Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dalam Program Fasilitasi Sinergi Kemitraan dengan Dunia Pendidikan pada Jumat (20/8).

Sinergi IBISMA dan Kemenkop

Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (UII) Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc.  dalam sambutan mengemukakan harapannya agar selalu lebih banyak lagi yang bisa dilakukan bersama. “Urusan di dalam, kami menyiapkan ekosistem untuk inkubasi. Tetapi ketika kita masuk ke sistem ekosistem bisnis yang lebih luas maka akan banyak bekerja sama dengan Dinas, LSM, dan lain-lain,” ujarnya.

Sinergi IBISMA dan Kemenkop

Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop, Drs. Talkah Badrus, M.M. menyampaikan harapan dari Pemerintah bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan para wirausaha dan UMKM yang produktif dan inovatif. Hal tersebut juga bermaksud agar wirausaha dan UMKM menjadi tangguh dengan berbasis ilmu dan teknologi. “Terkait dengan pengembangan kewirausahaan ini maka kita membangun ekosistem. Di mana perpaduan kolaborasi antara Pemerintah Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dengan perguruan tinggi dan dunia usaha menjadi satu sistem,” tuturnya. Ia juga mengatakan bahwa program ini akan menghadirkan para wirausaha dan UMKM yang sudah memiliki ide bisnis. Kemudian, inkubator akan melakukan pendampingan agar mereka tidak kesulitan dalam menjalani usaha dan mengahadapi masalah yang ada.

Selanjutnya, Amarria Dila Sari, ST., M.Sc. selaku Kepala Divisi Pengembangan Kewirausahaan/IBISMA menyampaikan kegiatan yang akan ada di dalam Program Fasilitasi Sinergi Kemitraan dengan Dunia Pendidikan ini. Pendampingan ini dilakukan bersama beberapa mentor secara intens. Program ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu dua bulan dengan beberapa agenda kegiatan.

Agenda kegiatan

  • Business Mindset pada 20 Agustus 2021
  • Pengembangan Bisnis pada 21 Agustus 2021
  • Standarisasi dan Sertifikasi Produk pada 21 Agustus 2021
  • Riset Pasar dan Promosi Produk Usaha pada 23 Agsutus 2021
  • Pengembangan Teknologi dan Proses Produksi pada 23 Agustus 2021
  • Pembuatan Business Plan pada 24 Agustus 2021
  • Manajemen Keuangan dan Pajak pada 24 agustus 2021
  • Branding dan Digital Marketing pada 25 Agustus 2021
  • Pengurusan Legalitas Usaha dan HKI pada 27 Agustus 2021

Tenant-tenant yang mengikuti Program Sinergi Dudi selama dua bulan bersama Kemenkop.

  • ElcretiveOn
  • Codakarta
  • Masukkerja
  • Zakea Indonesia
  • Eldey
  • Suai.Original
  • Rendang Tuna bin Sangkut
  • Sabila Craft
  • Air Purifer
  • Minionbike Indonesia
  • Murni Organik

Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) menyelenggarakan IBISMA Growth Academy (IGA) 2021 dengan tema “Testing Business Ideas” pada Jumat (6/8) bersama tenant IBISMA UBIC 7.0. Materi kali ini disampaikan oleh Bagus Panuntun, S.E., MBA., CWM, CFP, CSA, CBC. selaku Deputi Direktur Inkubator Bisnis dan Teknologi IBISMA.

Testing Business Ideas

Pemateri: Bagus Panuntun

Apa itu team design validations?

Pembahasan pertama adalah tentang team design validations. “Saya yakin teman-teman inkubasi dan pra-inkubasi sudah pernah membuat VPC dan BMC. Tahapan lanjutan dari VPC dan BMC adalah validasi atau menguji ide bisnis. Sebelum menguji pastikan teman-teman sudah memiliki tim,” ujarnya.

Pada dasarnya startup itu harus mempersiapkan progress plan. Hal ini harus ada setelah menyelesaikan BMC, artinya sudah mengetahui milestones yang diinginkan itu seperti apa. Milestones tersebut dapat membantu melihat perjalanan bisnis. Menurut Bagus, problem dari entrepreneurs dan innovators itu mengeksekusi idenya secara prematur. Pentingnya proses validasi bisnis ini berguna untuk memastikan bahwa perencanaan bisnis tidak terlalu berhalusinasi. “Bicara validasi, sebenarnya tujuannya adalah untuk mengurangi potensi risiko ketidakpastian,” tuturnya.

Tahapan ide, BMC, dan VPC itu masih termasuk ditahap business design. Kemudian tahapan selanjutnya adalah test. Pada tahapan ini dilakukan pengujian asumsi yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya, dieksperimen, dan dipelajari hasilnya. “Selanjutnya dapat menentukan decide, apakah pivot, lanjut, atau mundur dari bisnis,” lanjutnya.

Untuk menguji ide bisnis dapat dipecahkan menjadi bagian yang lebih kecil dari hipotesis yang dapat diuji mencakup tiga risiko. Risiko tersebut adalah desirability risk, feasibility risk, dan viability risk.

Bagaimana cara melakukan team design validations?

Proses validasi pertama adalah team design. Startup yang bagus tergantung dengan orang yang ada didalamnya. Hal ini adalah modal terbesar dalam sebuah startup. Pastikan di dalam tim bisnis memiliki team skillsets minimal kemampuan design, product, dan engineering. “Baiknya dalam satu tim itu bersifat heterogen bukan homogen supaya ada pertimbangan yang diproses,” ujarnya.

Pentingnya CEO untuk menanamkan team behavior. CEO harus menanamkan enam behaviors di dalam timnya. Enam perilaku tim yang sukses adalah data influenced, experiment driven, customer centric, entrepreneurial, iteratve approach, dan question assumptions.

