Tag Archive for: umkm

Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berupaya untuk menyelenggarakan berbagai program kegiatan yang berkaitan dengan inovasi teknologi. Salah satu di antaranya adalah Program Peningkatan Kapasitas Startup Kolaborasi Kemenkop UKM x IBISMA. Pendaftaran untuk program tersebut telah ditutup, dan berikut adalah pengumuman 50 startup yang berhasil lolos seleksi administrasi.

Program Peningkatan Kapasitas Startup Kolaborasi Kemenkop UKM 2024

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Startup Kolaborasi Kemenkop UKM merupakan salah satu respons pemerintah untuk mendukung pengembangan startup-startup potensial di Indonesia. Melalui program Peningkatan Kapasitas Startup, Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan lembaga inkubator untuk membantu startup unggulan agar bisnis mereka lebih terarah, tumbuh, dan berkembang. Salah satunya adalah Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII). Setiap tahun, Kementerian Koperasi dan UKM mencari lembaga inkubator untuk bekerja sama dalam pelaksanaan program ini.

Pelaksanaan

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Startup terdiri dari 4 kegiatan utama, yaitu:

  1. Seleksi Tenant
  2. Bootcamp
  3. Coaching Clinic
  4. Demo Day

Pengumuman

Program Peningkatan Kapasitas Startup Kolaborasi Kemenkop UKM 2024 dibuka pada bulan 21 Februari hingga 29 Februari 2024. Pendaftaran ini telah melewati proses seleksi administrasi. Berdasarkan hasil seleksi dan penilaian oleh dewan juri, maka ditetapkan 50 tenant yang berhasil lolos seleksi administrasi. Selamat, kami ucapkan kepada para tenant yang berhasil lolos seleksi administrasi pada program ini.

Selanjutnya, para peserta yang sudah dinyatakan lolos proposal dapat mempersiapkan diri untuk Seleksi Tahap-2 Bersama Kemenkop UKM RI

IBISMA UII mengapresiasi atas partisipasi peserta yang telah mendaftar. Kami berharap program ini dapat membentuk para pengusaha muda yang unggul dalam inovasi bisnis atau teknologi, memiliki kemandirian dan profesionalisme, serta mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan ekonomi bangsa Indonesia.

Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) Universitas Islam Indonesia (UII) bersama dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman menyelenggarakan acara Kelas Bisnis UMKM (PUPM) Bagi Pelaku Usaha Mikro di Wilayah Kelurahan Merdikorejo dan Tirtomartani. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 5 Mei 2023 di The Alana Yogyakarta Hotel and Convention.

Kelas Bisnis UMKM (PUPM) Bagi Pelaku Usaha Mikro

Total peserta pada kegiatan ini sebanyak 38 UMKM yang terbagi menjadi 2 kelas pelatihan berdasarkan asal kelurahan. Peserta dari Kelurahan Tirtomartani sebanyak 20 UMKM, sedangkan peserta dari Kelurahan Merdikorejo sebanyak 18 UMKM. Para peserta ini akan diberikan pelatihan mengenai beberapa materi yang akan dimentori oleh IBISMA dan beberapa mentor yang berpengalaman.

Hari pertama acara dibuka oleh masing-masing Kelurahan dengan menjabarkan kebijakan pengembangan UMKM di wilayah kelurahan. Acara juga dibuka oleh Kapanewon Tempel dan Kapanewon Kalasan dengan menjelaskan mengenai kebijakan pengembangan UMKM di wilayah kapanewon. Kemudian peserta diberikan arahan mengenai kebijakan pemerintah untuk pemberdayaan UMKM oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman. Selanjutnya peserta diberikan materi mengenai motivasi bisnis dalam meningkatkan kapasitas bisnis dengan strategi inovasi dan digitalisasi serta materi tentang business model canvas.

Pada hari kedua, peserta diberikan materi mengenai manajemen operasional dan SDM, implementasi manajemen stok dan pengelolaan gagal produksi, serta manajemen standar kerja (SOP). Lalu, pada hari terakhir peserta diberikan materi mengenai manajemen keuangan, harga pokok produksi dan praktik perhitungan HPP, serta digital marketing dan konten.

Acara ini ditutup langsung oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah juga menyampaikan mengenai satu data UMKM dan program pengembangan UMKM.

Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berupaya melakukan berbagai program kegiatan yang terkait dengan inovasi teknologi. Salah satunya adalah Program Inkubasi Bisnis IBISMA UII, yaitu UII Bussiness & Innovation Challenge (UBIC). Pendaftaran kegiatan tersebut telah berlangsung dan berikut merupakan pengumuman hasil seleksi proposal UBIC 9.0.

UBIC 2023

Kegiatan UBIC ini merupakan upaya untuk membangun ekosistem kewirausahaan dan inovasi di lingkungan Universitas Islam Indonesia serta merupakan implementasi dari Tujuan Pertumbuhan Substantif Berbasis Nilai pada Renstra UII 2022-2026. Pada bagian renstra ke-3 tersebut (Melebatkan Manfaat) dilakukan melalui perluasan jangkauan jejaring dan peningkatan dampak. Implementasinya dapat dilakukan dengan peningkatan akses dan pemanfaatan hasil penelitian dan atau pemikiran oleh pemangku kepentingan eksternal (dunia industri, dunia usaha, pemerintah dan publik). Sehingga ide besar entrepreneurial university menjadi relevan untuk di konseptualisasi dan di kontekstualisasi di UII (cf. Guerrero et al., 2015; Etzkowitz, 2017).

Selain itu, UBIC ini juga bertujuan untuk melahirkan & menumbuhkembangkan calon wirausaha inovatif dari civitas akademika (mahasiswa/dosen/peneliti) dalam rangka mendorong hasil penelitian & pengembangan dari UII ke arah hilirisasi dan komersialisasi. Program ini ditujukan bagi dosen, peneliti, mahasiswa, dan/atau alumni, sebagai bagian dari pengembangan jiwa kewirausahaan  dan inovasi di UII.

Pengumuman

UBIC 9.0 dibuka pada bulan Februari hingga Maret 2023. Pendaftaran ini telah melewati proses seleksi proposal bisnis. Berdasarkan hasil seleksi dan penilaian oleh dewan juri, maka ditetapkan 13 tenant yang berhasil lolos seleksi proposal. Selamat, kami ucapkan kepada para peserta yang berhasil lolos seleksi proposal pada UBIC 9.0 dan akan mengikuti tahapan selanjutnya pada Skema Inkubasi Teknologi. Skema tersebut merupakan skema yang diberikan kepada perusahaan pemula berbasis teknologi yang telah memiliki prototype/produk untuk menjalankan proses inkubasi sehingga siap menjadi perusahaan pemula berbasis teknologi yang komersil, mendatangkan keuntungan (profitable) dan berkelanjutan (sustainable).

Pengumuman UBIC 9.0

Selanjutnya, para peserta yang sudah dinyatakan lolos proposal dapat mempersiapkan diri untuk melakukan presentasi.

Informasi yang lebih lengkap akan disampaikan melalui nomor kontak yang terdaftar pada proposal.

IBISMA UII mengucapkan terima kasih atas partisipasi peserta yang telah mengirimkan proposal bisnis terbaiknya. Kami harap program ini dapat membentuk pengusaha muda yang memiliki keunggulan dalam inovasi bisnis atau teknologi, kemandirian dan profesionalisme, serta mampu berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan ekonomi bangsa Indonesia.

UII Tandatangani MoU dengan PT Putra Medikaltek Indonesia

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali memperluas kemitraan dengan perusahaan untuk menunjang tugas dan fungsi di berbagai bidang. Kali ini, Direktur Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (DPPK/ST) dan Direktur Utama PT Putra Medikaltek Indonesia melakukan penandataganan nota kesepahaman (MoU) pada Kamis (10/11) di Fakultas Teknologi Industri (FTI). Selain itu, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. dan Gilang Putra Pradana, S.E. juga melakukan perjanjian lisensi ALGIST-IoT.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Dekan FTI, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, M.T. serta Kepala Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII, Bagus Panuntun, S.E., MBA. beserta jajarannya.

Arif Wismadi berharap melalui penandatangan nota kesepahaman dan perjanjian lisensi menjadi momentum untuk kolaborasi lebih lanjut antara UII dan PT Putra Medikatek Indonesia. Sementara dalam diskusi, Bagus Panuntun turut mengungkapkan harapannya agar penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian lisensi tersebut dapat menjadi titik awal untuk kerjasama lebih lanjut dan sinergis antara kedua belah pihak.

