBISMA UII Universitas Islam Indonesia berjalan dengan meriah dan diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari dosen, mahasiswa, sampai masyarakat umum.

Growth Festival hari kedua ini dimeriahkan dengan acara Diseminasi Riset Unggulan Inovatif UII yang masih termasuk rangkaian Milad UII ke-79. Acara tersebut dibuka dengan sambutan dan pengenalan mengenai IBISMA oleh Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. Beliau mengatakan bahwa diseminasi ini akan diisi oleh Panel Mitra Dalam Negeri dan Luar Negeri. Untuk sesi Panel Mitra Dalam Negeri akan dibawakan oleh Portabox/Biofarma, Algist, dan Yamaha. Sedangkan, sesi Panel Luar Negeri akan disampaikan oleh TRIZ Internasional.

Lalu, ada acara Open Pitching yang diikuti oleh sebelas tenant, yaitu Eldey, Akosta, Jiwana, Creative Box, Lapak Karya Nusantara, GatotKaca Unisi, bin Sangkut, CV Khaira Buana Mas, SUAI Original, Rakuma, dan Rifqi Snack dengan mendatangkan empat reviewer dari berbagai perusahaan. Reviewer tersebut adalah Gregorius Puspito Sukindro sebagai Direktur PT Sarana Yogya Ventura, Amadea Intan Kharisma sebagai Programme Manager Block71, dan Tiara Della selaku Regional Head UMG Idealab.

Ditengah acara hari kedua ini hadir suatu keseruan untuk mengisi waktu istirahat dengan adanya Band UMC dan dance dari mahasiswa Yaman. Dance ini dipertunjukkan oleh empat orang mahasiswa International Program UII, khususnya dari Yaman. Dilanjutkan dengan acara awarding tenant UBIC dan Foodbiz yang diberikan oleh Dr. Ir Arif Wismadi, M.Sc. selaku Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh. Awarding juga diberikan kepada mahasiswa International Program UII yang diberikan oleh Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII.

Growth Festival 2022 yang diadakan selama dua hari ini akhirnya ditutup oleh Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII. Beliau menyampaikan harapannya agar acara ini dapat menjadi acara yang tetap ada dan memberi manfaat bagi semua orang. Sebagai hiburan dan bentuk apresiasi, Growth Festival 2022 juga mengundang Cakka Nuraga untuk tampil membawakan beberapa lantunan merdu dari karya-karyanya.

Growth Festival Jadi Wadah Inovasi KewirausahaanGrowth Festival yang merupakan kegiatan berskala Nasional ini diselenggarakan oleh Universitas Islam Indonesia (UII) dengan menggandeng beberapa mitra strategis dalam kerangka penta-helix dari ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia. Growth Festival kembali hadir dengan mengusung tema “Land of Future”. Prof. Fathul Wahid S.T.,M.Sc.,Ph.D. dalam sambutannya di acara pembukaan Growth Festival 2022 pada Rabu (13/07), mengucapkan rasa syukur atas berjalannya acara Growth Festival 2022 secara luring. “Hal ini menandakan bahwa dengan aktivitas yang dilaksanakan secara luring, pertanda bahwa pandemi segera berakhir dan dapat menjalani aktivitas-aktivitas fisik kita secara lebih fleksibel lagi,” ujarnya.

Rektor UII juga berharap bahwa acara ini akan selalu memberikan perbaikan serta inovasi yang dijalankan sehingga kedepannya dapat menjadi model inspirasi. Ia juga menjelaskan mengenai pentingnya perspektif pengaruh sosial. Menurutnya, menebar semangat kewirausahaan merupakan salah satu contoh nyata dari pengaruh sosial. Hal tersebut penting dilakukan karena dalam hidup kita akan selalu belajar dari orang lain untuk bertumbuh dan berkembang. Namun, perspektif  juga dipengaruhi oleh orang lain, sehingga penting memahami konsep dari pengaruh sosial bekerja dan berproses dalam kehidupan.

