Berita Terbaru
Melalui PINOTI, POPTIKJI Perkuat Pondasi Industri Kecil dan Menengah (IKM)
Program Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi (PINOTI) kembali diadakan pada Senin-Rabu (13-16/5) di Hilton Garden Inn Bali. Program yang diselenggarakan oleh Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan…
Tumbuhkan Inovasi: Kemenkop UKM Gelar FGD untuk Dorong Pengembangan Usaha Kecil Menengah
Asisten Deputi Pengembangan Ekosistem Bisnis Kemenkop UKM mengadakan Forum Group Discussion pada Sabtu (27/4). FGD ini dihelat di Hotel Harper Malioboro, Jl. P. Mangkubumi, Yogyakarta yang diikuti oleh peserta dari berbagai stakeholder…
Semua Berita
Hubungi Kami
Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh
Gedung Growth Hub (Bookstore) Lt.3
Kampus Terpadu UII
Boulevard UII, Jalan Kaliurang km. 14,5 Sleman - DIY : 55584
Telp: +62 274 898444 Ext 1064
Email: simpultumbuh[at]uii.ac.id
Informasi Penting
Terbaru
- Kembangkan Potensi UMKM, Program Inkubator Bisnis UKM Naik Kelas Tahap 2 DigelarJuni 25, 2024 - 2:25 am
- Melalui PINOTI, POPTIKJI Perkuat Pondasi Industri Kecil dan Menengah (IKM)Mei 21, 2024 - 8:10 am
- Tumbuhkan Inovasi: Kemenkop UKM Gelar FGD untuk Dorong Pengembangan Usaha Kecil MenengahMei 20, 2024 - 4:26 am
- Entrepreneur Hub Hadir di Yogyakarta, Harapkan Wirausaha Semakin Sukses!Mei 20, 2024 - 3:55 am
- Strategi Bersama: POPTIKJI Ajak Stakeholder Industri dalam Bootcamp PINOTI Wilayah 1Mei 20, 2024 - 3:15 am
Pengembangan Ekosistem Inovasi dan Teknologi oleh IBISMA
Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Direktorat Pengembangan dan Pembinaan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (DPPK/ST) telah menerima hibah bantuan pendanaan penelitian/riset dalam rangka pengembangan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) di Perguruan Tinggi Tahun 2021 dalam rangka mendorong hilirisasi hasil riset dan inovasi dari Kemendikbud/BRIN. Hibah yang diterima sebesar Rp 1.750.000.000 untuk tujuh tenant Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII. Tujuh tenant IBISMA UII yang mendapat pendanaan yakni Usy-Box Urinalysis Rapid Test Service, Idemes 2.0, ITMS 1.0, Netraku, Next Optima, Ranger Px-Ii, dan Zakea Indonesia. Program ini diperuntukkan bagi calon usaha baru/rintisan berbasis teknologi berasal dari perguruan tinggi yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dan produknya masih berwujud prototipe atau draft program aplikasi (sub-bidang TIK). Salah satu sasaran dari program ini adalah terwujudnya produk inovasi dari perguruan tinggi yang siap untuk pra komersial. Dr. Arif Wismadi selaku Direktur DPPK/ST menyampaikan bahwa tantangan besar dari pengembangan startup adalah pada tahap pra komersialisasi saat dihadapkan pada Valley of Death (lembah kematian) dan saat perusahaan rintisan mulai berjalan dihadapkan pada risiko Startup Bubble. Hal tersebut disampaikan pada Press Conference Pengembangan Ekosistem Inovasi dan Teknologi oleh IBISMA