Tag Archive for: #ibismastartup

IBISMA UII Dukung Pengembangan Kewirausahaan melalui Growth Festival

Growth Festival kembali hadir secara luring di tahun 2022 setelah sebelumnya dilaksanakan secara daring dikarenakan pandemi Covid-19. Growth Festival yang merupakan kegiatan berskala Nasional ini diselenggarakan oleh Universitas Islam Indonesia (UII) dengan menggandeng beberapa mitra strategis dalam kerangka penta-helix dari ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia.

Tahun ini, Growth Festival yang digelar selama dua hari, 13 – 14 Juli 2022, mengusung tema “Land of Future”. Tujuan utama dari kegiatan Growth Festival adalah mendorong pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan invensi di perguruan tinggi, serta berbagai macam aktivitas pengembangan kewirausahaan dari sivitas akademika yang kemudian di hilirisasi dan di komersialisasi melalui inovasi dalam upaya membangun ekosistem kewirausahaan dan UMKM di regional DIY, Jawa Tengah hingga Nasional.

Di hadapan awak media, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. mengemukakan kelompok mahasiswa bisnis rintisan tidak hanya dari mahasiswa UII, tetapi juga dari para pelaku usaha lainnya. Growth Festival diharapkan dapat mendiseminasi dan menginspirasi atau memetik berbagai ide-ide lanjutan, sehingga diharapkan dapat menarik perhatian investor untuk mempercepat proses produksi secara massal untuk dipasarkan.

“Tidak hanya itu, berbagai kelompok rintisan tersebut dikawal oleh Simpul Tumbuh (Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII) dan di bawah pengawasan Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII,” tutur Prof. Fathul Wahid dalam kegiatan yang di koordinir oleh Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh, Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional (DK/KUI) dan Inkubator Bisnis & Teknologi IBISMA tersebut.

Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Hukum, Pemerintah Kabupaten Sleman, Jazim Sumirat, SH, M.Si. mengungkapkan apresiasinya atas diselenggarakannya Growth Festival. Ia berharap, acara yang digelar ini dapat dikembangkan melalui kerja sama dengan berbagai pihak yang membidangi, dan dari pemerintahan daerah juga akan men-support apa yang dibutuhkan oleh kampus dan mahasiswa lainnya.

“Tidak hanya itu, pemerintah juga mengupayakan dan mengajak mitra lainnya untuk bersinergi dengan kampus, masyarakat, dan UMKM untuk bersama-sama menumbuhkan semangat kewirausahaan,” tutur Jazim Sumirat yang hadir mewakili Bupati Sleman.

Jazim Sumirat menjelaskan bahwa kewirausahaan saat ini merupakan suatu hal yang digalangkan untuk mengubah perspektif masyarakat agar dapat menumbuhkan potensi pada diri setiap individu, sehingga dapat bermanfaat bagi keluarga dan lingkungannya. “Harapannya hal-hal yang kita bangun dan usahakan bersama dapat berkembang, dan juga demi kesuksesan bersama,” tandasnya.Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. menyampaikan Simpul Tumbuh menjadi bagian manajemen dari Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan, yang mana berfungsi untuk mengembangkan dan menguatkan ekosistem kewirausahaan di UII.

Lebih lanjut disampaikan Wiryono Raharjo, Growth Festival yang diadakan oleh UII ini merupakan event tahunan, yang mana tujuannya untuk merealisasikan konsep dari tiga sisi, yaitu penguatan hubungan antara universitas dengan industri, penguatan kurikulum kewirausahaan, dan pengembangan lingkup usaha di UII yang salah satunya dengan IBISMA/Divisi Simpul Tumbuh. “Sehingga dalam hal ini, diharapkan ekosistem kewirausahaan dapat menjadi tumpuan,” harapnya.

Sementara Direktur Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. mengemukakan bahwa UII telah melakukan transformasi menuju entrepreneur university, tidak hanya sebagai teaching university. Kegiatan ini (Growth Festival) juga mendapat dukungan internasional seperti Erasmus program.

Arif Wismadi menambahkan, UII memiliki komitmen dan langkah dengan adanya acara Growth Festival yang terus diadakan setiap tahun dengan melakukan berbagai kegiatan seperti menjual ide, membranding ide, adanya festival, dan dihadirkan berbagai acara musik serta berbagai bazar.