Terdapat 2 mekanisme pengaruh sosial, yaitu pengaruh sosial dapat digunakan sebagai media informasi dan pengaruh sosial dapat disebabkan dari tekanan kelompok. “Pengaruh sosial sebagai media informasi contohnya pada saat pandemi diwajibkan memakai masker sehingga dapat mempengaruhi suatu kelompok. Sedangkan pada pengaruh sosial tekanan kelompok dimana semakin banyak suatu kelompok memiliki suatu persepsi maka individu yang lain juga akan mengikutinya karena adanya tekanan kelompok,” jelasnya.

Ia melanjutkan bahwa pengaruh sosial dapat menjadi jebakan dan juga perubahan bagi individu. Pengaruh sosial dapat menjadi tantangan karena adanya konservatisme kelompok kolektif sehingga harus adanya sikap ketidakpedulian terhadap perbedaan sehingga dengan adanya pemikiran ini dapat menjadikan individu maju dan berpikir maju sehingga muncul inovasi baru karena berbeda dan keluar dari zona nyaman.

“Terkadang hal yang kita anggap sederhana dan sepele, dapat menjadi suatu perubahan yang besar. Sehingga perubahan kita mulai tidak harus mulai hal besar yang besar, tapi dapat kita mulai perencanaan ide-ide kecil yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan kemudian dapat berdampak luar biasa,” jelasnya.

Selanjutnya, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A, selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI membahas mengenai peran statis start up untuk mewujudkan industri kreatif berkelanjutan. Sektor ekonomi kreatif 2021, berkontribusi sebesar 1300 Triliun atau 7,4% dari PDB nasional, “menempatkan Indonesia ke tiga besar dunia, setelah Amerika dengan Holywood dan Korea dengan K-Pop,” tuturnya.

Tahun 2022, terdapat 210 juta pengguna aktif internet dan 191 juta pengguna aktif media sosial, angka penetrasi internet di Indonesia sudah 77%. “Bersama Presiden Joko Widodo kita telah meluncurkan gerakan nasional ‘Bangga Buatan Indonesia’ yang sejak peluncuran ada 3,7 juta unit usaha telah tertransformasi ke dalam platform digital,” ujarnya.  Ia juga menyampaikan dengan target 2023, sebanyak 30 juta UMKM yang on board dan per hari ini sudah mencapai 20 juta.

Kemunculan start up menjadi keterbaruan model bisnis, Indonesia memiliki 2230 start up dan di tahun 2025 potensi ekonomi mencapai 124 miliar dollar. “Kita sekarang sudah memiliki 2 decacorn dan 10 unicorn start up,” tambahnya. Berdasarkan data, penduduk Indonesia tercatat di dominasi oleh Gen Z sebanyak 75 juta jiwa dan Millenial sebanyak 70 juta jiwa dengan karakteristik agility, creativity, dan curiosity.

“Mari kita tumbuhkan jiwa kewirausahaan dengan terus berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi dengan semangat 3G: gerak cepat (gercep), gerak bersama (geber), dan garap semua potensi orang lain (gaspol),” lanjutnya. Harapannya dengan adanya acara Growth Festival ini dapat meningkatkan kapasitas dan menciptakan SDM yang berintegritas, unggul, dan berdaya saing.

Kemudian, acara ini dibuka secara langsung oleh Bupati Kabupaten Sleman yang diwakili oleh Staff Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Hukum, Jazim Sumirat, S.H., M.Si.  Dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan adanya acara Growth Festival 2022 dapat mendorong pemanfaatan hasil-hasil penelitian pada perguruan tinggi serta, dapat menumbuhkan berbagai macam aktivitas pengembangan kewirausahaan baik dari sivitas akademika, mahasiswa, maupun dari dosen sehingga dapat dilaksanakan untuk mengatasi berbagai persoalan di tingkat global dan juga persoalan bangsa dengan berbagai inovasi.