Harapan juga terlontar dari PT Putra Medikaltek Indonesia agar nota kesepahaman dapat dilanjutkan melalui pembentukan program-program bersama antara UII dan perusahaan. Ruang lingkup dari nota kesepahaman ini meliputi bidang pendidikan, penelitian, pemagangan mahasiswa, dan pengabdian masyarakat.

Menutup diskusi, Arif Wismadi dan Gilang Putra Pradana menyimpulkan hasil pertemuan dan perjanjian yang sudah disepakati. Kemudian, rencana-rencana kerja sama ke depan serta diskusi untuk memulai praktik kerja sama dapat segera terealisasi.

Growth Festival 2022 yang berlangsung pada Rabu (13/7) di Auditorium KH Abdul Kahar Mudzakkir dihadiri oleh banyak peserta. Acara pada hari pertama ini turut mengundang berbagai narasumber untuk menyampaikan ilmunya dan akan fokus bahas Metaverse sebagai Interaksi Immersive dan Young Entrepreneur.

Growth Festival bahas Metaverse sebagai Interaksi Immersive

Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A. selaku Kepala Dinas dan UKM DIY memberi Partner Speech mengenai kolaborasi dan strategi digitalisasi UMKM. Beliau menyampaikan bahwa PEMDA DIY bersama dengan Dinas Koperasi dan UKM DIY dan Universitas Islam Indonesia mendukung penuh perkembangan UMKM di Yogyakarta. Mereka saling mengisi bersinergi untuk merealisasikan indikator-indikator pertumbuhan perekonomian dengan cara pendampingan UMKM

“Kami di pemerintah pastinya bersama dengan Pak Jazim, bagaimana kita menjalani sirgulasi, kebijakan, regulator, tetapi kebijakan regulasi ini tidak akan bisa optimal, tidak ada gunanya lagi saat apa yang kita rencanakan dan kita susun dalam sebuah dokumen tapi tidak bisa diimplementasikan. Saat pengimplementasian pasti dari pemerintah tidak bisa sendiri. Maka kolaborasi menjadi salah satu kuncinya,” jelas Bu Siwi.

Dinas Koperasi DIY memiliki beberapa target. Pertama, mengenai cara meningkatkan kapasitas UKM, yaitu dengan meningkatkan omset UMKM mulai dari produksi, kualitas, legalitas, dan faktor penting lainnya. Kedua, peningkatan kapasitas koperasi dengan cara meningkatkan omset Koperasi. Lebih memperhatikan kepada kualitasnya, bukan jumlahnya. Sehingga pada tahun 2024, pemerintah dapat mencapai target untuk menciptakan 500 Koperasi Modern yang mengarah pada transformasi digital. Ketiga, penumbuhan wirausaha baru. Cara untuk menumbuhkan wirausaha baru ini dapat melalui inkubator bisnis, salah satunya IBISMA.

Selanjutnya, ada acara Technology Talkshow yang dipandu oleh Bagus Panuntun, SE., M.B.A. Talkshow ini dibawakan oleh Indra Haryadi, yaitu seorang CEO Hacklab Rocks dengan subjek “Metaverse for Our Future”. Beliau menjelaskan mulai dari pengertian metaverse sampai ke contoh penerapannya. Beliau menganalogikan metaverse menggunakan film-film yang menceritakan sebuah keadaan dimana sebagian besar waktu yang digunakan oleh orang yang tinggal di dunia tersebut dihabiskan untuk dunia virtual. “Jadi dari kamu lahir sampai kamu mati, itu kamu di dunia virtual,” ucapnya.

Menurut beliau, metaverse adalah internet dimensi ke-4 dimana manusia dapat berinteraksi secara immersive dengan objek virtual. Beliau berkata bahwa saat ini kita sedang menikmati internet dimensi ke-2. Salah satu contohnya penggunaan smartphone yang hanya memiliki tinggi dan lebar, serta bentuk interaksinya dengan menekan, mencubit, dan menggeser pada layar sentuh smartphone tersebut. Sedangkan metaverse memiliki tinggi, lebar, kedalaman, dan berat dengan beragam bentuk interaksi. Selain itu, metaverse punya banyak visualisasi objek yang ada di dunia nyata.

“Jadi kalau teman-teman pegang suatu benda, misalnya pegang mic. Itu bisa terasa kalau bentuknya bundar, teksturnya bisa terasa, panas temperaturnya juga bisa terasa. Bahkan saya percaya, one day bau itu bisa ditransfer,” tuturnya.

