In order to realize the vision of an Entrepreneurial University, the ANGEL Innovation and Business Acceleration Ecosystem Center (PEIAB) under the auspices of DPPK/UII Growth Hub opens opportunities for all levels of society who have an interest and competence in business planning to join as co-founders in the startup business pioneered by the UII academic community through Growth Academy activities entitled “ANGEL INNOVATION HACKATHON 2024” Accelerating Green Innovation & Impact.

This event is the first event of a series of flagship programs initiated by PEIAB ANGEL UII with the theme of green innovation in response to climate change issues that are increasingly real and become a serious challenge for every country, including Indonesia. Thus, businesses involved in the “ANGEL INNOVATION HACKATHON 2024” event are offers of business lines that are oriented towards sustainability.

The Growth Academy program is a bridge that connects innovators with co-founders to collaborate in creating solutions that can have a real impact on green innovation.

The series of Growth Academy activities was held on 2 separate days, namely Monday and Wednesday, December 2 and 4, 2024 and was attended by 4 innovators and 22 prospective co-founder participants divided into 5 teams. Some of the business categories that are members of this program are green economy, blue economy, digital economy, health beauty & wellness, agriculture & aquaculture, technology & manufacture, and creative industry.

The first day was a presentation session on startup business innovations by innovators as well as the formation of a team of co-founders who worked together in the formulation of business plans. Then the next day was a presentation session of business proposals from 5 teams formed and a growth academy awarding session and the signing of a memorandum of agreement by the parties involved. 

There are 3 business proposals that have successfully received funding from this program. Among them, the GEN EMAS team with the Bio-EOF startup business, the Banyu Mili Enterprise team with the LIMASKU startup business, and the Tiati team with the RS Pro G startup business.

With this program, it is hoped that UII can become a pillar that is able to contribute to efforts to realize a sustainable business ecosystem and participate in regulating environmental problems through collaboration with other important pillars.

Dalam rangka mewujudkan visi Entrepreneurial University, Pusat Ekosistem Inovasi dan Akselerasi Bisnis (PEIAB) ANGEL di bawah naungan DPPK/Simpul Tumbuh UII membuka kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat yang memiliki ketertarikan dan kompetensi dalam perencanaan bisnis untuk bergabung sebagai co-founder dalam bisnis startup yang dirintis oleh civitas akademika UII melalui kegiatan Growth Academy bertajuk “ANGEL INNOVATION HACKATHON 2024” Accelerating Green Innovation & Impact.

Acara ini adalah gelaran perdana rangkaian program unggulan yang diinisiasi oleh PEIAB ANGEL UII yang mengangkat tema green innovation (inovasi hijau) menanggapi isu perubahan iklim yang semakin nyata dan menjadi tantangan serius bagi setiap negara, termasuk Indonesia. Sehingga, bisnis yang terlibat dalam acara “ANGEL INNOVATION HACKATHON 2024” merupakan tawaran lini bisnis yang berorientasi pada aspek keberlanjutan.

Program Growth Academy menjadi jembatan yang menghubungkan inovator dengan para co-founder untuk berkolaborasi dalam menciptakan solusi yang dapat memberikan dampak nyata terhadap inovasi hijau

Rangkaian kegiatan Growth Academy dilaksanakan dalam 2 hari terpisah, yaitu Senin dan Rabu, 2 dan 4 Desember 2024 dan dihadiri oleh 4 inovator dan 22 peserta calon co-founder yang terbagi ke dalam 5 tim. Beberapa kategori bisnis yang tergabung dalam program ini adalah green economy, blue economy, digital economy, health beauty & wellness, agriculture & aquaculture, technology & manufacture, dan creative industry.

Hari pertama merupakan sesi presentasi inovasi bisnis startup oleh para inovator sekaligus pembentukan tim co-founder yang bekerja sama dalam perumusan rencana bisnis. Kemudian hari berikutnya merupakan sesi presentasi proposal bisnis dari 5 tim yang terbentuk dan sesi awarding Growth Academy serta penandatanganan nota kesepakatan oleh pihak-pihak yang terlibat. 

Terdapat 3 proposal bisnis yang berhasil mendapatkan pendanaan dari program ini. Diantaranya, tim GEN EMAS dengan bisnis startup Bio EOF, tim Banyu Mili Enterprise dengan bisnis startup LIMASKU, dan tim Tiati dengan bisnis startup RS Pro G.