melalui Program CPPBT secara langsung di Gedung Simpul Tumbuh pada Kamis (23/06). Ia melanjutkan mengenai tantangan Valley of Death tersebut muncul saat dukungan pemerintah dan universitas diturunkan karena inovasi dianggap telah matang dan siap dihilirisasi, namun di sisi lain investor belum tertarik dengan karya inovasi karena dianggap belum sangat siap untuk komersialisasi. “Sehingga kita komitmen dari tahap ide sampai komersialisasi kita selalu mendampingi,” lanjutnya. Startup Bubble ditandai dengan PHK atau tutupnya startup yang muncul ketika dukungan pendanaan mulai berkurang di mana investor harus memilih hanya pada startup yang paling unggul dan paling menjanjikan profit. “Profit bukan tujuan utama, melainkan harus memiliki impact yang besar,” tuturnya. Menurutnya untuk menghindari kedua risiko tersebut, seleksi gagasan bisnis oleh lembaga inkubator pada tahap awal menjadi sangat krisis. UII fokus untuk mendorong gagasan yang menghasilkan pain reliever pada tingkatatan extreme severity. “Jadi inovasi kita itu bisa menyelesaikan persoalan orang lain bukan menyenangkan diri kita,” ujarnya. Dalam menaikkan level pembinaan kewirausahaan pada tingkat global, UII juga mendapat dukungan dari Uni Eropa melalui konsorsium Erasmus + ANGEL (ASEAN Network for Green Entrepreneurshipp & Leadership) bersama 16 perguruan tinggi dan lembaga inovasi Eropa dan ASEAN. Konsorsium ini mendorong civitas akademika untuk memimpin pengembangan bisnis yang menghasilkan dampak besar pada solusi masalah lingkungan dan sosial keasyarakatan. Amarria Dila Sari, S.T., M.Sc. selaku Kepala IBISMA UII menambahkan bahwa selama empat tahun terakhir IBISMA sudah menginkubasi sekitar 150 tenant dengan total pendanaan 6,5 Miliar. “Kolaborasi yang ada itu tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri dan berbagai negara termasuk Erasmus ANGEL dan Erasmus GITA,” tambahnya. Erasmus ANGEL merupakan salah satu dari lima proyek Erasmus yang dijalankan UII dalam lima tahun terakhir dan berfokus pada Green Entrepreneurship. Bagi UII program Erasmus ini merupakan salah satu strategi untuk pengembangan jaringan internasional sekaligus domestik. Terdapat lima negara ASEAN yang terlibat dalam Erasmus ANGEL, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Laos, serta 2 negara dari Eropa (Greece dan Cyprus) dan 16 perguruan tinggi yang bergabung dalam project tersebut. IBISMA juga berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM DIY untuk menginkubasi sekitar 100 UMKM. Selain itu, untuk menunjang program kewirausahaan bagi startup dan UMKM baik di UII maupun masyarakat umum, IBISMA membuka expo hasil produk inovasi dan kewirausahaan serta open pitching dan talk show entrepreneurship pada acara Growth Festival 2022. Event Growth Festival ini akan diadakan pada tanggal 13 dan 14 Juli 2022 mendatang secara langsung di Auditorium Kahar Muzakir UII. Hal tersebut dilakukan untuk menunjang pengembangan ekosistem inovasi dan teknologi.
