Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berupaya melakukan berbagai program kegiatan yang terkait dengan inovasi teknologi. Salah satunya adalah Program Inkubasi Bisnis IBISMA UII, yaitu UII Bussiness & Innovation Challenge (UBIC). Pendaftaran kegiatan tersebut telah berlangsung dan berikut merupakan pengumuman hasil seleksi proposal UBIC 9.0.

UBIC 2023

Kegiatan UBIC ini merupakan upaya untuk membangun ekosistem kewirausahaan dan inovasi di lingkungan Universitas Islam Indonesia serta merupakan implementasi dari Tujuan Pertumbuhan Substantif Berbasis Nilai pada Renstra UII 2022-2026. Pada bagian renstra ke-3 tersebut (Melebatkan Manfaat) dilakukan melalui perluasan jangkauan jejaring dan peningkatan dampak. Implementasinya dapat dilakukan dengan peningkatan akses dan pemanfaatan hasil penelitian dan atau pemikiran oleh pemangku kepentingan eksternal (dunia industri, dunia usaha, pemerintah dan publik). Sehingga ide besar entrepreneurial university menjadi relevan untuk di konseptualisasi dan di kontekstualisasi di UII (cf. Guerrero et al., 2015; Etzkowitz, 2017).

Selain itu, UBIC ini juga bertujuan untuk melahirkan & menumbuhkembangkan calon wirausaha inovatif dari civitas akademika (mahasiswa/dosen/peneliti) dalam rangka mendorong hasil penelitian & pengembangan dari UII ke arah hilirisasi dan komersialisasi. Program ini ditujukan bagi dosen, peneliti, mahasiswa, dan/atau alumni, sebagai bagian dari pengembangan jiwa kewirausahaan  dan inovasi di UII.

Pengumuman

UBIC 9.0 dibuka pada bulan Februari hingga Maret 2023. Pendaftaran ini telah melewati proses seleksi proposal bisnis. Berdasarkan hasil seleksi dan penilaian oleh dewan juri, maka ditetapkan 13 tenant yang berhasil lolos seleksi proposal. Selamat, kami ucapkan kepada para peserta yang berhasil lolos seleksi proposal pada UBIC 9.0 dan akan mengikuti tahapan selanjutnya pada Skema Inkubasi Teknologi. Skema tersebut merupakan skema yang diberikan kepada perusahaan pemula berbasis teknologi yang telah memiliki prototype/produk untuk menjalankan proses inkubasi sehingga siap menjadi perusahaan pemula berbasis teknologi yang komersil, mendatangkan keuntungan (profitable) dan berkelanjutan (sustainable).

Pengumuman UBIC 9.0

Selanjutnya, para peserta yang sudah dinyatakan lolos proposal dapat mempersiapkan diri untuk melakukan presentasi.

Informasi yang lebih lengkap akan disampaikan melalui nomor kontak yang terdaftar pada proposal.

IBISMA UII mengucapkan terima kasih atas partisipasi peserta yang telah mengirimkan proposal bisnis terbaiknya. Kami harap program ini dapat membentuk pengusaha muda yang memiliki keunggulan dalam inovasi bisnis atau teknologi, kemandirian dan profesionalisme, serta mampu berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan ekonomi bangsa Indonesia.

Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (DPPK/ST) bersama dengan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) berupaya untuk mempercepat hilirisasi karya inovasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Karya yang dihasilkan dengan menghubungkan peneliti, inventor, invensi teknologi, talenta bisnis, inovasi bisnis, serta dunia usaha dan dunia industri ini diharapkan dapat membangun ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, IBISMA UII menggelar acara Innovation Festival 2023 pada hari Kamis (19/01).

Innovation Festival 2023 yang mengangkat tema “Accelerate Innovation Ecosystem” berlangsung di Gedung KH Mas Mansyur, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (UII). Seluruh Civitas Akademika/Insan DIKTI (Dosen, Peneliti, Mahasiswa) baik dari Internal UII maupun dari Universitas Anggota Akselwira menghadiri acara ini sebagai peserta.

Dr. Ir. Arif Wismadi. M.Sc. selaku Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh menyambut dengan acara ini dengan menyampaikan Welcoming Remarks. Beliau menyatakan satu konteks penting dalam acara ini adalah ANGEL (The ASEAN Network for Green Entrepreneurship and Leadership).

“Dalam konteks tersebut ada 3 hal penting untuk menuju pada produktivitas dan ekosistem yang menjamu dalam kewirausahaan. Ada Entrepreneurial Competency, Digital Competency, dan Green dalam konteks Kedai Reka. Disana ada skema-skema Green Economy, Blue Economy, dan bermacam skema lain yang tentunya sangat berkaitan dengan kebutuhan dalam konteks Kedai Reka.”

Kemudian, sesi penyampaian Opening Remarks oleh Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch., Ph.D. sebagai Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan UII menceritakan sedikit mengenai perjalanan kewirausahaan di UII. Beliau juga memaparkan bahwa penguatan kewirausahaan memerlukan partisipasi dari seluruh civitas, termasuk mitra-mitra universitas di Indonesia.

Selanjutnya adalah sesi pemaparan Keynote Speaker oleh Dr. Eng. Hary Budiarto M.Kom, IPM selaku Kepala BPSDM Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Beliau memaparkan bahwa pada era digital ini, penguasaan kompetensi teknologi inovasi belum cukup baik. Beliau juga memberi contoh sebuah perusahaan digital yang berjaya pada masanya, tetapi tidak melakukan inovasi akhirnya akan gulung tikar.

“Hari ini sangat membutuhkan inovasi dan produktivitas. Siapa yang bisa melakukan inovasi dan bisa mampu mempertahankan produktivitas, itulah mereka yang bisa memasuki atau menang di ekonomi global ini.”

Sesi Launching Product Inovasi UII (VaccarBio)

Setelahnya, terdapat sesi serah-terima produk UII, yaitu VaccarBio yang diwakili oleh Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan UII kepada Direktur Operasional Keuangan Rumah Sakit JIH Yogyakarta, Ir. Iswata ST., MT. Kemudian, Izzati Muhimah S.T., M.Sc., Ph.D selaku Ketua Peneliti Produk VaccarBio dan Dr. Ir. Arif Wismadi. M.Sc. sebagai Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh bersama turut serta mendampingi serah-terima produk inovasi UII tersebut.

Press Conference

Dalam Press Conference, Dr. Ir. Arif Wismadi. M.Sc. selaku Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh menjelaskan bahwa tantangan yang ada di industri harus diselesaikan dengan luapan pengetahuan yang ada. Kemudian, Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch., Ph.D. sebagai Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan UII menyampaikan harapan bahwa dengan launching-nya produk VaccarBio dapat memberikan manfaat dan dapat diterima oleh masyarakat

Izzati Muhimah S.T., M.Sc., Ph.D selaku Ketua Peneliti Produk VaccarBio menjabarkan alasan dasar pengembangan VaccarBio adalah karena kebutuhan tenaga kesehatan untuk membawa vaksin dengan suhu tertentu. Hal tersebut terutama saat melakukan vaksinasi ke daerah-daerah pedalaman yang jangkauannya masih sulit.

