Berita Terbaru
Kembangkan Potensi UMKM, Program Inkubator Bisnis UKM Naik Kelas Tahap 2 Digelar
Program UMKM Naik Kelas ini merupakan salah satu langkah nyata untuk meningkatkan kualitas koperasi dan UMKM di Yogyakarta. Program ini diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop) Daerah Istimewa Yogyakarta…
Melalui PINOTI, POPTIKJI Perkuat Pondasi Industri Kecil dan Menengah (IKM)
Program Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi (PINOTI) kembali diadakan pada Senin-Rabu (13-16/5) di Hilton Garden Inn Bali. Program yang diselenggarakan oleh Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan…
Semua Berita
Hubungi Kami
Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh
Gedung Growth Hub (Bookstore) Lt.3
Kampus Terpadu UII
Boulevard UII, Jalan Kaliurang km. 14,5 Sleman - DIY : 55584
Telp: +62 274 898444 Ext 1064
Email: simpultumbuh[at]uii.ac.id
Informasi Penting
Terbaru
- ANGEL INNOVATION HACKATHON 2024, The Inaugural Event of the PEIAB ANGEL UII Flagship ProgramDesember 6, 2024 - 6:23 am
- ANGEL INNOVATION HACKATHON 2024, Gelaran Perdana Program Unggulan PEIAB ANGEL UIIDesember 6, 2024 - 3:35 am
- IBISMA UII Dalam Mendorong Akselerasi Bisnis Startup Mitra, Workshop dan FGD Sebagai Upaya Kolaboratif Bersama FEB UNSDesember 5, 2024 - 2:37 am
- Kembangkan Potensi UMKM, Program Inkubator Bisnis UKM Naik Kelas Tahap 2 DigelarJuni 25, 2024 - 2:25 am
- Melalui PINOTI, POPTIKJI Perkuat Pondasi Industri Kecil dan Menengah (IKM)Mei 21, 2024 - 8:10 am
Road to Growth Festival 2021: “Business Matching & Matchmaking”
Sehubungan dengan hibah yang diterima oleh Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) pada Program Fasilitasi “Sinergi Kemitraan dengan Dunia Pendidikan” yang diberikan oleh Deputi Bidang Kewirausahaan, Kementerian Koperasi & Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, UII mengadakan kegiatan Business Matching & Matchmaking pada Kamis (30/9). Business Matching dan Matchmaking adalah sebuah pertemuan bisnis yang terjadwal antara pelaku bisnis dengan calon mitra supplier, calon mitra distribusi, calon mitra pendanaan termasuk calon mitra investor. Pertemuan ini bersifat B2B dan terjadi antara dua pihak dengan latar belakang industri bisnis yang match atau sama. Peserta dari kegiatan dalam program ini adalah startup binaan IBISMA UII yang mengikuti Program ASDEP Pengembangan Ekosistem Bisnis dengan Dunia Pendidikan, Sinergi Kementerian Koperasi dan UKM RI. Pembukaan dan Sambutan Acara Business Matching & Matchmaking Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (UII), Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. dalam sambutannya mengatakan bahwa program ini mendapat dukungan penuh dari ASDEP Pengembangan Ekosistem Bisnis dengan Dunia Pendidikan, Sinergi Kementerian Koperasi dan UKM RI. “Hal ini sangat selaras dengan upaya UII untuk bertransformasi menuju entrepreneurial university,” ujarnya. UII sangat mengedepankan adanya kolaborasi antara universitas dengan dunia industri dan pemerintah untuk menciptakan usaha dan perusahaan baru dengan membekali mahasiswa, alumni, dan masyarakat dengan peningkatan kemampuan wirausaha. “Kegiatan hari ini merupakan salah satu langkah penting untuk memberikan kesempatan kepada para tenant dalam menawarkan inovasinya serta berinteraksi dengan investor. Rangkaian acara ini akan sangat bermanfaat untuk startup maupun teman-teman yang ingin belajar berwirausaha dengan sangat serius,” lanjutnya. Semoga dalam kegiatan ini kita semakin dilapangkan dada untuk melihat nilai baik tiap inovasi yang dibawakan pada proses pitching, sehingga setiap komunikasi antara investor dan tenant akan dimudahkan. Ia juga berharap bahwa nanti akan dihasilkan sinergi yang baik dari inventor dan investor. Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop, Drs. Talkah Badrus mengatakan bahwa beberapa waktu lalu acara kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM RI bersama IBISMA UII sudah berjalan dengan baik. “Mudah-mudahan hari ini bisa mempertemukan calon investor dengan tenant-tenant dan bisa menjalin kerja sama dan mendapatkan hasil yang bermanfaat dalam pengembangan kewirauhaan,” ujarnya. Menurutnya peran dari inkubator, pendamping, maupun mentor itu sangat dibutuhkan untuk UMKM bertransformasi. Pengenalan Program Mitra Undangan Selanjutnya merupakan sesi pengenalan program dari para mitra undangan kepada para tenant. Mitra undangan mengenalkan programnya secara bergantian. Beberapa mitra undangan tersebut, yakni: Bhinneka Mentari Dimensi Bank BPD DIY Syariah HIPMI DIY Dinas Penanaman Modal dan Perizinan DIY Block 71 Yogyakarta Pitching Startup Kemudian dilanjutkan dengan sesi pitching yang dilakukan oleh para startup binaan IBISMA UII. Setelah melakukan pitching, maka para mitra undangan dipersilahkan untuk melakukan diskusi lebih lanjut kepada para tenant di masing-masing breakout room. Rendang Tuna bin Sangkut Murni Organik Suai.Original Minionbike Indonesia Masukkerja Elcreativeon Zakea Indonesia Eldey Codakarta Kira Indonesia Handcy Saat ini, Perguruan Tinggi dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa melalui inovasi. Salah satu cara untuk mendorong inovasi, IBISMA UII melaksanakan kegiatan akbar tahunan, yaitu Growth Festival dan Business Matching. Melalui kegiatan Growth Festival dan Business Matching ini IBISMA UII melaksanakan berbagai program dan kegiatan terkait pengembangan inovasi, kewirausahaan serta upaya dalam membangun ekosistem inovasi dan kewirausahaan bersama dengan seluruh stakeholder Penta-Helix terkait. Sehingga dengan diselenggarakannya salah satu program IBISMA UII yaitu Growth Festival diharapkan dapat menjadi upaya yang sinergis antara Universitas Islam Indonesia dengan semua pemangku kepentingan (Penta-Helix) dalam upaya membangun ekosistem inovasi dan kewirausahaan di regional DIY dan Jawa Tengah maupun Nasional sesuai dengan visi, misi, dan tujuan strategis dari Inkubator Bisnis & Teknologi IBISMA UII.
UII Tuan Rumah Pertemuan Akselwira
Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Working Group Meeting (WGM) Akselerator Kewirausahaan Indonesia (Akselwira) 2021 pada Selasa (7/9) secara daring. Akselwira merupakan sebuah asosiasi nasional yang diinisiasi oleh Konsorsium GITA (Growing Indonesia: A Triangular Approach) dalam upaya pengembangan kewirausahaan dengan mengoptimalisasi fungsi 7 buah Growth Hub di Indonesia sebagai langkah awal. Acara ini dihadiri oleh perwakilan Universitas Islam Indonesia, Universitas Negeri Semarang, Universitas Padjajaran, President University, STIE Malang Kucecwara, Universitas Brawijaya, Universitas Ahmad Dahlan, University of Gloucestershire, dan beberapa partner lainnya. Sambutan Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (UII) Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. sebagai Ketua Asosiasi Akselerator Kewirausahaan Indonesia (Akselwira) dalam sambutannya menyampaikan bahwa akan ada pertemuan lain dalam tiga bulan ke depan untuk benar-benar membahas perencanaan program. Saat ini kita akan menyampaikan atau memberikan kebijakan baru untuk rencana Akselwira kedepannya. Ia juga mengemukakan harapannya “mudah-mudahan pertemuan selanjutnya berjalan dan kita dapat terus berkembang”. Ia juga sangat senang karena akhirnya bisa mengadakan pertemuan