Dengan program ini, diharapkan UII dapat menjadi pilar yang mampu berkontribusi dalam upaya perwujudan ekosistem bisnis berkelanjutan dan turut serta dalam meregulasi permasalahan lingkungan melalui kolaborasi dengan pilar-pilar penting lainnya.

Masalah ekonomi menjadi isu serius yang sedang dihadapi oleh Indonesia. Tantangan masa depan yang semakin dinamis menjadikan segala hal sangat sulit diprediksi. Perguruan tinggi merupakan salah satu elemen penting yang berkontribusi strategis dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Inovasi bisnis dan pemanfaatan teknologi yang diinisiasi oleh mahasiswa menjadi cikal bakal terbentuknya peran aktif perguruan tinggi dalam menciptakan ekosistem perekonomian dalam negeri yang memiliki daya saing.

IBISMA UII turut mengambil peran sebagai wadah dan fasilitator bagi startup yang dikembangkan oleh wirausahawan muda yang berasal dari kalangan mahasiswa dan masyarakat luas. Dalam upaya mendorong akselerasi bisnis startup binaan, IBISMA UII bersama dengan Riset Grup (RG) Pemasaran Keperilakuan FEB UNS berkolaborasi dalam menyelenggarakan workshop dan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Strategi Berdaya Saing Bisnis Startup Mitra Perguruan Tinggi”. 

Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu, 13 November 2024 di Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII dan dihadiri oleh setidaknya 25 startup yang berada di bawah naungan IBISMA. Adanya kegiatan workshop dan FGD ini diharapkan mampu mengidentifikasi aspek keberhasilan startup yang dijalani oleh mahasiswa serta memberikan rekomendasi kepada para pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan bisnis.

Bagus Panuntun, S.E., M.B.A., staf ahli IBISMA UII dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa bisnis startup yang dilakoni oleh mahasiswa erat kaitannya dengan perwujudan ekosistem bisnis mapan yang melibatkan seluruh komponen pentahelix, yakni pengusaha, perguruan tinggi, pemerintah, komunitas, dan media. 

IBISMA UII dan FEB UNS melalui program riset dan pengabdian berkomitmen untuk bekerja sama dalam menginisiasi pergerakan startup bagi mahasiswa UNS

Program UMKM Naik Kelas ini merupakan salah satu langkah nyata untuk meningkatkan kualitas koperasi dan UMKM di Yogyakarta. Program ini diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII. Program ini merupakan program tahap 2 yang dihelat pada Rabu-Jumat (19-21/6) di Hotel 101 Style Yogyakarta. Turut hadir Wisnu Hermawan, S.P., M.T. selaku Kepala Bidang Layanan Kewirausahaan KUKM Dinas Koperasi dan UKM DIY., serta Bagus Panuntun SE, MBA. selaku Direktur IBISMA Universitas Islam Indonesia. Wisnu Hermawan, S.P., M.T. dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara, memberikan semangat dan berharap agar UMKM peserta yang mengikuti program ini bisa go internasional. “Bapak Ibu semua, kita di sini bisa merasakan bagaimana menjadi the real entrepreneur, semua proses diikuti, result harus sesuai dengan target yang dicapai dan bisa go internasional,” ungkapnya

Lalu, ia juga berharap program ini mampu menjadikan UMKM lebih optimal. “Momen ini dioptimalkan, materi-materi yang menambah wawasan, dipraktekkan dalam bisnis kita,” pungkasnya. Lebih lanjut, Bagus Panuntun SE, MBA., menyampaikan hal senada. “Harapan kami, Bapak Ibu semua mengikuti kegiatan ini dengan seksama, bisa naik kelas dan kami memberikan coaching sebagai usaha untuk bisa go internasional,” ujarnya

Ia menyampaikan bahwa, dalam program antara satu dengan yang lainnya tidak hanya menjadi teman diskusi, namun juga teman berkolaborasi. “Mudah-mudahan semua tenant di sini menikmati prosesnya dan bagi tenant-tenant yang kemudian progressnya mungkin di atas rata-rata, baik usia, omset, jangan lupa untuk menggandeng berkolaborasi dengan teman-teman yang lainnya,” ungkapnya

Di akhir sambutannya ia turut menyampaikan. “Semoga bisa memanfaatkan program ini, lakukan dengan semangat-semangat mungkin, insya allah bisnis akan sukses.” pungkasnya. Program ini dilaksanakan 3 hari dengan jumlah 8 materi diantaranya; supply Chain Management, mindset Manajemen Keuangan, legalitas usaha, HKI dan Jogja mark, standar kerja SOP produk, standarisasi mutu dan pengelolaan gagal produksi, leadership, budaya organisasi dan manajemen SDM, dan SOP karyawan dan kontrak kerja.

