, ,

ASEAN Virtual Entrepreneurship Hackathon 2021

Universitas Islam Indonesia (UII), Duy Tan University (DTU) Vietnam, dan Temasek Polytechnic (TP) Singapore telah sukses menyelenggarakan ASEAN Virtual Entrepreneurship Hackathon 2021. Kegiatan dari tiga universitas yang tergabung dalam asosiasi universitas se-ASEAN yang bernama “Passage to ASEAN” (P2A) ini merupakan salah satu program yang tersinkronisasi dari program Erasmus+ GITA (Growing Indonesia a Triangular Approach) untuk memperkuat kemampuan wirausaha mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia serta program Erasmus+ ANGEL (ASEAN Network for Green Entrepreneurship & Leadership) untuk di seluruh wilayah ASEAN sesuai dengan upaya UII untuk mewujudkan visi “Towards Entrepreneurial University”.

Di tingkat ASEAN, seleksi telah dimulai sejak Oktober 2021 hingga Januari 2022. Tahapan seleksi meliputi pendaftaran, workshop, coaching, presentasi asinkron hingga diumumkan menjadi 5 tim finalis yang berhak mengikuti presentasi secara sinkron dalam babak live judging. Pada babak ini diikuti oleh 2 tim dari Universitas Islam Indonesia, 1 tim dari Duy Tan University Vietnam, 1 tim dari Temasek Polytecnic Singapore, dan 1 tim Saito University College Malaysia. Setiap tim diberikan kesempatan untuk mempresentasikan inovasi yang mereka miliki dan mendapatkan beberapa pertanyaan dari dewan juri yang berasal dari kalangan akademisi dan praktisi. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi internal juri untuk menentukan pemenang.

ASEAN Virtual Entrepreneurship Hackathon 2021

Dalam ajang ini pada (15/01), dua Tim Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta berhasil menorehkan prestasi sebagai tim terbaik pertama dan ketiga. Deafcare Indonesia (Deafcare) sebagai Tim UII 02 mendapat terbaik pertama. Deafcare merupakan sebuah aplikasi untuk membantu orang tua yang memiliki buah hati dengan difabel dengar atau difabel wicara dalam memenuhi kebutuhan informasi. Proyek ini bertujuan untuk menghasilkan aplikasi yang mampu mengintegrasikan informasi dan menghubungkan teman tuli dan tuli dengan dokter untuk konsultasi. Proyek ini mendukung SDGs Asia Tenggara No. 3 terkait dengan kesehatan dan kesejahteraan yang baik.

Sedangkan Handcy sebagai Tim UII 01 menjadi terbaik ketiga. Handcy merupakan start up teknologi bergerak di bidang sanitasi sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan dan sasaran dari SDGs Asia Tenggara No. 6 terkait air bersih dan sanitasi layak. Proyek ini menghasilkan alat inovatif dan praktis yang menggabungkan fungsi hand sanitizer dan pengering.  Produk ini dirancang untuk tidak memasok sejumlah besar air sabun dan air bersih selama siklus pembersihan tanpa sentuhan dan tanpa sentuhan.