Berita Terbaru
Melalui PINOTI, POPTIKJI Perkuat Pondasi Industri Kecil dan Menengah (IKM)
Program Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi (PINOTI) kembali diadakan pada Senin-Rabu (13-16/5) di Hilton Garden Inn Bali. Program yang diselenggarakan oleh Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan…
Tumbuhkan Inovasi: Kemenkop UKM Gelar FGD untuk Dorong Pengembangan Usaha Kecil Menengah
Asisten Deputi Pengembangan Ekosistem Bisnis Kemenkop UKM mengadakan Forum Group Discussion pada Sabtu (27/4). FGD ini dihelat di Hotel Harper Malioboro, Jl. P. Mangkubumi, Yogyakarta yang diikuti oleh peserta dari berbagai stakeholder…
Semua Berita
Hubungi Kami
Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh
Gedung Growth Hub (Bookstore) Lt.3
Kampus Terpadu UII
Boulevard UII, Jalan Kaliurang km. 14,5 Sleman - DIY : 55584
Telp: +62 274 898444 Ext 1064
Email: simpultumbuh[at]uii.ac.id
Informasi Penting
Terbaru
- Kembangkan Potensi UMKM, Program Inkubator Bisnis UKM Naik Kelas Tahap 2 DigelarJuni 25, 2024 - 2:25 am
- Melalui PINOTI, POPTIKJI Perkuat Pondasi Industri Kecil dan Menengah (IKM)Mei 21, 2024 - 8:10 am
- Tumbuhkan Inovasi: Kemenkop UKM Gelar FGD untuk Dorong Pengembangan Usaha Kecil MenengahMei 20, 2024 - 4:26 am
- Entrepreneur Hub Hadir di Yogyakarta, Harapkan Wirausaha Semakin Sukses!Mei 20, 2024 - 3:55 am
- Strategi Bersama: POPTIKJI Ajak Stakeholder Industri dalam Bootcamp PINOTI Wilayah 1Mei 20, 2024 - 3:15 am
[Growth Talk Series LDR Live Dari Rumah part 1]
Pandemi corona/covid-19 memiliki dampak yang sangat besar untuk semua sektor, sebagian berdampak sangat kuat dan hanya sebagian kecil yang bisa bertahan. . Pemikiran ini menjadi momok bagi pengusaha rintisan lebih kususnya para pelaku startup, banyak pertanyaan yang mungkin sedang dipikirkan para startup muda. . Apakah usahaku bisa membaik? . Bagaimana cara dan persiapan setelah masa pandemi covid-19? . Darimana aku memulai kembali? . Siapa yang bisa membantu startup? . Live Dari Rumah dengan tema : . “Preparing post Corona” pembicara utama : GKR Bendara (Koordinator wilayh ICSB Daerah Istimewa Yogyakarta) Host : Rininta Hanum . Mungkin salah satu materi yang akan menjawab banyak pertanyaan dan membuka wawasan teman-teman ketika mendengar diskusi dan ngobrol santai mereka live di Instagram : @ibisma_uii & @gkrbendara Tgl/hari : Selasa 05 Mei 2020 Jam : 20.00 WIB . Jangan lupa saksikan live perdana Growth Talk Series LDR. Semoga semuanya berjalan dengan lancar. see you latter guysss #LDRwithIBISMA #IBISMAUII #RamadanbersamaUII #RamadanbersamaIBISMA #UIISiagaCovid19 #UIIYogyakarta #UniversitasIslamIndonesia #startupjogja #StartupIBISMA#growingindonesia #uiipeduli #startup #startupjogja #ibismauii #covid19 #ibsmapedulicovid #startupindonesia #StartupIBISMA #startupclinic #stayathome #staysafe #stayhealthy
NgoBras #1 Ngobrol Bareng Startup “Stay at Home Stay Fabulous”
Webinar Series Sharing Session with Startup Founder The Keraton Care. During Covid-19 pandemic in Indonesia The Keraton Care will share tips and tricks to running business and stay beautiful from home. NgoBras #1 will be held on: Wednesday, 29th April 2020 15.30 pm Registration Link: bit.ly/NGOBRAS2020
UBIC 6.0 masuk tahap seleksi substansi