Perjalanan bisnis dapat dimulai tanpa tim, tetapi ketika eksperimen menjadi lebih rumit dari waktu ke waktu, kemungkinan bisnis akan membentuk tim. Berharap untuk tumbuh dan mengembangkan konfigurasi tim dari waktu ke waktu, menemukan produk atau pasar yang cocok, membangun cara dan skala yang benar. Startup juga harus memperhatikan team environment. Tim membutuhkan dedicated, funded, dan autonomous.

Tim sering kekurangan tujuan bersama, konteks, dan bahasa ketika sedang dibentuk. Ini bisa menghancurkan di kemudian hari, jika tidak diselesaikan selama pembentukan tim dan kickoff. Peta penyelarasan tim adalah alat visual yang memungkinkan peserta untuk mempersiapkan tindakan, seperti mengadakan pertemuan yang lebih produktif dan menyusun konten percakapan mereka. Ini dapat membantu tim memiliki kickoffs yang lebih produktif, dengan keterlibatan yang lebih baik dan peningkatan kesuksesan bisnis.

Apa saja basic steps of testing?

Pembahasan kedua adalah basic steps of testing. “Ini baru memasuki materi teknis. Kalau misalnya teman-teman sudah memiliki anggota tim yang solid dan siap untuk berjalan, selanjutnya mari kita uji di pengujian bisnis,” ujarnya.

  • Test Hipotesa

Bagus mengemukakan bahwa startup perlu menguji market risk, insfrastructure risk, dan financial risk. Basic steps pertama adalah test hipotesa. Hipotesis adalah instrumen yang digunakan untuk memberikan atau membantah asumsi. Test hipotesa memiliki tiga steps, yaitu identify, prioritize, dan risklest.

  • Experiment

Kemudian basic steps yang kedua adalah experiment. Eksperimen adalah sarana untuk mengurangi risiko dan ketidakpastian dari ide bisnis. “Pada tahap ini teman-teman menyampaikan hasil hipotesa kepada konsumen dengan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif,” jelasnya. Buat beberapa eksperimen untuk hipotesis. Startup belum bekerja dengan tim yang hanya menciptakan satu percobaan, memiliki terobosan besar, dan kemudian melanjutkan untuk menciptakan bisnis bernilai miliaran. Pada kenyataannya, dibutuhkan serangkaian eksperimen untuk menghasilkan kemungkinan dari bisnis yang sukses. Gunakan test card dan pustaka percobaan untuk membuat eksperimen yang terbentuk dengan baik untuk menguji hipotesis sebelumnya.

  • Learn

Basic steps ketiga adalah learn. Tahap ini kita mengeleminasi berdasarkan kekuatan bukti dari tahapan sebelumnya. Proses membangun evidence yaitu mempelajari respon customer berdasarkan facts, what people do, real world setting, dan large investments. Eksperimen yang berbeda membuat evidence yang berbeda. Kemudian dari eksperimen akan mendapatkan insights yang membantu untuk menentukan keyakinan. Confidence menunjukkan seberapa percaya bahwa evidence cukup kuat untuk mendukung atau membantah hipotesis tertentu. Tidak semua bukti dan wawasan sama. Harus lebih percaya diri tentang wawasan ketika telah menjalankan beberapa eksperimen dengan bukti yang semakin kuat untuk hipotesis tertentu.

  • Decide

Basic steps yang keempat adalah decide. Pada tahap ini insights dapat diubah menjadi tindakan. Bagus mengatakan ada tiga tindakan yang dapat dipilih, yaitu perservere, pivot, dan kill. Ketika evidence ternyata menggagalkan hipotesa maka keputusannya kill atau pivot. Kalau ternyata evidence sejalan dengan hipotesis, maka dapat memilih perservere atau menlanjutkan hipotesanya. Kalau masih belum jelas maka dapat melanjutkan testing lagi. Bagus juga menjelaskan tentang experiment selection, yaitu menentukan hipotesa apa yang mau diuji, menentukan parameter, dan menentukan ruang lingkup.

Apa itu product market validations?

Melanjutkan materi sebelumnya, Bagus Panuntun membahas tentang product market validations pada Jumat (13/8). Ketika sudah membuat VPC dan BMC maka selanjutnya adalah validasi atau menguji ide bisnis. “Ketika bicara testing atau validasi teman-teman akan selalu mengambil keputusan pivot, continue, atau kill the business,” ujarnya. Startup dapat melakukan validasi ketika produk sudah masuk ke market. Jenis-jenis eksperimen validasi yang bisa digunakan, misalnya letter of intent, landing page, prototype, dan lainnya.

Hal terpenting dari product market validations adalah menguji business model dengan menentukan strategi bisnis. “Minimal yang paling basic adanya B2B strategy atau B2C strategy,” lanjutnya. Beberapa strategi bisnis yang dibahas oleh Bagus adalah B2B hardware sequence, B2B software sequence, B2B service sequence, B2C hadware sequence, B2C software sequence, B2C service sequence, B2B2C with B2C experimentation sequence, dan highly regulated sequence.

Digital Marketing Era Pandemi

Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) menyelenggarakan IBISMA Growth Academy (IGA) 2021 dengan tema “Digital Marketing Trends 2021” pada Jumat (30/7) bersama tenant IBISMA UBIC 7.0. Materi kali ini disampaikan oleh Rininta Hanum S.T., M.Eng. selaku Ketua Program Inkubasi IBISMA dan Co-Founder My Heartbeat. “Saya yakin teman-teman sudah banyak sekali mengikuti kelas digital marketing, tetapi kali ini saya cuma mengingatkan lagi terkait digital marketing era pandemi ini,” tuturnya sebelum menyampaikan materi.

Apa itu digital marketing?

Rininta mengawali dengan membahas tentang arti dari digital marketing. Digital marketing adalah promosi yang dilakukan secara online melalui gadget.

Empat poin penting marketing

Ia menjelaskan mengenai empat poin penting dari marketing, yaitu consistency, creativity, clarity, dan customer.