pertama pada periode pertama Akselwira. “Mudah-mudahan kita memiliki fondasi yang sangat kuat untuk bekerja sama sampai setiap institusi di Indonesia bisa bersama-sama menjadi bagian dari Akselwira,” lanjutnya. Kemudian, Wiryono Raharjo, PhD selaku Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan juga menyampaikan harapannya untuk pertemuan hari ini akan menjadi komitmen baru bagi Akselwira untuk mempromosikan konsep GITA ke lembaga pendidikan tinggi lainnya. Sehingga Akselwira dapat tumbuh lebih besar dan dampaknya dapat membantu lembaga pendidikan tinggi lainnya dan memperkuat kolaborasi bisnis antar Universitas untuk mempercepat komersialisasi penemuan dan inovasi. “Mudah-mudahan output dari pertemuan hari ini akan membantu kita mendirikan fondasi untuk kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian dan Teknologi,” ujarnya. Rasa terima kasih juga ia sampaikan kepada rekan-rekan dari Eropa maupun Indonesia yang mewakili konsorsium. “Jika Anda ingin pergi cepat, pergilah sendirian. Jika Anda ingin pergi jauh, pergilah bersama-sama. Saya berharap kolaborasi ini bisa bertahan lama karena kita ingin melangkah jauh ke depan,” tuturnya. Working Group Meeting (WGM) Selanjutnya, Amarria Dila Sari, ST., M.Sc. selaku Kepala Divisi Pengembangan Kewirausahaan/IBISMA memandu sesi Working Group Meeting (WGM). Diskusi dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok satu dipimpin Rendika oleh Nugraha, MBA. yang membahas mengenai “Networking International Collaboration and Lobbying”. Lalu, kelompok dua dipimpin oleh Ir. Dwi Nita Aryani, MM., Ph.D. yang membahas tentang “Education, Research, and Community Services”. Kemudian, kelompok tiga membahas mengenai “Business Established Development” yang dipimpin oleh Dr. Riduwan, S.E., M.Ag. Terakhir, kelompok empat membahas tentang “Legal and Collaborative Initiative” dipimpin oleh Dr. Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, M.S. Peserta bebas memilih untuk berdiskusi dengan kelompok yang mana pun melalui breakout room yang sudah disediakan. Setelah itu, sesi terakhir adalah presentasi terkait hasil diskusi masing-masing kelompok. Sumber: https://www.uii.ac.id/uii-tuan-rumah-diskusi-akselwira/
UII Meningkatkan Kualitas SDM bersama RIVGURU
RIVGURU bekerja sama dengan Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan webinar dengan tema “Accelerating Innovation and Entrepreneurship” pada Selasa (24/8). Acara ini dipandu langsung oleh Amarria Dila Sari, S.T., M.Eng. bersama tiga pembicara, Nitin Gupta, MBA., Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc., dan Hari Setiaji, S.Kom., M.Eng. Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya mengatakan bahwa inovasi merupakan hal yang sangat penting. Tidak hanya ketika memulai usaha, tetapi juga untuk menjaga eksistensi dan mengembangkannya. Ketika organisasi gagal atau terlambat merespon perubahan dengan inovasi maka organisasi tersebut akan menurun atau gagal bahkan mati. Menurutnya tema webinar ini terasa sangat tepat. Inovasi tidak hanya perlu dilakukan, tetapi harus cepat dilakukan. “Kata akselerasi disini menjadi sangat penting dan inovasi harus berujung kepada kewirausahaan. Jika tidak, maka namanya kreativitas. Kreativitas adalah jalan menuju inovasi, tetapi tidak semua kreativitas menjadi inovasi. Kreativitas berfokus kepada kebaruan, tetapi inovasi selain baru juga harus laku atau diterima oleh pasar,” tuturnya. Wahid Supriyadi selaku Chairman RIVGURU Indonesia melanjutkan sambutan. Ia menyampaikan harapannya untuk tiga program RIVGURU bersama UII akan menjadi acuan untuk universitas lain agar bisa mengikuti ini. “Hal ini