Pelatihan UMKM: Personal Branding
Agenda pelatihan hari pertama pada Selasa (8/6) dengan tema “Inkubator Bisnis UMKM Naik Kelas”. Agenda ini dilakukan oleh Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) yang berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta (Diskop UKM DIY). Kali ini akan membahas materi kedua pada hari pertama. Materi kedua ini membahas mengenai Personal Branding yang akan disampaikan oleh Satya Bilal di ruang satu dan Alya Mirza di ruang dua. Pemateri menjelaskan bahwa personal branding pada dasarnya adalah proses berkelanjutan untuk membangun citra atau kesan yang ditentukan dalam pikiran orang lain tentang individu, kelompok, atau organisasi. Cara lebih mengenal diri Pemateri memberikan cara agar lebih mengenal diri kita. Caranya adalah dengan menyusun strength, weakness, opportunity, dan threats (SWOT). Setelah menyusun SWOT kita dapat memilih mana yang bisa dijadikan pujian, nasihat, saran, dan kritik. Dikatakan pujian apabila hal tersebut merupakan sesuatu yang baik dan harus dipertahankan untuk kedepannya, tetapi apabila hal baik tersebut perlu diubah maka dapat dikategorikan sebagai nasihat. Sedangkan saran merupakan sesuatu hal yang buruk, tetapi tidak mengganggu kehidupan kita. Dikatakan kritik apabila ada sesuatu hal yang buruk dan harus kita ubah. Cara mengembangkan diri Setelah mengenal diri kita, maka kita dapat mengembangkan diri kita. Pemateri mengatakan bahwa cara mengembangkan diri kita adalah dengan menentukan positioning, differentiation, dan brand. Positioning: Bagaimana Anda ingin dipandang oleh orang lain? Differentiation: Apa yang membedakan Anda dengan yang lain? Brand: Seberapa bernilaikah Anda di mata orang lain? Pemateri menyampaikan bahwa kita harus terus mengembangkan diri kita dengan konsistensi dan menjalin relasi. Konsistensi terdiri dari beberapa sifat, yaitu jujur, persisten, disiplin, menepati janji, fokus, dan unik. Kemudian, menjalin relasi juga harus memiliki beberapa sifat, yaitu representatif, menyenangkan, terbuka, komunikatif, dan reliable. Jujur pada diri sendiri dan orang lain. Persisten pada tujuan yang sudah ditetapkan. Disiplin pada diri sendiri dan orang lain. Menepati janji implikasi dari disiplin. Fokus pada tujuan. Unik sesuai kepribadian. Contoh – Anne Avantie Pemateri memberikan contoh personal branding yang dimiliki oleh Anne Avantie. Anne Avantie adalah seorang perancang busana kebaya, filantropist, hobi memasak, empowering local business, empowering woman, wanita inspriratif, dan religius. Anne membranding dirinya melalui youtube, instagram, acara fashion, serta acara televisi. Personal branding adalah sebuah perjalanan untuk menjadi yang terbaik. Kita harus percaya diri, berpenampilan bersih dan rapi, bertutur kata yang baik dan menyenangkan, serta membuat orang merasa penting dengan mengingat namanya. Kita juga harus siap mental untuk menerima kritikan dan tetap menghormati serta pengertian.