Consistency, yaitu tentang visi. “Teman-teman coba mengingat lagi produk/jasa yang kalian buat itu apa sih visinya,” ujarnya. Visi itu akan membuat bisnis kita lebih terarah.

Creativity, yaitu tentang melakukan sesuatu agar orang lain mengetahui bisnis kita. “Apa sih yang kita lakukan supaya orang itu tahu kalau kita ada? Itu penting sekali,” ucapnya. Jadi berbisnis bukan sekadar membuat produk, membuat media sosial, foto-foto cantik, lalu diposting. “Orang ga bakal tahu kita ada, guys. Gimana supaya orang tahu kalau kita ada?” lanjutnya. Oleh karena itu, kita harus melakukan kreativitas, misalnya mengirim produk ke teman-teman atau influencer yang tepat sesuai target pasar dan meminta bantuan mereka untuk memposting atau mempromosikan produk kita. Setidaknya cara seperti itu bisa mengenalkan produk kita secara lebih luas.

Clarity, yaitu pesan yang ingin disampaikan dari produk kita. Jadi, dengan menyampaikan pesan dari produk secara jelas akan memudahkan dalam membuat konten digital, campaign, kolaborasi, dan lainnya.

Customer, yaitu fokus kepada kebutuhan pelanggan. Kita harus membuat pelanggan merasa puas dan terus membutuhkan produk kita.

Empat pilar marketing

Rininta mengingatkan kembali tentang empat pilar marketing, yaitu Google, social media, SEO, dan offline. “Alasan offline tetap saya masukkan karena menurut buku Pak Hermawa Kertajaya bahwa omni marketing itu tetap harus kita lakukan,” jelasnya. Omni marketing adalah strategi marketing lintas platform antara online dan offline.

Apa sih strategi digital terbaik di era pandemi ini?

Sudah hampir dua tahun kita berkutat dengan pandemi. Co-Founder My Heartbeat ini juga akan membagikan pengalamannya dalam melakukan strategi digital marketing era pandemi pada bisnisnya. Timnya membuat campaign tentang “You Stay Safe at Home, We Deliver the Goodness” kemudian menyediakan paket langganan isoman sehat. Kita harus bisa beradaptasi dengan kondisi sekarang dengan menyesuaikan kebutuhan pelanggan.

Digital marketing trends 2021, yaitu adoption of AI/ML technologies, core web vitals update by Google, emphasis on local, focus on intent, mobile friendliness, dan supporting covid/green initiatives. Contoh dari penerapan teknologi, seperti chatbot, auto content generator, programmatic advertising, dan analytics. Para UMKM atau produk lokal telah mengoptimalkan penggunaan Google My Business dan semakin banyak kompetitor dalam berbisnis. Konsumen juga sudah lebih mendukung bisnis kecil. “Di era pandemi ini, kolaborasi itu sangat ditekankan dan memang penting,” tuturnya. Kita juga perlu membangun website yang user friendly agar memudahkan pelanggan.

Ia juga menyampaikan fakta bahwa pandemi telah meningkatkan pengguanan media sosial secara global. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan 8 jam waktunya di setiap hari hanya untuk bermain gadget. “Itu sangat gila, tetapi bisa menjadi peluang besar untuk bisnis kita,” pungkasnya.

Branding atau Selling, mana yang lebih dulu?

Setelah menyampaikan materi, ada salah satu tenant yang bertanya “untuk startup diawal itu lebih cocok branding dulu, atau selling dulu?” yang langsung dijawab oleh Rininta. “Pendapat saya pribadi, jujur saya memilih jualan dulu,” jawabnya. Bisnis itu berbeda-beda dan caranya pun berbeda-beda. Jika bisnis yang ditawarkan berupa jasa, maka bisa mencoba branding dulu. Sebaliknya, jika bisnis yang ditawarkan berupa produk, idealnya jualan dulu.

Sesi terakhir, yaitu tenant dimasukkan ke dalam breakout room sesuai dengan startup mereka masing-masing. Di dalam breakout room akan diberikan pendampingan dan berdiskusi mengenai strategi marketing yang telah dilakukan oleh masing-masing tenant.

Tips Sukses Membangun Startup

Roadshow Gerakan Nasional 1000 Startup Digital kembali hadir di 20 kota. Salah satunya di Yogyakarta tepatnya di Universitas Islam Indonesia (UII) pada Rabu (14/7). 1000 Startup Digital bekerja sama dengan Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) UII dengan tema “Membangun Negeri Sejuta Potensi”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan animo masyarakat serta menyebarluaskan informasi mengenai kegiatan Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital.

Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO), Boni Pudjianto mengajak mahasiswa dan alumni perguruan tinggi untuk mengedepankan entrepreneur sebagai bagian dari pembelajaran. “Kami mengharapkan hal ini menjadi sebuah bagian dari kontribusi dalam kurikulum di perguruan tinggi. Mahasiswa nantinya juga bisa menciptakan lapangan kerja baru di masa depan,” tuturnya. Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D., sebagai Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahan dalam sambutannya menyampaikan harapannya kegiatan ini dapat memberikan manfaat untuk menggali ide-ide kreatif dalam pengembangan startup berbasis digital. UII tentu dengan senang hati akan men-support dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Tips Sukses Membangun Startup

Tips sukses membangun startup

Selanjutnya, CEO QISCUS, Delta Purna Widyangga sebagai Keynote Speaker mendefinisikan startup sebagai sebuah perusahaan yang didesain untuk tumbuh dengan cepat. Menurutnya, pertumbuhan adalah hal yang terpenting dalam dunia startup. “Ada beberapa hal yang membuat startup itu sukses dan ada juga beberapa hal yang membuat startup itu tidak sukses. Diantaranya adalah sebagian besar membuat produk tapi tidak ada yang pakai dan uangnya habis. Atau timnya kurang kreatif dan tidak tumbuh dengan cepat,” ujarnya. Ia berbagi beberapa tips sukses membangun startup. Pertama, startup harus fokus terhadap problem dan solusinya. Jangan memulai dari solusi kemudian mencari problem. Jadilah orang yang selalu mendengarkan dan melihat sekitar. Ada banyak sekali masalah yang ada di Indonesia yang perlu dipecahkan. Kedua, pastikan menemukan Co-Founder yang tepat. Ketiga, pastikan proses membangun sumber daya manusia diperhatikan dengan baik. Keempat, percepat pertumbuhan dan perhatikan nilai-nilai performa perusahaan.

