In order to realize the vision of an Entrepreneurial University, the ANGEL Innovation and Business Acceleration Ecosystem Center (PEIAB) under the auspices of DPPK/UII Growth Hub opens opportunities for all levels of society who have an interest and competence in business planning to join as co-founders in the startup business pioneered by the UII academic community through Growth Academy activities entitled “ANGEL INNOVATION HACKATHON 2024” Accelerating Green Innovation & Impact.

This event is the first event of a series of flagship programs initiated by PEIAB ANGEL UII with the theme of green innovation in response to climate change issues that are increasingly real and become a serious challenge for every country, including Indonesia. Thus, businesses involved in the “ANGEL INNOVATION HACKATHON 2024” event are offers of business lines that are oriented towards sustainability.

The Growth Academy program is a bridge that connects innovators with co-founders to collaborate in creating solutions that can have a real impact on green innovation.

The series of Growth Academy activities was held on 2 separate days, namely Monday and Wednesday, December 2 and 4, 2024 and was attended by 4 innovators and 22 prospective co-founder participants divided into 5 teams. Some of the business categories that are members of this program are green economy, blue economy, digital economy, health beauty & wellness, agriculture & aquaculture, technology & manufacture, and creative industry.

The first day was a presentation session on startup business innovations by innovators as well as the formation of a team of co-founders who worked together in the formulation of business plans. Then the next day was a presentation session of business proposals from 5 teams formed and a growth academy awarding session and the signing of a memorandum of agreement by the parties involved. 

There are 3 business proposals that have successfully received funding from this program. Among them, the GEN EMAS team with the Bio-EOF startup business, the Banyu Mili Enterprise team with the LIMASKU startup business, and the Tiati team with the RS Pro G startup business.

With this program, it is hoped that UII can become a pillar that is able to contribute to efforts to realize a sustainable business ecosystem and participate in regulating environmental problems through collaboration with other important pillars.

Dalam rangka mewujudkan visi Entrepreneurial University, Pusat Ekosistem Inovasi dan Akselerasi Bisnis (PEIAB) ANGEL di bawah naungan DPPK/Simpul Tumbuh UII membuka kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat yang memiliki ketertarikan dan kompetensi dalam perencanaan bisnis untuk bergabung sebagai co-founder dalam bisnis startup yang dirintis oleh civitas akademika UII melalui kegiatan Growth Academy bertajuk “ANGEL INNOVATION HACKATHON 2024” Accelerating Green Innovation & Impact.

Acara ini adalah gelaran perdana rangkaian program unggulan yang diinisiasi oleh PEIAB ANGEL UII yang mengangkat tema green innovation (inovasi hijau) menanggapi isu perubahan iklim yang semakin nyata dan menjadi tantangan serius bagi setiap negara, termasuk Indonesia. Sehingga, bisnis yang terlibat dalam acara “ANGEL INNOVATION HACKATHON 2024” merupakan tawaran lini bisnis yang berorientasi pada aspek keberlanjutan.

Program Growth Academy menjadi jembatan yang menghubungkan inovator dengan para co-founder untuk berkolaborasi dalam menciptakan solusi yang dapat memberikan dampak nyata terhadap inovasi hijau

Rangkaian kegiatan Growth Academy dilaksanakan dalam 2 hari terpisah, yaitu Senin dan Rabu, 2 dan 4 Desember 2024 dan dihadiri oleh 4 inovator dan 22 peserta calon co-founder yang terbagi ke dalam 5 tim. Beberapa kategori bisnis yang tergabung dalam program ini adalah green economy, blue economy, digital economy, health beauty & wellness, agriculture & aquaculture, technology & manufacture, dan creative industry.

Hari pertama merupakan sesi presentasi inovasi bisnis startup oleh para inovator sekaligus pembentukan tim co-founder yang bekerja sama dalam perumusan rencana bisnis. Kemudian hari berikutnya merupakan sesi presentasi proposal bisnis dari 5 tim yang terbentuk dan sesi awarding Growth Academy serta penandatanganan nota kesepakatan oleh pihak-pihak yang terlibat. 

Terdapat 3 proposal bisnis yang berhasil mendapatkan pendanaan dari program ini. Diantaranya, tim GEN EMAS dengan bisnis startup Bio EOF, tim Banyu Mili Enterprise dengan bisnis startup LIMASKU, dan tim Tiati dengan bisnis startup RS Pro G.

Dengan program ini, diharapkan UII dapat menjadi pilar yang mampu berkontribusi dalam upaya perwujudan ekosistem bisnis berkelanjutan dan turut serta dalam meregulasi permasalahan lingkungan melalui kolaborasi dengan pilar-pilar penting lainnya.

Innovation Festival 2024 (InnoFest) adalah kegiatan akbar rutin berskala Nasional yang di selenggarakan oleh Universitas Islam Indonesia (UII) dengan menggandeng mitra dunia usaha dunia industri (DUDI) strategis dalam semangat kolaboratif untuk pengembangan ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia. Kegiatan yang di koordinir oleh Direktorat Simpul Tumbuh UII (Growth Hub UII), Pusat Ekosistem Inovasi & Akselerasi Bisnis – ANGEL (PEIAB-ANGEL) serta Asosiasi Akselerator Kewirausahaan Indonesia (AKSELWIRA) ini juga mendapatkan dukungan  internasional dari 2 universitas  Uni  Eropa  (Hellenic  Open University & European University of Cyprus) dan 12 universitas di Asia Tenggara yang merupakan anggota konsorsium Erasmus+ ANGEL (The ASEAN Network for Green Entrepreneurship and Leadership).