 

Program Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi (PINOTI) kembali diadakan pada Senin-Rabu (13-16/5) di Hilton Garden Inn Bali. Program yang diselenggarakan oleh  Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri (POPTIKJI) ini dihadiri oleh 26 Industri Kecil Menengah (IKM) dari wilayah Jawa dan Indonesia Timur. 

PINOTI ini bertujuan untuk menumbuhkan dan memperkuat kemampuan Industri kecil dan Menengah (IKM) agar terus berdaya saing tinggi. Program yang dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian melalui Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri ini bertujuan untuk meningkatkan perusahaan-perusahaan industri baru. 

Hadir sebagai pemateri dari IBISMA UII; Dr. Ir.Arif Wismadi, M.Sc., Bagus Panuntun SE., MBA., Arif Fajar Wibisono SE., M.Sc., Rininta Hanum ST., M.Eng., Amarria Dila Sari ST., M.Sc., M. Sugarindra ST., M.Sc., serta Bahrul Habiby, SEO, C.Mt, CT. NNLP dari PT. Panal Kreasi Nusantara.

Kemudian, PINOTI juga memberikan banyak fasilitas, mulai dari penyediaan coworking space, pameran, sertifikasi, capacity building seperti pelatihan teknis dan manajemen, serta membantu mengembangkan relasi (pasar, pelaku bisnis, perguruan tinggi). Pengembangan jejaring ini guna meningkatkan produktivitas industri yang lebih mandiri. 

Lebih lanjut, kegiatan PINOTI diharapkan mampu dengan mandiri dan optimal dalam menumbuhkembangkan industri yang berbasis teknologi.

 

Asisten Deputi Pengembangan Ekosistem Bisnis Kemenkop UKM mengadakan Forum Group Discussion pada Sabtu (27/4). FGD ini dihelat di Hotel Harper Malioboro, Jl. P. Mangkubumi, Yogyakarta yang diikuti oleh peserta dari berbagai stakeholder dan kolaborator kewirausahaan sosial. 

Peserta FGD tersebut merupakan perwakilan dari pemerintah daerah setempat, inkubator bisnis, perguruan tinggi, dunia usaha dan komunitas wirausaha. FGD ini diadakan dalam rangka  menyerap aspirasi para pemangku kepentingan yang akan menjadi bahan masukan penting dalam penyusunan RPJMN 2025-2029, terkait dengan pengembangan wirausaha sosial. 

Di samping itu, fokus utama FGD ini adalah pembahasan tentang penyusunan role model pengembangan wirausaha sosial yang berkelanjutan. Hal ini juga untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan dalam penumbuhkembangan di Indonesia dan penyusunan klasifikasi serta kriteria wirausaha sosial. 

FGD yang bertemakan “Penyusunan Konsep Model Pengembangan Wirausaha Sosial” ini terdapat 4 materi yang disampaikan oleh narasumber yang berbeda. Materi pertama disampaikan oleh Direktorat Pengembangan UMKM dan Koperasi, Kementerian PPN/Bappenas tentang arah kebijakan dalam membangun ekosistem wirausaha sosial berkelanjutan berdasarkan RJPMN 2025-2029, dilanjut materi kedua dari Direktorat Badan Usaha, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan HAM RI; tentang regulasi dan kelembagaan bagi pelaku kewirausahaan sosial. 

Kemudian, materi ketiga disampaikan oleh Akademisi Universitas Gadjah Mada tentang membangun masa depan berkelanjutan: konsep wirausaha sosial dengan perspektif Indonesia. Materi terakhir terkait tantangan dan harapan pelaku kewirausahaan sosial dari Praktisi Wirausaha Sosial.

Selanjutnya, sesi tanya jawab dan diskusi kemudian ditutup dengan penyusunan kesepahaman bersama.

 

Kementerian Koperasi dan UKM (KEMENKOP UKM) kembali gelar di berbagai daerah, yang kali ini hadir di Yogyakarta. Kegiatan dilaksanakan pada Jumat (26/04) bertempat di BallRoom Harper Hotel Yogyakarta dengan tema “Grow and Sustain”. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ir. Siti Azizah, MBA., Deputi Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM. 

