Pelatihan UMKM: Business Model Canvas (BMC)
Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (Diskop UKM DIY) yang diselenggarakan dalam bentuk pelatihan dengan tema “Inkubator Bisnis UMKM Naik Kelas”. Pelatihan dilakukan secara bertahap. Bulan Juni lalu merupakan tahap pertama dengan peserta sebanyak seratus orang yang mewakili UMKM-nya. Adapun seratus peserta pada tahap pertama dibagi menjadi dua batch. Batch pertama mengikuti pelatihan pada tanggal 8 – 10 Juni 2021. Sedangkan batch kedua mengikuti pelatihan pada tanggal 15 – 17 Juni 2021. Setiap batch memiliki lima puluh peserta yang dibagi menjadi sepuluh kelompok. Pembagian kelompok dilakukan agar memudahkan proses mentoring. Batch pertama dibagi lagi menjadi dua kelas, sehingga pada masing-masing kelas terdiri dari 25 peserta atau lima kelompok. Hal tersebut dilakukan agar semua peserta tetap menjaga jarak dan menaati protokol kesehatan.
Business Model Canvas
Hari pertama pada Selasa (8/6), pelatihan dimulai dengan acara pembukaan, perkenalan mentor, lalu diskusi bersama mentor masing-masing kelompok. Hari ini terdapat tiga materi dengan enam pemateri. Materi pertama membahas mengenai Business Model Canvas (BMC) yang akan disampaikan oleh Meika Hazim SE., MBA di ruang satu dan Bagus Panuntun SE., MBA, CMW, CFP, CSA, CBC di ruang dua. Pemateri menjabarkan bagaimana sebuah organisasi membangun, menyampaikan, dan menangkap suatu nilai. Business Model Canvas (BMC) memiliki sembilan elemen yang terdiri dari customer segments, value propositions, channels, customer relation, revenue streams, key resources, key activities, key partners, dan cost structure.
Customer segments
Pemateri juga memaparkan maksud dari kesembilan elemen BMC tersebut. Pertama, customer segments adalah satu atau beberapa jenis customer yang dilayani oleh sebuah usaha. Elemen ini membahas mengenai target konsumen, yaitu siapa yang membeli produk bukan siapa yang mengkonsumsi produk. Segmentasinya terdiri dari segmentasi geografis, demografi, psikologis, dan perilaku.
Value propositions
Kedua, value propositions, yaitu pecahkan masalah dan penuhi kebutuhan customer dengan sebuah nilai penawaran. Pada elemen ini juga membahas mengeni produk atau jasa yang laku di pasaran selalu memiliki nilai manfaat yang unik dan unggul dibandingkan produk sejenis.
Channels
Ketiga, channels, yaitu value propositions yang disampaikan ke customer melalui komunikasi, distribusi, atau saluran penjualan. Elemen ini memiliki jenis-jenis saluran, yaitu sales force, web sales, own stores, partner stores, dan wholesaler. Channels juga memiliki beberapa fase, yaitu kesadaran, evaluasi, pembelian, penyampaian, dan purna jual.
Customer relations
Keempat, customer relation adalah hubungan dengan customer yang dibangun dan dipertahankan bersama masing-masing customer segment. Pada elemen ini pelanggan dapat didorong oleh motivasi seperti akuisisi pelanggan, retensi (mempertahankan) pelanggan, dan peningkatan penjualan (upselling). Elemen ini juga memiliki beberapa kategori, yaitu personal assistance, dedicated personal assistance, self service, automated services, communities, dan co-creation.
Revenue streams
Kemudian, revenue streams adalah jenis pendapatan dihasilkan dari proposisi nilai yang ditawarkan dengan sukses ke customer. Elemen ini juga terdiri dari business to business, business to customer, dan business customer to customer. Business to business, yaitu transaksi usaha yang memberikan layanan kepada pembeli berskala besar atau dari produsen ke sebuah organisasi atau perusahaan lain yang membeli dalam skala besar. Business to customer adalah transaksi usaha yang memberikan layanan kepada konsumen retail yang dapat membeli secara eceran. Contohnya sebuah perusahaan yang membuka toko untuk menjual produknya. Sedangkan customer to customer adalah transaksi usaha yang memberikan layanan kepada pedagang (bukan perusahaan produsen) yaitu pelapak online atau reseller perseorangan yang mental produk langsung ke konsumen akhir secara eceran.
Key resources
Selanjutnya, key resources adalah aset yang dibutuhkan untuk menawarkan dan menyampaikan value proposition. Elemen ini dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu fisik, intelektual, manusia, dan finasial.
Key activities
Lalu, key activities adalah aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan dan menyampaikan value proposition. Elemen ini juga dikategorikan menjadi tiga, yaitu produksi, pemecahan masalah, dan platform atau jaringan.
Key partners
Kedelapan adalah key partners, yaitu sumber daya yang diperoleh dari luar organisasi/usaha. Pemateri juga menyampaikan bahwa elemen ini memiliki empat jenis kemitraan yang berbeda, yaitu aliansi strategis antara non-pesaing, kemitraan strategis antar pesaing, usaha patugan untuk mengembangkan bisnis baru, dan hubungan antara pembeli dengan pemasok untik menjamin pasokan yang dapat diandalkan. Kemudian, pemateri juga memberika tiga motivasi dalam membangun kemitraan, yaitu optimisasi dan skala ekonomi, pengurangan resin ketidakpastian, dan akuisisi sumber daya dan aktivitas tertentu.
Cost structures
Terakhir adalah cost structure, yaitu jenis biaya yang terjadi untuk jalannya usaha. Pemateri menyampaikan bahwa akan sangat berguna bila struktur biaya model bisnis dibedakan menjadi dua kelas, yaitu terpacu biaya dan terpacu nilai. Terpacu biaya adalah biaya terfokus pada penilaian biaya, sedangkan terpacu nilai adalah berfokus pada penciptaan nilai. Elemen ini memiliki karakteristik, yaitu biaya tetap, biaya variabel, skala ekonomi, dan lingkup ekonomi.