Produk buatan mahasiswa gabungan dari Fakultas Teknologi Industri dan Kedokteran UII ini, dapat menahan suhu lingkungan pada rentang suhu antara minus 5 sampai 45 derajat celcius. Oleh karena itu, VaccarBio dapat menjadi jawaban bagi permasalahan penyaluran vaksin kepada masyarakat.

Kepala Departemen Validasi dan Kalibrasi Bio Farma, Said Syahputra, menambahkan bahwa produk Vaccar Bio adalah kotak penyimpanan vaksin yang menggunakan sistem pendingin aktif (active cooling) pertama di Indonesia.

“Dalam sistem pendingin pasif, untuk tetap menjaga suhu agar vaksin tidak rusak adalah dengan memasukan balok-balok es khusus yang dibekukan sehingga hanya bertahan tidak lebih dari tiga jam. Tapi, dengan daya penyimpanan hingga tujuh jam, penggunaan Vaccar Bio akan memperbanyak vaksin yang dibawa dan memperluas cakupan vaksin.”

Innovation Talk

Industrial Challenges & Opportunities menjadi topik untuk mengisi sesi InnoTalk pada hari kedua. Dr. Ir. Arif Wismadi. M.Sc. selaku Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh menjadi moderator dalam forum kali ini. Konteks pembahasan yang diangkat adalah Green Economy Sector, Blue Economy Sector, Health Sector, Tourism Sector, dan Digital Sector.

Perwakilan dari PT PLN (Persero) sebagai pengisi Blue Economy Sector menguraikan mengenai sebuah teknologi baru berbasis remote area untuk digitalisasi daerah-daerah di Indonesia. Kemudian, perwakilan dari PT Biofarma mengisi Health Sector dengan memaparkan tentang pentingnya ilmu teknik dan ilmu kedokteran disatukan. Hal tersebut dilakukan guna menciptakan suatu inovasi yang membantu dunia kesehatan di Indonesia.

Selanjutnya, perwakilan dari PT TWC mengisi bagian Tourism Sector dengan menyampaikan bahwa terdapat beberapa inovasi yang dikelola oleh PT TWC. Salah satu produk inovasinya adalah digitalisasi pohon untuk penyerapan karbon di taman wisata. Setelah itu, perwakilan PT Telkom menguraikan mengenai Digital Sector dengan materi inovasi transformasi digital seiring berkembangnya zaman dan teknologi untuk berbagai bidang.

Innovation Pitching (Inventor’s Idea Pitch)

Untuk sesi InnoPitch diawali oleh Rininta Hanum, ST., M.Eng sebagai moderator dan diikuti oleh berbagai inventor pada masing-masing sektor. Produk maupun ide proyek dari Inventor yang mengikuti pitching ini adalah Biodiesel, Next Optima, Zakea, Rangkaian Panel Getar Untuk Isolasi Suara, IDEMES, dan berbagai ide cemerlang lainnya.

Terakhir, kegiatan Innovation Matching Discussion merampungkan acara Innovation Festival 2023 dengan melakukan sesi pendekatan 1on1 Discussion. Selanjutnya, terdapat sesi foto bersama antara Insan DIKTI dengan Mitra DUDI dan acara diakhiri oleh MC.

Innovation Festival 2023 kembali digelar oleh Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) bersama Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) selama dua hari. Hari pertama dilaksanakan pada hari Rabu (18/01) yang bertempat di Gedung KH Mas Mansyur, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (UII). Kegiatan ini merupakan sarana untuk mendorong terjadinya sinergi yang optimal antara perguruan tinggi dan pihak mitra, yaitu Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Pemerintah, atau Lembaga Swadaya Masyarakat). Peserta yang tergabung dalam acara ini merupakan seluruh Civitas Akademika/Insan Dikti (Dosen, Peneliti, Mahasiswa) dari Internal UII maupun Universitas Member Asosiasi AKSELWIRA.

Pembukaan acara yang bertajuk “Accelerate Innovation Ecosystem” ini disambut dengan Welcoming Remarks oleh Dr. Ir. Arif Wismadi. M.Sc. selaku Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh. Beliau mengemukakan bahwa kolaborasi menjadi sebuah asa untuk mengatasi tantangan industri menggunakan solusi yang relevan dengan perguruan tinggi. Hal tersebut akan menciptakan sebuah ekosistem inovasi yang baik.

“Kita berharap dengan adanya kolaborasi ini, kita bisa memperoleh ekosistem inovasi dari jurusan di Indonesia. Tidak hanya di lingkungan internal universitas kita, tetapi tujuannya ke luar juga.”

Kemudian, penyampaian Opening Remarks dan Keynote Speech oleh Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch., Ph.D. yang menyatakan bahwa terdapat 8 dimensi yang diukur dalam evaluasi HEInnovate (Higher Educational Institutions), yaitu Leadership and Government, Organizational Capacity, Entrepreneur Teaching Learning, Preparing and Supporting Entrepreneurs, Digital Transformation and Capability, Knowledge Exchange and Collaboration, Internationalised Institution, dan Measuring Impact.

“Kami melihat bahwa HEInnovate dapat menjadi alat evaluasi yang co selective karena platform-nya gratis. Kami sudah pernah beberapa kali melakukan dan sangat powerful digunakan sebagai analisis untuk mengukur kekuatan inovasi perguruan tinggi.” 

Press Conference

Dalam sesi Press Conference, Dr. Ir. Arif Wismadi. M.Sc. selaku Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh membuka dengan memaparkan bahwa Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi melalui program Matching Fund Kedai Reka dapat membantu apabila terdapat hasil inovasi yang mungkin mengalami kesurutan pendanaan. Beliau juga menjelaskan bahwa terdapat penyampaian problem yang ada dalam dunia industri oleh pihak industri secara langsung.

Kepala IBISMA UII, Bagus Panuntun, SE., MBA., mengungkapkan bahwa ada lebih dari 50 Insan DIKTI dari Internal UII maupun Universitas anggota Akselwira yang hadir dalam forum Innovation Festival 2023 ini. Kemudian, juga terdapat lebih dari 10 mitra DUDI yang akan bertemu dan berkolaborasi.

“Harapannya secara teknis keluaran dari kegiatan ini adalah para pengusul bisa langsung masuk ke dalam platform Kedai Rekanya, mengajukan usulan, dan juga melakukan matching fund platform antara industri dengan Insan DIKTI.”

Selanjutnya, Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch., Ph.D. mencurahkan bahwa acara ini merupakan bagian dari kemitraan internasional yang mendapat dukungan oleh Erasmus. Oleh karena itu, terjadi pembentukan Akselwira merupakan kontinuitas dari komitmen UII untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan yang kuat di Indonesia.

Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. juga menguraikan bahwa penelitian yang dilakukan dosen seringkali belum mengangkat permasalahan riil yang dibutuhkan masyarakat maupun dunia industri. Oleh karena itu, beliau berharap dalam forum ini dosen-dosen dapat melakukan inovasi penelitian yang membumi untuk memberi solusi permasalahan sekitar.

“Dosen membutuhkan praktik-praktik riil untuk diajarkan dari hasil penelitian. Harapannya nanti juga dibawa ke dalam ruang kuliah untuk disampaikan kepada mahasiswa agar ketika nanti lulus itu siap untuk memberikan banyak alternatif solusi di dunia kerja.”