Kemudian, akan ada Business Talkshow yang dimoderatori oleh Rininta Hanum, ST., M.Eng., dengan tajuk “Set up Your Mind to be Young Entrepreneur” sebagai penutup rangkaian hari pertama. Talkshow ini dipaparkan oleh Saga Iqranegara selaku Ketua Umum ADITIF (Asosiasi Digital Kreatif Indonesia). Beliau mengawali talkshow dengan mengemukakan bahwa Indonesia masih membutuhkan banyak pengusaha baru karena untuk negara berkembang, minimal 2% dari populasinya adalah seorang entrepreneur. Namun, pada kenyataannya 90% perusahaan rintisan mengalami kegagalan. Walaupun begitu, setiap usaha entrepreneur tangguh tidak akan pernah berbohong. Apabila menemukan kegagalan, maka harus mencoba lagi dengan usaha yang lebih baik.

Beliau juga menjelaskan hal yang lebih penting untuk dimiliki oleh seorang pengusaha muda adalah Think like an Entrepreneur. Menurutnya, seorang pengusaha harus memiliki mindset Independence atau kemandirian, Accountability atau berani bertanggung jawab, Goal-oriented atau fokus memprioritaskan satu tujuan besarnya, Resilience atau kekuatan mental, dan Willingness to Experiment atau eksperimen saat membangun perusahaannya dari nol sampai sukses. Terakhir, beliau menyampaikan agar pengusaha menguasai skill masa depan, seperti menjadi seorang problem solver.

“Kalau sakit pasti ke dokter, ya, atau ke apotek. Kenapa sakit kita pergi ke dokter? Karena mereka adalah problem solvernya kita. Jadilah seorang problem solver. Apapun, ya, bidang yang kalian tekuni, jadilah seorang problem solver,” ucapnya.

Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (DPPK/ST UII) mengadakan acara Kick-off “Deepening Desa Brilian BRI 2022” Batch-1. Acara yang merupakan program kolaborasi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. ini berlangsung pada Selasa (26/4) secara daring. Program ini dilaksanakan selama tiga bulan ke depan dari April hingga Juni 2022 yang diikuti oleh 87 Desa di Wilayah Provinsi DIY & Provinsi Jawa Tengah.

Arif Satria selaku Assistant Vice President of Social Entrepreneurship & Incubation Division BRI menyampaikan bahwa pihaknya peduli pada segmen UMKM. BRI memiliki inkubasi bisnis untuk memberdayakan desa sehingga merasa perlu bermitra dengan pihak akademisi, “contohnya adalah dengan UII ini dalam pemberdayaan desa,” katanya.

Kemudian, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Rektor UII menyampaikan bahwa UII, BRI, dan Kementerian Desa memiliki visi yang beririsan untuk memajukan Indonesia, salah satunya dimulai dari desa. Sejak lama, UII melalui berbagai program, termasuk KKN yang mendampingi desa-desa mitra tumbuh semakin mandiri. “InsyaAllah kita akan membangun peradaban baru Indonesia bermula dari desa,” tuturnya.

Program Desa Brilian 2022

Selanjutnya, Drs. Syahrul, M.Si. sebagai perwakilan dari Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kemendes PDTT sepakat bahwa ketiga institusi memiliki kesamaan prinsip dan misi. Pihaknya ditugaskan untuk mengawal peningkatan status perkembangan 74 ribu desa di seluruh Indonesia.

“Saat ini kita ditargetkan untuk meningkatkan 25 ribu desa yang masih dalam status tertinggal untuk naik kelas, kemudian ada juga 10 ribu desa yang statusnya berkembang untuk menjadi desa mandiri,” jelasnya. Di sisi lain, ia juga ingin meningkatkan status BUMDes, dari mulai pemula, berkembang, hingga mandiri. Tak lupa, ia turut mengapresiasi gagasan yang dilakukan oleh teman-teman BRI dan difasilitasi oleh UII.

Program Desa Brilian

Dilanjutkan oleh Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. selaku Direktur DPPK/ST UII menyampaikan materi mengenai Program “Deepening Desa Brilian” Batch-1 Tahun 2022. Objek pemberdayaan dalam program yang akan dibimbing langsung oleh IBISMA UII ini, yaitu perangkat desa, pengurus BUMDes, badan permusyawaratan desa, dan pelaku usaha desa.

Lewat program ini, ia menargetkan BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi desa, kemudian digitalisasi dan inovasi desa yang bersifat sustainability. Ia juga menyampaikan bahwa program bertujuan mengoptimalkan seluruh potensi desa secara berkesinambungan.