dapat digunakan untuk upgrading skill, dengan teknologi sekarang bisa mengikuti kuliah secara online dan mendapatkan sertifikat,” ujarnya. Program UII bersama RIVGURU Selanjutnya Dian Sari Utami selaku Direktur Direktorat Kemitraan Kantor Urusan International UII memaparkan program antara UII dan RIVGURU. Program courses yang akan ditawarkan kepada mahasiswa, fresh graduates, professionals, dan masyarakat umum. Empat tema besar yang ditawarkan, yaitu entrepreneurial mindset & leadership, business model & innovation, machine learning with phyton, dan islamic finance. Courses ini akan dilaksanakan dalam bahasa indonesia berfokus untuk pengembangan SDM. Program ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 dengan beberapa pertemuan. “Harapannya apa yang dilakukan bersama RIVGURU ini menjadi awal untuk peningkatan kualitas SDM di Indonesia, sehingga kita sama-sama siap untuk menjadi global citizen yang berkualitas. Semoga kita bisa membantu mengembangkan pendidikan di Indonesia, sehingga Merdeka Belajar dapat dirasakan oleh semua kalangan untuk bisa ikut serta dalam proses pengembangan SDM,” harapnya. Business Funding Trends CEO RIVGURU menyampaikan materinya yang bertajuk “’Business Funding Trends”. Indonesia memiliki ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan lima ‘unicorn’ (Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan Ovo). Startup Indonesia mendapat bagian terbesar dari total pendanaan pada tahun 2020. Startup adalah bisnis yang masih dalam masa pertumbuhan dalam hal pendapatan, organisasi, identitas, bahkan penawarannya. Tidak ada struktur organisasi yang ditentukan dalam startup. Setiap anggota tim diharapkan untuk melakukan beberapa tugas, seringkali serangkaian peran yang beragam. Setiap perusahaan membutuhkan modal untuk membiayai operasionalnya. “Perusahaan yang didirikan menginvestasikan kembali sebagian dari keuntungannya ke bisnis setiap tahun untuk membiarkannya berjalan dan bertumbuh. Pada bagian ini, kami mengeksplorasi berbagai cara bagaimana startup dapat mengumpulkan dana,” ujar Nitin. Idealnya, investor ingin masuk ketika startup ketika tim membutuhkan dana eksternal. Innovation from Theory to Practice Arif Wismadi juga menyampaikan materinya dengan tema “Innovation from Theory to Practice”. Inovasi tidak sekadar menyelesaikan problem, tetapi problem yang di dalamnya terdapat inventive problem. Inventive problem adalah ketika ada problem dan ada solusi untuk satu hal yang bisa diselesaikan kemudian hal lain muncul dengan kontradiksi dalam solusinya, sementara solusinya harus lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. Sangat banyak creativity tools, namun yang dibahas oleh Arif adalah TRIZ. TRIZ (Teoriya Reheniya IzobreatateIskikh Zadact) bersumber dari Rusia. Ini adalah metode pemecahan masalah sistematis berdasarkan logika dan data, bukan intuisi atau kreativitas spontan individu atau kelompok. Hal ini didasarkan pada studi tentang pola masalah dan solusi. Metode ini juga meningkatkan kemampuan individu atau tim untuk memecahkan masalah. Terdapat 40 inventive problem yang berlaku. “Bagaimana cara memilih inventive problem yang cocok dengan masalah kita? Itu akan dipelajari jika nanti Anda mengikuti course,” ujarnya. Ia juga memaparkan bahwa TRIZ mencari persoalan yang solusinya dilematis. TRIZ pendekatan untuk problem yang sifatnya inventif. TRIZ adalah transferrable knowledge and skills yang dapat diterapkan untuk riset dan inovasi rancang bangun dalam disiplin ilmu lain. Menurutnya arsitektur dan disiplin lain harus dikombinasikan dengan TRIZ untuk mencari solusi cepat, bagi sebuah dilema termasuk dalam