Eko Siswoyo, ST., M.Sc.ES., Ph.D. selaku Direktur Direktorat Penelitian & Pengabdian Masyarakat (DPPM) yang bertanggung jawab terkait penelitian dan pengabdian menambahkan bahwa Kedai Reka selain untuk memajukan dunia industri, juga akan menggarap pengembangan kampung wisata tertentu. Pengembangan ini akan membantu meningkatkan nilai ekonomi masyarakat.

Innovation Talk

Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T., Hari Setiaji, S.Kom., M.Eng., Tuti Purwaningsih, S.Stat., M.Si., dan Dr. –Ing. Suhendra, S.T., M.Sc. mengisi sesi Innovation Talk dengan Sharing Experiences Penerima Kedai Reka 2022. Sesi ini dimoderatori oleh Direktur Penelitian & Pengabdian Masyarakat UII, Eko Siswoyo, ST., M.Sc.ES., Ph.D.

Dalam sesi ini, Dr. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T., menyampaikan materi mengenai Teaching, Research Activity, Community Engagement, dan Profesional Task. Materi-materi tersebut dapat menjadi isi atau bagian tubuh proposal Kedai Reka. Setelah itu, Tuti Purwaningsih, S.Stat., M.Si. membawakan materi mengenai Understanding The 10 Types of Innovation. Kemudian, Dr. –Ing. Suhendra, S.T., M.Sc memberi contoh dengan menyajikan proposalnya mengenai pengembangan Oleaginous Microalgae sebagai bahan baku Biofuel dan Biokimia. Sedangkan, Hari Setiaji, S.Kom., M.Eng. menjabarkan mengenai tahapan runtut dalam menyusun proposal Kedai Reka. Hal tersebut mungkin dapat menjadi acuan agar mitra yang mengajak berkolaborasi bukan tim yang mencari mitra, seperti timnya.

Innovation Coach

Sesi Innovation Coach pada acara Innovation Festival 2023 ini berlangsung secara hybrid. Untuk sesi yang terlaksana secara luring, Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D berperan sebagai tim fasilitator dalam Coaching Clinic Penyusunan Proposal Kedai Reka 2023. Lalu, Bagus Panuntun, SE., MBA. mengisi sesi selanjutnya, yaitu sesi Pendampingan Unggah Proposal Kedai Reka 2023.

Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. selaku Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset menyampaikan Closing Remarks untuk acara Innovation Festival 2023 pada hari pertama dengan mengucap syukur dan berterima kasih kepada tim panitia maupun tim pendamping narasumber. Beliau juga mengemukakan bahwa dosen yang tergabung harus mengubah paradigma yang semula penelitian-minded menjadi selaras dengan kepentingan industri. Dengan demikian, karya-karya UII yang memang berdampak pada masyarakat secara umum maupun di industri dapat bertambah.

Upaya IBISMA bersama Kemenkop dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Startup

Upaya IBISMA bersama Kemenkop dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Startup

Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menyelenggarakan Demoday dalam rangka peningkatan kapasitas startup pada Jumat (18/11) di Hotel The Atrium Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan rangkaian program intensif yang meliputi Kurasi Lembaga Inkubator, Seleksi Tenant, Bootcamp, Coaching Clinic, Workshop, Mentoring & Monitoring hingga Demoday.

Kegiatan ini akan dihadiri oleh Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM RI, Ir. Siti Azizah, MBA., Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha, Christina Agustin, A.Pi., MM., Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A, dan Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., PhD. Kemudian perwakilan dari 3 lembaga juga turut hadir dalam kegiatan ini, seperti Bhinneka.com, Innovation Factory – Salim Group, dan Sarana Jogja Ventura.

Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh, Dr. Ir. Arif Wismadi. M.Sc dalam sambutannya memberikan selamat serta semangat kepada para stakeholder untuk terus berkolaborasi. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya IBISMA bersama Kemenkop dalam rangka peningkatan kapasitas startup.

Kepala Dinas Koperasi & UMKM DIY, Ir. Srie Nurkyatsiwi dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini Yogyakarta sudah mencapai angka wirausaha sebesar 3,37% dari target capaian 4% di tahun 2024. Walaupun begitu, masih banyak tantangan yang perlu diselesaikan, terutama daerah perbukitan yang ketimpangannya sangat tinggi.

“Sudah berapa tahun kami juga bersinergi bagaimana mendampingi, tapi pendampingan dari kita yang berjejaring dengan akademisi dengan IBISMA, tidak akan jalan tanpa komitmen dari para tenant,” ujarnya. Dinas Koperasi juga telah berupaya dengan pengembangan kewirausahaan dengan bermacam aspek, seperti produktivitas, SDM, dan digital marketing. Selain itu, ia juga berharap peserta dapat menjalankan transformasi digital untuk mengembangkan bisnisnya kedepannya dan dapat menjadi mentor untuk teman-teman bisnis lainnya.

Dilanjutkan oleh Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch., Ph.D. menyatakan bahwa UII ingin berkontribusi dalam memperkuat perkembangan startup di Indonesia melalui IBISMA. Ia juga mengatakan bahwa acara ini merupakan salah satu realisasi dari kontribusi nyata dan strategi UII dalam mengembangkan kewirausahaan.

Kemudian, Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha, Christina Agustin, A.Pi., MM., menyampaikan bahwa teman-teman startup ini menjadi ujung tombak untuk membantu pemerintah untuk menuju UMKM On Boarding. “Harapannya adalah Demoday ini dapat menjadi ruang dimana para startup untuk explore apa yang mereka miliki kepada semua pihak,” tuturnya. Ia juga mengharapkan kegiatan ini dapat mempertemukan kembali para startup dan para investor untuk waktu yang akan datang. Ia juga menjelaskan kelanjutan dari program ini adalah Financial Fiesta untuk mendukung para startup yang ingin serius mengembangkan startupnya, “jangan sampai ide atau kreativitas atau usaha yang sudah diluncurkan atau dijalankan hanya berhenti sampai sekarang,” ujarnya.

Kegiatan Demoday “Embracing Pentahelix Collaboratove Spirit and Elevate Society Through Digital Technology” bertujuan agar setiap startup mengimplementasikan materi-materi yang telah diberikan saat bootcamp, coaching clinic dan workshop. Sehingga pada kegiatan demoday, setiap startup mampu menjual dan mempresentasikan bisnis ataupun usaha yang dimiliki kepada calon investor dan produk-produk startup dapat menjangkau pasar nasional maupun internasional. Hal tersebut berguna untuk meningkatkan kapasitas startup yang memiliki keunggulan inovasi, kreativitas, teknologi, dan proyeksi usaha yang terukur, diutamakan pada usaha berbasis teknologi, berwawasan lingkungan, berorientasi ekspor, substitusi impor, dan/atau industri kreatif.

Pada hari Demoday ini akan ada materi “Potensi Investasi Startup di Bidang Conneted Devices, Smart Environtments, Future Health & Food Tech” oleh Marzani R. Usman selaku Portofolio Manager Salim Group Innovation Factory. Kemudian materi kedua, yaitu “Business Super Ecosystem, Inovasi Bhinneka dalam Mempercepat Transformasi Ekonomi Digital” oleh Andy Putra selaku Head of Technology Bhinneka Co-Founder & CTO Aronawa. Selanjutnya materi “Strategi Modal Ventura Lokal dalam Mengangkat UMKM” oleh Gregorius Puspito Sukindro selaku Direktur Operasional PT. Yogya Sarana Ventura. Setelah materi tersebut, maka dilanjutkan dengan Demo Start Up dan Pitching Start Up oleh 12 tenant yang sudah berpartisipasi.