Masukkerja, Womenwill Yogyakarta, dan IBISMA

CEO Masukkerja yang juga alumni UII, Rizaldi Saeful Rohman menyebutkan bahwa startup-nya berusaha memberikan solusi dalam mendapatkan informasi, soft skills, dan assessment sebelum masuk ke dunia kerja yang lebih kompetitif. “Masukkerja sendiri baru masuk ke 1000 Startup Digital pada tahun 2020 kemarin dan merasa terbantu sekali karena kami dibantu tentang pengembangan aplikasi selama satu bulan oleh KOMINFO itu sendiri,” jelasnya. Sedangkan, Mugi Rahayu Wilujeng memperkenalan Womenwill Yogyakarta sebagai program dari Google Indonesia untuk memberikan pelatihan UMKM terutama wanita berupa komunitas dan panel digital.

Direktur IBISMA UII, Amaria Dila Sari, S.T., M.Sc. selain menyambut baik kegiatan ini juga mengenalkan IBISMA sebagai inkubator bisnis kepada peserta webinar dalam presentasinya. Sebagai akademisi, Amaria menilai startup di bidang pendidikan berkembang pesat, di samping bidang-bidang lainnya. Ia mencontohkan aplikasi Halodoc menjadi contoh produk startup digital di bidang kesehatan. Di masa pandemi, startup perlu lebih berinovasi, khususnya startup yang bergerak di bidang pariwisata. Sebagai penutup acara, ia menambahkan informasi bahwa di IBISMA menawarkan pelatihan-pelatihan gratis yang dapat diikuti oleh semua mahasiswa atau alumni UII yang ingin belajar dan mengembangkan startup mereka.

Webinar Mengembangkan Startup dengan Design Thinking Bersama Grab

Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) bekerja sama dengan Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional UII menyelenggarakan IBISMA Growth Academy (IGA) 2021 dengan tema “Design Thinking for Startup” pada Kamis (8/7) bersama Jaka Wiradinata (GRAB Region Head Central Java & DIY). Peserta dari kegiatan ini adalah tenant dan member IBISMA UBIC 7.0, Civitas Akademika UII (Dosen, Peneliti, Mahasiswa), Pelaku Bisnis (UMKM & Startup), Komunitas Bisnis & Alumni, Pemerintah, Media, serta Masyarakat Umum.

Apa tujuan dari webinar ini?

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang peran penting design thinking dan success story penggunaan design thinking dalam mengembangkan startup. Webinar dibuka oleh Direktur Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional UII, Dr.rer.nat. Dian Sari Utami, S.Psi., M.A.. Dilanjutkan dengan pemaparan materi design thinking for startup oleh Jaka Wiradinata (GRAB Region Head Central Java & DIY). Harapannya kegiatan ini menjadi salah satu agenda untuk mendorong inovasi dan juga mendukung peningkatan iklim wirausaha yang nantinya berkelanjutan dan potensial.

Awal Grab memasuki Kota Jogja

Jaka berusaha memaparkan konteks design thinking for startup yang berbasis teknologi, dalam hal ini adalah Grab. “Mungkin saya akan share beberapa pengalaman dari Grab itu sendiri,” ujarnya. Ia menjelaskan bagaimana awal Grab memasuki Jogja, di mana Grab dimulai dari motor dan mobil hingga sekarang berevolusi menjadi super app. “Kompetitior kita dan di dunia juga sama seperti di Amerika dan China juga sudah menuju super app. Sebenarnya konsep super app ini berkembang di Indonesia,” lanjutnya.

Sejarah Grab

Awalnya pada tahun 2011, Grab bernama MYTEKSI yang resmi diluncurkan ke publik di Malaysia dengan taksi online sebagai produk inti. Kemudian, pada 2013 berganti nama menjadi GrabTaxi dan memperluas operasinya ke Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia dengan membawa GrabBike sebagai produk baru. Selanjutnya, pada 2016 mengubah namanya menjadi Grab yang sudah lebih berkembang dengan banyak layanan dan telah beroperasi di delapan negara Asia Tenggara. “Grab dengan operasi terbesarnya berada di Indonesia yang telah menjangkau lebih dari 260 kota dari Sabang sampai Merauke,” ungkap Jaka. Service Grab sudah berevolusi dengan super app sehingga bisa bertahan selama pandemi ini. Layanan pengantaran makanan, GrabMart, GrabHealth yang sekarang sedang tinggi sekali pemakaiannya dengan berkonsultasi langsung kepada dokter dan diberikan resep dan diantar ke rumah masing-masing, dan layanan lainnya yang sekarang menjadi satu aplikasi, yaitu di aplikasi Grab. “Kami selalu berusaha untuk memberikan layanan harian yang relevan kepada pelanggan kami,” ujarnya.

Tahapan Design Thinking

Sejak dua tahun lalu, Grab sudah mengeluarkan report tentang sustainability highlights karena sudah cukup memberikan impact yang dirasakan oleh masyarakat. Jaka menjelaskan bagaimana caranya Grab bisa menjadi sebesar ini, yaitu dengan menerapkan metode design thinking. Metode tersebut memiliki lima tahapan, yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan test. Empathize adalah dengan memahami kebutuhan pengguna dan kita harus merasakan dulu. Define adalah membangun sudut pandang yang didasarkan pada kebutuhan dan wawasan pengguna. Ideate adalah brainstorming dengan solusi kreatif. Prototype adalah membangun representasi satu atau beberapa ide untuk ditunjukkan kepada pengguna. Test adalah menguji ide atau prototype kepada pengguna untuk mendapatkan feedback.