Pelaksanaan Program Deepening Desa Brilian 2022 Batch-1
Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (DPPK/ST UII) telah menyelenggarakan Program Deepening Desa Brilian BRI 2022 Batch-1. Selanjutnya, program tersebut dikelola langsung oleh Inkubator Bisnis dan Teknologi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII). Program ini merupakan kolaborasi dengan PT. Bank Rakat Indonesia (Persero), Tbk yang dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu dari April hingga Juni 2022. Program tersebut diikuti oleh 87 Desa di Wilayah Provinsi DIY & Provinsi Jawa Tengah. Objek pemberdayaan dalam program ini, yaitu perangkat desa, pengurus BUMDes, badan permusyawaratan desa, dan pelaku usaha desa. Selama proses pendampingan pada program ini, para peserta dibagi menjadi dua kelas. Kelas dibagi berdasarkan dari hasil pengerjaan soal pre-test. Pelaksanaan Program Deepening Desa Brilian 2022 Batch-1 ini memiliki delapan topik yang dijadikan materi untuk pendampingan kepada para peserta. Materi pertama dilaksanakan pada 13 Mei 2022 untuk kelas A dan 19 Mei 2022 untuk kelas B dengan topik Leadership dan sub-topik kompetensi kepemimpinan & socio-entrepreneurship. Kemudian, materi kedua dan ketiga memiliki topik yang sama, yaitu entrepreneurship. Materi kedua yang dilaksanakan pada 20 Mei 2022 dengan sub-topik mengeksplorasi proposisis nilai, sedangkan materi ketiga dilaksanakan pada 24 Mei 2022 yang berfokus mengakselerasi model bisnis. Selanjutnya, topik digitalisasi yang disampaikan pada materi keempat dan kelima, namun dengan sub-topik yang berbeda. Materi keempat dilaksanakan pada 27 Mei 2022 dengan sub-topik penerapan berbagai teknologi digital dalam bisnis, sedangkan materi kelima membahas tentang optimalisasi e-commerce & e-procurement yang dilaksanakan pada 2 Juni 2022. Kelembagaan BUMDes merupakan topik dari materi keenam yang dilaksanakan pada 10 Juni 2022 dengan sub-topik optimalisasi manajemen & inovasi kelembagaan BUMDes. Lalu, pada materi ketujuh dan kedelapan membahas topik manajemen keuangan dengan fokus yang berbeda. Materi ketujuh dilaksanakan pada 13 Juni 2022 dengan sub-topik penyusunan dan penerapan laporan keuangan, sedangkan pada 17 Juni 2022 dilaksanakan materi kedelapan dengan sub-topik pengelolaan keuangan bisnis & anggaran dana desa. Setiap sesi materi selesai, para peserta menjawab soal post-test yang akan digunakan untuk pemilihan 3 desa terbaik. Hasil pemilihan tersebut akan diumumkan pada saat acara inagurasi pada tanggal 24 Juni 2022.
Sosialisasi Penyakit Diabetes Melitus dan Launching Produk IDEMES
Tim IDEMES mengadakan acara sosialisasi tentang Diabetes Melitus (DM) dan launching produk IDEMES sebagai salah satu kegiatan pendanaan hibah CPPBT 2020 pada Sabtu (11/06). Acara tersebut dihadiri oleh kepala IBISMA UII, narasumber dr. Nuur Naafi Uloh M.Sc., S.Pk., penderita DM, serta masyarakat umum dengan jumlah peserta 30 orang di Hotel The Rich Jogja. Sosialisasi Diabetes Melitus DM menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular yang semakin banyak pengidapnya. Menurut International Diabetes Federation Federation Tahun 2015, Indonesia menempati peringkat ke tujuh untuk prelevansi penderita diabetes tertinggi di dunia. Ironisnya, dua pertiga penderitanya tidak tahu mereka memiliki diabetes. Salah satu tenant IBISMA yang mendapatkan pendanaan hibah CPPBT Kemendikbud 2020 adalah IDEMES yang menciptakan produk yang dapat mengontrol asupan gula pasir harian yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan Indonesia, yaitu maksimal 50 gram per hari. Alat ini teritegrasi dengan smartphone sebagai fitur pengingat batasannya dan juga sebagai cara membiasakan diri untuk hidup sehat. Hal