Ia juga berharap bahwa acara ini juga dapat membangun ekosistem kewirausahaan dan meningkatkan pemasaran produk hingga menembus pasar internasional. Hal ini dapat menjadi pemicu bangkitnya pertumbuhan pariwisata khususnya di Kabupaten Sleman dan juga memberikan manfaat bagi pelaku bisnis dan UMKM untuk menjaga kelancaran bisnis setelah menghadapi pandemi Covid-19.

“Saya berharap dengan adanya acara ini dapat mendorong inovasi, pembinaan, dan pengembangan kewirausahaan untuk mahasiswa dikarenakan pentingnya menanamkan bekal pengetahuan kewirausahaan pada wirausaha sebagai entrepreuner di masa depan” harapnya.Pada kesempatan ini, UII memberikan sertifikat penghargaan kepada tenant pra start up penerima pendanaan CPPBT, yakni Idemes, Zakea Indonesia, ITMS, Usy-Box, Netraku, Roger, dan Next Optima yang diberikan langsung oleh Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D.

Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (DPPK/ST UII) bersama dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) mengadakan acara Inagurasi Program Deepening Desa Brilian 2022 secara daring pada Selasa (28/06). Acara ini merupakan puncak dari pelatihan yang sudah diikuti oleh 87 Desa di Wilayah DIY dan Jawa Tengah selama tiga bulan terakhir. Sebanyak tiga desa akan keluar sebagai desa terbaik dan diberi pendampingan secara langsung selama satu bulan.

Inagurasi Program Deepening Desa Brilian 2022

Ir. Wiryono Raharjo M.Arch., Ph.D. selaku Wakil Rektor Kemitraan dan Kewirausahaan Universitas Islam Indonesia memberi pembukaan dengan berterima kasih kepada PT. Bank Rakyat Indonesia yang telah mempercayakan Universitas Islam Indonesia untuk ikut serta dalam program ini. Beliau menyampaikan bahwa Direktorat Simpul Tumbuh sejak lahir memiliki komitmen untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, terutama dalam pengembangan kewirausahaannya. “Dengan adanya program ini, kami berharap nantinya masyarakat yang mendapatkan manfaat ini dapat terus menguatkan diri dan kami akan terus mendukung dalam pengelolaan program ini,” ujarnya.

Selanjutnya terdapat sesi pemaparan materi yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, S.E., M.M. Beliau mengatakan pelatihan ini dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia yang ada di desa memiliki kapabilitas dan capacity building yang baik guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. “Hasil ini tentu saja menjadi modal saudara-saudara kita untuk mengembangkan desa dan syukur-syukur menjadi role model desa-desa sekitarnya,” tuturnya.

Kemudian, Evi Sulistyowati selaku Vice President of Social Entrepreneurship and Incubation Divison BRI menuturkan sejak tahun 2020 BRI turut serta memberdayakan desa melalui program inkubasi desa dengan mengoptimalkan potensi desa tersebut. Jadi harapannya desa yang ikut dalam program ini dapat menjadi roda penggerak ekonomi dan berinovasi untuk meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan desanya. “Desa yang tergabung dalam Desa Brilian diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang bisa direplikasi kepada desa-desa yang ada sekitarnya,” katanya.

Hasil penilaian tiga desa terbaik disampaikan langsung oleh Ketua Penyelenggara Program Deepening Desa Brilian 2022, Bagus Panuntun, S.E, M.B.A. Beliau mengatakan bahwa penilaian desa terbaik dilakukan secara komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai aspek mulai dari skor pre-test dan post-test dari setiap sesi, antusiasme dari peserta, serta inklusi keuangan desa karena diharapkan desa ini dapat berkembang dan memiliki akses terhadap industri keuangan sehingga bisa menjadi salah satu motor perkembangan desa tersebut.

Tiga desa terbaik dari Program Deepening Desa Brilian Tahun 2022, yakni Desa Sonokidul, Blora, Jawa Tengah; Desa Paninggaran, Pekalongan, Jawa Tengah; Desa Tunjungan, Blora, Jawa Tengah.