Beberapa tenant telah mendapatkan Letter of Intent (LoI) dari sesi Business Pitching kegiatan Demoday ini yang berupa ketertarikan mitra bisnis dan mitra investasi untuk menindaklanjuti dalam pertemuan bisnis tahap selanjutnya, baik berupa kemitraan bisnis hingga potensi pendanaan usaha ataupun pemberian pemodalan/investasi/usaha. Hal ini menjadi upaya IBISMA bersama Kemenkop dalam rangka peningkatan kapasitas startup.

UII Tandatangani MoU dengan PT Putra Medikaltek Indonesia

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali memperluas kemitraan dengan perusahaan untuk menunjang tugas dan fungsi di berbagai bidang. Kali ini, Direktur Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (DPPK/ST) dan Direktur Utama PT Putra Medikaltek Indonesia melakukan penandataganan nota kesepahaman (MoU) pada Kamis (10/11) di Fakultas Teknologi Industri (FTI). Selain itu, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. dan Gilang Putra Pradana, S.E. juga melakukan perjanjian lisensi ALGIST-IoT.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Dekan FTI, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, M.T. serta Kepala Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII, Bagus Panuntun, S.E., MBA. beserta jajarannya.

Arif Wismadi berharap melalui penandatangan nota kesepahaman dan perjanjian lisensi menjadi momentum untuk kolaborasi lebih lanjut antara UII dan PT Putra Medikatek Indonesia. Sementara dalam diskusi, Bagus Panuntun turut mengungkapkan harapannya agar penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian lisensi tersebut dapat menjadi titik awal untuk kerjasama lebih lanjut dan sinergis antara kedua belah pihak.

Harapan juga terlontar dari PT Putra Medikaltek Indonesia agar nota kesepahaman dapat dilanjutkan melalui pembentukan program-program bersama antara UII dan perusahaan. Ruang lingkup dari nota kesepahaman ini meliputi bidang pendidikan, penelitian, pemagangan mahasiswa, dan pengabdian masyarakat.

Menutup diskusi, Arif Wismadi dan Gilang Putra Pradana menyimpulkan hasil pertemuan dan perjanjian yang sudah disepakati. Kemudian, rencana-rencana kerja sama ke depan serta diskusi untuk memulai praktik kerja sama dapat segera terealisasi.

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2022 telah menyelenggarakan Pemilihan UKM Unggulan Inkubator Bisnis 2022 bagi peserta Program INBIS UMKM Naik Kelas 2022. Program INBIS UMKM Naik Kelas ini telah dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus 2022. Program ini memiliki tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap 1 dilaksanakan pada 19 – 25 Mei 2022 yang diikuti oleh 100 UMKM.
  2. Tahap 2 dilaksanakan pada 28 – 30 Juni 2022 yang diikuti oleh 50 UMKM yang telah terkurasi dari Tahap 1.
  3. Tahap 3 dilaksanakan pada 8 – 10 Agustus 2022 yang diikuti oleh 25 UMKM yang telah terkurasi dari Tahap 2.

Pemilihan UKM Unggulan Inkubator Bisnis 2022

Pemilihan UKM Unggulan Inkubator Bisnis 2022 dilaksanakan pada (14/09). Acara ini digelar pada Aula Utama Dinas Koperasi dan UKM DIY mulai pukul 08.00-12.00 WIB. Dinas UKM menggandeng IBISMA untuk turut berkontribusi dalam penyelenggaraan acara tersebut. Acara ini diikuti oleh 9 UMKM dari bidang Craft, Fashion, dan Food. Dalam acara ini akan ada penyerahan juara pada setiap bidangnya dan penghargaan untuk UMKM terfavorit.

Acara ini dibuka oleh MC dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sambutan-sambutan. Setelahnya, dilanjutkan acara Presentasi Pitchdeck yang diikuti oleh 9 UMKM terpilih yang telah mengikuti seluruh tahapan program INBIS 2022. Peserta yang mengikuti sesi Presentasi Pitchdeck ini adalah Wisticy Outfit, Ayomilee, Drana Kitchenette, Pancal Bike, Yuklah, Khumkhum, Lapak Karya, Astarupa, dan Batika.

Untuk sesi Presentasi Pitchdeck akan dinilai oleh Yohanes Cahyo Wijonarko selaku Kepala Divisi Pemasaran dan Promosi Balai Layanan Bisnis UMKM DIY, Arum Kusumaningtyas SIP., M.Sc., Drs. Octo Lampito, M.Pd., dan Rommy Heryanto selaku Tim Jogja Incubator, Andityas Bima Prasatya S.Ikom selaku wakil Great Digital, Amarria Dila Sari S.T., M.Sc. dan Arif Fajar Wibisono S.E., M.Sc. selaku wakil IBISMA UII.

Selanjutnya, pada acara ini terdapat penjelasan materi oleh Bapak Rommy Heryanto. Dalam materi tersebut terdapat tiga hal penting dalam usaha, yaitu input, proses, dan output, income, serta impact. Selain itu, beliau juga menyampaikan hal utama yang perlu diterapkan oleh pengusaha adalah value atau keunggulan karena hal tersebut akan berhubungan dengan brand.

Setelah penyampaian materi, tibalah saat puncak dari acara Pemilihan UKM Unggulan Inkubator Bisnis 2022, yaitu pengumuman juara dari ketiga kategori craft, fashion, dan food.

Untuk kategori Craft juara 1, 2, dan 3 diraih oleh:

  1. Pancal Bike
  2. Batika
  3. Lapak Karya

Kemudian untuk kategori Fashion, juara 1, 2, dan 3 diraih oleh:

  1. Astarupa
  2. Ayomilee
  3. Wisticy Outfit

Lalu pada kategori Food, dimenangkan oleh:

  1. CV Khaira Buana Mas (Khum-khum)
  2. Drana Kitchenette
  3. Yuklah (Bumbu Pecel Kering Kekinian).

Untuk juara terfavorit diraih oleh Mexsi Mutia Rissa (Sate Padang Kumis Batusangka).

Kriteria penilaian dalam acara Pemilihan UMKM Unggulan 2022 ini meliputi keunikan produk, potensi UMKM untuk dikembangkan (scale up), dan pembawaan diri presentator pada saat Pitchdeck. Selepas pengumuman dan penyerahan hadiah, acara ini diakhiri dengan foto bersama dan penutupan oleh MC.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (Kemenkop UKM RI) bersama Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) menggelar program Bootcamp Inkubasi Usaha kepada para startup di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Program ini dibuka langsung oleh Christina Agustin, A.Pi., M.M., selaku Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kemenkop UKM RI pada Kamis (4/8) di Hotel Crystal Lotus, Yogyakarta.

Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (DPPK/ST) UII, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. memberi selamat kepada para peserta yang telah terpilih untuk mengikuti Bootcamp dalam rangka peningkatan kapasitas startup di Indonesia. Menurutnya sejak tahun 2018, UII telah melakukan transformasi mengenai teknologi sehingga saat ini banyak startup yang telah berkembang.