“Inisiatif acara yang berlangsung ini, tidak hanya menunjukkan hasil, tetapi juga mengajak mahasiswa untuk tertarik menjadi wirausaha, tidak hanya sebagai pekerja tetapi juga sebagai pencetak lapangan kerja,” jelasnya.

Growth Festival 2022 dilaksanakan secara luring di Auditorium KH. Abdul Kahar Mudzakkir. Acara hari kedua pada Kamis (14/7) merupakan puncak dan sekaligus menutup seluruh rangkaian dari kegiatan yang bertemakan “Land of Future” ini. Acara yang diselenggarakan oleh IBISMA UII Universitas Islam Indonesia berjalan dengan meriah dan diikuti oleh berbagai kalangan mulai dari dosen, mahasiswa, sampai masyarakat umum.

Growth Festival hari kedua ini dimeriahkan dengan acara Diseminasi Riset Unggulan Inovatif UII yang masih termasuk rangkaian Milad UII ke-79. Acara tersebut dibuka dengan sambutan dan pengenalan mengenai IBISMA oleh Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. Beliau mengatakan bahwa diseminasi ini akan diisi oleh Panel Mitra Dalam Negeri dan Luar Negeri. Untuk sesi Panel Mitra Dalam Negeri akan dibawakan oleh Portabox/Biofarma, Algist, dan Yamaha. Sedangkan, sesi Panel Luar Negeri akan disampaikan oleh TRIZ Internasional.

Lalu, ada acara Open Pitching yang diikuti oleh sebelas tenant, yaitu Eldey, Akosta, Jiwana, Creative Box, Lapak Karya Nusantara, GatotKaca Unisi, bin Sangkut, CV Khaira Buana Mas, SUAI Original, Rakuma, dan Rifqi Snack dengan mendatangkan empat reviewer dari berbagai perusahaan. Reviewer tersebut adalah Gregorius Puspito Sukindro sebagai Direktur PT Sarana Yogya Ventura, Amadea Intan Kharisma sebagai Programme Manager Block71, dan Tiara Della selaku Regional Head UMG Idealab.

Ditengah acara hari kedua ini hadir suatu keseruan untuk mengisi waktu istirahat dengan adanya Band UMC dan dance dari mahasiswa Yaman. Dance ini dipertunjukkan oleh empat orang mahasiswa International Program UII, khususnya dari Yaman. Dilanjutkan dengan acara awarding tenant UBIC dan Foodbiz yang diberikan oleh Dr. Ir Arif Wismadi, M.Sc. selaku Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh. Awarding juga diberikan kepada mahasiswa International Program UII yang diberikan oleh Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII.

Growth Festival 2022 yang diadakan selama dua hari ini akhirnya ditutup oleh Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII. Beliau menyampaikan harapannya agar acara ini dapat menjadi acara yang tetap ada dan memberi manfaat bagi semua orang. Sebagai hiburan dan bentuk apresiasi, Growth Festival 2022 juga mengundang Cakka Nuraga untuk tampil membawakan beberapa lantunan merdu dari karya-karyanya.

Growth Festival 2022 yang berlangsung pada Rabu (13/7) di Auditorium KH Abdul Kahar Mudzakkir dihadiri oleh banyak peserta. Acara pada hari pertama ini turut mengundang berbagai narasumber untuk menyampaikan ilmunya dan akan fokus bahas Metaverse sebagai Interaksi Immersive dan Young Entrepreneur.

Growth Festival bahas Metaverse sebagai Interaksi Immersive

Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A. selaku Kepala Dinas dan UKM DIY memberi Partner Speech mengenai kolaborasi dan strategi digitalisasi UMKM. Beliau menyampaikan bahwa PEMDA DIY bersama dengan Dinas Koperasi dan UKM DIY dan Universitas Islam Indonesia mendukung penuh perkembangan UMKM di Yogyakarta. Mereka saling mengisi bersinergi untuk merealisasikan indikator-indikator pertumbuhan perekonomian dengan cara pendampingan UMKM

“Kami di pemerintah pastinya bersama dengan Pak Jazim, bagaimana kita menjalani sirgulasi, kebijakan, regulator, tetapi kebijakan regulasi ini tidak akan bisa optimal, tidak ada gunanya lagi saat apa yang kita rencanakan dan kita susun dalam sebuah dokumen tapi tidak bisa diimplementasikan. Saat pengimplementasian pasti dari pemerintah tidak bisa sendiri. Maka kolaborasi menjadi salah satu kuncinya,” jelas Bu Siwi.

