Program UMKM Naik Kelas ini merupakan salah satu langkah nyata untuk meningkatkan kualitas koperasi dan UMKM di Yogyakarta. Program ini diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII. Program ini merupakan program tahap 2 yang dihelat pada Rabu-Jumat (19-21/6) di Hotel 101 Style Yogyakarta. Turut hadir Wisnu Hermawan, S.P., M.T. selaku Kepala Bidang Layanan Kewirausahaan KUKM Dinas Koperasi dan UKM DIY., serta Bagus Panuntun SE, MBA. selaku Direktur IBISMA Universitas Islam Indonesia. Wisnu Hermawan, S.P., M.T. dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara, memberikan semangat dan berharap agar UMKM peserta yang mengikuti program ini bisa go internasional. “Bapak Ibu semua, kita di sini bisa merasakan bagaimana menjadi the real entrepreneur, semua proses diikuti, result harus sesuai dengan target yang dicapai dan bisa go internasional,” ungkapnya

Lalu, ia juga berharap program ini mampu menjadikan UMKM lebih optimal. “Momen ini dioptimalkan, materi-materi yang menambah wawasan, dipraktekkan dalam bisnis kita,” pungkasnya. Lebih lanjut, Bagus Panuntun SE, MBA., menyampaikan hal senada. “Harapan kami, Bapak Ibu semua mengikuti kegiatan ini dengan seksama, bisa naik kelas dan kami memberikan coaching sebagai usaha untuk bisa go internasional,” ujarnya

Ia menyampaikan bahwa, dalam program antara satu dengan yang lainnya tidak hanya menjadi teman diskusi, namun juga teman berkolaborasi. “Mudah-mudahan semua tenant di sini menikmati prosesnya dan bagi tenant-tenant yang kemudian progressnya mungkin di atas rata-rata, baik usia, omset, jangan lupa untuk menggandeng berkolaborasi dengan teman-teman yang lainnya,” ungkapnya

Di akhir sambutannya ia turut menyampaikan. “Semoga bisa memanfaatkan program ini, lakukan dengan semangat-semangat mungkin, insya allah bisnis akan sukses.” pungkasnya. Program ini dilaksanakan 3 hari dengan jumlah 8 materi diantaranya; supply Chain Management, mindset Manajemen Keuangan, legalitas usaha, HKI dan Jogja mark, standar kerja SOP produk, standarisasi mutu dan pengelolaan gagal produksi, leadership, budaya organisasi dan manajemen SDM, dan SOP karyawan dan kontrak kerja.

 

Program Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi (PINOTI) kembali diadakan pada Senin-Rabu (13-16/5) di Hilton Garden Inn Bali. Program yang diselenggarakan oleh  Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri (POPTIKJI) ini dihadiri oleh 26 Industri Kecil Menengah (IKM) dari wilayah Jawa dan Indonesia Timur. 

PINOTI ini bertujuan untuk menumbuhkan dan memperkuat kemampuan Industri kecil dan Menengah (IKM) agar terus berdaya saing tinggi. Program yang dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian melalui Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri ini bertujuan untuk meningkatkan perusahaan-perusahaan industri baru. 

Hadir sebagai pemateri dari IBISMA UII; Dr. Ir.Arif Wismadi, M.Sc., Bagus Panuntun SE., MBA., Arif Fajar Wibisono SE., M.Sc., Rininta Hanum ST., M.Eng., Amarria Dila Sari ST., M.Sc., M. Sugarindra ST., M.Sc., serta Bahrul Habiby, SEO, C.Mt, CT. NNLP dari PT. Panal Kreasi Nusantara.

Kemudian, PINOTI juga memberikan banyak fasilitas, mulai dari penyediaan coworking space, pameran, sertifikasi, capacity building seperti pelatihan teknis dan manajemen, serta membantu mengembangkan relasi (pasar, pelaku bisnis, perguruan tinggi). Pengembangan jejaring ini guna meningkatkan produktivitas industri yang lebih mandiri. 

Lebih lanjut, kegiatan PINOTI diharapkan mampu dengan mandiri dan optimal dalam menumbuhkembangkan industri yang berbasis teknologi.

 

Asisten Deputi Pengembangan Ekosistem Bisnis Kemenkop UKM mengadakan Forum Group Discussion pada Sabtu (27/4). FGD ini dihelat di Hotel Harper Malioboro, Jl. P. Mangkubumi, Yogyakarta yang diikuti oleh peserta dari berbagai stakeholder dan kolaborator kewirausahaan sosial. 

