,

Sumbangsih UII dalam Program Deepening Desa Brilian 2022

Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (DPPK/ST UII) telah menyelenggarakan Program Deepening Desa Brilian BRI 2022 Batch-1. Selanjutnya, program tersebut dikelola langsung oleh Inkubator Bisnis dan Teknologi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII). Program ini merupakan kolaborasi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu dari April hingga Juni 2022. Program tersebut diikuti oleh 87 Desa di Wilayah Provinsi DIY & Provinsi Jawa Tengah.

Program ini dibuka dengan diadakannya acara kick-off pada Selasa, 26 April 2022 secara daring yang dihadiri oleh Rektor UII, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kemendes PDTT, Assistant Vice President of Social Entrepreneurship & Incubation Division BRI, serta para peserta program.

Arif Satria selaku Assistant Vice President of Social Entrepreneurship & Incubation Division BRI menyampaikan bahwa pihaknya peduli pada segmen UMKM. BRI memiliki inkubasi bisnis untuk memberdayakan desa sehingga merasa perlu bermitra dengan pihak akademisi, “contohnya adalah dengan UII ini dalam pemberdayaan desa,” katanya.

Sumbangsih UII dalam Program Deepening Desa Brilian 2022

Kemudian, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Rektor UII menyampaikan bahwa UII, BRI, dan Kementerian Desa memiliki visi yang beririsan untuk memajukan Indonesia, salah satunya dimulai dari desa. Sejak lama, UII melalui berbagai program, termasuk KKN yang mendampingi desa-desa mitra tumbuh semakin mandiri. “InsyaAllah kita akan membangun peradaban baru Indonesia bermula dari desa,” tuturnya.

Selanjutnya, Drs. Syahrul, M.Si. sebagai perwakilan dari Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kemendes PDTT sepakat bahwa ketiga institusi memiliki kesamaan prinsip dan misi. Pihaknya ditugaskan untuk mengawal peningkatan status perkembangan 74 ribu desa di seluruh Indonesia.

“Saat ini kita ditargetkan untuk meningkatkan 25 ribu desa yang masih dalam status tertinggal untuk naik kelas, kemudian ada juga 10 ribu desa yang statusnya berkembang untuk menjadi desa mandiri,” jelasnya. Di sisi lain, ia juga ingin meningkatkan status BUMDes, dari mulai pemula, berkembang, hingga mandiri. Tak lupa, ia turut mengapresiasi gagasan yang dilakukan oleh teman-teman BRI dan difasilitasi oleh UII.

Dilanjutkan oleh Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. selaku Direktur DPPK/ST UII menyampaikan materi mengenai Program “Deepening Desa Brilian” Batch-1 Tahun 2022. Objek pemberdayaan dalam program yang akan dibimbing langsung oleh IBISMA UII ini, yaitu perangkat desa, pengurus BUMDes, badan permusyawaratan desa, dan pelaku usaha desa.

Lewat program ini, ia menargetkan BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi desa, kemudian digitalisasi dan inovasi desa yang bersifat sustainability. Ia juga menyampaikan bahwa program bertujuan mengoptimalkan seluruh potensi desa secara berkesinambungan.

Desa juga dapat mengaplikasikan/menyusun laporan keuangan serta memanfaatkan layanan keuangan perbankan khususnya BRI. Tidak hanya itu, desa juga didorong memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan serta aktivitas maupun pengelolaan keuangan desa.

Beberapa aktivitas dalam program ini bergerak pada sektor yaitu empowerment, assistance, dan graduation/inagurasi. “Tentunya ini bukan sifatnya menggurui tapi lebih kepada kita belajar bersama bagaimana desa yang sudah memiliki pengalaman yang sangat baik akan bisa kita buat menjadi sesuatu yang lebih baik lagi dengan aktivitas empowerment tadi,” ujarnya.

Selanjutnya, selama proses pendampingan pada program ini, para peserta dibagi menjadi dua kelas. Kelas dibagi berdasarkan dari hasil pengerjaan soal pre-test. Pelaksanaan Program Deepening Desa Brilian 2022 Batch-1 ini memiliki delapan topik yang dijadikan materi untuk pendampingan kepada para peserta.