pandemi. Project Management Tools Materi “Project Management Tools” disampaikan oleh Hari Setiaji. Project adalah sebuah usaha besar terutama yang melibatkan uang yang cukup besar, personil, dan peralatan. Project harus memiliki tujuan, timeline, anggaran, stakeholder, dan manajer proyek. Ia juga menyampaikan pentingnya manajemen proyek. Adanya manajemen proyek dapat membuat pekerjaan lebih efisien, dapat membantu menyelesaikan hambatan proyek, dapat membantu menyelesaikan masalah lebih cepat dan lebih mudah, serta dapat mengidentifikasi dan merencanakan risiko. Bagaimana project management tools dapat membantu kita? Menurutnya dengan menggunakan project management tools dapat mempermudah dalam berdiskusi dengan menyediakan timeline dan goals yang jelas. “Kita juga bisa membuat plan yang rapi terkait proyek tersebut,” lanjutnya. Ia memaparkan data dari bisnis jurnal bahwa dengan menggunakan project management tools 61% lebih efisien daripada tidak menggunakan. Hari juga menyampaikan beberapa project management tools atau software yang dapat digunakan, yaitu Trello, Jira Software, Teamwork, dan lainnya. Setelah penyampaian materi dari pembicara, acara kembali dipandu oleh Ammaria Dila Sari. Acara ditutup dengan closing statement dari semua pembicara dengan harapan-harapan terkait kerja sama UII dan RIVGURU.
Sinergi IBISMA dan Kemenkop
Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berkolaborasi dengan Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dalam Program Fasilitasi Sinergi Kemitraan dengan Dunia Pendidikan pada Jumat (20/8). Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia (UII) Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. dalam sambutan mengemukakan harapannya agar selalu lebih banyak lagi yang bisa dilakukan bersama. “Urusan di dalam, kami menyiapkan ekosistem untuk inkubasi. Tetapi ketika kita masuk ke sistem ekosistem bisnis yang lebih luas maka akan banyak bekerja sama dengan Dinas, LSM, dan lain-lain,” ujarnya. Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop, Drs. Talkah Badrus, M.M. menyampaikan harapan dari Pemerintah bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan para wirausaha dan UMKM yang produktif dan inovatif. Hal tersebut juga bermaksud agar wirausaha dan UMKM menjadi tangguh dengan berbasis ilmu dan teknologi. “Terkait dengan pengembangan kewirausahaan ini maka kita membangun ekosistem. Di mana perpaduan kolaborasi antara Pemerintah Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dengan perguruan tinggi dan dunia usaha menjadi satu sistem,” tuturnya. Ia juga mengatakan bahwa program ini akan menghadirkan para wirausaha dan UMKM yang sudah memiliki ide bisnis. Kemudian, inkubator akan melakukan pendampingan agar mereka tidak kesulitan dalam menjalani usaha dan mengahadapi masalah yang ada. Selanjutnya, Amarria Dila Sari, ST., M.Sc. selaku Kepala Divisi Pengembangan Kewirausahaan/IBISMA menyampaikan kegiatan yang akan ada di dalam Program Fasilitasi Sinergi Kemitraan dengan Dunia Pendidikan ini. Pendampingan ini dilakukan bersama beberapa mentor secara intens. Program ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu dua bulan dengan beberapa agenda kegiatan. Agenda kegiatan Business Mindset pada 20 Agustus 2021 Pengembangan Bisnis pada 21 Agustus 2021 Standarisasi dan Sertifikasi Produk pada 21 Agustus 2021 Riset Pasar dan Promosi Produk Usaha pada 23 Agsutus 2021 Pengembangan Teknologi dan Proses Produksi pada 23 Agustus 2021 Pembuatan Business Plan pada 24 Agustus 2021 Manajemen Keuangan dan Pajak pada 24 agustus 2021 Branding dan Digital Marketing pada 25 Agustus 2021 Pengurusan Legalitas Usaha dan HKI pada 27 Agustus 2021 Tenant-tenant yang mengikuti Program Sinergi Dudi selama dua bulan bersama Kemenkop. ElcretiveOn Codakarta Masukkerja Zakea Indonesia Eldey Suai.Original Rendang Tuna bin Sangkut Sabila Craft Air Purifer Minionbike Indonesia Murni Organik