Dinas Koperasi DIY memiliki beberapa target. Pertama, mengenai cara meningkatkan kapasitas UKM, yaitu dengan meningkatkan omset UMKM mulai dari produksi, kualitas, legalitas, dan faktor penting lainnya. Kedua, peningkatan kapasitas koperasi dengan cara meningkatkan omset Koperasi. Lebih memperhatikan kepada kualitasnya, bukan jumlahnya. Sehingga pada tahun 2024, pemerintah dapat mencapai target untuk menciptakan 500 Koperasi Modern yang mengarah pada transformasi digital. Ketiga, penumbuhan wirausaha baru. Cara untuk menumbuhkan wirausaha baru ini dapat melalui inkubator bisnis, salah satunya IBISMA.

Selanjutnya, ada acara Technology Talkshow yang dipandu oleh Bagus Panuntun, SE., M.B.A. Talkshow ini dibawakan oleh Indra Haryadi, yaitu seorang CEO Hacklab Rocks dengan subjek “Metaverse for Our Future”. Beliau menjelaskan mulai dari pengertian metaverse sampai ke contoh penerapannya. Beliau menganalogikan metaverse menggunakan film-film yang menceritakan sebuah keadaan dimana sebagian besar waktu yang digunakan oleh orang yang tinggal di dunia tersebut dihabiskan untuk dunia virtual. “Jadi dari kamu lahir sampai kamu mati, itu kamu di dunia virtual,” ucapnya.

Menurut beliau, metaverse adalah internet dimensi ke-4 dimana manusia dapat berinteraksi secara immersive dengan objek virtual. Beliau berkata bahwa saat ini kita sedang menikmati internet dimensi ke-2. Salah satu contohnya penggunaan smartphone yang hanya memiliki tinggi dan lebar, serta bentuk interaksinya dengan menekan, mencubit, dan menggeser pada layar sentuh smartphone tersebut. Sedangkan metaverse memiliki tinggi, lebar, kedalaman, dan berat dengan beragam bentuk interaksi. Selain itu, metaverse punya banyak visualisasi objek yang ada di dunia nyata.

“Jadi kalau teman-teman pegang suatu benda, misalnya pegang mic. Itu bisa terasa kalau bentuknya bundar, teksturnya bisa terasa, panas temperaturnya juga bisa terasa. Bahkan saya percaya, one day bau itu bisa ditransfer,” tuturnya.

Kemudian, akan ada Business Talkshow yang dimoderatori oleh Rininta Hanum, ST., M.Eng., dengan tajuk “Set up Your Mind to be Young Entrepreneur” sebagai penutup rangkaian hari pertama. Talkshow ini dipaparkan oleh Saga Iqranegara selaku Ketua Umum ADITIF (Asosiasi Digital Kreatif Indonesia). Beliau mengawali talkshow dengan mengemukakan bahwa Indonesia masih membutuhkan banyak pengusaha baru karena untuk negara berkembang, minimal 2% dari populasinya adalah seorang entrepreneur. Namun, pada kenyataannya 90% perusahaan rintisan mengalami kegagalan. Walaupun begitu, setiap usaha entrepreneur tangguh tidak akan pernah berbohong. Apabila menemukan kegagalan, maka harus mencoba lagi dengan usaha yang lebih baik.

Beliau juga menjelaskan hal yang lebih penting untuk dimiliki oleh seorang pengusaha muda adalah Think like an Entrepreneur. Menurutnya, seorang pengusaha harus memiliki mindset Independence atau kemandirian, Accountability atau berani bertanggung jawab, Goal-oriented atau fokus memprioritaskan satu tujuan besarnya, Resilience atau kekuatan mental, dan Willingness to Experiment atau eksperimen saat membangun perusahaannya dari nol sampai sukses. Terakhir, beliau menyampaikan agar pengusaha menguasai skill masa depan, seperti menjadi seorang problem solver.

“Kalau sakit pasti ke dokter, ya, atau ke apotek. Kenapa sakit kita pergi ke dokter? Karena mereka adalah problem solvernya kita. Jadilah seorang problem solver. Apapun, ya, bidang yang kalian tekuni, jadilah seorang problem solver,” ucapnya.