Materi pertama dilaksanakan pada 13 Mei 2022 untuk kelas A dan 19 Mei 2022 untuk kelas B dengan topik Leadership dan sub-topik kompetensi kepemimpinan & socio-entrepreneurship. Kemudian, materi kedua dan ketiga memiliki topik yang sama, yaitu entrepreneurship. Materi kedua yang dilaksanakan pada 20 Mei 2022 dengan sub-topik mengeksplorasi proposisis nilai, sedangkan materi ketiga dilaksanakan pada 24 Mei 2022 yang berfokus mengakselerasi model bisnis.

Selanjutnya, topik digitalisasi yang disampaikan pada materi keempat dan kelima, namun dengan sub-topik yang berbeda. Materi keempat dilaksanakan pada 27 Mei 2022 dengan sub-topik penerapan berbagai teknologi digital dalam bisnis, sedangkan materi kelima membahas tentang optimalisasi e-commerce & e-procurement yang dilaksanakan pada 2 Juni 2022.

Kelembagaan BUMDes merupakan topik dari materi keenam yang dilaksanakan pada 10 Juni 2022 dengan sub-topik optimalisasi manajemen & inovasi kelembagaan BUMDes. Lalu, pada materi ketujuh dan kedelapan membahas topik manajemen keuangan dengan fokus yang berbeda. Materi ketujuh dilaksanakan pada 13 Juni 2022 dengan sub-topik penyusunan dan penerapan laporan keuangan, sedangkan pada 17 Juni 2022 dilaksanakan materi kedelapan dengan sub-topik pengelolaan keuangan bisnis & anggaran dana desa.

Setiap sesi materi selesai, para peserta menjawab soal post-test yang akan digunakan untuk pemilihan 3 desa terbaik. Hasil pemilihan tersebut diumumkan pada saat acara inagurasi pada Selasa, 28 Juni 2022. Acara ini merupakan puncak dari pelatihan yang sudah diikuti oleh 87 Desa di Wilayah DIY dan Jawa Tengah selama tiga bulan terakhir. Tiga desa terbaik akan diberi pendampingan secara langsung selama satu bulan.

Ir. Wiryono Raharjo M.Arch., Ph.D. selaku Wakil Rektor Kemitraan dan Kewirausahaan Universitas Islam Indonesia memberi pembukaan dengan berterima kasih kepada PT. Bank Rakyat Indonesia yang telah mempercayakan Universitas Islam Indonesia untuk ikut serta dalam program ini. Beliau menyampaikan bahwa Direktorat Simpul Tumbuh sejak lahir memiliki komitmen untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, terutama dalam pengembangan kewirausahaannya. “Dengan adanya program ini, kami berharap nantinya masyarakat yang mendapatkan manfaat ini dapat terus menguatkan diri dan kami akan terus mendukung dalam pengelolaan program ini,” ujarnya.

Selanjutnya Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, S.E., M.M. mengatakan bahwa pelatihan ini dapat menghasilkan sumber daya manusia yang ada di desa memiliki kapabilitas dan capacity building yang baik guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. “Hasil ini tentu saja menjadi modal saudara-saudara kita untuk mengembangkan desa dan syukur-syukur menjadi role model desa-desa sekitarnya,” tuturnya.

Kemudian, Evi Sulistyowati selaku Vice President of Social Entrepreneurship and Incubation Divison BRI menuturkan sejak tahun 2020 BRI turut serta memberdayakan desa melalui program inkubasi desa dengan mengoptimalkan potensi desa tersebut. Jadi harapannya desa yang ikut dalam program ini dapat menjadi roda penggerak ekonomi dan berinovasi untuk meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan desanya. “Desa yang tergabung dalam Desa Brilian diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang bisa direplikasi kepada desa-desa yang ada sekitarnya,” katanya.

Hasil penilaian tiga desa terbaik disampaikan langsung oleh Ketua Penyelenggara Program Deepening Desa Brilian 2022, Bagus Panuntun, S.E, M.B.A. Beliau mengatakan bahwa penilaian desa terbaik dilakukan secara komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai aspek mulai dari skor pre-test dan post-test dari setiap sesi, antusiasme dari peserta, serta inklusi keuangan desa karena diharapkan desa ini dapat berkembang dan memiliki akses terhadap industri keuangan sehingga bisa menjadi salah satu motor perkembangan desa tersebut.