Peserta FGD tersebut merupakan perwakilan dari pemerintah daerah setempat, inkubator bisnis, perguruan tinggi, dunia usaha dan komunitas wirausaha. FGD ini diadakan dalam rangka  menyerap aspirasi para pemangku kepentingan yang akan menjadi bahan masukan penting dalam penyusunan RPJMN 2025-2029, terkait dengan pengembangan wirausaha sosial. 

Di samping itu, fokus utama FGD ini adalah pembahasan tentang penyusunan role model pengembangan wirausaha sosial yang berkelanjutan. Hal ini juga untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan dalam penumbuhkembangan di Indonesia dan penyusunan klasifikasi serta kriteria wirausaha sosial. 

FGD yang bertemakan “Penyusunan Konsep Model Pengembangan Wirausaha Sosial” ini terdapat 4 materi yang disampaikan oleh narasumber yang berbeda. Materi pertama disampaikan oleh Direktorat Pengembangan UMKM dan Koperasi, Kementerian PPN/Bappenas tentang arah kebijakan dalam membangun ekosistem wirausaha sosial berkelanjutan berdasarkan RJPMN 2025-2029, dilanjut materi kedua dari Direktorat Badan Usaha, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan HAM RI; tentang regulasi dan kelembagaan bagi pelaku kewirausahaan sosial. 

Kemudian, materi ketiga disampaikan oleh Akademisi Universitas Gadjah Mada tentang membangun masa depan berkelanjutan: konsep wirausaha sosial dengan perspektif Indonesia. Materi terakhir terkait tantangan dan harapan pelaku kewirausahaan sosial dari Praktisi Wirausaha Sosial.

Selanjutnya, sesi tanya jawab dan diskusi kemudian ditutup dengan penyusunan kesepahaman bersama.

 

Kementerian Koperasi dan UKM (KEMENKOP UKM) kembali gelar di berbagai daerah, yang kali ini hadir di Yogyakarta. Kegiatan dilaksanakan pada Jumat (26/04) bertempat di BallRoom Harper Hotel Yogyakarta dengan tema “Grow and Sustain”. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ir. Siti Azizah, MBA., Deputi Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM. 

Entrepreneur Hub yang merupakan wujud dari salah satu implementasi pengembangan kewirausahaan ini memiliki 2 skema kegiatan. Skema pertama, Entrepreneur Hub sebagai program lalu skema kedua Entrepreneur Hub sebagai platform belajar dan berelasi. 

Kementerian Koperasi dan UKM (KEMENKOP UKM) melalui program kolaboratifnya ini terus berikhtiar meluaskan ke berbagai daerah di Indonesia. Hal ini bisa jadi harapkan kewirausahaan menjadi concern bersama, antara lain terkait aspek pendanaan, berkelanjutan, dan komitmen. 

Dalam sambutannya, Ir. Siti Azizah, MBA., menyampaikan bahwa Entrepreneur Hub ini sudah digalakkan secara eksklusif sejak setahun yang lalu.

“Tujuannya satu, untuk menambah wirausaha dan bisa menjadikan wirausaha bisa go global serta bisa menjadi wirausaha yang sukses dan tahu how to be entrepreneur itu,” tuturnya

 

Kemudian ia lanjut menyampaikan terkait bagaimana kondisi wirausaha di Indonesia saat ini.

 

“Pemerintah memiliki harapan besar kepada wirausaha. Harapan kami melalui Entrepreneur Hub bisa menjadi super apps,  satu platforms yang bisa diakses semua orang. Dan saat ini sudah ada diakses oleh kurang lebih delapan ratus ribu wirausaha, konsultan, banyak networking dan silakan berelasi,” pungkasnya. 

 

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM provinsi DIY, Ir. Srie Nurkyatsiwi, MMA. Bahwa Entrepreneur Hub ini wadah untuk menunbuhkembangkan dan meningkatkan potensi dari para wirausaha. 

 

“Moga-moga apa yang kita lakukan ini manfaat barokah, dan nanti hasilnya bisa kita lihat mencapai target rasio kewirausahaan yang sudah ditetapkan,” pungkasnya.