UII Business Challenge merupakan agenda rutin IBISMA yang ditujukan untuk civitas akademika Universitas Islam Indonesia yang mempunyai minat dan bakan dalam bidang enterpreneur. Pembukaan agenda ini diikuti oleh lebih dari 100 tenant dan saat ini sudah memasuki tahap substansi. berikut nama-nama tenan yang masuk tahap substansi. Hasil review dapat di lihat di Tenant Management System (TMS) melalui laman simpultumbuh.uii.ac.id/ubic . Seleksi wawancara akan dilaksanakan pada 28 April – 1 Mei 2020. Untuk tahap interview para tenant mempersiapkan: 1. Melengkapi Proposal 2. Membuat Pitch Deck 3. Membuat Rencana Aksi (Action Plan) Sesuai dengan panduan Selamat kepada para tenant yang telah masuk tahap substansi, dan kejar impian menjadi entrepreneur bersama IBISMA…
Kenali Siklus Hidup Manusia vs Siklus Hidup Keuangan (Bag.2)
Selamat berjumpa kembali dengan kalian Generasi Z calon orang-orang sukses dimasa depan. Melanjutkan obrolan kita tentang perencanaan keuangan pada edisi sebelumnya, dengan menekankan pentingnya memilih dan memilah antara Kebutuhan dan Keinginan. Pada edisi kali ini kita akan mulainya membahas betapa pentingnya untuk membuat perencanaan keuangan sejak kalian berumur 18 tahun. Lebih cepat lebih baik kalau kata Wakil Presiden RI Bapak H.M. Jusuf Kalla… Kenapa 18 tahun? Karena ternyata dimulai dari umur 18 tahun, siklus perjalanan hidup kita ini akan sangat menentukan siklus hidup keuangan kita juga lho… Jika kita tidak memperhatikan kondisi-kondisi dari setiap siklus hidup kita, maka kita tidak bisa mengantisipasi kondisi yang tidak terduga dari siklus hidup keuangan kita dimasa depan. Masih bingung?? Coba perhatikan tahapan siklus hidup kita dimulai dari Masa Anak-Anak & Remaja (0-18 tahun), Masa Lajang (18-25 tahun), Masa Berkeluarga, Kemapanan karir & Penghasilan (25-55), Masa Tua Awal (55-65 tahun) dan terakhir adalah Masa Pensiun (65-90 tahun). Kemudian paramater berikutnya yang perlu kita perhatikan adalah Revenue vs Expense. Kemampuan Mencari Penghasilan Mengikuti Usia. Disaat masa lajang hingga masa berkeluarga, adalah masa dimana produktifitas kita tinggi-tingginya, maka penghasilan kita akan beranjak tinggi dan mencapai puncaknya pada usia 55 tahun. Namun setelah menginjak masa tua awal maka produktifitas kita akan semakin terus menurun. Dan begitu memasuki masa pensiun, maka sudah tidak ada lagi pemasukan/penghasilan dari perkerjaan kita, padahal Kebutuhan Hidup Meningkat Terus. Tanpa kita sadari begitu kita mulai beranjak remaja (18 tahun), pengeluaran kita bisa sangat tinggi dan beragam sekali, padahal kita belum punya penghasilan sendiri untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tapi kita masih bisa hidup enak karena gabut (gaji buta.red), karena semua pengeluaran masih ditanggung oleh orang tua. Nah begitu kalian sekarang memasuki masa kuliah, sudah saatnya mulai mandiri merencanakan keuangan kalian agar tidak selalu bergantung pada orang tua, sehingga pada saat ada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terduga, kalian masih tetap bisa hidup nyaman. Setelah mengetahui tentang siklus hidup kita, maka dalam merencanakan keuangan perlu kita bagi dalam 3 tahapan agar lebih fokus, yaitu Tahap Mengumpulkan Kekayaan (20-40 tahun), Tahap Melipatgandakan Kekayaan (40-60 tahun), dan terakhir adalah Tahap Mendistribusi Kekayaan (60-80 tahun). Nah saat ini mulailah untuk dengan membuat daftar kebutuhan baik yang jangka lendek menengah maupun panjang dari setiap masa di siklus hidup manusia tersebut. Dan buatlah simulasi pemasukan serta pengeluarannya. Oleh: Bagus Panuntun SE, MBA, CWM®, CFP®, CSA®. (Financial Planner & Wealth Manager)