Penerapan Design Thinking pada Grab
  • Empathize

Jaka menceritakan design thinking yang dilakukan Grab dimulai dari empathize di mana sebelumnya pada tahun 2011 – 2012 pendiri Grab menemukan bahwa banyak orang telah melalui pengalaman yang tidak menguntungkan dengan naik taksi di lingkungan yang tidak aman di Malaysia, khususnya wanita. Meskipun menjadi salah satu alternatif transportasi umum pilihan, keselamatan telah menjadi masalah yang memprihatinkan bagi moda transportasi ini. Terutama bagi wanita yang perlu naik larut malam atau dini hari.

  • Define

Kemudian, berlanjut ke tahap define dengan mendefinisikan masalah dan mencari tahu apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Salah satunya adalah masalah keselamatan bagi perempuan yang naik taksi di Malaysia. Maka pertanyaannya, bagaimana Grab memastikan perempuan memiliki alternatif transportasi yang aman di Malaysia?. “Kita menciptakan persona pelanggan sebagai target pasar potensial, lalu kita mencari tahu apa yang diinginkan, dibutuhkan, dan dirasakan oleh pelanggan,” lanjut Jaka.

  • Ideate

Selanjutnya, melakukan tahap ideate dengan minimum viable product (MVP), MVP adalah hal penting yang dapat dibuat untuk memberikan value kepada pelanggan. “Jadi, apa yang awalnya kami lakukan adalah menemukan cara menyediakan platform yang dapat diterima pelanggan untuk memesan taksi dengan sopir yang sah, terverifikasi, dan memiliki visibilitas untuk melacak taksi mereka secara real time. Itu saja. belum ada fitur tambahan lainnya. Hanya produk inti, itu disebut MVP,” jelasnya.

  • Prototype

Pada tahap prototype Grab menjelajahi kelayakan solusi yang diusulkan dan mengawasi peluang. Kemajuan teknologi cepat dan berlimpah, tetapi platform mana yang paling cocok untuk bisnis ini?. Caranya dengan melihat ukuran pasar dan potensi, meninjau alasan penggunaan dan penghalangnya, serta menggunakan analisis SWOT dan pro kontra untuk menilai kecocokan pasar. “Salah satu alasan mengapa Grab memilih aplikasi seluler adalah pemahaman bahwa Asia Tenggara memiliki tingkat penggunaan internet tertinggi di dunia, dengan rata-rata 3,6 jam dihabiskan untuk internet setiap hari,” lanjutnya.

  • Test

Setelah itu melanjutkan ke tahap test untuk validasi produk yang telah dibuat. Tahap ini digunakan untuk mengukur kinerja bisnis dan mengembangkannya. Selanjutnya Grab meminta feedback langsung dari pelanggan, mitra, dan pedagang. Hal ini bertujuan agar Grab selalu berinovasi untuk memberikan keamaan, kenyamanan, dan kepuasan kepada pelanggan.

“Kita tahu bahwa kita masih jauh dari kesempurnaan, tetapi kita selalu berusaha untuk lebih baik setiap harinya. Dari aplikasi yang sederhana sekarang Grab sudah menjadi ‘Your everyday everyhing app’ dari mulai transportasi, pengantaran, hingga pembayaran. Keunggulan itu tidak datang tiba-tiba, tetapi ia adalah hasil dari tekad kuat, usaha yang tulus, dan eksekusi yang cerdas. Keunggulan lahir dari pilihan-pilihan hidup yang kita pilih jadi bukan sekadar kesempatan. Pada akhirnya yang menentukan jalan hidup kita itu bukan semata-mata kesempatan, tetapi pilihan yang kita ambil dari kesempatan-kesempatan yang ada,” pungkas seorang GRAB Region Head Central Java & DIY.

Apa itu Roadshow Startup Digital?

Roadshow 1000 Startup Digital merupakan langkah awal bagi kita untuk menciptakan masa depan ekonomi digital Indonesia yang akan mengubah nasib bangsa. Gerakan ini ingin menciptakan banyak perusahaan rintisan berbasis digital yang akan mentransformasi Indonesia menjadi negara maju dengan anak muda sebagai motor penggeraknya.

Gerakan 1000 Startup Digital

Sejak 2016, Gerakan 1000 Startup Digital telah menjaring lebih dari 85.000 calon startup founder dan menghasilkan lebih dari 1.160 startup. Program ini juga telah melibatkan lebih dari 400 mentor dan 300 penggerak lokal dari berbagai sektor industri. Program Roadshow 1000 Startup Digital kali ini lebih fokus dalam mematangkan konsep para peserta dengan mendatangkan para domain expert di sektor atau industri yang merupakan fokus dari prioritas pemerintah pusat dan daerah.

Pelaksanaan Program Tahun 2020

Pada tahun 2020 lalu, program dilaksanakan di 17 kota di Indonesia. Program dibagi dalam beberapa tahap, seperti Igniton atau seminar, Workshop, Hacksprint, dan terakhir Incubation. Ignition yaitu seminar untuk memaparkan permasalahan utama yang ada di Indonesia, dipaparkan oleh para pelaku yang ada di industri tersebut. Tahap selanjutnya yaitu Workshop dimana peserta diberikan pembekalan keahlian yang mereka butuhkan dalam membuat sebuat startup digital. Tahap ketiga dilanjutkan dengan Hacksprint untuk menghasilkan solusi dari masalah yang sudah di temukan pada saat workshop. Memasuki tahap kelima yaitu Bootcamp. Tahap ini merupakan sesi mentoring mendalam untuk berkonsultasi tentang perkembangan startup yang telah mereka kerjakan. Terakhir adalah Incubation yaitu tahapan pembinaan mendalam untuk mendapatkan atau menghasilkan Minimum Miable Product (MVP).