Desa juga dapat mengaplikasikan/menyusun laporan keuangan serta memanfaatkan layanan keuangan perbankan khususnya BRI. Tidak hanya itu, desa juga didorong memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan serta aktivitas maupun pengelolaan keuangan desa.

Beberapa aktivitas dalam program ini bergerak pada sektor yaitu empowerment, assistance, dan graduation/inagurasi. “Tentunya ini bukan sifatnya menggurui tapi lebih kepada kita belajar bersama bagaimana desa yang sudah memiliki pengalaman yang sangat baik akan bisa kita buat menjadi sesuatu yang lebih baik lagi dengan aktivitas empowerment tadi,” ujarnya.

Sementara silabus utama pada Desa Brilian 2022 ini, yaitu leadership atau kepemimpinan kolaboratif, entrepreneurship atau inovasi usaha desa, digitalisasi usaha desa, kelembagaan atau organisasi dan legalitas, serta manajemen keuangan atau akuntansi dan investasi. “Insya Allah kalau kita punya keinginan dan didukung doa juga, harapannya itu akan bisa membuat proses pengembangan bisnis di BUMDes itu lebih besar dan lebih merata dampaknya ke masyarakat,” pungkasnya.

Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mengadakan pendampingan kepada tenant Program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) langsung di Gedung Simpul Tumbuh dan ditayangkan melalui zoom. Pendampingan pada Kamis (24/02) kali ini membahas mengenai Sertifikasi Halal Produk. Materi ini dibawakan oleh pengurus MUI Sleman DIY, Dr. H. Nur Kholis, S.Ag., S.E.I., M.Sh.Ec.

Sertifikasi Halal

Bapak Nur Kholis mengawali materinya dengan memberikan kata mutiara dari Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin, “sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia seharusnya dapat menjadi produsen produk halal untuk kebutuhan pasar domestik,” bunyinya.

Ia juga melanjutkan dengan kata mutiara dari Pesiden RI, Joko Widodo, “kita jadikan industri halal sebagai motor pertumbuhan ekonomi, ladang kreativitas, dan produktivitas generasi-generasi muda kita, agar bisa menjadikannya sebagai sumber kesejahteraan umat,” lanjutnya.

Ia menyampaikan bahwa pada akhir 2021, berkaitan dalam Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) sudah dialihkan langsung ke Kementerian Agama, “jadi kalau panjenengan ngurus halal ini mesti ga bisa ke MUI lagi,” katanya. MUI hanya menjadi lembaga pemeriksaan saja. Kemudian, produk halal wajib memakai logo halalnya.

Menurut Nur Kholis, alur proses sertifikasi halal sudah lebih sederhana dibanding sebelumnya. Pelaku usaha dapat mendaftarkan diri melalui website halal.go.id, kemudian Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memerikasa kelengkapan dokumen dan menetapkan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Setelah itu, LPH memeriksa dan menguji kehalalan produk. Lalu MUI akan menetapkan kehalalan produk melalui Sidang Fatwa Halal dan BPJH akan menerbitkan sertifikan halal. “Pendaftarannya nanti semuanya online,” tegasnya.

Produk berupa barang yang diwajibkan memiliki sertifikat halal adalah makanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk rekayasa genetik, barang yang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh masyarakat. Produk berupa jasa juga memiliki kewajiban bersertifikat halal, seperti jasa yang berkaitan dengan penyembelihan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan penyajian.

Menurut Undang-undang di Indonesia produk makanan dan minuman harus memiliki sertifikasi halal yang hanya berlaku selama 5 tahun. Sedangkan untuk non makanan dan minuman yang diharuskan memiliki sertifikasi halal adalah obat, produk biologi termasuk vaksin, alat kesehatan, PKRT, non obat, non produk biologi, non alat kesehatan dan non PKRT. Produk non makanan dan minuman ini memiliki jangka waktu sertifikasi halal yang berbeda-beda.

Ia juga menjelaskan peraturan untuk produk yang tidak halal, “kalau produk yang tidak halal itu harus menyebut tidak halal, baik berupa gambar, tanda, dan tulisan yang dicantumkan pada kemasan produk, bagian tertentu produk, dan tempat tertentu pada produk,” jelasnya.