Entrepreneur Hub yang merupakan wujud dari salah satu implementasi pengembangan kewirausahaan ini memiliki 2 skema kegiatan. Skema pertama, Entrepreneur Hub sebagai program lalu skema kedua Entrepreneur Hub sebagai platform belajar dan berelasi. 

Kementerian Koperasi dan UKM (KEMENKOP UKM) melalui program kolaboratifnya ini terus berikhtiar meluaskan ke berbagai daerah di Indonesia. Hal ini bisa jadi harapkan kewirausahaan menjadi concern bersama, antara lain terkait aspek pendanaan, berkelanjutan, dan komitmen. 

Dalam sambutannya, Ir. Siti Azizah, MBA., menyampaikan bahwa Entrepreneur Hub ini sudah digalakkan secara eksklusif sejak setahun yang lalu.

“Tujuannya satu, untuk menambah wirausaha dan bisa menjadikan wirausaha bisa go global serta bisa menjadi wirausaha yang sukses dan tahu how to be entrepreneur itu,” tuturnya

 

Kemudian ia lanjut menyampaikan terkait bagaimana kondisi wirausaha di Indonesia saat ini.

 

“Pemerintah memiliki harapan besar kepada wirausaha. Harapan kami melalui Entrepreneur Hub bisa menjadi super apps,  satu platforms yang bisa diakses semua orang. Dan saat ini sudah ada diakses oleh kurang lebih delapan ratus ribu wirausaha, konsultan, banyak networking dan silakan berelasi,” pungkasnya. 

 

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM provinsi DIY, Ir. Srie Nurkyatsiwi, MMA. Bahwa Entrepreneur Hub ini wadah untuk menunbuhkembangkan dan meningkatkan potensi dari para wirausaha. 

 

“Moga-moga apa yang kita lakukan ini manfaat barokah, dan nanti hasilnya bisa kita lihat mencapai target rasio kewirausahaan yang sudah ditetapkan,” pungkasnya.

 

Lebih lanjut, Direktur pengembangan UMKM dan Koperasi Bappenas dalam hal ini diwakili oleh Ely Dinayanti menyampaikan pentingnya branding wirausaha saat ini. 

 

“Kami mengucapkan terima kasih banyak atas kolaborasi ini dan kami melihat kegiatan-kegiatan yang diadakan pemerintah tidak konvensional lagi. Tetap semangat dan semoga bisa menjadi wirausaha yang sukses,” pungkasnya. 

 

Entrepreneur Hub ini juga diisi dengan beberapa topik materi. Materi pertama tentang Mindset Entrepreneurship oleh Putra Dwi Karunia yang merupakan Co-Founder Brodo. Dilanjut materi berikutnya, terkait penguatan Mindset Entrepreneurship oleh Bayu Syreli (Co-Founder Elevarm). Materi berikutnya tentang Marketing Communication Strategist oleh Douwes Lasmana. Kemudian materi terakhir oleh Riyo Hanggoro Prasetyo terkait Hukum, legal, kekayaan intelektual.

 

Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri (POPTIKJI) kembali mengadakan Program Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi (PINOTI) pada Senin-Kamis (22-25/04). Kegiatan dihelat di Aryadita Hotel Lippo Village, Kabupaten Tangerang, Banten dengan kurang lebih 14 Industri Kecil Menengah (IKM). 

Turut hadir dari IBISMA UII; Bagus Panuntun SE., MBA., Arif Fajar Wibisono SE., M.Sc., Rininta Hanum ST., M.Eng., Amarria Dila Sari ST., M.Sc., M. Sugarindra ST., M.Sc., serta Bahrul Habiby, SEO, C.Mt, CT. NNLP dari PT. Panal Kreasi Nusantara. 

Kegiatan ini bertujuan untuk pengembangan strategi industri guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Di mana output yang dihasilkan berupa daya saing Industri Kecil Menengah (IKM) semakin meningkat dan mandiri. 

Di samping itu, PINOTI juga memberikan fasilitas penguatan industri melalui diagnosis dan penyelesaian permasalahan teknologi yang dihadapi industri, pendampingan permasalahan industri serta fasilitas lainnya guna menumbuhkan industri Berbasis Teknologi yang mandiri dan berdaya saing. 