ANGEL Project ini memiliki misi untuk memberikan dampak & transformasi bagi pemangku kepentingan internal (mahasiswa, staf akademik & non-akademik, serta manajemen puncak) agar memiliki pola pikir kewirausahaan hijau dan keterampilan serta kompetensi kepemimpinan transformasional dan juga pemangku kepentingan eksternal seperti kelompok yang kurang beruntung dalam masyarakat, termasuk perempuan dan minoritas, kelompok pendapatan miskin di komunitas perkotaan dan pedesaan serta penyandang disabilitas. Selain didukung oleh ERASMUS+ CBHE ANGEL, InnoFest 2024 juga didukung penuh oleh Asosiasi GITA-Akselwira (Akselerator Kewirausahaan Indonesia) yang merupakan asosiasi perguruan tinggi yang memiliki akselerator bisnis (The Growth Hub) di Indonesia seperti Universitas Islam Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Brawijaya, UNNES Semarang, STIE Malang Kucecwara, Universitas Padjajaran dan Universitas Presiden.

Kegiatan InnoFest 2024 ini menjembatani dan mendorong terjadinya sinergi optimal antara perguruan  tinggi  (Insan Dikti)  dan pihak mitra (DUDI), Pemerintah, atau Lembaga Swadaya Masyarakat. Pada tahun ini InnoFest difokuskan untuk mendukung kebijakan Kemendikbudristek pada Program Dana Padanan Kedaireka Tahun 2024. Skema ini menyediakan dana padanan dari Pemerintah terhadap dana dan/atau sumber daya yang telah disediakan oleh pihak mitra untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi. Program Kedaireka ini diharapkan akan mendorong terbentuknya ekosistem kolaborasi yang lebih erat dan terakselerasi antara kampus, DUDI, instansi pemerintah, dan masyarakat.

InnoFest 2024 dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2024 bertajuk “Hilirisasi Invensi dan Green Entrepreneurship Untuk Mendorong Kemandirian Kesehatan dan Energi Bagi Bangsa” bertempat di Auditorium Fakultas Teknologi Industri UII.

Rangkaian InnoFest meliputi Innovation Talk (InnoTalk), Innovation Pitching (InnoPitch), Innovation Matching (InnoMatch), dan Innovation Coaching Clinic (InnoCoach).

Rangkaian InnoFest 2024 dibuka oleh Direktur Simpul Tumbuh (Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc.) dan dilanjutkan dengan sesi Innovation Talk yang mempresentasikan rencana strategis pengembangan yang berpotensi untuk di kolaborasikan dengan Insan Dikti.

Narasumber Innovation Talk yang pertama menghadirkan Jasmine Karsono, Ph.D. (Direktur Portfolio, Produk & Layananan – PT. Kimia Farma, Tbk). Beliau menekankan bahwa “Keterlibatan industri sebaiknya dilakukan diawal penelitian sehingga apa yang dihasilkan dapat dipastikan terhilirisasi dan mengurangi risiko kegagalan dan kemungkinan rework di kemudian hari.”

Narasumber Innovation Talk yang kedua menghadirkan Dr. apt. Mas Rahman Roestan, S.Si., MBA (Dewan Pakar – Ikatan Apoteker Indonesia). Beliau menekankan bahwa “Penguatan kolaborasi R & D serta akuisisi teknologi dan digitalisasi proses penting dilakukan untuk mempercepat ketersediaan produk kesehatan baik vaksin, terapetik, diagnostic dan alat kesehatan untuk ketahanan kesehatan nasional dan global dengan skema pentahelix”

Narasumber Innovation Talk yang ketiga yaitu Bapak Hari Yuwono (Country Coordinator Indonesia – Private Financing Advisory Network, Austria). Beliau menyampaikan bahwa “PFAN telah membantu memobilisasi dana sekitar USD 115 juta untuk proyek-proyek yang Sebagian besar di sektor energi bersih, dan sebagian di sektor ketahanan pangan”.

Sesi siang kemudian dilanjutkan dengan Innovation Pitch dan Innovation Matching, dimana para inventor Insan Dikti dan mitra DUDI potensial duduk bersama untuk membuat kesepakatan rencana kolaborasi agar dapat maju bersama dalam pengajuan Program Dana Padanan Kedaireka tahun 2024 ini. Untuk Rangkaian InnoFest berupa Innovation Coaching sendiri akan dilaksanakan pada 22 & 25 Januari 2024 mendatang.

Seluruh rangkaian InnoFest 2024 ini diikuti lebih dari 60 inventor dari kalangan Insan Dikti dan lebih dari 20 mitra DUDI, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dan kebermanfaatan luas bagi pengembangan inovasi, hilirisasi riset dan komersialisasi invensi di Indonesia

Erasmus+ ANGEL kembangkan Kewirausahaan Hijau dan Inovasi Berkelanjutan melalui ANGEL Innovate Unit. Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan / Simpul Tumbuh (DPPK/ST) memiliki visi kuat untuk mendukung pertumbuhan ekosistem kewirausahaan hijau dan inovasi berkelanjutan di lingkungan perguruan tinggi. Salah satu inisiatif penting dalam mencapai visi ini adalah melalui pembentukan ruang tumbuh bersama (co-growing space) yang bertujuan untuk menjadi jembatan yang menghubungkan talenta civitas akademika (mahasiswa, tenaga kependidikan dan dosen) dan ide bisnis dengan sumber daya yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. DPPK/ST UII juga aktif dalam mengembangkan metode pembelajaran dan praktik kewirausahaan bagi mahasiswa, tenaga kependidikan dan dosen, serta menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan pengembangan bisnis yang berkelanjutan.