Arif Wismadi juga mengemukakan bahwa perlu ada kerja sama dari berbagai bidang untuk menciptakan sebuah bisnis yang baik. Adanya kerja sama ini merupakan salah satu tanda sinergitas yang sebenarnya. Salah satu cara untuk mewujudkannya, yaitu menjauhkan bisnis dari lembah kematian. Selain itu, hal yang lebih strategis adalah meningkatkan rasio kewirausahaan.

“Alhamdulillah, UII sudah mendapat peringkat ketiga. Di tahun 2017, sebelum melakukan transformasi itu hanya sekitar empat koma sekian alumni yang berwirausaha. Kemudian di tahun terakhir itu sudah mencapai di 14%. Padahal targetnya dari Kementrian Pendidikan untuk universitas 10% saja. Alhamdulillah kita sudah melampaui,” ucapnya.

Selanjutnya, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A., selaku Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi DIY menuturkan bahwa saat ini Yogyakarta sudah mencapai angka 3,37% dari target capaian 4% di tahun 2024. Walaupun begitu, masih banyak tantangan yang perlu diselesaikan, terutama daerah perbukitan yang ketimpangannya sangat tinggi.

Pihaknya juga telah berupaya dengan pengembangan kewirausahaan dengan bermacam aspek, seperti produktivitas, SDM, dan digital marketing. Selain itu, ia juga berharap peserta memiliki kesadaran untuk menjalankan ilmu yang didapat dari pendampingan ini.

“Sudah berapa tahun kami juga bersinergi bagaimana mendampingi, tapi pendampingan dari kita yang berjejaring dengan akademisi dengan IBISMA, tidak akan jalan tanpa komitmen dari para tenant. Disaat ada sesuatu yang disampaikan, bisa nggak ini ditindak lanjuti?. Pertemuan yang dua tiga hari atau tiga bulan tapi kalau nggak ada tindak lanjut, ini juga nggak ada gunanya lagi,” jelasnya.

Terakhir Christina Agustin melalui kanal Zoom Meeting menyampaikan jumlah startup di Indonesia sudah mencapai 2.369 startup dengan peringkat keenam dunia. Hal ini menunjukkan pesatnya pertumbuhan startup Indonesia dari skala bisnis.

Ada dua hal yang mempengaruhi mengapa hal tersebut dapat diraih oleh Indonesia, yaitu keunggulan demografi dan sisi ekonomi digital yang diperkirakan bernilai US$133 Miliar pada tahun 2025.

“Pemerintah khususnya di bidang koperasi akan terus berusaha untuk mengembangkan startup Indonesia dengan berbagai kebijakan baru, seperti Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020. Kemudian PP 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, serta Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024 yang akan mengembangkan perputaran startup,” ujarnya.

Kegiatan Bootcamp Inkubasi Usaha berlangsung secara intensif selama 3 hari dari 4-6 Agustus 2022.  Bootcamp ini menghadirkan narasumber ahli dan praktisi di berbagai bidang dimulai dari business mindset, startup 101, pengujian dan validasi produk, evaluasi kinerja keuangan, legalitas usaha, standarisasi dan kekayaan intelektual serta persiapan dan fasilitas ekspor (bagi startup non-digital).

Bootcamp Inkubasi Usaha: Upaya IBISMA UII dan Kemenkop UKM RI Tingkatkan Kapasitas Startup

Business Mindset

Materi yang pertama adalah mengenai Business Mind Set yang disampaikan oleh Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. Dalam materi ini, beliau menjelaskan bahwa kunci utama yang harus dibangun seorang entrepreneur memikirkan peluang dan tantangan. Beliau juga menerangkan tentang empat tingkat kompetensi berdasarkan piramida Hierarchy of Competence yang akan membawa seorang pengusaha memiliki intuisi dan analisis yang benar ataupun sebaliknya.

Startup 101

Amarria Dila Sari, ST., M.Sc., membawakan materi yang kedua dengan judul “Startup 101”. Beliau menjelaskan mengenai karakteristik entrepreneur, yaitu passion, based on opportunities, dan focus on implementation. Beliau juga mengutarakan beberapa aturan dalam mengembangkan startup, antara lain bergabung dalam sebuah inkubator bisnis, contohnya IBISMA, melatih kemampuan pitching, dan memperluas koneksi baik dalam negeri maupun luar negeri.

Pengujian dan Validasi Produk

Materi ketiga merupakan Pengujian dan Validasi Produk yang dibawakan oleh Muchamad Sugarindra, ST., MT. Beliau mengawali penjelasannya dengan bertanya mengenai seberapa lama usaha itu dapat bertahan. Hal ini berkaitan erat dengan manfaat dari melakukan uji validasi produk. Uji validasi ini salah satunya tergantung pada kualitas produk yang dibuat dengan validator seorang expert ataupun penilaian dari konsumen.

Evaluasi dan Kinerja Keuangan

Selanjutnya, terdapat Bagus Panuntun, SE., MBA., yang mempresentasikan materi dengan topik “Evaluasi dan Kinerja Keuangan”. Beliau menjelaskan mengenai The Art of Startup Finance, Managing Profit & Financial Statements, Cash Flow Analysis, Evaluating Financial Performance, dan praktik menghitung keuangan para tenant secara langsung dengan metode Startup Equity Calculator.

Legalitas Standar dan KI

Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, SH., M.Hum., memaparkan materi selanjutnya mengenai Legalitas Standar dan KI. Beliau menguraikan tentang tantangan UMKM saat ini adalah dalam hal pengembangan produk, legalitas perusahaan, akses pembiayaan, dan pemasaran produk. Beliau juga menuturkan strategi HKI untuk mendukung produk-produk UMKM salah satunya membantu pengklaiman hak paten.

Persiapan dan Fasilitasi Ekspor

Materi yang terakhir, yaitu Persiapan dan Fasilitas Ekspor diisi oleh Bastian Turidobroto, ST. Beliau mengungkapkan bahwa pemerintah telah memberi berbagai fasilitas dalam mendorong ekspor Indonesia, seperti adanya FTA Center, Membership Service DIPEN Kementrian Perdagangan, Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center, Pameran Perdagangan Indonesia, dan Business Matching. Selain itu, beliau juga menjabarkan mengenai tata cara untuk mempersiapkan ekspor mulai dari legalitas usaha, izin ekspor, kesiapan produknya, dokumen ekspor, pemasaran dan negosiasi, kontrak sales, sampai ke pembayaran ekspor.

Bagus Panuntun, SE., MBA., selaku Wakil Kepala IBISMA menutup kegiatan Bootcamp Inkubasi Usaha dengan mengingatkan kembali bahwa kegiatan ini merupakan awal mula pendampingan inkubasi yang diisi dengan materi intens. Setelahnya masih akan ada berbagai acara, seperti workshop dan coaching clinic serta demo day yang ditutup pada bulan November. Beliau berharap saat bulan November nanti para tenant sudah bisa melakukan ekspor produknya.

Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (DPPK/ST UII) telah menyelenggarakan Program Deepening Desa Brilian BRI 2022 Batch-1. Selanjutnya, program tersebut dikelola langsung oleh Inkubator Bisnis dan Teknologi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII). Program ini merupakan kolaborasi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu dari April hingga Juni 2022. Program tersebut diikuti oleh 87 Desa di Wilayah Provinsi DIY & Provinsi Jawa Tengah.