ini dikarenakan batasan konsumsi gula pasir harian yang ada terabaikan karena ketidaktahuan masyarakat Indonesia sendiri tentang itu dan tidak ada alat untuk kontrolnya, hal tersebut dapat berdampak pada kesehatan khususnya DM. Launching IDEMES Halida Ulfah, CEO dari IDEMES adalah Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Jurusan Teknik Industri Angkatan 2017. Ia menceritakan bagaimana IDEMES dapat terbentuk. Awal mulanya ia tidak berfikir akan menjadi seorang pengusaha/wirausaha dalam produk seperti ini dikarenakan ide ini muncul ketika ia dan dua orang temannya hanya berminat mengikuti perlombaan Inovasi Teknologi atau LEVITASI 2018 yang diadakan oleh Fakultas Teknologi Industri. Kemudian pada tahun 2019 ia berkesempatan diliput oleh berbagai media dan disiarkan disalah satu stasiun televisi nasional untuk menjelaskan IDEMES kepada publik. Dari sanalah IDEMES mulai dikenal oleh orang luar. Hingga pada tahun 2020 mereka diundang untuk menjadi narasumber di program Laptop SiUnyil Trans 7. Semakin dikenalnya IDEMES maka mereka bercita-cita untuk memproduksi dan menjual produk IDEMES agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh Masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu sebelum melakukan produksi dan penjualan, mereka melakukan riset lebih lanjut mengenai IDEMES dengan mengikuti Program Inkubasi yang ada di Universitas Islam Indonesia yang bernama UBIC 6.0 di bawah naungan IBISMA. Dampak terbesar yang dirasakan setelah mengikuti program inkubasi ini adalah mereka bisa redesign prototype yang masih terdapat kendala dalam hal keakuratan sensor kadar gula darahnya, melakukan pengujian terkait etik kedokteran produk kesehatan, serta redesign aplikasi yang lebih friendly. Saat ini, produk IDEMES juga sudah di launching bersamaan dengan dilakukannya pengecekan gula darah secara gratis.
Pendampingan UBIC 8.0 Tahap 3
Berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII), salah satunya adalah UII Business & Innovation Challenge (UBIC) menjadi upaya dalam melakukan berbagai inovasi teknologi. Berdasarkan hasil penilaian dewan juri telah diumumkan 28 tenant yang berhasil lolos seleksi proposal pada UBIC 8.0. Peserta yang lolos telah mengikuti pendampingan tahap 1 pada bulan Maret 2022. Selanjutnya, para peserta mengikuti pendampingan UBIC 8.0 tahap 2 dimulai pada tanggal 29, 30, dan 31 Maret 2022 yang dilaksanakan secara Hybrid melalui zoom dan berada langsung di Gedung Simpul Tumbuh UII. Sebanyak 28 tenant yang mengikuti pendampingan ini mendapatkan beberapa materi sebagai penunjang perkembangan bisnisnya. Kemudian, peserta mengikuti pendampingan tahap 3 sebagai pendampingan terakhir pada tanggal 31 Mei, 2 hingga 3 Juni 2022. Pendampingan ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Non TIK. Pendampingan hari pertama pada Selasa, 31 Mei 2022, para peserta mendapatkan materi pelatihan TIK mengenai Key Metrics Analysis, Investmen Pitch, Customer Development, serta Pengelolaan dan Manajemen Konten Website. Sedangkan, pelatihan Non TIK membahas materi tentang Persiapan Ekspor. Pada Kamis, 2 Juni 2022 membahas tentang materi Komunikasi Bisnis, Optimasi Iklan (Facebook, Instagram, dan Marketplace), Copy Writing & Content, serta SEO & Google Ads. Kamis, 3 Juni 2022, pendampingan UBIC 8.0 tahap 3 ini ditutup dengan materi Analisa Laporan Keuangan (Financial Metrics), Valuasi Perusahaan (Startup & UMKM), Business Plan, serta Akselerasi Bisnis. Pada program UBIC 8.0 ini peserta akan mendapatkan pendanaan sebesar 200 juta. Selama pendampingan berlangsung para peserta kembali diseleksi untuk mendapatkan pendanaan. Berdasarkan hasil seleksi, diperoleh 17 peserta yang berhasil lolos mendapatkan pendanaan.