Digital Marketing Sebagai Upaya Bertahan Dimasa Krisis
Di tengah pesatnya penyebaran virus COVID-19 di Indonesia, menyebabkan dampak perubahan yang luar biasa terhadap model bisnis dan proses bisnis pada UMKM. Dalam keadaan harus #dirumahsaja orang-orang dihadapkan dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk kemana- mana dan hanya dapat melakukan kegiatan dengan sistem remote. Perubahan drastis Customer Behavior ini tentu saja harus disikapi kritis oleh pelaku bisnis UMKM. Pelaku Bisnis dapat melakukan strategi marketing digital sederhana ini agar bisnisnya tetap dapat mengalir mengikuti perubahan. Kuncinya adalah, jadikan segala perubahan ini sebagai konten dan media komunikasi kepada Customer. Sosialisasikan semua perubahan yang terjadi lewat akun-akun media sosial bisnismu. Perubahan jam operasional Dalam kondisi seperti sekarang ini sah-sah saja untuk mengubah jam operasional yang dapat disesuaikan dengan kondisi internal perusahaan. Tidak menutup kemungkinan ada beberapa karyawan atau bahkan lokasi dimana bisnis berada diharuskan “Lock Down”, sehingga jam operasional akan berubah tidak seperti biasa. Dengan menginfokan hal ini kepada Customer via akun media sosial, makan Customer tidak merasa kehilangan bisnis Anda. Customer tetap dapat menikmati produk dan layanan dari bisnis anda walaupun jam operasional berubah. Perubahan service agreement dan layanan pelanggan Hal seperti ini dilakukan juga oleh perusahaan besar seperti Gojek dan Grab lewat layanan pesan antar makanannya. Kebijakan untuk menaruh makanan di tempat yang telah disepakati, pembayaran melalui uang elektronik, ataupun kebijakan positif lainnya dimana tidak merugikan kedua belah pihak dengan tidak perlu ada kontak fisik, sehingga minim berdampak penyebaran Virus. Perubahan jadwal program kegiatan Seandainya perusahaan sudah memiliki program sebelum adanya masa krisis ini, dan ternyata ditunda, hendaknya segera diinformasikan kepada Customer via akun – akun media sosial, contohnya kegiatan Mandiri Jogja Marathon yang diadakan oleh Bank Mandiri yang sedianya rencana dilaksanakan tanggal 28 Maret 2020, diundur menjadi bulan Agustus 2020. Langkah antisipatif yang dijalankan oleh perusahaan Penting untuk menjaga kepercayaan atau Trust dari Custemer, terutama untuk bisnis makanan. Mensosialisasikan lewat sosial media terkait protokol yang dilakukan oleh bagian produksi ataupun protokol kebersihan dan higienitas perusahaan sangat penting kiranya dilakukan. Komitmen perusahaan dalam krisis Komitmen perusahaan menghadapi krisis harus dapat dipegang oleh Customer. Konten-konten kontinuitas, protokol-protokol kemanan dan kebersihan, kualitas produk harus selalu diulang. Krisis ini jangan sampai membuat bisnis terpuruk, justru harus memunculkan inovasi bagi para pelaku bisnis UMKM. Memunculkan produk baru dan strategi marketing baru harus dilakukan. Strategi Digital Marketing harus dapat luwes mengikuti apa yang terjadi, karena dengan posisi karantina #dirumahsaja, dunia Customer ada di dalam gadgetnya. Rininta Hanum, ST., M.Eng