Program ini dibuka dengan diadakannya acara kick-off pada Selasa, 26 April 2022 secara daring yang dihadiri oleh Rektor UII, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kemendes PDTT, Assistant Vice President of Social Entrepreneurship & Incubation Division BRI, serta para peserta program.

Arif Satria selaku Assistant Vice President of Social Entrepreneurship & Incubation Division BRI menyampaikan bahwa pihaknya peduli pada segmen UMKM. BRI memiliki inkubasi bisnis untuk memberdayakan desa sehingga merasa perlu bermitra dengan pihak akademisi, “contohnya adalah dengan UII ini dalam pemberdayaan desa,” katanya.

Sumbangsih UII dalam Program Deepening Desa Brilian 2022

Kemudian, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Rektor UII menyampaikan bahwa UII, BRI, dan Kementerian Desa memiliki visi yang beririsan untuk memajukan Indonesia, salah satunya dimulai dari desa. Sejak lama, UII melalui berbagai program, termasuk KKN yang mendampingi desa-desa mitra tumbuh semakin mandiri. “InsyaAllah kita akan membangun peradaban baru Indonesia bermula dari desa,” tuturnya.

Selanjutnya, Drs. Syahrul, M.Si. sebagai perwakilan dari Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kemendes PDTT sepakat bahwa ketiga institusi memiliki kesamaan prinsip dan misi. Pihaknya ditugaskan untuk mengawal peningkatan status perkembangan 74 ribu desa di seluruh Indonesia.

“Saat ini kita ditargetkan untuk meningkatkan 25 ribu desa yang masih dalam status tertinggal untuk naik kelas, kemudian ada juga 10 ribu desa yang statusnya berkembang untuk menjadi desa mandiri,” jelasnya. Di sisi lain, ia juga ingin meningkatkan status BUMDes, dari mulai pemula, berkembang, hingga mandiri. Tak lupa, ia turut mengapresiasi gagasan yang dilakukan oleh teman-teman BRI dan difasilitasi oleh UII.

Dilanjutkan oleh Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. selaku Direktur DPPK/ST UII menyampaikan materi mengenai Program “Deepening Desa Brilian” Batch-1 Tahun 2022. Objek pemberdayaan dalam program yang akan dibimbing langsung oleh IBISMA UII ini, yaitu perangkat desa, pengurus BUMDes, badan permusyawaratan desa, dan pelaku usaha desa.

Lewat program ini, ia menargetkan BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi desa, kemudian digitalisasi dan inovasi desa yang bersifat sustainability. Ia juga menyampaikan bahwa program bertujuan mengoptimalkan seluruh potensi desa secara berkesinambungan.

Desa juga dapat mengaplikasikan/menyusun laporan keuangan serta memanfaatkan layanan keuangan perbankan khususnya BRI. Tidak hanya itu, desa juga didorong memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan serta aktivitas maupun pengelolaan keuangan desa.

Beberapa aktivitas dalam program ini bergerak pada sektor yaitu empowerment, assistance, dan graduation/inagurasi. “Tentunya ini bukan sifatnya menggurui tapi lebih kepada kita belajar bersama bagaimana desa yang sudah memiliki pengalaman yang sangat baik akan bisa kita buat menjadi sesuatu yang lebih baik lagi dengan aktivitas empowerment tadi,” ujarnya.

Selanjutnya, selama proses pendampingan pada program ini, para peserta dibagi menjadi dua kelas. Kelas dibagi berdasarkan dari hasil pengerjaan soal pre-test. Pelaksanaan Program Deepening Desa Brilian 2022 Batch-1 ini memiliki delapan topik yang dijadikan materi untuk pendampingan kepada para peserta.

Materi pertama dilaksanakan pada 13 Mei 2022 untuk kelas A dan 19 Mei 2022 untuk kelas B dengan topik Leadership dan sub-topik kompetensi kepemimpinan & socio-entrepreneurship. Kemudian, materi kedua dan ketiga memiliki topik yang sama, yaitu entrepreneurship. Materi kedua yang dilaksanakan pada 20 Mei 2022 dengan sub-topik mengeksplorasi proposisis nilai, sedangkan materi ketiga dilaksanakan pada 24 Mei 2022 yang berfokus mengakselerasi model bisnis.

Selanjutnya, topik digitalisasi yang disampaikan pada materi keempat dan kelima, namun dengan sub-topik yang berbeda. Materi keempat dilaksanakan pada 27 Mei 2022 dengan sub-topik penerapan berbagai teknologi digital dalam bisnis, sedangkan materi kelima membahas tentang optimalisasi e-commerce & e-procurement yang dilaksanakan pada 2 Juni 2022.

Kelembagaan BUMDes merupakan topik dari materi keenam yang dilaksanakan pada 10 Juni 2022 dengan sub-topik optimalisasi manajemen & inovasi kelembagaan BUMDes. Lalu, pada materi ketujuh dan kedelapan membahas topik manajemen keuangan dengan fokus yang berbeda. Materi ketujuh dilaksanakan pada 13 Juni 2022 dengan sub-topik penyusunan dan penerapan laporan keuangan, sedangkan pada 17 Juni 2022 dilaksanakan materi kedelapan dengan sub-topik pengelolaan keuangan bisnis & anggaran dana desa.

Setiap sesi materi selesai, para peserta menjawab soal post-test yang akan digunakan untuk pemilihan 3 desa terbaik. Hasil pemilihan tersebut diumumkan pada saat acara inagurasi pada Selasa, 28 Juni 2022. Acara ini merupakan puncak dari pelatihan yang sudah diikuti oleh 87 Desa di Wilayah DIY dan Jawa Tengah selama tiga bulan terakhir. Tiga desa terbaik akan diberi pendampingan secara langsung selama satu bulan.

Ir. Wiryono Raharjo M.Arch., Ph.D. selaku Wakil Rektor Kemitraan dan Kewirausahaan Universitas Islam Indonesia memberi pembukaan dengan berterima kasih kepada PT. Bank Rakyat Indonesia yang telah mempercayakan Universitas Islam Indonesia untuk ikut serta dalam program ini. Beliau menyampaikan bahwa Direktorat Simpul Tumbuh sejak lahir memiliki komitmen untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, terutama dalam pengembangan kewirausahaannya. “Dengan adanya program ini, kami berharap nantinya masyarakat yang mendapatkan manfaat ini dapat terus menguatkan diri dan kami akan terus mendukung dalam pengelolaan program ini,” ujarnya.

Selanjutnya Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, S.E., M.M. mengatakan bahwa pelatihan ini dapat menghasilkan sumber daya manusia yang ada di desa memiliki kapabilitas dan capacity building yang baik guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. “Hasil ini tentu saja menjadi modal saudara-saudara kita untuk mengembangkan desa dan syukur-syukur menjadi role model desa-desa sekitarnya,” tuturnya.

Kemudian, Evi Sulistyowati selaku Vice President of Social Entrepreneurship and Incubation Divison BRI menuturkan sejak tahun 2020 BRI turut serta memberdayakan desa melalui program inkubasi desa dengan mengoptimalkan potensi desa tersebut. Jadi harapannya desa yang ikut dalam program ini dapat menjadi roda penggerak ekonomi dan berinovasi untuk meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan desanya. “Desa yang tergabung dalam Desa Brilian diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang bisa direplikasi kepada desa-desa yang ada sekitarnya,” katanya.