Tiga desa terbaik dari Program Deepening Desa Brilian Tahun 2022, yakni Desa Sonokidul, Blora, Jawa Tengah; Desa Paninggaran, Pekalongan, Jawa Tengah; Desa Tunjungan, Blora, Jawa Tengah.

“Selamat kepada ketiga desa dengan penilaian terbaik. Semoga ini menjadi penyemangat untuk mengembangkan segala potensi desa yang ada. Bersinergi dengan seluruh ekosistem kewirausahaan, bersinergi pula dengan seluruh stakeholder yang membuat lingkungan desa berkembang dan semakin tumbuh dengan pesat,” tutupnya.

Setelah terpilih 3 desa terbaik, dilakukan program onsite menuju lokasi desa untuk melihat potensi pengembangan dan inovasi desa. Pelatihan dan pendampingan ini dilaksanakan selama empat kali pertemuan. Pendampingan pertama dan kedua dilaksanakan pada 1-2 Juli 2022. Selanjutnya, pada tanggal 20-21 Juli 2022 dilaksanakan pendampingan ketiga dan keempat. Setiap pertemuan mendatangkan narasumber dan tim teknis untuk proses pendampingan.

Desa Sonokidul dalam diskusi pendalaman dan evaluasi antara tim pendamping dengan direktur, pengurus BUMDes beserta kepala desa mengemukakan isu berkaitan dengan bagaimana meningkatkan lagi produk unggulan beras organik. Selanjutnya tim pendamping melakukan evaluasi atas produk unggulan tersebut yang masih belum optimal dalam memanfaatkan sarana media digital untuk pemasarannya. Pemanfatan media digital menjadi materi yang perlu diedukasi lebih jauh untuk menunjang pemasaran yang efektif kepada target market yang spesifik atas produk organik. Hal yang sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan BUMDes ini telah tampak dari keseriusan pengelola dan dukungan kuat dari stakeholder seperti kepala desa. Dukungan kepala desa ini tampak dalam berberapa kali diskusi pendalaman, pendampingan dan evaluasi. Selanjutnya, beberapa program dari kepala desa sebagai ide yang diharapkan nantinya beberapa potensi desa dapat dikelola oleh BUMDes.

Setelah itu, kegiatan pelatihan onsite di Desa Paninggaran ini difokuskan untuk mencari permasalahan dan program yang dapat mendorong perolehan perangkat alat desa (PAD) dan skema kegiatan yang berpotensi untuk difasilitasi dengan program inklusi keuangan digital BRI.

Tim UII melakukan eksplorasi terhadap Desa Tunjungan, ditemukan beberapa aktivitas dan evaluasi untuk pengembangan desa. Pertama, pembenahan titik digital dari berbagai lokasi layanan vital desa maupun BUMDes di platform google maps. Kemudian, pembuatan peta kawasan wisata (agropolitan) digital yang mengoptimalkan platform google maps. Ketiga, peningkatan jumlah UMKM yang memiliki akun Google Bisnisku (Google My Business). Selanjutnya, produksi material publikasi & pemasaran digital yang berkualitas untuk mendukung kawasan agropolitan dan desa wisata. Lalu, peningkatan dukungan akses permodalan bagi UMKM yang bermitra dengan lembaga perbankan BRI setempat. Penyediaan dan peningkatan jasa layanan pembayaran digital, keuangan dan perbankan BRI di Desa Tunjungan. Peningkatan wawasan manajemen perikanan nila (mengunakan model bioflock). Peningkatan kemampuan pencatatan laporan keuangan BUMDes yang berbasis aplikasi. Peningkatan sinergitas antar layanan usaha di dalam pengelolaan BUMDes maupun pemangku kepentingan BUMDes. Serta, pembuatan prosedur standar operasional (SOP) dari BUMDes seperti pengelolaan operasional, keuangan, serta pemasaran.

Setelah kegiatan pendampingan pengembangan desa-desa dalam Program Deepening Desa  Brilian ini, UII komit untuk bersama Pemerintahan Desa dan BUMDes-nya menjadikan Indonesia lebih baik.