Penguatan Ekosistem Inovasi dan Teknologi oleh IBISMAUniversitas Islam Indonesia (UII) melalui Direktorat Pengembangan dan Pembinaan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (DPPK/ST) telah menerima hibah bantuan pendanaan penelitian/riset dalam rangka pengembangan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) di Perguruan Tinggi Tahun 2021 dalam rangka mendorong hilirisasi hasil riset dan inovasi dari Kemendikbud/BRIN. Hibah yang diterima sebesar Rp 1.750.000.000 untuk tujuh tenant Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII. Tujuh tenant IBISMA UII yang mendapat pendanaan yakni Usy-Box Urinalysis Rapid Test Service, Idemes 2.0, ITMS 1.0, Netraku, Next Optima, Ranger Px-Ii, dan Zakea Indonesia.

Program ini diperuntukkan bagi calon usaha baru/rintisan berbasis teknologi berasal dari perguruan tinggi yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dan produknya masih berwujud prototipe atau draft program aplikasi (sub-bidang TIK). Salah satu sasaran dari program ini adalah terwujudnya produk inovasi dari perguruan tinggi yang siap untuk pra komersial.

Dr. Arif Wismadi selaku Direktur DPPK/ST menyampaikan bahwa tantangan besar dari pengembangan startup adalah pada tahap pra komersialisasi saat dihadapkan pada Valley of Death (lembah kematian) dan saat perusahaan rintisan mulai berjalan dihadapkan pada risiko Startup Bubble. Hal tersebut disampaikan pada Press Conference Pengembangan Ekosistem Inovasi dan Teknologi oleh IBISMA melalui Program CPPBT secara langsung di Gedung Simpul Tumbuh pada Kamis (23/06).

Ia melanjutkan mengenai tantangan Valley of Death tersebut muncul saat dukungan pemerintah dan universitas diturunkan karena inovasi dianggap telah matang dan siap dihilirisasi, namun di sisi lain investor belum tertarik dengan karya inovasi karena dianggap belum sangat siap untuk komersialisasi. “Sehingga kita komitmen dari tahap ide sampai komersialisasi kita selalu mendampingi,” lanjutnya.

Startup Bubble ditandai dengan PHK atau tutupnya startup yang muncul ketika dukungan pendanaan mulai berkurang di mana investor harus memilih hanya pada startup yang paling unggul dan paling menjanjikan profit. “Profit bukan tujuan utama, melainkan harus memiliki impact yang besar,” tuturnya.

Menurutnya untuk menghindari kedua risiko tersebut, seleksi gagasan bisnis oleh lembaga inkubator pada tahap awal menjadi sangat krisis. UII fokus untuk mendorong gagasan yang menghasilkan pain reliever pada tingkatatan extreme severity. “Jadi inovasi kita itu bisa menyelesaikan persoalan orang lain bukan menyenangkan diri kita,” ujarnya.

Dalam menaikkan level pembinaan kewirausahaan pada tingkat global, UII juga mendapat dukungan dari Uni Eropa melalui konsorsium Erasmus + ANGEL (ASEAN Network for Green Entrepreneurshipp & Leadership) bersama 16 perguruan tinggi dan lembaga inovasi Eropa dan ASEAN. Konsorsium ini mendorong civitas akademika untuk memimpin pengembangan bisnis yang menghasilkan dampak besar pada solusi masalah lingkungan dan sosial keasyarakatan.

Amarria Dila Sari, S.T., M.Sc. selaku Kepala IBISMA UII menambahkan bahwa selama empat tahun terakhir IBISMA sudah menginkubasi sekitar 150 tenant dengan total pendanaan 6,5 Miliar. “Kolaborasi yang ada itu tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri dan berbagai negara termasuk Erasmus ANGEL dan Erasmus GITA,” tambahnya.

Erasmus ANGEL merupakan salah satu dari lima proyek Erasmus yang dijalankan UII dalam lima tahun terakhir dan berfokus pada Green Entrepreneurship. Bagi UII program Erasmus ini merupakan salah satu strategi untuk pengembangan jaringan internasional sekaligus domestik. Terdapat lima negara ASEAN yang terlibat dalam Erasmus ANGEL, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Laos, serta 2 negara dari Eropa (Greece dan Cyprus) dan 16 perguruan tinggi yang bergabung dalam project tersebut.