UII juga berperan penting sebagai penghubung antara sumber daya manusia, sarana prasarana, serta produk intelektual yang dimiliki oleh UII dengan sumber daya IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni) yang dimiliki oleh berbagai pihak, termasuk industri, komunitas, alumni, pemerintah, dan media. Hal ini menciptakan sebuah ekosistem inovasi dan kewirausahaan yang aktif dan berkelanjutan.

Salah satu inisiatif UII yang sangat kuat dalam upaya mendorong kewirausahaan hijau dan inovasi berkelanjutan ini mendapatkan dukungan dari konsorsium Erasmus+ CBHE ANGEL (ASEAN Network for Green Entrepreneurship & Leadership) didukung oleh 16 perguruan tinggi di ASEAN dan Eropa antara lain Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) dari Indonesia, Universitas Tenologi Malaysia (UTM), Universitas Tun Hussein On Malaysia (UTHM) dan Universiti Malaysia Kelantan (UMK) dari Malaysia, Savannakhet University (SKU) dari Laos, Institut de Technologie du Cambodge (ITC) dan Royal Universiti of Phnom Penh (RUPP) dari Kamboja, Can Tho University (CTO), Hanoi University of Mining and Geology (HUMG) dari Vietnam dan Hellenic Open University (HOU) dan Research Innovation and Development Lab (ReadLab) dari Yunani, European University of Cyprus (EUC) dan Centre for Social Innovation (CSI) dari Siprus.).

Dalam rangka mewujudkan misi dan rencana strategis diatas, UII kemudian membentuk ruang tumbuh bersama yang kemudian dinamakan ANGEL Innovate Unit (Pusat Ekosistem Inovasi & Akselerasi Bisnis). ANGEL Innovate Unit merupakan salah satu luaran utama yang bersifat fisik dari program Hibah Uni Eropa Erasmus+ CBHE ANGEL (ASEAN Network for Green Entrepreneurship & Leadership) yang diraih oleh Universitas Islam Indonesia (UII) bersama dengan 10 Universitas Luar Negeri di ASEAN dan 1 Unversitas di Eropa. ANGEL Innovate Unit ini memiliki layanan utama terkait dengan pengajaran kewirausahaan (EU EntreComp, DigiComp & GreenComp Frameworks), menciptakan kemitraan dengan seluruh stakeholder internal maupun eksternal UII, hingga mengembangkan keahlian yang diperlukan untuk melakukan hilirisasi invensi dan komersialisasi pengetahuan yang dimiliki oleh Civitas Akademika UII.

Program ANGEL sendiri bertujuan untuk membangun kapasitas di sebelas Universitas ASEAN untuk menyeimbangkan potensi pertumbuhan ekonomi dan inovasi yang tinggi, namun masih kurang dalam kapasitas terkait dalam kewirausahaan hijau dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah dan tantangan kemiskinan yang mengakar, pekerjaan berkualitas rendah di sektor informal. sektor, kesenjangan digital dan mengisi kesenjangan kepemimpinan.

Berdasarkan tujuan umum dari Program ANGEL tersebut, maka secara khusus ANGEL Innovate Unit ini diharapkan dapat mengembangkan ekosistem kepemimpinan kewirausahaan hijau yang inovatif yang akan mendorong beberapa tujuan spesifik seperti:

  1. Guidance: Pembuatan panduan online yang akan menawarkan informasi praktis dan personal untuk membangun dan memimpin perusahaan hijau; program pelatihan yang ditargetkan yang akan dilengkapi dengan pembinaan pribadi dan akan mendukung penciptaan start-up.
  2. Engagement: Membangun jaringan universitas yang akan menjangkau & memobilisasi pemangku kepentingan (internal maupun eksternal) melalui ANGEL Innovate Unit. Pemangku kepentingan internal akan mencakup anggota fakultas, staf administrasi, peneliti, mahasiswa, dan mitra eksternal terkait yang akan menjadi wirausahawan sosial, perusahaan rintisan, dan lembaga pemerintah yang terkait dengan kewirausahaan hijau.
  3. Exchanges and sharing: ANGEL Innovate Unit akan menjadi pusat pengembangan start-up tahap awal dalam teknologi hijau, energi, dan pembangunan berkelanjutan.
  4. Support: Pengelola ANGEL Innovate Unit akan memiliki misi untuk mendukung & memajukan ANGEL dalam jangka panjang melalui pengembangan keahlian dalam komersialisasi pengetahuan dan teknologi Universitas, serta membangun kemitraan dengan ekosistem wirausaha eksternal regional/nasional/internasional.

Sebagai wujud nyata luaran dari Program ANGEL ini, tim pengelola kemudian menyerahkan Draft Peraturan Universitas Tentang Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) kepada Pimpinan UII dan stakeholder terkait untuk kemudian dilangsungkan proses pembahasan draft final yang akan menjadi dokuemn peraturan dan tata kelola HKI yang bersamaan dengan agenda Peresmian Kantor ANGEL Innovate Unit (PEIAB), Innovate Unit (Pusat Ekosistem Inovasi & Akselerasi Bisnis) pada tanggal 6 Desember 2023.

