, , , , , ,

Universitas Islam Indonesia dan Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia Dukung Penuh Rangkaian “Startup Acceleration Program 2025” Kementerian UMKM RI

Makassar, 27 Agustus 2025 – Universitas Islam Indonesia dan Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia mendukung penuh “Startup Acceleration program 2025” yang diusung oleh Kementerian UMKM RI. Rangkaian program akselerasi startup skala nasional ini diluncurkan di Makassar Sulawesi Selatan pada Rabu (27 Agustus 2025) untuk menjaring startup-startup terbaik yang siap di akselerasi dari wilayah Indonesia Timur hingga wilayah Indonesia Barat. Kota-kota lain seperti Padang, Kupang, Bandung, Malang, Yogyakarta, dan Denpasar menyusul, sebelum panitia mengumumkan 30 startup terbaik yang akan melaju ke mentoring dan business matching.

Format Intensive Lab

Setiap peserta memaparkan bisnis 3–5 menit, dilanjut diskusi & klarifikasi oleh kurator. Penilaian menajamkan lima area bisnis plus satu area integritas: Marketability, Product & Innovation, Profitability & Sustainability, Competitiveness, Feasibility, dan Integrity serta menjembatani kualitas ide dan kesiapan eksekusi. Kurator menerapkan Matriks Penilaian SAP 2025 dengan bobot total 100%: Marketability (20%), Product & Innovation (20%), Profitability & Sustainability (15%), Competitiveness (15%), Feasibility (20%), Integrity (10%). Dari Intensive Lab, 30 peserta dipilih untuk mentoring dan business matching. Detail awarding belum dirinci dalam KAK; panitia akan mengumumkan mekanisme resmi setelah rangkaian kota selesai.

Irwansyah Putra Panjaitan S.STP., M.Si., Asisten Deputi Inkubasi d

an Digitalisasi Wirausaha Kementerian UMKM RI menegaskan, SAP 2025 dirancang untuk mempercepat pertumbuhan startup Indonesia dengan pendekatan investment-ready, industry-linked, dan impact-driven—memperbaiki titik lemah paling umum: PMF, akses pendanaan, dan perluasan jaringan industri. Ini tercermin pada susunan agenda pembukaan Intensive Lab dan arahan kurikulum program.

Bagus Panuntun, SE., MBA., CWM., CFP., CSA., CBC, Direktur Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) Universitas Islam Indonesia (UII) dan Wakil Ketua Umum Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) sebagai salah satu kurator, menyoroti aspek feasibility dan integrity sebagai pembeda utama di babak kurasi: kapabilitas tim, kesiapan teknologi, kelayakan finansial, serta etika bisnis dan kepatuhan regulasi—unsur yang sering diabaikan tetapi krusial untuk melaju ke skala yang berkelanjutan. Fokus ini sesuai dengan klaster Feasibility dan Integrity pada matriks.

Dalam kapasitasnya sebagai kurator, Bagus Panuntun memberikan penilaian sekaligus masukan konstruktif kepada para wirausaha rintisan yang mempresentasikan model bisnis dan inovasi mereka. Penilaian mencakup aspek pasar, inovasi produk, keberlanjutan bisnis, daya saing, hingga integritas usaha.

“Partisipasi dalam program ini sebagai bentuk komitmen nyata dari Universitas Islam Indonesia melalui Inkubator Bisnis & Teknologi IBISMA untuk menguatkan ekosistem kewirausahaan nasional serta mendukung lahirnya startup unggulan yang tidak hanya siap menarik investor, tetapi juga berdaya saing global serta memberi dampak positif bagi masyarakat,” ujar Bagus Panuntun.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply