Berita Terbaru

, , ,

IBISMA UII Dalam Mendorong Akselerasi Bisnis Startup Mitra, Workshop dan FGD Sebagai Upaya Kolaboratif Bersama FEB UNS

Masalah ekonomi menjadi isu serius yang sedang dihadapi oleh Indonesia. Tantangan masa depan yang semakin dinamis menjadikan segala hal sangat sulit diprediksi. Perguruan tinggi merupakan salah satu elemen penting yang berkontribusi…
, , ,

Kembangkan Potensi UMKM, Program Inkubator Bisnis UKM Naik Kelas Tahap 2 Digelar

Program UMKM Naik Kelas ini merupakan salah satu langkah nyata untuk meningkatkan kualitas koperasi dan UMKM di Yogyakarta. Program ini diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop) Daerah Istimewa Yogyakarta…
, , ,

Melalui PINOTI, POPTIKJI Perkuat Pondasi Industri Kecil dan Menengah (IKM)

  Program Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi (PINOTI) kembali diadakan pada Senin-Rabu (13-16/5) di Hilton Garden Inn Bali. Program yang diselenggarakan oleh  Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan…

Semua Berita

Kolaborasi menjadi Kunci Pengembangan Bisnis

Hari kedua Growth Fest Universitas Islam Indonesia (UII) pada Kamis (14/7) juga dimeriahkan dengan webinar bertajuk Collaborative Dissemination Innovative and Excellent Research. Acara ini dibuka oleh sambutan dari Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. selaku Direktur Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh. Beliau menyampaikan bahwa saat ini merupakan era digitalisasi. Salah satunya adalah pembayaran menggunakan QRIS pada stand bazaar makanan. Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada IBISMA yang telah menjadi wadah untuk mengembangkan karya-karya yang inovatif. Diseminasi merupakan hasil hilirisasi yang awalnya dari pekerjaan BPPM dan berfokus pada penelitian akhirnya menjadi suatu karya nyata besar. Contohnya adalah pembuatan Portabox yang bekerjasama dengan Biofarma. Harapannya acara ini dapat menjadi inspirasi bagi para mahasiswa untuk menciptakan suatu ide produk yang dapat bermanfaat bagi orang banyak. “Saya berharap yang kita dapatkan dari acara ini dapat menjadi sebuah inspirasi untuk adik-adik mahasiswa yang sedang mencari bentuk wirausaha apa yang sesuai atau relevan dengan bentuknya,” tuturnya. Acara diseminasi ini akan dibagi menjadi 2 sesi. Untuk sesi yang pertama merupakan sesi Panel Mitra Dalam Negeri. Sesi ini akan disampaikan oleh PT Yamaha Indonesia, Portabox/Biofarma, dan Algist. Sedangkan sesi kedua, yaitu sesi Panel Luar Negeri. Sesi kedua ini akan diisi oleh TRIZ Internasional dari Jurusan Teknik Mesin, Informatika, dan Psikologi. Pada sesi ini para praktisi dan akademisi bisnis yang mumpuni. Sesi yang dipandu oleh Amarria Dila Sari, ST. M.Eng., dengan penyampaian materi mengenai produk Portabox sekaligus menghadirkan produknya secara langsung oleh Biofarma. dr. Sri Harsi Teteki, M.Kes sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan, PT. Bio Farma (Persero) menyampaikan bahwa kolaborasi merupakan salah satu kunci pengembangan sebuah bisnis. Sebelum menentukan kolaborasi yang mana hal ini menjadi kunci dari pengembangan bisnis, seorang pebisnis harus melihat beberapa kriteria. Salah satunya yakni bagaimana projek yang akan diajak berkolaborasi in-line dengan produk bisnis yang dijalankan. Kesempatan bisnis yang didapat, pertimbangan saintis dalam projek, serta ketersediaan fasilitas dan sumberdaya dalam projek juga tidak kalah penting. Poin terakhir yang perlu digaris bawahi adalah melalui kolaborasi ini hendaknya bisa menghasilkan teknologi informasi terbaru. Tantangan bisnis juga muncul ketika terdapat masalah dan konflik yang terjadi. Hal ini disampaikan oleh Prof. Marcus Stueck dari DPFA Academy, Jerman. Ia menyatakan bahwa untuk menanggulangi permasalahan tersebut, harus dimulai dengan strategi melalui refleksi internal. Hal ini dapat dibedah dengan mempertimbangkan kesedaran dan ketidaktahuan, ketidakstabilan dan kebakuan, intensitas dan kepenatan serta keterhubungan dan keterpisahan. Selain itu, perlu adanya 4 posisi yang dibutuhkan untuk melihat sebuah masalah dengan baik melalui pengalaman, observasi, evaluasi dan refleksi kritis dengan memanfaatkan data-data saintis. Selain permasalahan bisnis, Growth Fest juga membahas mengenai prospek karir yang bisa dijajaki seorang mahasiswa. Materi ini dijelaskan oleh Samsudin SD, perwakilan dari PT. Yamaha Indonesia. Pihaknya memiliki kerjasama dengan berbagai universitas yang memiliki manfaat untuk mahasiswa, seperti pembekalan pengetahuan penelitian, keterampilan untuk mengolah data, dan observasi lapangan secara mandiri dari kampus. Yamaha Indonesia juga memiliki program mentoring untuk membekali pekerjaan dan penelitian yang hendak dilakukan mahasiswa. Tantangan dalam karir akan semakin dahsyat di masa yang akan datang disebabkan karena kemajuan teknologi yang mampu menggantikan peran manusia dalam pekerjaan sehari-hari. Materi tersebut disampaikan oleh Dr. Eng. Risdiyono, ST., M.Eng., dosen Program Studi Teknik Mesin UII. Menurutnya ada beberapa pekerjaan yang tidak akan tergantikan oleh kemajuan teknologi tersebut khususnya yang berhubungan dengan pemecahan masalah, inovasi, kreatifitas, pemikiran kritis dan pembuatan ide. Setidaknya ada 10 kemampuan yang harus diterapkan untuk menghadapi pergeseran pekerjaan ini di tahun 2025. Kemampuan tersebut meliputi pemikiran analisis dan inovasi, pembelajaran yang aktif dan strategi belajar. Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki kreatifitas, originalitas dalam pembuatan sebuah karya baru hingga inisiatif dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Ia juga menambahkan bahwa seorang mahasiswa hendaknya membangun kepemimpinan dan berkontribusi pada lingkungan sosial.