Roadshow 1000 Startup Digital

Roadshow 1000 Startup Digital X Universitas Islam Indonesia

Membangun Negeru Sejuta Potensi Fase

Bertemakan “Membangun Negeru Sejuta Potensi Fase”, Roadshow 1.000 Startup Digital 2021 kali ini merupakan kegiatan pra-Ignition yang akan diadakan di 20 kota penyelenggara. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan animo masyarakat serta menyebarluaskan informasi mengenai kegiatan Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital ini.

Roadshow Tahun ini

Roadshow 1.000 Startup Digital tahun ini akan dilaksanakan di 20 daerah pelaksanaan: Ambon, Bali, Balikpapan, Bandung, Batam, D.I. Yogyakarta, Jakarta, Jayapura, Kupang, Lombok, Makassar, Malang, Manado, Medan, Pekanbaru, Pontianak, Semarang, Surabaya, Surakarta, dan Toba. Masing-masing daerah ini akan mendirikan #1000StartupDigital Corner sebagai pusat kolaborasi komunitas teknologi, kreatif, dan kewirausahaan digital. Corner ini juga menyediakan co-working space di mana semua pelaku dan kreator lokal dapat berkolaborasi menciptakan solusi bagi kebutuhan masyarakat setempat hingga berkembang menjadi inovasi digital yang berkelanjutan.

Bagi sobat-sobat IBISMA yang ingin mendaftar, silakan mengakses link berikut bit.ly/roadshow1000sUII

Entrepreneurial Learning Outcome (ELO) merupakan salah satu program dari Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan / Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia dalam mewujudkan visi Universitas Islam Indonesia menuju Entreprenurial University. Dalam hibah yang didukung oleh konsorsium Erasmus+ GITA (University of Gloucestershire – Inggris; University of Innsbruck – Austria; Technology University of Dublin – Irlandia; Fachhochschule des Mittelstands University – Jerman) serta Asosiasi Akselerator Kewirausahaan Indonesia (AKSELWIRA), Program Studi Manajemen merupakan sebagai salah satu Prodi Peraih Hibah kemudian mewujudkannya dalam sebuah Kompetisi Business Model Canvas 2021 yang putaran finalnya telah berakhir pada hari Jum’at, 25 Juni 2021 lalu secara daring.

Ajang kompetisi bisnis yang diselenggarakan oleh Prodi Manajemen ini di ikuti oleh puluhan tim bisnis mahasiswa dan terbuka untuk seluruh mahasiswa dari lintas Prodi di linkungan UII. Hal ini juga sejalan dengan salah satu tujuan dari Prodi Manajemen untuk menguatkan Profil Lulusan Wirausaha yang di dukung oleh salah satu unit pengembangan kewirausahaan “Entrepreneurial Development Program” (EDP) yang dimiliki oleh Prodi Manajemen.

Dalam putaran final, para Top-10 finalis bersaing ketat mempresentasikan (dalam format Business Pitching) model bisnisnya didepan Dewan Juri yang terdiri dari Bagus Panuntun, SE., MBA., CWM., CFP., CSA., CBC. (Deputi Direktur Inkubator Bisnis & Teknologi IBISMA UII), Muhammad Ilham, SE. (Founder & CEO WaktuKita) dan Andriyastuti Suratman, S.E., M.M., CHRMP. (Dosen Kewirausahaan Jurusan Manajemen UII). Akhirnya kompetisi ini melahirkan 3 tim bisnis terbaik yaitu ARTIKOS (Platform Digital untuk Design & Pengadaan Interior) yang di pimpin oleh Muhammad Irsyad al-Fikri sebagai Jurara-1, kemudian MagnetZ Project (Platform Digital Pengembangan Bisnis B2B) yang di pimpin oleh Adelia Azka Sofia sebagai Juara-2 dan Selingan Foods (Bisnis Kuliner dan Coffee Shop) yang di pimpin oleh Gifari Rizki Putranto sebagai Juara-3.

Agenda kompetisi bisnis yang dibuka oleh Ketua Program Studi Manajemen Bapak Anjar Priyono, SE., M.Sc., Ph.D. ini diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa Prodi Manajemen untuk mewujudkan ide bisnis serta ajang validasi ide bisnis dari mahasiswa yang tentunya sejalan dengan penguatan Profil Lulusan Wirausaha Prodi Manajemen.

Penyelenggara Kegiatan:
1. Program Studi Manajemen FBE UII
2. Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (DPPK/ST)

Pelatihan hari ketiga, Rabu (10/6) yang diselenggarakan oleh Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (Diskop UKM DIY). Pelatihan dengan tema “Inkubator Bisnis UMKM Naik Kelas” sudah memasuki hari terakhir dengan materi penutup. Materi ini membahas tentang mengoptimalkan C-Commerce WhatsApp Business untuk penjualan. Materi tersebut disampaikan oleh Imam Syafi’I dan Denta Aditya pada ruangan masing-masing. Pada materi terakhir, peserta diajak untuk menggunakan fasiltas dan fitur yang ada di WhatsApp Bussines agar dapat lebih mengoptimalkan komunikasinya dengan para pelanggan.

WhatsApp Business

Pemateri: Imam Syafi’i

Apa itu C-Commerce?

C-Commerce atau conversational commerce mengacu pada metode penggunaan aplikasi obrolan atau perpesanan untuk menjual barang dan jasa secara online. Menggabungkan kenyamanan belanja online dengan sentuhan pribadi, perdagangan percakapan sedang dirangkul oleh pelanggan di seluruh dunia, di mana Asia Tenggara menjadi yang terdepan.

Salah satu alasan melakukan transaksi jual-beli di c-commerce adalah mendapatkan informasi tambahan tentang produk dan dapat melakukan negosiasi penawaran harga. C-Commerce juga memiliki platform yang beragam. Facebook, WhatsApp, Instagram, Line, dan Telegram merupakan platform dari c-commerce. WhatsApp memiliki jumlah pengguna terbanyak sebesar 140 juta dengan waktu penggunaan terlama selama 30,8 jam per bulan.