Growth Festival 2021 yang diselenggarakan oleh Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) sudah sampai pada hari ketiga, Kamis (21/10). Hari ketiga ini diisi dengan talkshow Food & Baverage Hack yang akan disampaikan oleh Danu Sofwan, CEO dan Founder Es Teh Indonesia. Talkshow ini dipandu langsung oleh Ahmad Syihabbudin Zankie, S.T.

Danu Sofwan memperkenalkan dirinya sebagai founder dan owner dari Radja Cendol, Es Teh Indonesia, Basreng Gonjreng, dan beberapa lini bisnis. Ia juga menjadi investor di beberapa UMKM, “jadi kalau teman-teman punya ide bisnis, sudah punya konsepnya bisa diajukan website danusofwan.com dan disana sudah lengkap cara dan panduannya,” jelasnya.

Setelah itu ia langsung menjelaskan materi mengenai “Strategi Cuan Bisnis Kulineran”. Pada kesempatan kali ini ia membagikan cerita prosesnya dalam berbisnis. Danu flashback ke belakang, ia lahir dari keluarga yang berkecukupan. Sejak SMP ia sudah diberikan fasilitas mobil dan dikasih apapun yang ia mau oleh orang tua. Kemudian tiba-tiba perusahaan Ayahnya mengalami kebangkrutan dan 2 tahun kemudian meninggal dunia tanpa meninggalkan apapun. Sejak saat itu ia menjadi tulang punggung keluarga.

Setelah kejadian tersebut, Danu memulai bisnisnya dengan menjadi reseller atau menjual kembali barang yang sudah ada. Ia menjalani sepuluh aktivitas usaha, yaitu kaos kaki, sepatu, baju, dan lain sebagainya. “Akhirnya saya menyadari bahwa saya hanya menjalani aktivitas dagang, saya tidak sedang berbisnis,” ujarnya. Berdagang dan berbisnis adalah hal yang berbeda. Sampai akhirnya ia bertemu dengan konsep Radja Cendol yang merupakan bisnis pertamanya. Danu pun belajar berbisnis ini hanya dari Google.

“Dalam waktu satu setengah tahun saya bisa membeli ruko 3 lantai secara cash di daerah Pondok Kelapa Jakarta Timur karena saya benar-benar disiplin,” tuturnya.

Strategi Cuan Bisnis Kulineran

Kesuksesannya ini dapat dicapai karena memiliki empat pilar disiplin yang selalu ia pegang. Empat pilar disiplin itu adalah disiplin diri, disiplin spiritual, disiplin finansial, dan disiplin waktu. Danu juga membagikan rumus dalam berbisnis, yaitu concept, intelectual property, empower, edukasi, helping, evaluasi, dan momentum. “Ketika kita ngomongin dunia bisnis, sebenarnya ada dua aliran. Aliran pertama adalah mengikuti tren, contohnya boba. Aliran yang kedua adalah melawan arus, saya senengnya sama aliran yang kedua. Memang sangat menantang, kita harus mempunyai faktor pembeda,” ujarnya.

Dunia bisnis itu ada prosesnya, yaitu starting, monetizing, systemizing, maintaining, dan growing & multiplying. Hal penting lainnya, yaitu marketing mix atau 4P (product, people, price, promotion). Tidak kalah penting, dalam bisnis kita harus memperhatikan target market, seperti mass market, broad market, atau niche markets.

“Penyakit berbahaya dalam berbisnis. Jangan kutuan atau kurang pengetahuan, jangan kudisan atau kurang disiplin anget-angetan, dan jangan kremian atau kurang ilmu ih ada aja yang disalahkan. Jadi, ketika kita belum berhasil melakukan sesuatu, pasti masih ada ilmu yang belum kita tau. Tekad, nekat, niat, semangat aja ga cukup, pentingnya keilmuan,” jelas Danu.

Tiga pola yang membuat kita berkembang, yaitu buka mindset, riset, dan jangan lambat. “Teman-teman ini sudah masuk ke era digital, membuat segala sesuatu yang vertikal menjadi horizontal. Maksudnya sekarang bukan lagi yang besar mengalahkan yang kecil, tetapi yang cepat mengalahkan yang lambat,” lanjutnya. Danu juga membagikan tips untuk membuat produk laku, yaitu extra ordinary, unique selling proposition, dan history. Extra ordinary artinya perlu ada faktor berbeda dan tak biasa dari segi konten, packaging, dan lainnya. Unique selling proposition artinya bukan sekedar unik tetapi punya nilai jual. History artinya memasukkan nyawa tentang cerita dan value dari produk kita.