 

Lebih lanjut, Direktur pengembangan UMKM dan Koperasi Bappenas dalam hal ini diwakili oleh Ely Dinayanti menyampaikan pentingnya branding wirausaha saat ini. 

 

“Kami mengucapkan terima kasih banyak atas kolaborasi ini dan kami melihat kegiatan-kegiatan yang diadakan pemerintah tidak konvensional lagi. Tetap semangat dan semoga bisa menjadi wirausaha yang sukses,” pungkasnya. 

 

Entrepreneur Hub ini juga diisi dengan beberapa topik materi. Materi pertama tentang Mindset Entrepreneurship oleh Putra Dwi Karunia yang merupakan Co-Founder Brodo. Dilanjut materi berikutnya, terkait penguatan Mindset Entrepreneurship oleh Bayu Syreli (Co-Founder Elevarm). Materi berikutnya tentang Marketing Communication Strategist oleh Douwes Lasmana. Kemudian materi terakhir oleh Riyo Hanggoro Prasetyo terkait Hukum, legal, kekayaan intelektual.

 

Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri (POPTIKJI) kembali mengadakan Program Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi (PINOTI) pada Senin-Kamis (22-25/04). Kegiatan dihelat di Aryadita Hotel Lippo Village, Kabupaten Tangerang, Banten dengan kurang lebih 14 Industri Kecil Menengah (IKM). 

Turut hadir dari IBISMA UII; Bagus Panuntun SE., MBA., Arif Fajar Wibisono SE., M.Sc., Rininta Hanum ST., M.Eng., Amarria Dila Sari ST., M.Sc., M. Sugarindra ST., M.Sc., serta Bahrul Habiby, SEO, C.Mt, CT. NNLP dari PT. Panal Kreasi Nusantara. 

Kegiatan ini bertujuan untuk pengembangan strategi industri guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Di mana output yang dihasilkan berupa daya saing Industri Kecil Menengah (IKM) semakin meningkat dan mandiri. 

Di samping itu, PINOTI juga memberikan fasilitas penguatan industri melalui diagnosis dan penyelesaian permasalahan teknologi yang dihadapi industri, pendampingan permasalahan industri serta fasilitas lainnya guna menumbuhkan industri Berbasis Teknologi yang mandiri dan berdaya saing. 

Kegiatan berlangsung melalui beberapa tahap; tahap pendaftaran secara daring, proses seleksi administrasi, proses Bootcamp serta penetapan peserta PINOTI. Hari pertama dan kedua kegiatan ini berisi workshop kemudian dilanjut hari ketiga dan keempat dengan presentasi.

 

refreshing materi uji kompetensi

refrshing materi uji kompetensiDalam menyambut Program Sertifikasi Kompetensi Dosen dan Tenaga Kependidikan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMENDIKBUD) Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Islam Indonesia melakukan Refreshing Materi Uji Kompetensi dengan skema Analisis Prosedur Dasar Kimia, Validasi Metode Spektrometri, Validasi Metode Kromatografi

 

Pada Sabtu (24/09) 2021, diadakan refreshing Materi Uji Kompetensi (MUK)dengan konsep Fokus Grup Discussions yang diadakan di The Alana Yogyakarta Hotel and Convention Center di Jalan Palagan Tentara Pelajar KM.7,yang mana lokasi ini juga akan menjadi lokasi acara berlagsung nantinya acara dihadiri oleh pihak Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UII ibu Dwi Handayani dan para Asesor yang nantinya akan menjadi penguji pada program Sertifikasi KEMENDIKBUD. Refreshing materi dibagi berdasarkan 3 kelompok berdasarkan skema sertifikasi, acara dimulai dengan sesi FGD (Focus Grup Discussions) masing masing tim asesor skema berdiskusi membahas materi yang akan diujikan, setiap tim asesor membahas satu per satu materi uji kompetensi.