ANGEL Innovate Unit (Pusat Ekosistem Inovasi & Akselerasi Bisnis) ini kemudian akan melengkapi bagian dari Rencana Strategis Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh 2022-2026 untuk menjadi Science Technopark, dimana kelengkapan pendukung ekosistem yang telah di miliki saat ini antara lain Mini Teaching Factory (Bidang Kefarmasian & Kesehatan), Inkubator Bisnis & Teknologi (IBISMA). ANGEL Innovate Unit (Pusat Ekosistem Inovasi & Akselerasi Bisnis) ini akan menjalankan peran Technology Transfer Office (TTO), Technology Commercialization Office (TCO) dan Business Accelerator (BA).

Penyelenggara Kegiatan:

  1. Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII (DPPK/ST UII)
  2. Erasmus+ CBHE ANGEL Project Team UII.
  3. Pusat Ekosistem Inovasi & Akselerasi Bisnis (PEIAB)

 

Ikhtiar menjaga keharmonisan antara lingkungan dan bisnis melalui inisiatif hijau yang berkembang saat ini sejatinya didasari pada isu bisnis yang keberlanjutan. Tiga pilar utama yang menopang inisiatif ini harus selalu menjadi dasar pertimbangan dalam pendekatan bisnis dan kewirausahaan, yaitu people (manusia), planet (bumi), dan profit (manfaat).

Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan / Simpul Tumbuh (DPPK/ST) memiliki visi kuat untuk mendukung pertumbuhan ekosistem kewirausahaan dan inovasi di lingkungan perguruan tinggi. Salah satu inisiatif penting dalam mencapai visi ini adalah melalui pembentukan ruang tumbuh bersama (co-growing space) yang bertujuan untuk menjadi jembatan yang menghubungkan talenta civitas akademika (mahasiswa, tenaga kependidikan dan dosen) dan ide bisnis dengan sumber daya yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. DPPK/ST UII juga aktif dalam mengembangkan metode pembelajaran dan praktik kewirausahaan bagi mahasiswa, tenaga kependidikan dan dosen  melalui IBISMA, serta menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan pengembangan bisnis yang berkelanjutan.

UII juga berperan penting sebagai penghubung antara sumber daya manusia, sarana prasarana, serta produk intelektual yang dimiliki oleh UII dengan sumber daya IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni) yang dimiliki oleh berbagai pihak, termasuk industri, komunitas, alumni, pemerintah, dan media. Hal ini menciptakan sebuah ekosistem inovasi dan kewirausahaan yang aktif dan berkelanjutan.

Salah satu inisiatif UII yang sangat kuat dalam upaya mendorong inovasi adalah Growth Festival (Growth Fest), sebuah agenda akbar tahunan yang diharapkan memiliki dampak besar dalam memaksimalkan kesinergisan antara Universitas Islam Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan (Penta-Helix). Melalui Growth Festival, UII bertujuan untuk membangun ekosistem inovasi dan kewirausahaan yang kuat, tidak hanya di tingkat lokal (DIY dan Jawa Tengah) tetapi juga di tingkat nasional. Semua upaya ini selaras dengan visi, misi, dan tujuan strategis dari IBISMA, yang didasari oleh semangat kolaborasi, inovasi, dan pertumbuhan berkelanjutan.

Growth Festival ini juga mendapatkan dukungan dari konsorsium Erasmus+ CBHE ANGEL (ASEAN Network for Green Entrepreneurship & Leadership) didukung oleh 16 perguruan tinggi di ASEAN dan Eropa antara lain Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) dari Indonesia, Universitas Tenologi Malaysia (UTM), Universitas Tun Hussein On Malaysia (UTHM) dan Universiti Malaysia Kelantan (UMK) dari Malaysia, Savannakhet University (SKU) dari Laos, Institut de Technologie du Cambodge (ITC) dan Royal Universiti of Phnom Penh (RUPP) dari Kamboja, Can Tho University (CTO), Hanoi University of Mining and Geology (HUMG) dari Vietnam dan Hellenic Open University (HOU) dan Research Innovation and Development Lab (ReadLab) dari Yunani, European University of Cyprus (EUC) dan Centre for Social Innovation (CSI) dari Siprus.).

Tujuan utama dari kegiatan Growth Festival 2023 ini antara lain: 1) mendorong pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan invensi di perguruan tinggi, serta berbagai macam aktifitas pengembangan kewirausahaan dari civitas akademika (mahasiswa & dosen) yang kemudian di hilirisasi dan di komersialisasi demi menyelesaikan berbagai persoalan bangsa melalui inovasi; 2) mempromosikan & mempertemukan para pelaku Bisnis & Startup yang tumbuh bersama UII kepada calon mitra bisnis maupun mitra pendanaan usaha; 3) membangun dan memperkuat ekosistem inovasi dan kewirausahaan di lingkungan UII, regional dan nasional.

Growth Festival 2023 yang bertajuk “Empowering Green & Sustainability for Scalable Impact” yang akan diselenggarakan pada Selasa, 7 November 2023 ini, akan dibuka oleh Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D. (Rektor UII), beserta partner speech dari Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A. (Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi DIY), dan pemaparan Keynote Speech oleh Drs. Teten Masduki (Menteri Koperasi UKM RI).