IBISMA UII Dukung Pengembangan Kewirausahaan melalui Growth Festival

Growth Festival kembali hadir secara luring di tahun 2022 setelah sebelumnya dilaksanakan secara daring dikarenakan pandemi Covid-19. Growth Festival yang merupakan kegiatan berskala Nasional ini diselenggarakan oleh Universitas Islam Indonesia (UII) dengan menggandeng beberapa mitra strategis dalam kerangka penta-helix dari ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia. Tahun ini, Growth Festival yang digelar selama dua hari, 13 – 14 Juli 2022, mengusung tema “Land of Future”. Tujuan utama dari kegiatan Growth Festival adalah mendorong pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan invensi di perguruan tinggi, serta berbagai macam aktivitas pengembangan kewirausahaan dari sivitas akademika yang kemudian di hilirisasi dan di komersialisasi melalui inovasi dalam upaya membangun ekosistem kewirausahaan dan UMKM di regional DIY, Jawa Tengah hingga Nasional. Di hadapan awak media, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. mengemukakan kelompok mahasiswa bisnis rintisan tidak hanya dari mahasiswa UII, tetapi juga dari para pelaku usaha lainnya. Growth Festival diharapkan dapat mendiseminasi dan menginspirasi atau memetik berbagai ide-ide lanjutan, sehingga diharapkan dapat menarik perhatian investor untuk mempercepat proses produksi secara massal untuk dipasarkan. “Tidak hanya itu, berbagai kelompok rintisan tersebut dikawal oleh Simpul Tumbuh (Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII) dan di bawah pengawasan Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII,” tutur Prof. Fathul Wahid dalam kegiatan yang di koordinir oleh Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh, Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional (DK/KUI) dan Inkubator Bisnis & Teknologi IBISMA tersebut. Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Hukum, Pemerintah Kabupaten Sleman, Jazim Sumirat, SH, M.Si. mengungkapkan apresiasinya atas diselenggarakannya Growth Festival. Ia berharap, acara yang digelar ini dapat dikembangkan melalui kerja sama dengan berbagai pihak yang membidangi, dan dari pemerintahan daerah juga akan men-support apa yang dibutuhkan oleh kampus dan mahasiswa lainnya. “Tidak hanya itu, pemerintah juga mengupayakan dan mengajak mitra lainnya untuk bersinergi dengan kampus, masyarakat, dan UMKM untuk bersama-sama menumbuhkan semangat kewirausahaan,” tutur Jazim Sumirat yang hadir mewakili Bupati Sleman. Jazim Sumirat menjelaskan bahwa kewirausahaan saat ini merupakan suatu hal yang digalangkan untuk mengubah perspektif masyarakat agar dapat menumbuhkan potensi pada diri setiap individu, sehingga dapat bermanfaat bagi keluarga dan lingkungannya. “Harapannya hal-hal yang kita bangun dan usahakan bersama dapat berkembang, dan juga demi kesuksesan bersama,” tandasnya.Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. menyampaikan Simpul Tumbuh menjadi bagian manajemen dari Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan, yang mana berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan ekosistem kewirausahaan di UII. Lebih lanjut disampaikan Wiryono Raharjo, Growth Festival yang diadakan oleh UII ini merupakan event tahunan, yang mana tujuannya untuk merealisasikan konsep dari tiga sisi, yaitu penguatan hubungan antara universitas dengan industri, penguatan kurikulum kewirausahaan, dan pengembangan