 

Acara dilaksnakan dengan 2 sesi, pada sesi pertama adalah sesi pagi yang dimulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB, setiap asesor berdiskusi sesuai dengan skema masing masing untuk membahas materi uji kompetensi yang akan diujikan, pada setiap tim skema terdapat kurang lebih 4-5 asesor yang bertugas melakukan review materi uji, kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua yang mana dilaksanakan pada siang hari pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, pada sesi ini setiap asesor membahas masing masing skema bersama sama, perwakilan setiap asesor pada masing masing skema berugas untuk menjelaskan hasil diskusi yang telah dilakukan pada sesi pertama lau akan di laukuna review setiap materi komptetensi untuk dilakukan proses perbaikan bersama sama. Ada beberapa materi yang harus dilakukan perbaikan serta perlu di review ulang, dengan tujuan agar materi yang di ujikan nantinya adalah materi yang tepat dan sesuai dengan ketentuan. Harapan nya dengan diadakan nya refreshing materi uji kompetensi ini, agar nanti dapat memberikan yang terbaik pada saat pelaksanaan kegiatan program

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi TRIZ yang dilaksanakan pada tanggal 13-16 September 2021 pelatihan dan sertifikasi dibimbing oleh bapak Dr.Eng Risdiyono. Acara dilaksanakan secara online melalui zoom meeting.

 

Sebanyak 32 peserta mengikuti pelatihan dan dan sertifikasi TRIZ . Acara dimulai dengan workshop di hari pertama Senin, 13 September 2021 dengan tema “Introduction to Triz” dan “Basic Concept of TRIZ” yang mana pelatihan di hari pertama ini adalah perkenalan dasar terhadap materi serta penyampaian informasi teknis pelatihan dan tata tertib untuk dipatuhi selama kegiatan berlangsung. Pelatihan di bagi 2 sesi, sesi pertama di pagi hari dan sesi kedua di siang hari, kemudian pada hari berikutnya dilanjutkan dengan materi pembahasan mengenai Sturctured Problem Solving dan Function Analysis Trimming

Webinar Inovasi

Pada Rabu (15/09) selain kegiatan pelatihan yang dipandu oleh bapak Dr.Eng Risdiyono, juga diselenggarakan webinar bersama dengan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), webinar berlangsung pada pukul 09.00 hingga pukul 12.00 yang diikuti oleh seluruh peserta pelatihan dan sertifikasi TRIZ, selain untuk mendapatkan pelatihan oleh dengan bapak Dr.Eng Risdiyono peserta juga mendapatkan webinar Inovasi yang mana webinar tersebut juga diisi oleh pembicara lain nya. Di sesi siang peserta kembali mengikuti pelatihan yang dibimbing oleh bapak Dr.Eng Risdiyono dengan pembahasan mengenai Cause and Effect Chain Analysis, Engineering Contradiction.

Memasuki hari ke 4, Kamis (16/09) peserta mendapatkan pelatihan tentang 39 parameters, 40 inventive principles pada hari ke 4 ini adalah hari terakhir pelatihan TRIZ, peserta mulai bersiap siap untuk menghadapi ujian sertifikasi yang akan dilaksanakan esok hari nya. Pelatihan selama 4 hari menjadi dasar untuk mengikuti ujian serifikasi yang nantinya sertifikat yang dikeluarkan adalah sertifikat dari MyTRIZ Malaysia.

Certification Test

Selama 4 hari sudah melaksanakan pelatihan yang dibimbing oleh bapak Dr.Eng Risdiyono, memasuki hari ke 5, adalah hari ujain sertifikasi yang mana setelah 4 hari mendapatkan pendampingan, peserta akan melaksanakan ujian sertifikasi TRIZ yang akan berlangsung selama 2 jam, masing masing peserta di wajibkan untuk mengisi form ujian sertifikasi yang nantinya hasil ujian akan di review langsung oleh bapak Dr.Eng Risdiyono selaku Asesor pelaksanaan Certification Test

Pelatihan offline program PSKK 2021 yang terdiri dari dua skema yakni Prosedur Dasar Analisis Kimia dan Validasi Metode Spektrometri pada bulan September. Program pelatihan ini dilaksanakan secara offline di Laboratorium Terpadu Universitas Islam Indonesia. Pelatihan ini merupakan bagian dari program Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) 2021 yang menjadi program bantuan sertifikasi oleh BNSP. Berdasarkan SK BNSP No KEP. 0518/BNSP/III/2021 tentang Penetapan Paket Program Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) bagi Lembaga Sertifikasi Profesi. Selanjutnya untuk LSP Universitas Islam Indonesia (LSP UII) mendapatkan bantuan sebanyak tujuh paket dengan dua skema yaitu Prosedur Dasar Analisis Kimia dan Validasi Metode Spektrometri.

Pelatihan Offline Program PSKK

Peserta Pelatihan Offline Program PSKK

Program ini diikuti oleh mahasiswa dari program studi D3 Analis Kimia, Teknik Kimia, Farmasi, Pendidikan Kimia, dan S-1 Kimia. Dengan detail jumlah peserta yakni 40 peserta untuk skema Prosedur Dasar Analisis Kimia. Selanjutnya untuk  skema Validasi Metode Spektrometri ada 100 peserta. Sehingga totalnya ada 140 peserta yang mengikuti  program PSKK 2021.  Peserta nanti akan dibagi menjadi beberapa batch karena adanya pandemi COVID-19 dan peraturan dari Universitas Islam Indonesia dimana tidak boleh ada kerumunan.

Pelatihan

Dikarenakan pelatihan dilaksanakan di tengah-tengah pandemi COVID-19, pelatihan ini dilakukan dengan pengawasan dari Satgas COVID-19 Universitas Islam Indonesia. Pelatihan offline ini sebagai lanjutan dari pelatihan online yang dilakukan pada bulan Juni 2021. Tapi meskipun demikian, pelatihan offline ini yang merupakan praktik secara langsung  bertujuan agar peserta memiliki pengalaman secara praktik yang nantinya dapat diimplementasikan di dunia kerja. Jadi, peserta tidak hanya mengetahui teorinya saja namun juga mengetahui bagaimana mengimplementasikan teori yang sudah diajarkan.

Pelatihan Offline Program PSKK

Pada pelatihan skema Analisis Kimia Dasar, peserta mempelajari terkait pemisahan golongan dan identifikasi kation maupun anion. Selanjutnya peserta juga  mempelajari analisis gravimetri dan analisis volumetri. Sedangkan untuk pelatihan skema Validasi Metode Spektometri, peserta mempelajari terkait penentuan kadar. Dalam penentuan kadar ini mengimplementasikan prinsip akurasi, presisi, linieritas, dan spesifitas. Lebih lanjut, dalam penentuan kadar juga mengidentifikasi terkait batas deteksi (LOD) dan batas kuantifikasi (LOQ).

Pada Jumat (24/09), Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia menjadi fasilitator untuk agenda Focus Group Discussion (FGD) mengenai Action Plan Center of Excellence (CoE) SPMKB-BUiLD. Agenda ini sebagai tindak lanjut dari program hibah Erasmus+ BUiLD. Universitas Islam Indonesia menjadi salah satu dari delapan universitas di Indonesia yang mendapat program hibah Erasmus+ BUiLD ini.

Sambutan

Bapak Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D menyampaikan sambutannya dalam FGD Action Plan Center of Excellence (CoE)

Bapak Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D menyampaikan sambutannya dalam FGD Action Plan Center of Excellence (CoE)

Dalam agenda FGD, Bapak Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. menyampaikan sambutannya terkait Simpul Pemberdayaan Masyarakat untuk Ketangguhan Bencana (SPMKB) Universitas Islam Indonesia yang berfungsi sebagai Center of Excellence (CoE) kegiatan-kegiatan kebencanaan di Universitas Islam Indonesia. Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. menyatakan mendukung penuh terkait Action Plan Center of Excellence (CoE) sehingga mampu mendukung berjalannya resiliensi warga Universitas Islam Indonesia dalam kebencanaan.

Action Plan Teaching and Research CoE

Ibu Dr. Dwi Handayani, S.T., M.Sc. selaku ketua Center of Excellence (CoE)

Ibu Dr. Dwi Handayani, S.T., M.Sc. selaku ketua Center of Excellence (CoE)

Lalu dilanjutkan sambutan oleh Ibu Dr. Dwi Handayani, S.T., M.Sc. selaku ketua Center of Excellence (CoE). Dalam sambutannya Ibu Dr. Dwi Handayani, S.T., M.Sc menjelaskan terkait Action Plan Center of Excellence (CoE). Dalam FGD yang membahas terkait action plan ini akan dibagi menjadi dua kelompok yakni teaching and research dan professional-community service. Untuk teaching and research sendiri terdapat empat fasilitator yaitu Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D., Dr. Dwi Handayani, S.T., M.Sc., Sigit Pamungkas, S.E., M.Com., dan Prof. Ir. Widodo, MSCE, Ph.D. Untuk kelompok teaching and research ini outcome yang diharapkan berupa Disaster Learning Outcome (DLO) terkait ketangguhan individu ataupun kelompok dalam menghadapi bencana. Kemudian, partisipan FGD yang termasuk pada bidang  teaching and research memasuki break out room Zoom.