Dalam Growth Festival 2023 ini, UII akan memberikan penghargaan atas beragam capaian inovasi dan kewirausahaan selama tahun 2023, antara lain: 1) Kolaborasi Hilirisasi Riset & Invensi Terbaik dalam Program Matching Fund Kedaireka 2023; 2) Tenant Inkubasi Bisnis UKM Naik Kelas Terbaik Tahun 2023; 3) Alumni Program Inkubasi IBISMA dengan Capaian Bisnis Tertinggi; 4) Apresiasi Tenant Program Ko-Inkubasi PPBR antara BRIN dan IBISMA UII.

Sesi Inspirasi Pentahelix yang pertama (dari kategori Government) akan menghadirkan Bapak Irwansyah Putra Panjaitan (Asisten Deputi Pengembangan Ekosistem Bisnis Kemenkop-UKM RI) ini mengusung topik “Mendorong Inovasi dan Membangun Startup Sukses dari Gagasan Kreatif di Lingkungan Kampus ke Dunia Nyata”. Sesi Inpirasi kedua (dari kategori Business) akan menghadirkan Ibu Sri Harsi Teteki (Direktur Medis & Kelembagaan PT. Biofarma (Persero)) yang akan mengusung topik “Future Leader – Mengintegrasikan Skill, Etika dan Tanggung Jawab Sosial dalam Kepemimpinan”. Dan, sesi inspirasi ketiga (dari kategori Community) akan menghadirkan Bapak Catur Sugiarto, SE, M.SM, M.Rech, Ph.D. (Ketua Umum Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia) yang akan mengusung topik “Memperkuat Ekosistem Inovasi, Kewirausahaan dan Sustainable Business Melalui Optimalisasi Kolaborasi Pentahelix”.

Agenda Growth Festival ini akan di akhiri dengan parade “Empowering Youth Voices” yang akan berisi sesi business elevator pitch dan youth business talkshow dari para mahasiswa, agar dapat menjadi penyemangat bahwa generasi muda saat ini sangat berpotensi menjadi game changer di masa depan.

Agenda Growth Festival 2023 di proyeksi akan di ikuti lebih dari 1.000 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mahasiswa, dosen, pemilik bisnis serta terbuka untuk masyarakat umum, sehingga diharapkan dapat menberikan dampak yang positif bagi pengembangan kewirausahaan serta inovasi Indonesia di masa depan.

 

Upaya Bertumbuh Bersama dan Memberi Makna Bagi Indonesia

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk bekerjasama dengan Universitas Islam Indonesia melalui Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan / Simpul Tumbuh (DPPK/ST) menggelar Kick-Off Program Figur Inspirasi Lokal (FIL) tahun 2023 yang berlangsung secara online.

Program Figur Inspiratif Lokal merupakan program pemberdayaan berupa pelatihan kepada sosok inspiratif lokal yang memiliki inisiatif murni untuk memberikan dampak/pengaruh positif bagi masyarakat lingkungan sekitarnya. Program ini bertujuan untuk memberdayakan figur-figur inspiratif lokal menjadi pendamping dan penggerak/informal leader pelaku usaha mikro untuk peningkatkan produktivitas, partner mantri/Bank BRI dalam melakukan kegiatan pemberdayaan bisnis BRI, serta narasumber pelatihan/pemberdayaan kepada pelaku usaha mikro.

Peserta dalam program FIL ini terdiri dari tokoh masyarakat, Direktur BUMDes/Pengurus BUMDes, Ketua Klaster/Pengurus Klaster usaha/Pelaku UMKM, Pelaku usaha binaan/rekomendasi lembaga/kementerian, dan nasabah BRI/Agen Brilink/Mitra UMI. Selain itu, peserta yang mengikuti program FIL memiliki kriteria tersendiri, yaitu memiliki inisiatif murni dan memberikan berdampak positif dalam pemberdayaan kepada pelaku usaha mikro, mampu menginspirasi pelaku usaha mikro dalam pengembangan usaha, dan memiliki karakter baik dan bebas dari kepentingan politik.

Pada pelaksanaan Figur Inspiratif Lokal 2023 ini akan di isi berbagai topik pembekalan daring seperti Kepemimpinan Kolaboratif, Keterampilan, Strategi dan Praktek Komunikasi, Konsep & Praktek Membangun Personal Branding, Kewirausahaan Sosial (socioentrepreneurship) dan Pemasaran Digital.

Agenda ini akan dibuka sekaligus Keynote Speech dari Bapak Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. (Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan UII) dan Bapak Dani Wildan, SE, MBA (Division Head Social Entrepreneurship and Incubation Bank BRI) dan Narasumber perdana dari program FIL ini Bapak Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. (Direktur Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/ Simpul Tumbuh UII) yang akan membawakan materi Kepemimpinan Kolaboratif.

Figur Inspiratif Lokal 2023

Seluruh rangkaian Program FIL ini akan diikuti oleh 300 peserta yang berasal dari berbagai kalangan serta terbuka untuk masyarakat umum, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dan kebermanfaatan luas bagi pemberdayaan usaha mikro di Indonesia.

Jadwal pelatihan dimulai pada saat kick-off Pelatihan dimulai dan dilanjutkan dengan materi kepemimpinan kolaboratif, dalam 1 minggu pelatihan diadakan 2 kali pertemuan, pada batch ke 2 Figur Insiparatif Lokal 2023 dimulai pada Hari/tgl Rabu, 17 Mei 2023 dan berakhir pada Hari/tgl Selasa 06 Juni 2023, dengan materi yang diberikan harapan untuk peserta Figur Inspiratif Lokal menjadikan wadah untuk selalu bertumbuh dan memberi makna bagi Indonesia.