“Selamat kepada ketiga desa dengan penilaian terbaik. Semoga ini menjadi penyemangat untuk mengembangkan segala potensi desa yang ada. Bersinergi dengan seluruh ekosistem kewirausahaan, bersinergi pula dengan seluruh stakeholder yang membuat lingkungan desa berkembang dan semakin tumbuh dengan pesat,” tutupnya.

Kamis (21/10) Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) melanjutkan rangkaian Growth Festival 2021. Hari ketiga ini terdapat agenda Virtual Expo Stumall yang diakses melalui website https://simpultumbuh.uii.ac.id/growthfest/ lalu langsung saja klik expo pada laman tersebut. Expo tersebut berisikan ide-ide bisnis dari kolaborasi Business Ideation Psypreneur, Kewirausahaan Syariah Teknik Industri dan PBI.

Sinergi IBISMA dan Psypreneur untuk Menggali Potensi Mahasiswa dalam Kewirausahaan

Sambutan sekaligus penyampaian kegiatan kolaborasi dengan Psypreneur oleh Resnia Novitasari, S.Psi., M.A. selaku Ketua Program Studi Psikologi UII. “Terima kasih kepada IBISMA UII yang telah bersinergi dengan semua pemangku kepentingan atau pentahelix termasuk Prodi Psikologi UII dalam beberapa tahun terakhir untuk menggali potensi mahasiswa terkait dengan kewirausahaan,” ucapnya.

Menurutnya tema Growth Fest tahun ini sangat menarik, yaitu Scaling Deep to Scaling Up. Hal itu membuat ia teringat dengan semangatnya UII, yakni menguatkan akar, menjulangkan dahan, dan melebatkan buah. “Setiap proses yang dilakukan tentunya kita berharap kebermanfaatan akan menjadi semakin lebat seiring dengan kegiatan Growth Fest ini dilakukan,” harapnya.

Prodi Psikologi memandang bahwa tema Growth Fest ini sangat selaras dengan cita-cita mereka, yakni untuk menumbuhkan karakter mahasiswa dengan profetik, profesional, dan problem solver. Harapannya mahasiswa lulusan dari Prodi Psikologi ini bukan menjadi pencetus masalah melainkan pemecah masalah dalam dunia kewirausahaan yang bisa membantu mewujudkan itu.

“Misalnya dengan thinking out of the box itu ya berpikir di luar kebiasaan, kemampuan agility atau tangkas perubahan serta inovatif dan terakhir tentunya karakter profesional yang bisa ditumbuhkan melalui kegiatan wirausaha melalui karakter mandiri bertanggung jawab, berani mengambil resiko beserta seluruh konsekuensinya,” tuturnya.

Kaprodi Psikologi ini juga melihat laman IBISMA yang luar biasa ide-idenya. “Ide yang bermunculan pada kanvas bisnis yang saya lihat ini punya relasi dengan yang dekat sekali dengan psikologi, misalnya saja isu-isu kesehatan mental dalam berbagai bentuk start up atau ada beberapa produk yang dia itu eco friendly serta inovasi tentunya untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya. Ia merasa bersyukur, karena artinya semangat inovasi ini sudah mulai ditangkap oleh mahasiswa, yaitu kaitannya adalah menambah value dari setiap hal yang dilakukan.

Kemudian, ia juga menjelaskan berkaitan dengan Psypreneur untuk Prodi Psikologi yang masih sama seperti tahun sebelumnya, yakni kegiatan ini menjadi bagian dari mata kuliah Kewirausahaan Syariah yang diambil oleh mahasiswa semester 5, yaitu angkatan 2019. “Oleh sebab itu, kami sangat mengapresiasi atas kolaborasi yang apik antara tim dari Psypreneur Prodi Psikologi UII dan juga dengan tim dari IBISMA,” lanjutnya. Diskusi berkelanjutan juga terus dilakukan dengan pihak IBISMA UII.

Apa itu Growth Festival UII?