Kegiatan berlangsung melalui beberapa tahap; tahap pendaftaran secara daring, proses seleksi administrasi, proses Bootcamp serta penetapan peserta PINOTI. Hari pertama dan kedua kegiatan ini berisi workshop kemudian dilanjut hari ketiga dan keempat dengan presentasi.

 

Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berupaya untuk menyelenggarakan berbagai program kegiatan yang berkaitan dengan inovasi teknologi. Salah satu di antaranya adalah Program Peningkatan Kapasitas Startup Kolaborasi Kemenkop UKM x IBISMA. Pendaftaran untuk program tersebut telah ditutup, dan berikut adalah pengumuman 50 startup yang berhasil lolos seleksi administrasi.

Program Peningkatan Kapasitas Startup Kolaborasi Kemenkop UKM 2024

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Startup Kolaborasi Kemenkop UKM merupakan salah satu respons pemerintah untuk mendukung pengembangan startup-startup potensial di Indonesia. Melalui program Peningkatan Kapasitas Startup, Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan lembaga inkubator untuk membantu startup unggulan agar bisnis mereka lebih terarah, tumbuh, dan berkembang. Salah satunya adalah Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII). Setiap tahun, Kementerian Koperasi dan UKM mencari lembaga inkubator untuk bekerja sama dalam pelaksanaan program ini.

Pelaksanaan

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Startup terdiri dari 4 kegiatan utama, yaitu:

  1. Seleksi Tenant
  2. Bootcamp
  3. Coaching Clinic
  4. Demo Day

Pengumuman

Program Peningkatan Kapasitas Startup Kolaborasi Kemenkop UKM 2024 dibuka pada bulan 21 Februari hingga 29 Februari 2024. Pendaftaran ini telah melewati proses seleksi administrasi. Berdasarkan hasil seleksi dan penilaian oleh dewan juri, maka ditetapkan 50 tenant yang berhasil lolos seleksi administrasi. Selamat, kami ucapkan kepada para tenant yang berhasil lolos seleksi administrasi pada program ini.

Selanjutnya, para peserta yang sudah dinyatakan lolos proposal dapat mempersiapkan diri untuk Seleksi Tahap-2 Bersama Kemenkop UKM RI

IBISMA UII mengapresiasi atas partisipasi peserta yang telah mendaftar. Kami berharap program ini dapat membentuk para pengusaha muda yang unggul dalam inovasi bisnis atau teknologi, memiliki kemandirian dan profesionalisme, serta mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan ekonomi bangsa Indonesia.

Pada hari Kamis, 28 Desember 2023, bertempat di Kantor Pusat Bank BPD DIY dilaksanakan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pengembangan Usaha dan Pendampingan Kewirausahaan bagi Wirausaha Belia. Acara tersebut juga dihadiri oleh Jajaran Direksi BPD DIY, Kepala Dinas Koperasi UKM DIY (Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A), Kepala LLDIKTI Wilayah 5 Yogyakarta, dan Pimpinan Perguruan Tinggi di DIY. Program wirausaha belia ini merupakan salah satu upaya BPD DIY untuk terus mendorong iklim wirausaha di Yogyakarta. Untuk menumbuhkan wirausaha muda tersebut, BPD DIY menggandeng 8 perguruan tinggi di Yogyakarta, salah satunya adalah Universitas Islam Indonesia.

Pada acara tersebut dilakukan pendandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Program Wirausaha Belia dan penyerahan secara simbolis CSR Fasilitas Pojok UMKM senilai 10 juta rupiah. Penyerahan dilakukan oleh Direktur Utama Bank BPD DIY, Bapak Santoso Rohmad kepada Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc.

Pada acara tersebut juga dilakukan penyerahan fasilitasi KUR dan QRIS kepada wirausaha muda. Salah satu tenant binaan Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA), Sustainable Space Indonesia, menjadi salah satu tenant yang mendapatkan fasilitasi tersebut. Penyerahan dilakukan langsung oleh Direktur Utama Bank BPD DIY, Bapak Santoso Rohmad kepada Witianty Putri Aprilia (CEO Sustainable Space Indonesia). Adanya fasilitasi tersebut, diharapkan dapat mempermudah akses modal wirausaha muda untuk terus mengembangkan usahanya.

Adanya kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan wirausaha-wirausaha muda yang nantinya dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru sehingga dapat menjadi penggerak perekonomian di Indonesia.