Hasil penilaian tiga desa terbaik disampaikan langsung oleh Ketua Penyelenggara Program Deepening Desa Brilian 2022, Bagus Panuntun, S.E, M.B.A. Beliau mengatakan bahwa penilaian desa terbaik dilakukan secara komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai aspek mulai dari skor pre-test dan post-test dari setiap sesi, antusiasme dari peserta, serta inklusi keuangan desa karena diharapkan desa ini dapat berkembang dan memiliki akses terhadap industri keuangan sehingga bisa menjadi salah satu motor perkembangan desa tersebut.

Tiga desa terbaik dari Program Deepening Desa Brilian Tahun 2022, yakni Desa Sonokidul, Blora, Jawa Tengah; Desa Paninggaran, Pekalongan, Jawa Tengah; Desa Tunjungan, Blora, Jawa Tengah.

“Selamat kepada ketiga desa dengan penilaian terbaik. Semoga ini menjadi penyemangat untuk mengembangkan segala potensi desa yang ada. Bersinergi dengan seluruh ekosistem kewirausahaan, bersinergi pula dengan seluruh stakeholder yang membuat lingkungan desa berkembang dan semakin tumbuh dengan pesat,” tutupnya.

Setelah terpilih 3 desa terbaik, dilakukan program onsite menuju lokasi desa untuk melihat potensi pengembangan dan inovasi desa. Pelatihan dan pendampingan ini dilaksanakan selama empat kali pertemuan. Pendampingan pertama dan kedua dilaksanakan pada 1-2 Juli 2022. Selanjutnya, pada tanggal 20-21 Juli 2022 dilaksanakan pendampingan ketiga dan keempat. Setiap pertemuan mendatangkan narasumber dan tim teknis untuk proses pendampingan.

Desa Sonokidul dalam diskusi pendalaman dan evaluasi antara tim pendamping dengan direktur, pengurus BUMDes beserta kepala desa mengemukakan isu berkaitan dengan bagaimana meningkatkan lagi produk unggulan beras organik. Selanjutnya tim pendamping melakukan evaluasi atas produk unggulan tersebut yang masih belum optimal dalam memanfaatkan sarana media digital untuk pemasarannya. Pemanfatan media digital menjadi materi yang perlu diedukasi lebih jauh untuk menunjang pemasaran yang efektif kepada target market yang spesifik atas produk organik. Hal yang sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan BUMDes ini telah tampak dari keseriusan pengelola dan dukungan kuat dari stakeholder seperti kepala desa. Dukungan kepala desa ini tampak dalam berberapa kali diskusi pendalaman, pendampingan dan evaluasi. Selanjutnya, beberapa program dari kepala desa sebagai ide yang diharapkan nantinya beberapa potensi desa dapat dikelola oleh BUMDes.

Setelah itu, kegiatan pelatihan onsite di Desa Paninggaran ini difokuskan untuk mencari permasalahan dan program yang dapat mendorong perolehan perangkat alat desa (PAD) dan skema kegiatan yang berpotensi untuk difasilitasi dengan program inklusi keuangan digital BRI.

Tim UII melakukan eksplorasi terhadap Desa Tunjungan, ditemukan beberapa aktivitas dan evaluasi untuk pengembangan desa. Pertama, pembenahan titik digital dari berbagai lokasi layanan vital desa maupun BUMDes di platform google maps. Kemudian, pembuatan peta kawasan wisata (agropolitan) digital yang mengoptimalkan platform google maps. Ketiga, peningkatan jumlah UMKM yang memiliki akun Google Bisnisku (Google My Business). Selanjutnya, produksi material publikasi & pemasaran digital yang berkualitas untuk mendukung kawasan agropolitan dan desa wisata. Lalu, peningkatan dukungan akses permodalan bagi UMKM yang bermitra dengan lembaga perbankan BRI setempat. Penyediaan dan peningkatan jasa layanan pembayaran digital, keuangan dan perbankan BRI di Desa Tunjungan. Peningkatan wawasan manajemen perikanan nila (mengunakan model bioflock). Peningkatan kemampuan pencatatan laporan keuangan BUMDes yang berbasis aplikasi. Peningkatan sinergitas antar layanan usaha di dalam pengelolaan BUMDes maupun pemangku kepentingan BUMDes. Serta, pembuatan prosedur standar operasional (SOP) dari BUMDes seperti pengelolaan operasional, keuangan, serta pemasaran.

Setelah kegiatan pendampingan pengembangan desa-desa dalam Program Deepening Desa  Brilian ini, UII komit untuk bersama Pemerintahan Desa dan BUMDes-nya menjadikan Indonesia lebih baik.

Kolaborasi menjadi Kunci Pengembangan Bisnis

Hari kedua Growth Fest Universitas Islam Indonesia (UII) pada Kamis (14/7) juga dimeriahkan dengan webinar bertajuk Collaborative Dissemination Innovative and Excellent Research. Acara ini dibuka oleh sambutan dari Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. selaku Direktur Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh. Beliau menyampaikan bahwa saat ini merupakan era digitalisasi. Salah satunya adalah pembayaran menggunakan QRIS pada stand bazaar makanan. Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada IBISMA yang telah menjadi wadah untuk mengembangkan karya-karya yang inovatif.

Diseminasi merupakan hasil hilirisasi yang awalnya dari pekerjaan BPPM dan berfokus pada penelitian akhirnya menjadi suatu karya nyata besar. Contohnya adalah pembuatan Portabox yang bekerjasama dengan Biofarma. Harapannya acara ini dapat menjadi inspirasi bagi para mahasiswa untuk menciptakan suatu ide produk yang dapat bermanfaat bagi orang banyak. “Saya berharap yang kita dapatkan dari acara ini dapat menjadi sebuah inspirasi untuk adik-adik mahasiswa yang sedang mencari bentuk wirausaha apa yang sesuai atau relevan dengan bentuknya,” tuturnya.

Acara diseminasi ini akan dibagi menjadi 2 sesi. Untuk sesi yang pertama merupakan sesi Panel Mitra Dalam Negeri. Sesi ini akan disampaikan oleh PT Yamaha Indonesia, Portabox/Biofarma, dan Algist. Sedangkan sesi kedua, yaitu sesi Panel Luar Negeri. Sesi kedua ini akan diisi oleh TRIZ Internasional dari Jurusan Teknik Mesin, Informatika, dan Psikologi.

Pada sesi ini para praktisi dan akademisi bisnis yang mumpuni. Sesi yang dipandu oleh Amarria Dila Sari, ST. M.Eng., dengan penyampaian materi mengenai produk Portabox sekaligus menghadirkan produknya secara langsung oleh Biofarma. dr. Sri Harsi Teteki, M.Kes sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan, PT. Bio Farma (Persero) menyampaikan bahwa kolaborasi merupakan salah satu kunci pengembangan sebuah bisnis.