WhatsApp Messenger vs WhatsApp Business

Pemateri memberitahu perbedaan dari WhatsApp Messanger dan WhatsApp Business. Perbedaannya terletak pada beberapa fitur. Fitur yang ada di WhatsApp Messanger juga terdapat pada WhatsApp Business, sedangkan fitur yang ada di WhatsApp Business tidak selalu ada pada WhatsApp Messanger. Fitur WhatsApp Business yang sangat membantu penjualan adalah profil bisnis, pengelolaan balasan pesan, katalog, label, tautan pendek, tautan ke halaman facebook dan instagram, serta peralatan perpesanan. “Setelah menyimpan nomor kontak calon konsumen jangan lupa minta mereka untuk menyimpan nomor kita,” lanjut pemateri.

Kenapa menggunakan WhatsApp Business?

  • Multi segmen pasar ada di WhatsApp
  • Memudahkan konsumen menghubungi brand
  • Komunikasi dua arah
  • Respon yang lebih cepat
  • Meningkatkan tingkat konversi

Mobile Banking

Pemateri juga menyampaikan mengenai m-Banking. m-Banking atau mobile banking adalah aplikasi layanan perbankan yang bisa digunakan untuk melakukan transaksi keuangan melalui ponsel pintar. Layanan ini jelas sangat memudahkan nasabah dalam bertransaksi di mana pun dan kapan pun. Menurut pemateri, UMKM harus memiliki m-Banking untuk memudahkan memeriksa pembayaran dari konsumen, memperepat melakukan verifikasi pembayaran konsumen, juga mengantisipasi modus penipuan di mana penipu dapat mengedit bukti transfer lalu mengirimkannya.

Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (Diskop UKM DIY) yang diselenggarakan dalam bentuk pelatihan dengan tema “Inkubator Bisnis UMKM Naik Kelas”. Hari ketiga pada Kamis (10/6), materi kedua membahas mengenai perkuat dan perluas jaringan pemasaran dengan e-commerce dan reseller yang akan disampaikan oleh Imam Syafi’i di ruang satu dan Denta Aditya di ruang dua.

Tips E-Commerce dan Reseller

Pemateri: Denta Aditya

Pemateri mengenalkan e-commerce kepada peserta UMKM. Marketplace, yaitu mall elektronik atau pasar elektronik yang didalamnya banyak penjual. Sedangkan, website adalah toko dari bisnis kita sendiri.

Kenapa perlu menggunakan e-commerce?

  • Jangkauan lebih luas dan efisien
  • Variasi metode pembayaran dan pengiriman
  • Ekonomis dan fleksibel
  • Keamanan transaksi
  • Dibantu oleh sistem SEO

Tips memilih e-commerce sesuai bisnis juga dikemukakan oleh pemateri. Pertama, pelajari karakteristik produk usaha dan segmentasi konsumen. Kedua, pilih marketplace yang banyak dikunjungi oleh calon konsumen. Selanjutnya, memberikan fitur kemudahan untuk berinteraksi dengan konsumen. Kemudian, variasi fitur pengiriman kurir.

Sebelum memulai bisnis di e-commerce, pemateri menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal tersebut adalah menyediakan harga kompetitif, menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah, serta menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas. Kita juga dapat menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon. Lalu kita juga bisa memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian dan menyediakan ruang untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain. Bisa juga dengan mempermudah kegiatan jual-beli, misalnya menyediakan pembayaran melalui Go-Pay, Shopee Pay, OVO, dan sebagainya.

Tips dan trik bergabung di marketplace

  • Lakukan riset pasar, pada saat riset pasar posisikan sebagai konsumen awam yang belum kenal produk kita
  • Memberikan nama produk berdasarkan keyword
  • Mengemas ulang produk kita sesuai kebutuhan konsumen yang ada di marketplace
  • Foto yang menarik
  • Deskripsi yang jelas dan lengkap
  • Lengkapi dengan video atau link
  • Invest your device

Kemudian, pemateri juga membahas tentang reseller. Reseller adalah menjual kembali sebuah barang dari supplier dengan komisi yang telah ditentukan sendiri atau ditetapkan oleh supplier. Reseller juga memiliki sistem yang umum di dunianya. Sistem tersebut adalah beli putus, di mana reseller bebas menentukan harga jual. Sistemnya juga menentukan kesepakatan harga barang, namun tidak melebihi harga owner. Margin keuntungan yang pada umumnya dipakai oleh para penjual retail pada kisaran 20% hingga 30% dari harga beli bahkan ada juga yang lebih dari 50%. Sistem reseller ini juga memiliki keuntungan untuk bisnis kita. Sistem ini dapat meningkatkan penjualan, menambah tenaga pemasaran, meminimalisir biaya operasional, iklan atau promosi gratis, membesarkan bisnis tanpa modal besar, hingga dapat menekan biaya operasional.

Catatan untuk membangun reseller

  1. Buat pendaftaran yang mudah dan murah
  2. Pertimbangkan kemampuan dan konsistensi memproduksi barang
  3. Siapkan produk sampel
  4. Buat alur pemesanan, pengiriman, dan pengembalian barang
  5. Berikan edukasi berkala pada reseller dan permudah reseller mendapat berbagai informasi
  6. Bisa membuat kompetisi reseller untuk pacu penjualan
  7. Perhatikan track record, hati-hati terhadap “komplain”

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (Diskop UKM DIY) sudah memasuki hari ketiga pada Kamis (10/6). Pelatihan ini bertema “Inkubator Bisnis UMKM Naik Kelas”. Materi pertama membahas mengenai Google My Business yang akan disampaikan oleh Fuad Fauzi di ruang satu dan Herlin Dwi Yudiandari di ruang dua.

