Pengembangan Ekosistem Inovasi dan Teknologi oleh IBISMA
Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Direktorat Pengembangan dan Pembinaan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (DPPK/ST) telah menerima hibah bantuan pendanaan penelitian/riset dalam rangka pengembangan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) di Perguruan Tinggi Tahun 2021 dalam rangka mendorong hilirisasi hasil riset dan inovasi dari Kemendikbud/BRIN. Hibah yang diterima sebesar Rp 1.750.000.000 untuk tujuh tenant Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII. Tujuh tenant IBISMA UII yang mendapat pendanaan yakni Usy-Box Urinalysis Rapid Test Service, Idemes 2.0, ITMS 1.0, Netraku, Next Optima, Ranger Px-Ii, dan Zakea Indonesia.
Program ini diperuntukkan bagi calon usaha baru/rintisan berbasis teknologi berasal dari perguruan tinggi yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dan produknya masih berwujud prototipe atau draft program aplikasi (sub-bidang TIK). Salah satu sasaran dari program ini adalah terwujudnya produk inovasi dari perguruan tinggi yang siap untuk pra komersial.
Dr. Arif Wismadi selaku Direktur DPPK/ST menyampaikan bahwa tantangan besar dari pengembangan startup adalah pada tahap pra komersialisasi saat dihadapkan pada Valley of Death (lembah kematian) dan saat perusahaan rintisan mulai berjalan dihadapkan pada risiko Startup Bubble. Hal tersebut disampaikan pada Press Conference Pengembangan Ekosistem Inovasi dan Teknologi oleh IBISMA melalui Program CPPBT secara langsung di Gedung Simpul Tumbuh pada Kamis (23/06).
Ia melanjutkan mengenai tantangan Valley of Death tersebut muncul saat dukungan pemerintah dan universitas diturunkan karena inovasi dianggap telah matang dan siap dihilirisasi, namun di sisi lain investor belum tertarik dengan karya inovasi karena dianggap belum sangat siap untuk komersialisasi. “Sehingga kita komitmen dari tahap ide sampai komersialisasi kita selalu mendampingi,” lanjutnya.
Startup Bubble ditandai dengan PHK atau tutupnya startup yang muncul ketika dukungan pendanaan mulai berkurang di mana investor harus memilih hanya pada startup yang paling unggul dan paling menjanjikan profit. “Profit bukan tujuan utama, melainkan harus memiliki impact yang besar,” tuturnya.
Menurutnya untuk menghindari kedua risiko tersebut, seleksi gagasan bisnis oleh lembaga inkubator pada tahap awal menjadi sangat krisis. UII fokus untuk mendorong gagasan yang menghasilkan pain reliever pada tingkatatan extreme severity. “Jadi inovasi kita itu bisa menyelesaikan persoalan orang lain bukan menyenangkan diri kita,” ujarnya.
Dalam menaikkan level pembinaan kewirausahaan pada tingkat global, UII juga mendapat dukungan dari Uni Eropa melalui konsorsium Erasmus + ANGEL (ASEAN Network for Green Entrepreneurshipp & Leadership) bersama 16 perguruan tinggi dan lembaga inovasi Eropa dan ASEAN. Konsorsium ini mendorong civitas akademika untuk memimpin pengembangan bisnis yang menghasilkan dampak besar pada solusi masalah lingkungan dan sosial keasyarakatan.
Amarria Dila Sari, S.T., M.Sc. selaku Kepala IBISMA UII menambahkan bahwa selama empat tahun terakhir IBISMA sudah menginkubasi sekitar 150 tenant dengan total pendanaan 6,5 Miliar. “Kolaborasi yang ada itu tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri dan berbagai negara termasuk Erasmus ANGEL dan Erasmus GITA,” tambahnya.
Erasmus ANGEL merupakan salah satu dari lima proyek Erasmus yang dijalankan UII dalam lima tahun terakhir dan berfokus pada Green Entrepreneurship. Bagi UII program Erasmus ini merupakan salah satu strategi untuk pengembangan jaringan internasional sekaligus domestik. Terdapat lima negara ASEAN yang terlibat dalam Erasmus ANGEL, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Laos, serta 2 negara dari Eropa (Greece dan Cyprus) dan 16 perguruan tinggi yang bergabung dalam project tersebut.
IBISMA juga berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM DIY untuk menginkubasi sekitar 100 UMKM. Selain itu, untuk menunjang program kewirausahaan bagi startup dan UMKM baik di UII maupun masyarakat umum, IBISMA membuka expo hasil produk inovasi dan kewirausahaan serta open pitching dan talk show entrepreneurship pada acara Growth Festival 2022. Event Growth Festival ini akan diadakan pada tanggal 13 dan 14 Juli 2022 mendatang secara langsung di Auditorium Kahar Muzakir UII. Hal tersebut dilakukan untuk menunjang pengembangan ekosistem inovasi dan teknologi.