lingkup usaha di UII yang salah satunya dengan IBISMA/Divisi Simpul Tumbuh. “Sehingga dalam hal ini, diharapkan ekosistem kewirausahaan dapat menjadi tumpuan,” harapnya. Sementara Direktur Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. mengemukakan bahwa UII telah melakukan transformasi menuju entrepreneur university, tidak hanya sebagai teaching university. Kegiatan ini (Growth Festival) juga mendapat dukungan internasional seperti Erasmus program. Arif Wismadi menambahkan, UII memiliki komitmen dan langkah dengan adanya acara Growth Festival yang terus diadakan setiap tahun dengan melakukan berbagai kegiatan seperti menjual ide, membranding ide, adanya festival, dan dihadirkan berbagai acara musik serta berbagai bazar. “Inisiatif acara yang berlangsung ini, tidak hanya menunjukkan hasil, tetapi juga mengajak mahasiswa untuk tertarik menjadi wirausaha, tidak hanya sebagai pekerja tetapi juga sebagai pencetak lapangan kerja,” jelasnya.

Penutupan Growth Festival 2022

Growth Festival 2022 dilaksanakan secara luring di Auditorium KH. Abdul Kahar Mudzakkir. Acara hari kedua pada Kamis (14/7) merupakan puncak dan sekaligus menutup seluruh rangkaian dari kegiatan yang bertemakan “Land of Future” ini. Acara yang diselenggarakan oleh IBISMA UII Universitas Islam Indonesia berjalan dengan meriah dan diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari dosen, mahasiswa, sampai masyarakat umum. Growth Festival hari kedua ini dimeriahkan dengan acara Diseminasi Riset Unggulan Inovatif UII yang masih termasuk rangkaian Milad UII ke-79. Acara tersebut dibuka dengan sambutan dan pengenalan mengenai IBISMA oleh Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. Beliau mengatakan bahwa diseminasi ini akan diisi oleh Panel Mitra Dalam Negeri dan Luar Negeri. Untuk sesi Panel Mitra Dalam Negeri akan dibawakan oleh Portabox/Biofarma, Algist, dan Yamaha. Sedangkan, sesi Panel Luar Negeri akan disampaikan oleh TRIZ Internasional. Lalu, ada acara Open Pitching yang diikuti oleh sebelas tenant, yaitu Eldey, Akosta, Jiwana, Creative Box, Lapak Karya Nusantara, GatotKaca Unisi, bin Sangkut, CV Khaira Buana Mas, SUAI Original, Rakuma, dan Rifqi Snack dengan mendatangkan empat reviewer dari berbagai perusahaan. Reviewer tersebut adalah Gregorius Puspito Sukindro sebagai Direktur PT Sarana Yogya Ventura, Amadea Intan Kharisma sebagai Programme Manager Block71, dan Tiara Della selaku Regional Head UMG Idealab. Ditengah acara hari kedua ini hadir suatu keseruan untuk mengisi waktu istirahat dengan adanya Band UMC dan dance dari mahasiswa Yaman. Dance ini dipertunjukkan oleh empat orang mahasiswa International Program UII, khususnya dari Yaman. Dilanjutkan dengan acara awarding tenant UBIC dan Foodbiz yang diberikan oleh Dr. Ir Arif Wismadi, M.Sc. selaku Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh. Awarding juga diberikan kepada mahasiswa International Program UII yang diberikan oleh Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII. Growth Festival 2022 yang diadakan selama dua hari ini akhirnya ditutup oleh Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII. Beliau menyampaikan harapannya agar acara ini dapat menjadi acara yang tetap ada dan memberi manfaat bagi semua orang. Sebagai hiburan dan bentuk apresiasi, Growth Festival 2022 juga mengundang Cakka Nuraga untuk tampil membawakan beberapa lantunan merdu dari karya-karyanya.

Growth Festival bahas Metaverse sebagai Interaksi Immersive

Growth Festival 2022 yang berlangsung pada Rabu (13/7) di Auditorium KH Abdul Kahar Mudzakkir dihadiri oleh banyak peserta. Acara pada hari pertama ini turut mengundang berbagai narasumber untuk menyampaikan ilmunya dan akan fokus bahas Metaverse sebagai Interaksi Immersive dan Young Entrepreneur. Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A. selaku Kepala Dinas dan UKM DIY memberi Partner Speech mengenai kolaborasi dan strategi digitalisasi UMKM. Beliau menyampaikan bahwa PEMDA DIY bersama dengan Dinas Koperasi dan UKM DIY dan Universitas Islam Indonesia mendukung penuh perkembangan UMKM di Yogyakarta. Mereka saling mengisi bersinergi untuk merealisasikan indikator-indikator pertumbuhan perekonomian dengan cara pendampingan UMKM “Kami di pemerintah pastinya bersama dengan Pak Jazim, bagaimana kita menjalani sirgulasi, kebijakan, regulator, tetapi kebijakan regulasi ini tidak akan bisa optimal, tidak ada gunanya lagi saat apa yang kita rencanakan dan kita susun dalam sebuah dokumen tapi tidak bisa diimplementasikan. Saat pengimplementasian pasti dari pemerintah tidak bisa sendiri. Maka kolaborasi menjadi salah satu kuncinya,” jelas Bu Siwi. Dinas Koperasi DIY memiliki beberapa target. Pertama, mengenai cara meningkatkan kapasitas UKM, yaitu dengan meningkatkan omset UMKM mulai dari produksi, kualitas, legalitas, dan faktor penting lainnya. Kedua, peningkatan kapasitas koperasi dengan cara meningkatkan omset Koperasi. Lebih memperhatikan kepada kualitasnya, bukan jumlahnya. Sehingga pada tahun 2024, pemerintah dapat mencapai target untuk menciptakan 500 Koperasi Modern yang mengarah pada transformasi digital. Ketiga, penumbuhan wirausaha baru. Cara untuk menumbuhkan wirausaha baru ini dapat melalui inkubator bisnis, salah satunya IBISMA. Selanjutnya, ada acara Technology Talkshow yang dipandu oleh Bagus Panuntun, SE., M.B.A. Talkshow ini dibawakan oleh Indra Haryadi, yaitu seorang CEO Hacklab Rocks dengan subjek “Metaverse for Our Future”. Beliau menjelaskan mulai dari pengertian metaverse sampai ke contoh penerapannya. Beliau menganalogikan metaverse menggunakan film-film yang menceritakan sebuah keadaan dimana sebagian besar waktu yang digunakan oleh orang yang tinggal di dunia tersebut dihabiskan untuk dunia virtual. “Jadi dari kamu lahir sampai kamu mati, itu kamu di dunia virtual,” ucapnya. Menurut beliau, metaverse adalah internet dimensi ke-4 dimana manusia dapat berinteraksi secara immersive dengan objek virtual. Beliau berkata bahwa saat ini kita sedang menikmati internet dimensi ke-2. Salah satu contohnya penggunaan smartphone yang hanya memiliki tinggi dan lebar, serta bentuk interaksinya dengan menekan, mencubit, dan menggeser pada layar sentuh smartphone tersebut. Sedangkan metaverse memiliki tinggi, lebar, kedalaman, dan berat dengan beragam bentuk interaksi. Selain itu, metaverse punya banyak visualisasi objek yang ada di dunia nyata. “Jadi kalau teman-teman pegang suatu benda, misalnya pegang mic. Itu bisa terasa kalau bentuknya bundar, teksturnya bisa terasa, panas temperaturnya juga bisa terasa. Bahkan saya percaya, one day bau itu bisa ditransfer,” tuturnya. Kemudian, akan ada Business Talkshow yang dimoderatori oleh Rininta Hanum, ST., M.Eng., dengan tajuk “Set up Your Mind to be Young Entrepreneur” sebagai penutup rangkaian hari pertama. Talkshow ini dipaparkan oleh Saga Iqranegara selaku Ketua Umum ADITIF (Asosiasi Digital Kreatif Indonesia). Beliau mengawali talkshow dengan mengemukakan bahwa Indonesia masih membutuhkan banyak pengusaha baru karena untuk negara berkembang, minimal 2% dari populasinya adalah seorang entrepreneur. Namun, pada kenyataannya 90% perusahaan rintisan mengalami kegagalan. Walaupun begitu, setiap usaha entrepreneur tangguh tidak akan pernah berbohong. Apabila menemukan kegagalan, maka harus mencoba lagi dengan usaha yang lebih baik. Beliau juga menjelaskan hal yang lebih penting untuk dimiliki oleh seorang pengusaha muda adalah Think like an Entrepreneur. Menurutnya, seorang pengusaha harus memiliki mindset Independence atau kemandirian, Accountability atau berani bertanggung jawab, Goal-oriented atau fokus memprioritaskan satu tujuan besarnya, Resilience atau kekuatan mental, dan Willingness to Experiment atau eksperimen saat membangun perusahaannya dari nol sampai sukses. Terakhir, beliau menyampaikan agar pengusaha menguasai skill masa depan, seperti menjadi seorang problem solver. “Kalau sakit pasti ke dokter, ya, atau ke apotek. Kenapa sakit kita pergi ke dokter? Karena mereka adalah problem solvernya kita. Jadilah seorang problem solver. Apapun, ya, bidang yang kalian tekuni, jadilah seorang problem solver,” ucapnya.

Growth Festival Jadi Wadah Inovasi Kewirausahaan

Growth Festival yang merupakan kegiatan berskala Nasional ini diselenggarakan oleh Universitas Islam Indonesia (UII) dengan menggandeng beberapa mitra strategis dalam kerangka penta-helix dari ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia. Growth Festival kembali hadir dengan mengusung tema “Land of Future”. Prof. Fathul Wahid S.T.,M.Sc.,Ph.D. dalam sambutannya di acara pembukaan Growth Festival 2022 pada Rabu (13/07), mengucapkan rasa syukur atas berjalannya acara Growth Festival 2022 secara luring. “Hal ini menandakan bahwa dengan aktivitas yang dilaksanakan secara luring, pertanda bahwa pandemi segera berakhir dan dapat menjalani aktivitas-aktivitas fisik kita secara lebih fleksibel lagi,” ujarnya. Rektor UII juga berharap bahwa acara ini akan selalu memberikan perbaikan serta inovasi yang dijalankan sehingga kedepannya dapat menjadi model inspirasi. Ia juga menjelaskan mengenai pentingnya perspektif pengaruh sosial. Menurutnya, menebar semangat kewirausahaan merupakan salah satu contoh nyata dari pengaruh sosial. Hal tersebut penting dilakukan karena dalam hidup kita akan selalu belajar dari orang lain untuk bertumbuh dan berkembang. Namun, perspektif  juga dipengaruhi oleh orang lain, sehingga penting memahami konsep dari pengaruh sosial bekerja dan berproses dalam kehidupan. Terdapat 2 mekanisme pengaruh sosial, yaitu pengaruh sosial dapat digunakan sebagai media informasi dan pengaruh sosial dapat disebabkan dari tekanan kelompok. “Pengaruh sosial sebagai media informasi contohnya pada saat pandemi diwajibkan memakai masker sehingga dapat mempengaruhi suatu kelompok. Sedangkan pada pengaruh sosial tekanan kelompok dimana semakin banyak suatu kelompok memiliki suatu persepsi maka individu yang lain juga akan mengikutinya karena adanya tekanan kelompok,” jelasnya. Ia melanjutkan bahwa pengaruh sosial dapat menjadi jebakan dan juga perubahan bagi individu. Pengaruh sosial dapat menjadi tantangan karena adanya konservatisme kelompok kolektif sehingga harus adanya sikap ketidakpedulian terhadap perbedaan sehingga dengan adanya pemikiran ini dapat menjadikan individu maju dan berpikir maju sehingga muncul inovasi baru karena berbeda dan keluar dari zona nyaman. “Terkadang hal yang kita anggap sederhana dan sepele, dapat menjadi suatu perubahan yang besar. Sehingga perubahan kita mulai tidak harus mulai hal besar yang besar, tapi dapat kita mulai perencanaan ide-ide kecil yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan kemudian dapat berdampak luar biasa,” jelasnya. Selanjutnya, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A, selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI membahas mengenai peran statis start up untuk mewujudkan industri kreatif berkelanjutan. Sektor ekonomi kreatif 2021, berkontribusi sebesar 1300 Triliun atau 7,4% dari PDB nasional, “menempatkan Indonesia ke tiga besar dunia, setelah Amerika dengan Holywood dan Korea dengan K-Pop,” tuturnya. Tahun 2022, terdapat 210 juta pengguna aktif internet dan 191 juta pengguna aktif media sosial, angka penetrasi internet di Indonesia sudah 77%. “Bersama Presiden Joko Widodo kita telah meluncurkan gerakan nasional ‘Bangga Buatan Indonesia’ yang sejak peluncuran ada 3,7 juta unit usaha telah tertransformasi ke dalam platform digital,” ujarnya.  Ia juga menyampaikan dengan target 2023, sebanyak 30 juta UMKM yang on board dan per hari ini sudah mencapai 20 juta. Kemunculan start up menjadi keterbaruan model bisnis, Indonesia memiliki 2230 start up dan di tahun 2025 potensi ekonomi mencapai 124 miliar dollar. “Kita sekarang sudah memiliki 2 decacorn dan 10 unicorn start up,” tambahnya. Berdasarkan data, penduduk Indonesia tercatat di dominasi oleh Gen Z sebanyak 75 juta jiwa dan Millenial sebanyak 70 juta jiwa dengan karakteristik agility, creativity, dan curiosity. “Mari kita tumbuhkan jiwa kewirausahaan dengan terus berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi dengan semangat 3G: gerak cepat (gercep), gerak bersama (geber), dan garap semua potensi orang lain (gaspol),” lanjutnya. Harapannya dengan adanya acara Growth Festival ini dapat meningkatkan kapasitas dan menciptakan SDM yang berintegritas, unggul, dan berdaya saing. Kemudian, acara ini dibuka secara langsung oleh Bupati Kabupaten Sleman yang diwakili oleh Staff Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Hukum, Jazim Sumirat, S.H., M.Si.  Dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan adanya acara Growth Festival 2022 dapat mendorong pemanfaatan hasil-hasil penelitian pada perguruan tinggi serta, dapat menumbuhkan berbagai macam aktivitas pengembangan kewirausahaan baik dari sivitas akademika, mahasiswa, maupun dari dosen sehingga dapat dilaksanakan untuk mengatasi berbagai persoalan di tingkat global dan juga persoalan bangsa dengan berbagai inovasi. Ia juga berharap bahwa acara ini juga dapat membangun ekosistem kewirausahaan dan meningkatkan pemasaran produk hingga menembus pasar internasional. Hal ini dapat menjadi pemicu bangkitnya pertumbuhan pariwisata khususnya di Kabupaten Sleman dan juga memberikan manfaat bagi pelaku bisnis dan UMKM untuk menjaga kelancaran bisnis setelah menghadapi pandemi Covid-19. “Saya berharap dengan adanya acara ini dapat mendorong inovasi, pembinaan, dan pengembangan kewirausahaan untuk mahasiswa dikarenakan pentingnya menanamkan bekal pengetahuan kewirausahaan pada wirausaha sebagai entrepreuner di masa depan” harapnya.Pada kesempatan ini, UII memberikan sertifikat penghargaan kepada tenant pra start up penerima pendanaan CPPBT, yakni Idemes, Zakea Indonesia, ITMS, Usy-Box, Netraku, Roger, dan Next Optima yang diberikan langsung oleh Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D.