Testing Business Ideas
Inkubasi Bisnis & Inovasi Bersama (IBISMA) menyelenggarakan IBISMA Growth Academy (IGA) 2021 dengan tema “Testing Business Ideas” pada Jumat (6/8) bersama tenant IBISMA UBIC 7.0. Materi kali ini disampaikan oleh Bagus Panuntun, S.E., MBA., CWM, CFP, CSA, CBC. selaku Deputi Direktur Inkubator Bisnis dan Teknologi IBISMA. Apa itu team design validations? Pembahasan pertama adalah tentang team design validations. “Saya yakin teman-teman inkubasi dan pra-inkubasi sudah pernah membuat VPC dan BMC. Tahapan lanjutan dari VPC dan BMC adalah validasi atau menguji ide bisnis. Sebelum menguji pastikan teman-teman sudah memiliki tim,” ujarnya. Pada dasarnya startup itu harus mempersiapkan progress plan. Hal ini harus ada setelah menyelesaikan BMC, artinya sudah mengetahui milestones yang diinginkan itu seperti apa. Milestones tersebut dapat membantu melihat perjalanan bisnis. Menurut Bagus, problem dari entrepreneurs dan innovators itu mengeksekusi idenya secara prematur. Pentingnya proses validasi bisnis ini berguna untuk memastikan bahwa perencanaan bisnis tidak terlalu berhalusinasi. “Bicara validasi, sebenarnya tujuannya adalah untuk mengurangi potensi risiko ketidakpastian,” tuturnya. Tahapan ide, BMC, dan VPC itu masih termasuk ditahap business design. Kemudian tahapan selanjutnya adalah test. Pada tahapan ini dilakukan pengujian asumsi yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya, dieksperimen, dan dipelajari hasilnya. “Selanjutnya dapat menentukan decide, apakah pivot, lanjut, atau mundur dari bisnis,” lanjutnya. Untuk menguji ide bisnis dapat dipecahkan menjadi bagian yang lebih kecil dari hipotesis yang dapat diuji mencakup tiga risiko. Risiko tersebut adalah desirability risk, feasibility risk, dan viability risk. Bagaimana cara melakukan team design validations? Proses validasi pertama adalah team design. Startup yang bagus tergantung dengan orang yang ada didalamnya. Hal ini adalah modal terbesar dalam sebuah startup. Pastikan di dalam tim bisnis memiliki team skillsets minimal kemampuan design, product, dan engineering. “Baiknya dalam satu tim itu bersifat heterogen bukan homogen supaya ada pertimbangan yang diproses,” ujarnya. Pentingnya CEO untuk menanamkan team behavior. CEO harus menanamkan enam behaviors di dalam timnya. Enam perilaku tim yang sukses adalah data influenced, experiment driven, customer centric, entrepreneurial, iteratve approach, dan question assumptions. Perjalanan bisnis dapat dimulai tanpa tim, tetapi ketika eksperimen menjadi lebih rumit dari waktu ke waktu, kemungkinan bisnis akan membentuk tim. Berharap untuk tumbuh dan mengembangkan konfigurasi tim dari waktu ke waktu, menemukan produk atau pasar yang cocok, membangun cara dan skala yang benar. Startup juga harus memperhatikan team environment. Tim membutuhkan dedicated, funded, dan autonomous. Tim sering kekurangan tujuan bersama, konteks, dan bahasa ketika sedang dibentuk. Ini bisa menghancurkan di kemudian hari, jika tidak diselesaikan selama pembentukan tim dan kickoff. Peta penyelarasan tim adalah alat visual yang memungkinkan peserta untuk mempersiapkan tindakan, seperti mengadakan pertemuan yang lebih produktif dan menyusun konten percakapan mereka. Ini dapat membantu tim memiliki kickoffs yang lebih produktif, dengan keterlibatan yang lebih baik dan peningkatan kesuksesan