Kegiatan Growth Festival UII 2021 merupakan penyelenggaraan bersama Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (Growth Hub UII) dan Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional (DK/KUI). Kegiatan ini merupakan kegiatan puncak dari program Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII). Selama ini, UII telah melakukan berbagai program kegiatan pengembangan kewirausahaan dan membangun ekosistem inovasi & kewirausahaan. Salah satu cara untuk mendorong hal tersebut, IBISMA UII melaksanakan kegiatan puncak tahunan, yaitu Growth Festival.

Pengembangan kewirausahaan di UII juga selalu mendapatkan dukungan global dari negara-negara Uni Eropa. Setelah program Erasmus+ Gita (University of Gloucestershire – Inggris; University of Innsbruck – Austria; Technology University of Dublin – Irlandia; Fachhochschule des Mittelstands University – Jerman) berakhir dan melembaga menjadi konsorsium universitas GITA – Akselwira (Asosiasi Akselerator Kewirausahaan Indonesia), dukungan EU terus berlanjut dalam kegiatan Erasmus ANGEL bersama 11 universitas di ASEAN dan 4 dari EU dengan fokus penguatan jejaring global untuk Green Entrepreneurship and Leadership.

Growth Festival diharapkan dapat menjadi upaya yang sinergis antara UII dengan semua pemangku kepentingan (Penta-Helix) dalam upaya membangun ekosistem inovasi dan kewirausahaan di regional DIY dan Jawa Tengah maupun Nasional sesuai dengan visi, misi, dan tujuan strategis dari IBISMA UII. Peserta dari kegiatan dalam program Growth Fest 2021 ini adalah Civitas Akademika UII (Dosen, Peneliti, Mahasiswa), Pelaku Bisnis (UMKM & Startup), Komunitas Bisnis & Alumni, Pemerintah, Media serta Masyarakat Umum.

Info Kegiatan

Tema yang diusung kali ini adalah “Scaling Deep to Scaling Up” akan diselenggarakan selama lima hari. Hari pertama dilaksanakan pada Selasa, 12 Oktober 2021 yang dibuka oleh Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Rektor UII dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kemudian, keynote speech mengenai kebijakan pengembangan kewirausahaan nasional berbasis inovasi teknologi akan disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki. Selanjutnya, Dr. Arif Wismadi sebagai moderator webinar dari dua narasumber, yaitu Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dengan tema entrepreneurial university untuk akselerasi dan hilirisasi inovasi dan materi strategi scale up hilirisasi hasil riset yang disampaikan oleh Plt Kepala Pusat Riset Metalurgi & Material Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. Nurul Taufiqu Rochman, M.Eng.

Kamis, 21 Oktober 2021 akan dihadiri oleh Gusti Kanjeng Ratu Hayu, Penghageng Tepas Tandhayekti Keraton Yogyakarta yang mengisi webinar dengan tema Youth Leadership. Selain itu, Danu Sofwan akan membahas tentang Food and Baverage Hack dan Widya Startup Jogja juga menjadi pengisi kegiatan ini dengan tema Growth Mindset for Young Startup Founders. Hari keempat dilaksanakan pada Rabu, 27 Oktober 2021 yang diisi oleh, dan PT. Bhinneka Mentari Dimensi akan mengisi webinar tentang Business Development Strategies for C2C Players.

Penutupan Growth Festival 2021 pada Kamis, 28 Oktober 2021 akan dihadiri oleh Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan untuk menyampaikan sambutannya. Kemudian, keynote speech bertema Desain Pembelajaran Lintas Prodi akan disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. Selanjutnya, webinar yang akan diisi oleh Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc., dengan tema Capstone Entrepeneurship untuk Optimalisasi Kompetensi Mahasiswa dan Luaran Inovasi. Akhir acara akan diisi talkshow oleh Firdaus, S.T., M.T., Ph.D., dan Hasyim Abdullah selaku CEO Startup ALGIST-Alarm Gas Medis yang membicarakan tentang Medical-Tech Capstone Entrepreneurship Insight.

Kunjungi website Growth Festival 2021 untuk informasi kegiatan dan pendaftaran disini.

Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Working Group Meeting (WGM) Akselerator Kewirausahaan Indonesia (Akselwira) 2021 pada Selasa (7/9) secara daring. Akselwira merupakan sebuah asosiasi nasional yang diinisiasi oleh Konsorsium GITA (Growing Indonesia: A Triangular Approach) dalam upaya pengembangan kewirausahaan dengan mengoptimalisasi fungsi 7 buah Growth Hub di Indonesia sebagai langkah awal. Acara ini dihadiri oleh perwakilan Universitas Islam Indonesia, Universitas Negeri Semarang, Universitas Padjajaran, President University, STIE Malang Kucecwara, Universitas Brawijaya, Universitas Ahmad Dahlan, University of Gloucestershire, dan beberapa partner lainnya.

UII Tuan Rumah Diskusi Akselwira

Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc.

Sambutan

Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (UII) Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. sebagai Ketua Asosiasi Akselerator Kewirausahaan Indonesia (Akselwira) dalam sambutannya menyampaikan bahwa akan ada pertemuan lain dalam tiga bulan ke depan untuk benar-benar membahas perencanaan program. Saat ini kita akan menyampaikan atau memberikan kebijakan baru untuk rencana Akselwira kedepannya. Ia juga mengemukakan harapannya “mudah-mudahan pertemuan selanjutnya berjalan dan kita dapat terus berkembang”. Ia juga sangat senang karena akhirnya bisa mengadakan pertemuan pertama pada periode pertama Akselwira. “Mudah-mudahan kita memiliki fondasi yang sangat kuat untuk bekerja sama sampai setiap institusi di Indonesia bisa bersama-sama menjadi bagian dari Akselwira,” lanjutnya.

UII Tuan Rumah Diskusi Akselwira

Wiryono Raharjo, PhD

Kemudian, Wiryono Raharjo, PhD selaku Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan juga menyampaikan harapannya untuk pertemuan hari ini akan menjadi komitmen baru bagi Akselwira untuk mempromosikan konsep GITA ke lembaga pendidikan tinggi lainnya. Sehingga Akselwira dapat tumbuh lebih besar dan dampaknya dapat membantu lembaga pendidikan tinggi lainnya dan memperkuat kolaborasi bisnis antar Universitas untuk mempercepat komersialisasi penemuan dan inovasi. “Mudah-mudahan output dari pertemuan hari ini akan membantu kita mendirikan fondasi untuk kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian dan Teknologi,” ujarnya. Rasa terima kasih juga ia sampaikan kepada rekan-rekan dari Eropa maupun Indonesia yang mewakili konsorsium. “Jika Anda ingin pergi cepat, pergilah sendirian. Jika Anda ingin pergi jauh, pergilah bersama-sama. Saya berharap kolaborasi ini bisa bertahan lama karena kita ingin melangkah jauh ke depan,” tuturnya.

Amarria Dila Sari, ST., M.Sc.

Working Group Meeting (WGM)

Selanjutnya, Amarria Dila Sari, ST., M.Sc. selaku Kepala Divisi Pengembangan Kewirausahaan/IBISMA memandu sesi Working Group Meeting (WGM). Diskusi dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok satu dipimpin Rendika oleh Nugraha, MBA. yang membahas mengenai “Networking International Collaboration and Lobbying”. Lalu, kelompok dua dipimpin oleh Ir. Dwi Nita Aryani, MM., Ph.D. yang membahas tentang “Education, Research, and Community Services”. Kemudian, kelompok tiga membahas mengenai “Business Established Development” yang dipimpin oleh Dr. Riduwan, S.E., M.Ag. Terakhir, kelompok empat membahas tentang “Legal and Collaborative Initiative” dipimpin oleh Dr. Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, M.S. Peserta bebas memilih untuk berdiskusi dengan kelompok yang mana pun melalui breakout room yang sudah disediakan. Setelah itu, sesi terakhir adalah presentasi terkait hasil diskusi masing-masing kelompok.

Sumber: https://www.uii.ac.id/uii-tuan-rumah-diskusi-akselwira/