IBISMA UII Dukung Pengembangan Kewirausahaan melalui Growth Festival

Growth Festival kembali hadir secara luring di tahun 2022 setelah sebelumnya dilaksanakan secara daring dikarenakan pandemi Covid-19. Growth Festival yang merupakan kegiatan berskala Nasional ini diselenggarakan oleh Universitas Islam Indonesia (UII) dengan menggandeng beberapa mitra strategis dalam kerangka penta-helix dari ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia.

Tahun ini, Growth Festival yang digelar selama dua hari, 13 – 14 Juli 2022, mengusung tema “Land of Future”. Tujuan utama dari kegiatan Growth Festival adalah mendorong pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan invensi di perguruan tinggi, serta berbagai macam aktivitas pengembangan kewirausahaan dari sivitas akademika yang kemudian di hilirisasi dan di komersialisasi melalui inovasi dalam upaya membangun ekosistem kewirausahaan dan UMKM di regional DIY, Jawa Tengah hingga Nasional.

Di hadapan awak media, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. mengemukakan kelompok mahasiswa bisnis rintisan tidak hanya dari mahasiswa UII, tetapi juga dari para pelaku usaha lainnya. Growth Festival diharapkan dapat mendiseminasi dan menginspirasi atau memetik berbagai ide-ide lanjutan, sehingga diharapkan dapat menarik perhatian investor untuk mempercepat proses produksi secara massal untuk dipasarkan.

“Tidak hanya itu, berbagai kelompok rintisan tersebut dikawal oleh Simpul Tumbuh (Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII) dan di bawah pengawasan Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII,” tutur Prof. Fathul Wahid dalam kegiatan yang di koordinir oleh Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh, Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional (DK/KUI) dan Inkubator Bisnis & Teknologi IBISMA tersebut.

Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Hukum, Pemerintah Kabupaten Sleman, Jazim Sumirat, SH, M.Si. mengungkapkan apresiasinya atas diselenggarakannya Growth Festival. Ia berharap, acara yang digelar ini dapat dikembangkan melalui kerja sama dengan berbagai pihak yang membidangi, dan dari pemerintahan daerah juga akan men-support apa yang dibutuhkan oleh kampus dan mahasiswa lainnya.

“Tidak hanya itu, pemerintah juga mengupayakan dan mengajak mitra lainnya untuk bersinergi dengan kampus, masyarakat, dan UMKM untuk bersama-sama menumbuhkan semangat kewirausahaan,” tutur Jazim Sumirat yang hadir mewakili Bupati Sleman.

Jazim Sumirat menjelaskan bahwa kewirausahaan saat ini merupakan suatu hal yang digalangkan untuk mengubah perspektif masyarakat agar dapat menumbuhkan potensi pada diri setiap individu, sehingga dapat bermanfaat bagi keluarga dan lingkungannya. “Harapannya hal-hal yang kita bangun dan usahakan bersama dapat berkembang, dan juga demi kesuksesan bersama,” tandasnya.Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. menyampaikan Simpul Tumbuh menjadi bagian manajemen dari Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan, yang mana berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan ekosistem kewirausahaan di UII.

Lebih lanjut disampaikan Wiryono Raharjo, Growth Festival yang diadakan oleh UII ini merupakan event tahunan, yang mana tujuannya untuk merealisasikan konsep dari tiga sisi, yaitu penguatan hubungan antara universitas dengan industri, penguatan kurikulum kewirausahaan, dan pengembangan lingkup usaha di UII yang salah satunya dengan IBISMA/Divisi Simpul Tumbuh. “Sehingga dalam hal ini, diharapkan ekosistem kewirausahaan dapat menjadi tumpuan,” harapnya.

Sementara Direktur Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. mengemukakan bahwa UII telah melakukan transformasi menuju entrepreneur university, tidak hanya sebagai teaching university. Kegiatan ini (Growth Festival) juga mendapat dukungan internasional seperti Erasmus program.

Arif Wismadi menambahkan, UII memiliki komitmen dan langkah dengan adanya acara Growth Festival yang terus diadakan setiap tahun dengan melakukan berbagai kegiatan seperti menjual ide, membranding ide, adanya festival, dan dihadirkan berbagai acara musik serta berbagai bazar.

“Inisiatif acara yang berlangsung ini, tidak hanya menunjukkan hasil, tetapi juga mengajak mahasiswa untuk tertarik menjadi wirausaha, tidak hanya sebagai pekerja tetapi juga sebagai pencetak lapangan kerja,” jelasnya.

Penguatan Ekosistem Inovasi dan Teknologi oleh IBISMAUniversitas Islam Indonesia (UII) melalui Direktorat Pengembangan dan Pembinaan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (DPPK/ST) telah menerima hibah bantuan pendanaan penelitian/riset dalam rangka pengembangan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) di Perguruan Tinggi Tahun 2021 dalam rangka mendorong hilirisasi hasil riset dan inovasi dari Kemendikbud/BRIN. Hibah yang diterima sebesar Rp 1.750.000.000 untuk tujuh tenant Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII. Tujuh tenant IBISMA UII yang mendapat pendanaan yakni Usy-Box Urinalysis Rapid Test Service, Idemes 2.0, ITMS 1.0, Netraku, Next Optima, Ranger Px-Ii, dan Zakea Indonesia.

Program ini diperuntukkan bagi calon usaha baru/rintisan berbasis teknologi berasal dari perguruan tinggi yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dan produknya masih berwujud prototipe atau draft program aplikasi (sub-bidang TIK). Salah satu sasaran dari program ini adalah terwujudnya produk inovasi dari perguruan tinggi yang siap untuk pra komersial.