Action Plan Professional-Community Service CoE

Bapak Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T sebagai koordinator pada FGD untuk bidang professional-community service.

Bapak Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T sebagai koordinator pada FGD untuk bidang professional-community service.

Lalu kelompok yang kedua pada FGD Action Plan Center of Excellence (CoE)-SPMKB  adalah professional-community service yang juga terdapat empat fasilitator yakni Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T., Dr. Sus Budiharto, S.Psi., M. Si., Psi., dr. Taufiq Nugroho, Sp. B., dan M. Nurul Ikhsan Saleh, S.Pd.I., M.Ed.  Bapak Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T sebagai koordinator pada FGD untuk bidang professional-community service. Kemudian, partisipan FGD yang termasuk pada bidang professional-community service memasuki break out room Zoom. Dalam hal ini lebih memfokuskan pada community engagement, Islamic preaching, dan professional task dengan membuat ide, konsep, roadmap, kerja sama dengan desa mitra, dan networking.

Kesimpulan FGD Action Plan CoE

Kesimpulannya dari diadakan FGD ini,  Disaster Learning Outcome (DRLO) sebagai acuan dalam pengajaran dan pembimbingan bagi warga Universitas Islam Indonesia dalam kelanjutan dari Action Plan Center of Excellence (Coe) SPMKB-BUiLD sudah selesai dalam perancangannya. Selanjutnya pada bidang professional-community service sendiri membuat rancangan road map dari professional-community service yang hasilnya berupa mind map. Bapak Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. sebagai Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan mengharapkan kedepannya terdapat progress lebih lanjut atas Action Plan Center of Excellence ini.

Partisipan FGD Action-Plan CoE SPMKB-BUiLD Slide 1

Partisipan FGD Action-Plan CoE SPMKB-BUiLD Slide 2

Partisipan FGD Action-Plan CoE SPMKB-BUiLD Slide 3

Partisipan FGD terkait Action Plan Center of Excellence (CoE) SPMKB-BUiLD

Dwi Handayani, M K Herliansyah, Budi Hartono, Berta Maya Sopha

Evakuasi bencana eruspsi Gunung Merapi yang berlokasi di antara dua provinsi ini, yaitu Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (lereng sisi selatan), Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Magelang (lereng sisi barat), Kabupaten Boyolali (sisi utara dan timur), serta Kabupaten Klaten (sisi tenggara) hingga saat ini masih terus dibahas, hal ini menarik, sebab Gunung Merapi merupakan Gunung Api yang memiliki potensi kebencanaan yang tinggi. Gunung Merapi ini mengalami erupsi setiap 2-5 tahun sekali dan secara geografis terletak diantara pemukiman yang padat penduduk.

Publikasi hasil penelitian dan beragam kajian mengenai eruspsi Gunung Merapi telah dilakukan oleh banyak peneliti selama beberapa dekade. Salah satu publikasi yang telah dipublikasikan ini memaparkan bahwasannya warga masyarakat yang menghuni lereng Merapi dibagi menjadi 5 cluster perilaku yang dibedakan berdasarkan perilaku saat menghadapi bencana erupsi Gunung Api Merapi. Kesiapan tersebut didasarkan pada perilakunya saat menghadapi 3 fase evakuasi yaitu, siap saat memutuskan akan evakuasi atau menunda evakuasi, siap kendaraan, dan mengetahui jalur/arah tujuan evakuasi.

Dirangkum dari ratusan sumber yang merupakan hasil risetnya, 5 tipe perilaku tersebut antara lain (1) Official Leader; (2) Cultural Leader; (3) Vulnerable Group; (4) Masyarakat yang siap (Prepared community member)r; (5) Masyarakat yang tidak siap (Unprepared community member). Dari hasil penelitian ini diharapkan seluruh pihak yang berwenang dapat mempertimbangkan ke 5 tipe perilaku tersebut dalam tahap perencanaan evakuasi maupun selama melakukan proses evakuasi.

Sumber:

https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/7797880 

https://www.krjogja.com/berita-lokal/diy/sleman/di-kawasan-merapi-masih-ada-warga-percayai-mimpi/ 

http://jurnaljogja.com/edukasi-merapi-perlu-lebih-awal/ 

https://m.bernas.id/66957-sistem-evakuasi-bencana-merapi-tekan-korban-jiwa.html