Pemateri akan menjelaskan bagaimana calon pelanggan dapat menemukan bisnis kita dengan mudah, bagaimana cara membuat bisnismu mudah ditemukan di Google Search dan Google Maps, dan bagaimana cara mengoptimalkan aplikasi Google Bisnisku untuk pengembangan usaha. Hal ini merupakan materi yang sangat bermanfaat untuk para UMKM, karena dengan adanya materi tersebut para pemilik UMKM dapat belajar langsung untuk membuat usahanya muncul dalam Google Maps dan muncul pada iklan di Google.

Cara ditemukan pelanggan dengan mudah

Perilaku pembeli zaman sekarang itu adalah dengan menemukan bisnis kita yang di google search, kemudian adanya kalimat persuasif membuat pembeli mengunjungi website kita, selanjutnya dengan website yang ramah pengguna maka akan dimudahkan dalam proses pembeliannya.

Alasan menggunakan Google My Business

Alasan menggunakan Google Bisnisku juga disampaikan oleh pemateri. Google My Business membuat bisnis kita lebih menonjol dan mudah ditemukan oleh pelanggan. Kita dapat langsung berhubungan dengan pelanggan melalui Google Bisnisku. Melalui ini juga kita bisa mendapatkan pelanggan baru dan menjaga pelanggan lama.

Fitur Google Bisnisku

  • Profil bisnis

Profil bisnis ini adalah informasi yang akan muncul di halaman hasil pencarian. Fitur ini terdiri atas informasi, seperti nama dan foro profil, ulasan, layanan, alamat, waktu operasional, hingga kontak atau informasi website.

  • Postingan

Postingan membantu kita mempublikasikan acara, promosi produk langsung ke penelusuran google dan maps secara gratis. Fitur ini juga dapat menampilkan teks, foto, atau video yang sesuai kepada pelanggan.

  • Foto

Fitur foto berguna untuk menampilkan foto-foto yang berhubungan dengan bisnis kita, seperti foto interior, exterior, produk, makanan dan minuman, tim, logo, cover dan lainnya.  Foto sangat penting karena bisa membuat tampilan lebih menarik, memberikan contoh kepada calon pelanggan dan meningkatkan kepercayaan mereka.

  • Situs

Setiap pemilik bisnis mendapatkan situs gratis. Layanan pada fitur ini adalah alamat situs yang dapat diakses dari semua gadget dan situs sudah layak untuk diiklankan. Update otomatis yang bisa dibuat bahkan diedit kapan saja dan dimana saja melalui smartphone.

  • Ulasan pelanggan

Berikan respon kepada pelanggan untuk membangun loyalitas. Balas ulasan dengan sudut pandang, solusi terhadap masalah, jawaban atas pertanyaan, atau bahkan hanya ucapan terima kasih.

  • Pemberitahuan

Fitur notifikasi, yaitu fitur yang akan memberitahu jika ada aktivitas dari pengguna yang berhubungan dengan akun bisnis kita.

  • Ikuti

Google Bisnisku menyediakan fitur ikuti yang dapat digunakan pelanggan untuk mengikuti informasi mengenai promosi dan kegiatan apa saja yang sedang berjalan atau akan ada di bisnis kita.

  • Laporan

Google My Business menyediakan fitur laporan yang dapat membantu memahami pelanggan. Dengan begitu, kita dapat meningkatkan kualitas pelayanan atau situs agar bisnis terus berkembang.

  • Nama pendek

Kita dapat membuat nama pendek atau nama khusus untuk Google My Business. Hal ini berguna untuk memudahkan pelanggan menemukan bisnis kita.

  • Pertanyaan dan jawaban

Fitur ini memperbolehkan siapapun dapat memberikan dan menjawab pertanyaan yang ada mengenai bisnis kita. Soroti pertanyaan umum dan populer beserta jawabannya langsung di halaman profil juga dapat dilakukan dengan fitur ini.

Tips Google My Business

Pemateri mengemukan beberapa hal yang harus diperhatikan dan dianjurkan untuk tidak dilakukan ketika membuat konten. Hal tersebut adalah konten yang memuat informasi yang tidak akurat atau salah tentang produk layanan yang ditawarkan. Kemudian, konten berkualitas rendah, tidak relevan, atau mengganggu. Selanjutnya, konten yang menyinggung, tidak pantas/sesuai dengan penjualan produk atau layanan.

Pada pelatihan ini peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mempelajari cara mendaftarkan bisnisnya pada Google My Business. Hal tersebut langsung diarahkan oleh pemateri pada sesi ini.

Cara membuat perubahan pada profil bisnis

  1. Buka aplikasi Google My Business
  2. Pilih Profil
  3. Selanjutnya, pilih gambar pensil untuk memperbarui profil bisnis
  4. Kemudian, pilih gambar pensil disetiap informasi yang ingin diperbarui
  5. Lalu, pilih terapkan jika sudah berhasil memperbarui informasi pada profil bisnis

Cara membuat postingan di Google My Business

  1. Buka aplikasi Google My Business
  2. Pilih menu Buat Postingan
  3. Jika Anda ingin memposting hal baru tentang bisnis, bisa memilih Yang Baru, misalkan setiap pesanan yang dikirimkan sudah melalui proses sterilisasi dan petugas yang menyiapkan sudah melakukan cek temperatur tubuh.
  4. Dapat memilih Penawaran jika ingin membuat postingan terkait promo ataupun penawaran khusus
  5. Dapat juga memilih Produk jika ingin membuat postingan terkait produk
Tingkatkan trafik kunjungan dengan Google My Business

Pemateri juga menyampaikan bagaimana cara meningkatkan trafik kunjungan dengan Google My Business. Fitur-fitur Google Bisnisku harus benar-benar dioptimalkan oleh pengguna, seperti melengkapi informasi bisnis, unggah foto, respon ulasan, dan lainnya.