Program Desa Brilian 2022
Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (DPPK/ST UII) mengadakan acara Kick-off “Deepening Desa Brilian BRI 2022” Batch-1. Acara yang merupakan program kolaborasi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. ini berlangsung pada Selasa (26/4) secara daring. Program ini dilaksanakan selama tiga bulan ke depan dari April hingga Juni 2022 yang diikuti oleh 87 Desa di Wilayah Provinsi DIY & Provinsi Jawa Tengah. Arif Satria selaku Assistant Vice President of Social Entrepreneurship & Incubation Division BRI menyampaikan bahwa pihaknya peduli pada segmen UMKM. BRI memiliki inkubasi bisnis untuk memberdayakan desa sehingga merasa perlu bermitra dengan pihak akademisi, “contohnya adalah dengan UII ini dalam pemberdayaan desa,” katanya. Kemudian, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Rektor UII menyampaikan bahwa UII, BRI, dan Kementerian Desa memiliki visi yang beririsan untuk memajukan Indonesia, salah satunya dimulai dari desa. Sejak lama, UII melalui berbagai program, termasuk KKN yang mendampingi desa-desa mitra tumbuh semakin mandiri. “InsyaAllah kita akan membangun peradaban baru Indonesia bermula dari desa,” tuturnya. Selanjutnya, Drs. Syahrul, M.Si. sebagai perwakilan dari Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kemendes PDTT sepakat bahwa ketiga institusi memiliki kesamaan prinsip dan misi. Pihaknya ditugaskan untuk mengawal peningkatan status perkembangan 74 ribu desa di seluruh Indonesia. “Saat ini kita ditargetkan untuk meningkatkan 25 ribu desa yang masih dalam status tertinggal untuk naik kelas, kemudian ada juga 10 ribu desa yang statusnya berkembang untuk menjadi desa mandiri,” jelasnya. Di sisi lain, ia juga ingin meningkatkan status BUMDes, dari mulai pemula, berkembang, hingga mandiri. Tak lupa, ia turut mengapresiasi gagasan yang dilakukan oleh teman-teman BRI dan difasilitasi oleh UII. Program Desa Brilian Dilanjutkan oleh Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. selaku Direktur DPPK/ST UII menyampaikan materi mengenai Program “Deepening Desa Brilian” Batch-1 Tahun 2022. Objek pemberdayaan dalam program yang akan dibimbing langsung oleh IBISMA UII ini, yaitu perangkat desa, pengurus BUMDes, badan permusyawaratan desa, dan pelaku usaha desa. Lewat program ini, ia menargetkan BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi desa, kemudian digitalisasi dan inovasi desa yang bersifat sustainability. Ia juga menyampaikan bahwa program bertujuan mengoptimalkan seluruh potensi desa secara berkesinambungan. Desa juga dapat mengaplikasikan/menyusun laporan keuangan serta memanfaatkan layanan keuangan perbankan khususnya BRI. Tidak hanya itu, desa juga didorong memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan serta aktivitas maupun pengelolaan keuangan desa. Beberapa aktivitas dalam program ini bergerak pada sektor yaitu empowerment, assistance, dan graduation/inagurasi. “Tentunya ini bukan sifatnya menggurui tapi lebih kepada kita belajar bersama bagaimana desa yang sudah memiliki pengalaman yang sangat baik akan bisa kita buat menjadi sesuatu yang lebih baik lagi dengan aktivitas empowerment tadi,” ujarnya. Sementara silabus utama pada Desa Brilian 2022 ini, yaitu leadership atau kepemimpinan kolaboratif, entrepreneurship atau inovasi usaha desa, digitalisasi usaha desa, kelembagaan atau organisasi dan legalitas, serta manajemen keuangan atau akuntansi dan investasi. “Insya Allah kalau kita punya keinginan dan didukung doa juga, harapannya itu akan bisa membuat proses pengembangan bisnis di BUMDes itu lebih besar dan lebih merata dampaknya ke masyarakat,” pungkasnya.