Bagaimana caranya scale up bisnis?

  1. Product validation – Pastikan produknya sesuai dengan taste masyarakat di segmentasi daerah/kota yang diincar.
  2. Market fit – Target konsumen, kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi, keunggulan bisnis kita dibanding kompetitor, fitur apa saja yang dimiliki produk, pengalaman pengguna (user experience).
  3. Operation – Perhatikan SOP & KPI.
  4. Lifetime – Perhatikan masa kadaluarsa produk.
  5. Channel & Distribution – Perhatikan networking & Supply Chain.
  6. Financial statement – Sekeras apapun upaya kita untuk scale up bisnis kalau tidak punya plan dan data keuangan, pasti akan banyak terjadi kebocoran.

Sehubungan dengan hibah yang diterima oleh Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) pada Program Fasilitasi “Sinergi Kemitraan dengan Dunia Pendidikan” yang diberikan oleh Deputi Bidang Kewirausahaan, Kementerian Koperasi & Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, UII mengadakan kegiatan Business MatchingMatchmaking pada Kamis (30/9). Business Matching dan Matchmaking adalah sebuah pertemuan bisnis yang terjadwal antara pelaku bisnis dengan calon mitra supplier, calon mitra distribusi, calon mitra pendanaan termasuk calon mitra investor. Pertemuan ini bersifat B2B dan terjadi antara dua pihak dengan latar belakang industri bisnis yang match atau sama.

Peserta dari kegiatan dalam program ini adalah startup binaan IBISMA UII yang mengikuti Program ASDEP Pengembangan Ekosistem Bisnis dengan Dunia Pendidikan, Sinergi Kementerian Koperasi dan UKM RI.

Pembukaan dan Sambutan Acara Business Matching & Matchmaking

Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (UII), Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. dalam sambutannya mengatakan bahwa program ini mendapat dukungan penuh dari ASDEP Pengembangan Ekosistem Bisnis dengan Dunia Pendidikan, Sinergi Kementerian Koperasi dan UKM RI. “Hal ini sangat selaras dengan upaya UII untuk bertransformasi menuju entrepreneurial university,” ujarnya. UII sangat mengedepankan adanya kolaborasi antara universitas dengan dunia industri dan pemerintah untuk menciptakan usaha dan perusahaan baru dengan membekali mahasiswa, alumni, dan masyarakat dengan peningkatan kemampuan wirausaha.

“Kegiatan hari ini merupakan salah satu langkah penting untuk memberikan kesempatan kepada para tenant dalam menawarkan inovasinya serta berinteraksi dengan investor. Rangkaian acara ini akan sangat bermanfaat untuk startup maupun teman-teman yang ingin belajar berwirausaha dengan sangat serius,” lanjutnya. Semoga dalam kegiatan ini kita semakin dilapangkan dada untuk melihat nilai baik tiap inovasi yang dibawakan pada proses pitching, sehingga setiap komunikasi antara investor dan tenant akan dimudahkan. Ia juga berharap bahwa nanti akan dihasilkan sinergi yang baik dari inventor dan investor.

Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc.

Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop, Drs. Talkah Badrus mengatakan bahwa beberapa waktu lalu acara kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM RI bersama IBISMA UII sudah berjalan dengan baik. “Mudah-mudahan hari ini bisa mempertemukan calon investor dengan tenant-tenant dan bisa menjalin kerja sama dan mendapatkan hasil yang bermanfaat dalam pengembangan kewirauhaan,” ujarnya. Menurutnya peran dari inkubator, pendamping, maupun mentor itu sangat dibutuhkan untuk UMKM bertransformasi.

Drs. Talkah Badrus

Pengenalan Program Mitra Undangan

Selanjutnya merupakan sesi pengenalan program dari para mitra undangan kepada para tenant. Mitra undangan mengenalkan programnya secara bergantian. Beberapa mitra undangan tersebut, yakni:

  • Bhinneka Mentari Dimensi
  • Bank BPD DIY Syariah
  • HIPMI DIY
  • Dinas Penanaman Modal dan Perizinan DIY
  • Block 71 Yogyakarta
Business Matching & Matchmaking

Mitra: HIPMI DIY

Pitching Startup

Kemudian dilanjutkan dengan sesi pitching yang dilakukan oleh para startup binaan IBISMA UII. Setelah melakukan pitching, maka para mitra undangan dipersilahkan untuk melakukan diskusi lebih lanjut kepada para tenant di masing-masing breakout room.