bisnis. Apa saja basic steps of testing? Pembahasan kedua adalah basic steps of testing. “Ini baru memasuki materi teknis. Kalau misalnya teman-teman sudah memiliki anggota tim yang solid dan siap untuk berjalan, selanjutnya mari kita uji di pengujian bisnis,” ujarnya. Test Hipotesa Bagus mengemukakan bahwa startup perlu menguji market risk, insfrastructure risk, dan financial risk. Basic steps pertama adalah test hipotesa. Hipotesis adalah instrumen yang digunakan untuk memberikan atau membantah asumsi. Test hipotesa memiliki tiga steps, yaitu identify, prioritize, dan risklest. Experiment Kemudian basic steps yang kedua adalah experiment. Eksperimen adalah sarana untuk mengurangi risiko dan ketidakpastian dari ide bisnis. “Pada tahap ini teman-teman menyampaikan hasil hipotesa kepada konsumen dengan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif,” jelasnya. Buat beberapa eksperimen untuk hipotesis. Startup belum bekerja dengan tim yang hanya menciptakan satu percobaan, memiliki terobosan besar, dan kemudian melanjutkan untuk menciptakan bisnis bernilai miliaran. Pada kenyataannya, dibutuhkan serangkaian eksperimen untuk menghasilkan kemungkinan dari bisnis yang sukses. Gunakan test card dan pustaka percobaan untuk membuat eksperimen yang terbentuk dengan baik untuk menguji hipotesis sebelumnya. Learn Basic steps ketiga adalah learn. Tahap ini kita mengeleminasi berdasarkan kekuatan bukti dari tahapan sebelumnya. Proses membangun evidence yaitu mempelajari respon customer berdasarkan facts, what people do, real world setting, dan large investments. Eksperimen yang berbeda membuat evidence yang berbeda. Kemudian dari eksperimen akan mendapatkan insights yang membantu untuk menentukan keyakinan. Confidence menunjukkan seberapa percaya bahwa evidence cukup kuat untuk mendukung atau membantah hipotesis tertentu. Tidak semua bukti dan wawasan sama. Harus lebih percaya diri tentang wawasan ketika telah menjalankan beberapa eksperimen dengan bukti yang semakin kuat untuk hipotesis tertentu. Decide Basic steps yang keempat adalah decide. Pada tahap ini insights dapat diubah menjadi tindakan. Bagus mengatakan ada tiga tindakan yang dapat dipilih, yaitu perservere, pivot, dan kill. Ketika evidence ternyata menggagalkan hipotesa maka keputusannya kill atau pivot. Kalau ternyata evidence sejalan dengan hipotesis, maka dapat memilih perservere atau menlanjutkan hipotesanya. Kalau masih belum jelas maka dapat melanjutkan testing lagi. Bagus juga menjelaskan tentang experiment selection, yaitu menentukan hipotesa apa yang mau diuji, menentukan parameter, dan menentukan ruang lingkup. Apa itu product market validations? Melanjutkan materi sebelumnya, Bagus Panuntun membahas tentang product market validations pada Jumat (13/8). Ketika sudah membuat VPC dan BMC maka selanjutnya adalah validasi atau menguji ide bisnis. “Ketika bicara testing atau validasi teman-teman akan selalu mengambil keputusan pivot, continue, atau kill the business,” ujarnya. Startup dapat melakukan validasi ketika produk sudah masuk ke market. Jenis-jenis eksperimen validasi yang bisa digunakan, misalnya letter of intent, landing page, prototype, dan lainnya. Hal terpenting dari product market validations adalah menguji business model dengan menentukan strategi bisnis. “Minimal yang paling basic adanya B2B strategy atau B2C strategy,” lanjutnya. Beberapa strategi bisnis yang dibahas oleh Bagus adalah B2B hardware sequence, B2B software sequence, B2B service sequence, B2C hadware sequence, B2C software sequence, B2C service sequence, B2B2C with B2C experimentation sequence, dan highly regulated sequence.