Dr. Arif Wismadi selaku Direktur DPPK/ST menyampaikan bahwa tantangan besar dari pengembangan startup adalah pada tahap pra komersialisasi saat dihadapkan pada Valley of Death (lembah kematian) dan saat perusahaan rintisan mulai berjalan dihadapkan pada risiko Startup Bubble. Hal tersebut disampaikan pada Press Conference Pengembangan Ekosistem Inovasi dan Teknologi oleh IBISMA melalui Program CPPBT secara langsung di Gedung Simpul Tumbuh pada Kamis (23/06).

Ia melanjutkan mengenai tantangan Valley of Death tersebut muncul saat dukungan pemerintah dan universitas diturunkan karena inovasi dianggap telah matang dan siap dihilirisasi, namun di sisi lain investor belum tertarik dengan karya inovasi karena dianggap belum sangat siap untuk komersialisasi. “Sehingga kita komitmen dari tahap ide sampai komersialisasi kita selalu mendampingi,” lanjutnya.

Startup Bubble ditandai dengan PHK atau tutupnya startup yang muncul ketika dukungan pendanaan mulai berkurang di mana investor harus memilih hanya pada startup yang paling unggul dan paling menjanjikan profit. “Profit bukan tujuan utama, melainkan harus memiliki impact yang besar,” tuturnya.

Menurutnya untuk menghindari kedua risiko tersebut, seleksi gagasan bisnis oleh lembaga inkubator pada tahap awal menjadi sangat krisis. UII fokus untuk mendorong gagasan yang menghasilkan pain reliever pada tingkatatan extreme severity. “Jadi inovasi kita itu bisa menyelesaikan persoalan orang lain bukan menyenangkan diri kita,” ujarnya.

Dalam menaikkan level pembinaan kewirausahaan pada tingkat global, UII juga mendapat dukungan dari Uni Eropa melalui konsorsium Erasmus + ANGEL (ASEAN Network for Green Entrepreneurshipp & Leadership) bersama 16 perguruan tinggi dan lembaga inovasi Eropa dan ASEAN. Konsorsium ini mendorong civitas akademika untuk memimpin pengembangan bisnis yang menghasilkan dampak besar pada solusi masalah lingkungan dan sosial keasyarakatan.

Amarria Dila Sari, S.T., M.Sc. selaku Kepala IBISMA UII menambahkan bahwa selama empat tahun terakhir IBISMA sudah menginkubasi sekitar 150 tenant dengan total pendanaan 6,5 Miliar. “Kolaborasi yang ada itu tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri dan berbagai negara termasuk Erasmus ANGEL dan Erasmus GITA,” tambahnya.

Erasmus ANGEL merupakan salah satu dari lima proyek Erasmus yang dijalankan UII dalam lima tahun terakhir dan berfokus pada Green Entrepreneurship. Bagi UII program Erasmus ini merupakan salah satu strategi untuk pengembangan jaringan internasional sekaligus domestik. Terdapat lima negara ASEAN yang terlibat dalam Erasmus ANGEL, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Laos, serta 2 negara dari Eropa (Greece dan Cyprus) dan 16 perguruan tinggi yang bergabung dalam project tersebut.

IBISMA juga berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM DIY untuk menginkubasi sekitar 100 UMKM. Selain itu, untuk menunjang program kewirausahaan bagi startup dan UMKM baik di UII maupun masyarakat umum, IBISMA membuka expo hasil produk inovasi dan kewirausahaan serta open pitching dan talk show entrepreneurship pada acara Growth Festival 2022. Event Growth Festival ini akan diadakan pada tanggal 13 dan 14 Juli 2022 mendatang secara langsung di Auditorium Kahar Muzakir UII. Hal tersebut dilakukan untuk menunjang pengembangan ekosistem inovasi dan teknologi.

Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (DPPK/ST UII) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) for Gap Analysis Erasmus ASEAN Network for Green Entrepreneurship and Leadership (ANGEL) pada Jumat (1/4) secara virtual. Acara ini dilaksanakan untuk melakukan diskusi terarah tentang Gap Analysis Green Entrepreneurship and Leadership bersama perwakilan universitas, fakultas, jurusan, dan mahasiswa serta komunitas.

Gap Analysis Green Entrepreneurship and Leadership

Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan, Ir. Wiryono Raharjo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Erasmus ANGEL ini adalah salah satu dari lima proyek Erasmus yang dijalankan UII dalam lima tahun terakhir dan berfokus pada Green Entrepreneurship. “Bagi UII program Erasmus ini merupakan salah satu strategi untuk pengembangan jaringan internasional sekaligus domestik,” ujarnya. Terdapat lima negara ASEAN yang terlibat dalam Erasmus ANGEL, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Laos.

Ia juga menyampaikan mengenai salah satu tangible outcome dari program ini adalah terbentuknya ANGEL Innovation Unit seperti Simpul Tumbuh yang lebih menekankan pada Green Entrepreneurship. Unit ini akan mengawal keberlanjutan proyek ANGEL ini, jadi program Erasmus + Capacity Building in the field of Higher Education selalu diakhiri dengan pembentukan jaringan atau unit untuk menjamin keberlanjutan dari program yang berkesinambungan. “Nah kesinambungan inilah yang perlu kita pikirkan bersama bagaimana nantinya, barangkali ini bisa menjadi bagian dari diskusi kita siang ini,” lanjutnya. Diskusi siang ini diharapkan dapat menggalang masukan bagaimana pengembangan wirausaha yang ramah lingkungan yang juga dapat menjadi bagian dari kurikulum yang kita jalankan.