  • Rendang Tuna bin Sangkut
  • Murni Organik
  • Suai.Original
  • Minionbike Indonesia
  • Masukkerja
  • Elcreativeon
  • Zakea Indonesia
  • Eldey
  • Codakarta
  • Kira Indonesia
  • Handcy
Business Matching & Matchmaking

Pitching: Murni Organik

Saat ini, Perguruan Tinggi dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa melalui inovasi. Salah satu cara untuk mendorong inovasi, IBISMA UII melaksanakan kegiatan akbar tahunan, yaitu Growth Festival dan Business Matching. Melalui kegiatan Growth Festival dan Business Matching ini IBISMA UII melaksanakan berbagai program dan kegiatan terkait pengembangan inovasi, kewirausahaan serta upaya dalam membangun ekosistem inovasi dan kewirausahaan bersama dengan seluruh stakeholder Penta-Helix terkait. Sehingga dengan diselenggarakannya salah satu program IBISMA UII yaitu Growth Festival diharapkan dapat menjadi upaya yang sinergis antara Universitas Islam Indonesia dengan semua pemangku kepentingan (Penta-Helix) dalam upaya membangun ekosistem inovasi dan kewirausahaan di regional DIY dan Jawa Tengah maupun Nasional sesuai dengan visi, misi, dan tujuan strategis dari Inkubator Bisnis & Teknologi IBISMA UII.

Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dalam Program Fasilitasi Sinergi Kemitraan dengan Dunia Pendidikan pada Jumat (20/8).

Sinergi IBISMA dan Kemenkop

Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (UII) Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc.  dalam sambutan mengemukakan harapannya agar selalu lebih banyak lagi yang bisa dilakukan bersama. “Urusan di dalam, kami menyiapkan ekosistem untuk inkubasi. Tetapi ketika kita masuk ke sistem ekosistem bisnis yang lebih luas maka akan banyak bekerja sama dengan Dinas, LSM, dan lain-lain,” ujarnya.

Sinergi IBISMA dan Kemenkop

Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop, Drs. Talkah Badrus, M.M. menyampaikan harapan dari Pemerintah bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan para wirausaha dan UMKM yang produktif dan inovatif. Hal tersebut juga bermaksud agar wirausaha dan UMKM menjadi tangguh dengan berbasis ilmu dan teknologi. “Terkait dengan pengembangan kewirausahaan ini maka kita membangun ekosistem. Di mana perpaduan kolaborasi antara Pemerintah Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dengan perguruan tinggi dan dunia usaha menjadi satu sistem,” tuturnya. Ia juga mengatakan bahwa program ini akan menghadirkan para wirausaha dan UMKM yang sudah memiliki ide bisnis. Kemudian, inkubator akan melakukan pendampingan agar mereka tidak kesulitan dalam menjalani usaha dan mengahadapi masalah yang ada.

Selanjutnya, Amarria Dila Sari, ST., M.Sc. selaku Kepala Divisi Pengembangan Kewirausahaan/IBISMA menyampaikan kegiatan yang akan ada di dalam Program Fasilitasi Sinergi Kemitraan dengan Dunia Pendidikan ini. Pendampingan ini dilakukan bersama beberapa mentor secara intens. Program ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu dua bulan dengan beberapa agenda kegiatan.

Agenda kegiatan

  • Business Mindset pada 20 Agustus 2021
  • Pengembangan Bisnis pada 21 Agustus 2021
  • Standarisasi dan Sertifikasi Produk pada 21 Agustus 2021
  • Riset Pasar dan Promosi Produk Usaha pada 23 Agsutus 2021
  • Pengembangan Teknologi dan Proses Produksi pada 23 Agustus 2021
  • Pembuatan Business Plan pada 24 Agustus 2021
  • Manajemen Keuangan dan Pajak pada 24 agustus 2021
  • Branding dan Digital Marketing pada 25 Agustus 2021
  • Pengurusan Legalitas Usaha dan HKI pada 27 Agustus 2021

Tenant-tenant yang mengikuti Program Sinergi Dudi selama dua bulan bersama Kemenkop.

  • ElcretiveOn
  • Codakarta
  • Masukkerja
  • Zakea Indonesia
  • Eldey
  • Suai.Original
  • Rendang Tuna bin Sangkut
  • Sabila Craft
  • Air Purifer
  • Minionbike Indonesia
  • Murni Organik