Sebelum menentukan kolaborasi yang mana hal ini menjadi kunci dari pengembangan bisnis, seorang pebisnis harus melihat beberapa kriteria. Salah satunya yakni bagaimana projek yang akan diajak berkolaborasi in-line dengan produk bisnis yang dijalankan. Kesempatan bisnis yang didapat, pertimbangan saintis dalam projek, serta ketersediaan fasilitas dan sumberdaya dalam projek juga tidak kalah penting. Poin terakhir yang perlu digaris bawahi adalah melalui kolaborasi ini hendaknya bisa menghasilkan teknologi informasi terbaru.

Tantangan bisnis juga muncul ketika terdapat masalah dan konflik yang terjadi. Hal ini disampaikan oleh Prof. Marcus Stueck dari DPFA Academy, Jerman. Ia menyatakan bahwa untuk menanggulangi permasalahan tersebut, harus dimulai dengan strategi melalui refleksi internal.

Hal ini dapat dibedah dengan mempertimbangkan kesedaran dan ketidaktahuan, ketidakstabilan dan kebakuan, intensitas dan kepenatan serta keterhubungan dan keterpisahan. Selain itu, perlu adanya 4 posisi yang dibutuhkan untuk melihat sebuah masalah dengan baik melalui pengalaman, observasi, evaluasi dan refleksi kritis dengan memanfaatkan data-data saintis.

Selain permasalahan bisnis, Growth Fest juga membahas mengenai prospek karir yang bisa dijajaki seorang mahasiswa. Materi ini dijelaskan oleh Samsudin SD, perwakilan dari PT. Yamaha Indonesia. Pihaknya memiliki kerjasama dengan berbagai universitas yang memiliki manfaat untuk mahasiswa, seperti pembekalan pengetahuan penelitian, keterampilan untuk mengolah data, dan observasi lapangan secara mandiri dari kampus. Yamaha Indonesia juga memiliki program mentoring untuk membekali pekerjaan dan penelitian yang hendak dilakukan mahasiswa.

Tantangan dalam karir akan semakin dahsyat di masa yang akan datang disebabkan karena kemajuan teknologi yang mampu menggantikan peran manusia dalam pekerjaan sehari-hari. Materi tersebut disampaikan oleh Dr. Eng. Risdiyono, ST., M.Eng., dosen Program Studi Teknik Mesin UII. Menurutnya ada beberapa pekerjaan yang tidak akan tergantikan oleh kemajuan teknologi tersebut khususnya yang berhubungan dengan pemecahan masalah, inovasi, kreatifitas, pemikiran kritis dan pembuatan ide.

Setidaknya ada 10 kemampuan yang harus diterapkan untuk menghadapi pergeseran pekerjaan ini di tahun 2025. Kemampuan tersebut meliputi pemikiran analisis dan inovasi, pembelajaran yang aktif dan strategi belajar. Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki kreatifitas, originalitas dalam pembuatan sebuah karya baru hingga inisiatif dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Ia juga menambahkan bahwa seorang mahasiswa hendaknya membangun kepemimpinan dan berkontribusi pada lingkungan sosial.

IBISMA UII Dukung Pengembangan Kewirausahaan melalui Growth Festival

Growth Festival kembali hadir secara luring di tahun 2022 setelah sebelumnya dilaksanakan secara daring dikarenakan pandemi Covid-19. Growth Festival yang merupakan kegiatan berskala Nasional ini diselenggarakan oleh Universitas Islam Indonesia (UII) dengan menggandeng beberapa mitra strategis dalam kerangka penta-helix dari ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia.

Tahun ini, Growth Festival yang digelar selama dua hari, 13 – 14 Juli 2022, mengusung tema “Land of Future”. Tujuan utama dari kegiatan Growth Festival adalah mendorong pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan invensi di perguruan tinggi, serta berbagai macam aktivitas pengembangan kewirausahaan dari sivitas akademika yang kemudian di hilirisasi dan di komersialisasi melalui inovasi dalam upaya membangun ekosistem kewirausahaan dan UMKM di regional DIY, Jawa Tengah hingga Nasional.

Di hadapan awak media, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. mengemukakan kelompok mahasiswa bisnis rintisan tidak hanya dari mahasiswa UII, tetapi juga dari para pelaku usaha lainnya. Growth Festival diharapkan dapat mendiseminasi dan menginspirasi atau memetik berbagai ide-ide lanjutan, sehingga diharapkan dapat menarik perhatian investor untuk mempercepat proses produksi secara massal untuk dipasarkan.

“Tidak hanya itu, berbagai kelompok rintisan tersebut dikawal oleh Simpul Tumbuh (Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII) dan di bawah pengawasan Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII,” tutur Prof. Fathul Wahid dalam kegiatan yang di koordinir oleh Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh, Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional (DK/KUI) dan Inkubator Bisnis & Teknologi IBISMA tersebut.

Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Hukum, Pemerintah Kabupaten Sleman, Jazim Sumirat, SH, M.Si. mengungkapkan apresiasinya atas diselenggarakannya Growth Festival. Ia berharap, acara yang digelar ini dapat dikembangkan melalui kerja sama dengan berbagai pihak yang membidangi, dan dari pemerintahan daerah juga akan men-support apa yang dibutuhkan oleh kampus dan mahasiswa lainnya.

“Tidak hanya itu, pemerintah juga mengupayakan dan mengajak mitra lainnya untuk bersinergi dengan kampus, masyarakat, dan UMKM untuk bersama-sama menumbuhkan semangat kewirausahaan,” tutur Jazim Sumirat yang hadir mewakili Bupati Sleman.

Jazim Sumirat menjelaskan bahwa kewirausahaan saat ini merupakan suatu hal yang digalangkan untuk mengubah perspektif masyarakat agar dapat menumbuhkan potensi pada diri setiap individu, sehingga dapat bermanfaat bagi keluarga dan lingkungannya. “Harapannya hal-hal yang kita bangun dan usahakan bersama dapat berkembang, dan juga demi kesuksesan bersama,” tandasnya.Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. menyampaikan Simpul Tumbuh menjadi bagian manajemen dari Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan, yang mana berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan ekosistem kewirausahaan di UII.

Lebih lanjut disampaikan Wiryono Raharjo, Growth Festival yang diadakan oleh UII ini merupakan event tahunan, yang mana tujuannya untuk merealisasikan konsep dari tiga sisi, yaitu penguatan hubungan antara universitas dengan industri, penguatan kurikulum kewirausahaan, dan pengembangan lingkup usaha di UII yang salah satunya dengan IBISMA/Divisi Simpul Tumbuh. “Sehingga dalam hal ini, diharapkan ekosistem kewirausahaan dapat menjadi tumpuan,” harapnya.

Sementara Direktur Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. mengemukakan bahwa UII telah melakukan transformasi menuju entrepreneur university, tidak hanya sebagai teaching university. Kegiatan ini (Growth Festival) juga mendapat dukungan internasional seperti Erasmus program.

Arif Wismadi menambahkan, UII memiliki komitmen dan langkah dengan adanya acara Growth Festival yang terus diadakan setiap tahun dengan melakukan berbagai kegiatan seperti menjual ide, membranding ide, adanya festival, dan dihadirkan berbagai acara musik serta berbagai bazar.

“Inisiatif acara yang berlangsung ini, tidak hanya menunjukkan hasil, tetapi juga mengajak mahasiswa untuk tertarik menjadi wirausaha, tidak hanya sebagai pekerja tetapi juga sebagai pencetak lapangan kerja,” jelasnya.