Selanjutnya, Direktur DPPK/ST, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. menyampaikan batasan-batasan pembahasan yang akan didiskusikan pada FGD kali ini. Ia mengatakan bahwa sebagai sebuah network kita mendorong Green Entrepreneurship and Leadership yang sudah dilakukan selama setahun ini, “tahapan-tahapan penting yang perlu sekali untuk melaju berikutnya adalah gap analysis,” ujarnya.

Simpul Tumbuh sudah banyak melakukan upaya untuk menguatkan akar, menjulangkan inovasi, dan menghasilkan buah. Buah yang diharapkan tidak hanya buah finansial dan ekonomi, namun buah yang lebih lebat lagi dan berjangka panjang, yaitu Green Entrepreneurship and Leadership. Erasmus+ sudah dilakukan sejak 2016 dengan berbagai macam Erasmus+ sudah dijalankan dan sedang dijalankan. “Ini yang sebenarnya akan menjadi pijakan penting hari ini adalah sejauh mana kita akan mengisi gap yang bapak ibu semua rasakan baik di fakultas, prodi, jurusan, kemudian juga di teman-teman mahasiswa,” lanjutnya.

Dalam FGD ini terdapat pertanyaan khusus yang disampaikan untuk pihak universitas dan fakultas, kemudian untuk mahasiswa hingga komunitas. Pertanyaan yang ditujukan kepada pihak universitas dan fakultas ini menyangkut tentang dukungan saat ini terhadap keadaan Green Entrepreneurship and Leadership pada kurikulum dan staf pengajar kemudian kesulitan dan tantangan yang dihadapi. Selanjutnya pertanyaan terkait dengan mahasiswa/komunitas sejauh mana exposure dari Green Entrepreneurship and Leadership, kemudian sejauh mana konsep ini dipahami dan darimana sumbernya hingga sejauh mana mahasiswa/komunitas mempunyai komitmen terhadap Green Entrepreneurship and Leadership dan tantangan maupun ekspektasi apa yang diharapkan mahasiswa/komunitas.

Selama sesi FGD berlangsung banyak ide-ide, masukan, dan ekspektasi yang diharapkan oleh universitas, fakultas, mahasiswa, dan komunitas. Semuanya memiliki concern untuk mencapai Green Entrepreneurship and Leadership.

Universitas Islam Indonesia (UII), Duy Tan University (DTU) Vietnam, dan Temasek Polytechnic (TP) Singapore telah sukses menyelenggarakan ASEAN Virtual Entrepreneurship Hackathon 2021. Kegiatan dari tiga universitas yang tergabung dalam asosiasi universitas se-ASEAN yang bernama “Passage to ASEAN” (P2A) ini merupakan salah satu program yang tersinkronisasi dari program Erasmus+ GITA (Growing Indonesia a Triangular Approach) untuk memperkuat kemampuan wirausaha mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia serta program Erasmus+ ANGEL (ASEAN Network for Green Entrepreneurship & Leadership) untuk di seluruh wilayah ASEAN sesuai dengan upaya UII untuk mewujudkan visi “Towards Entrepreneurial University”.

Di tingkat ASEAN, seleksi telah dimulai sejak Oktober 2021 hingga Januari 2022. Tahapan seleksi meliputi pendaftaran, workshop, coaching, presentasi asinkron hingga diumumkan menjadi 5 tim finalis yang berhak mengikuti presentasi secara sinkron dalam babak live judging. Pada babak ini diikuti oleh 2 tim dari Universitas Islam Indonesia, 1 tim dari Duy Tan University Vietnam, 1 tim dari Temasek Polytecnic Singapore, dan 1 tim Saito University College Malaysia. Setiap tim diberikan kesempatan untuk mempresentasikan inovasi yang mereka miliki dan mendapatkan beberapa pertanyaan dari dewan juri yang berasal dari kalangan akademisi dan praktisi. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi internal juri untuk menentukan pemenang.

ASEAN Virtual Entrepreneurship Hackathon 2021

Dalam ajang ini pada (15/01), dua Tim Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta berhasil menorehkan prestasi sebagai tim terbaik pertama dan ketiga. Deafcare Indonesia (Deafcare) sebagai Tim UII 02 mendapat terbaik pertama. Deafcare merupakan sebuah aplikasi untuk membantu orang tua yang memiliki buah hati dengan difabel dengar atau difabel wicara dalam memenuhi kebutuhan informasi. Proyek ini bertujuan untuk menghasilkan aplikasi yang mampu mengintegrasikan informasi dan menghubungkan teman tuli dan tuli dengan dokter untuk konsultasi. Proyek ini mendukung SDGs Asia Tenggara No. 3 terkait dengan kesehatan dan kesejahteraan yang baik.

Sedangkan Handcy sebagai Tim UII 01 menjadi terbaik ketiga. Handcy merupakan start up teknologi bergerak di bidang sanitasi sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dari SDGs Asia Tenggara No. 6 terkait air bersih dan sanitasi layak. Proyek ini menghasilkan alat inovatif dan praktis yang menggabungkan fungsi hand sanitizer dan pengering.  Produk ini dirancang untuk tidak memasok sejumlah besar air sabun dan air bersih selama siklus pembersihan tanpa sentuhan dan tanpa sentuhan.