IBISMA juga berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM DIY untuk menginkubasi sekitar 100 UMKM. Selain itu, untuk menunjang program kewirausahaan bagi startup dan UMKM baik di UII maupun masyarakat umum, IBISMA membuka expo hasil produk inovasi dan kewirausahaan serta open pitching dan talk show entrepreneurship pada acara Growth Festival 2022. Event Growth Festival ini akan diadakan pada tanggal 13 dan 14 Juli 2022 mendatang secara langsung di Auditorium Kahar Muzakir UII. Hal tersebut dilakukan untuk menunjang pengembangan ekosistem inovasi dan teknologi.

Tim IDEMES mengadakan acara sosialisasi tentang Diabetes Melitus (DM) dan launching produk IDEMES sebagai salah satu kegiatan pendanaan hibah CPPBT 2020 pada Sabtu (11/06). Acara tersebut dihadiri oleh kepala IBISMA UII, narasumber dr. Nuur Naafi Uloh M.Sc., S.Pk., penderita DM, serta masyarakat umum dengan jumlah peserta 30 orang di Hotel The Rich Jogja.

Sosialisasi Diabetes Melitus

DM menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular yang semakin banyak pengidapnya. Menurut International Diabetes Federation Federation Tahun 2015, Indonesia menempati peringkat ke tujuh untuk prelevansi penderita diabetes tertinggi di dunia. Ironisnya, dua pertiga penderitanya tidak tahu mereka memiliki diabetes.

Salah satu tenant IBISMA yang mendapatkan pendanaan hibah CPPBT Kemendikbud 2020 adalah IDEMES yang menciptakan produk yang dapat mengontrol asupan gula pasir harian yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan Indonesia, yaitu maksimal 50 gram per hari. Alat ini teritegrasi dengan smartphone sebagai fitur pengingat batasannya dan juga sebagai cara membiasakan diri untuk hidup sehat. Hal ini dikarenakan batasan konsumsi gula pasir harian yang ada terabaikan karena ketidaktahuan masyarakat Indonesia sendiri tentang itu dan tidak ada alat untuk kontrolnya, hal tersebut dapat berdampak pada kesehatan khususnya DM.

Launching IDEMES

Halida Ulfah, CEO dari IDEMES adalah Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Jurusan Teknik Industri Angkatan 2017. Ia menceritakan bagaimana IDEMES dapat terbentuk. Awal mulanya ia tidak berfikir akan menjadi seorang pengusaha/wirausaha dalam produk seperti ini dikarenakan ide ini muncul ketika ia dan dua orang temannya hanya berminat mengikuti perlombaan Inovasi Teknologi atau LEVITASI 2018 yang diadakan oleh Fakultas Teknologi Industri. Kemudian pada tahun 2019 ia berkesempatan diliput oleh berbagai media dan disiarkan disalah satu stasiun televisi nasional untuk menjelaskan IDEMES kepada publik. Dari sanalah IDEMES mulai dikenal oleh orang luar. Hingga pada tahun 2020 mereka diundang untuk menjadi narasumber di program Laptop SiUnyil Trans 7. Semakin dikenalnya IDEMES maka mereka bercita-cita untuk memproduksi dan menjual produk IDEMES agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh Masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu sebelum melakukan produksi dan penjualan, mereka melakukan riset lebih lanjut mengenai IDEMES dengan mengikuti Program Inkubasi yang ada di Universitas Islam Indonesia yang bernama UBIC 6.0 di bawah naungan IBISMA.

Dampak terbesar yang dirasakan setelah mengikuti program inkubasi ini adalah mereka bisa redesign prototype yang masih terdapat kendala dalam hal keakuratan sensor kadar gula darahnya, melakukan pengujian terkait etik kedokteran produk kesehatan, serta redesign aplikasi yang lebih friendly. Saat ini, produk IDEMES juga sudah di launching bersamaan dengan dilakukannya pengecekan gula darah secara gratis.

Pengecekan Gula Darah

Penggunaan Alat IDEMES

Pendampingan UBIC 8.0 Tahap 3

Berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII), salah satunya adalah UII Business & Innovation Challenge (UBIC) menjadi upaya dalam melakukan berbagai inovasi teknologi.

Berdasarkan hasil penilaian dewan juri telah diumumkan 28 tenant yang berhasil lolos seleksi proposal pada UBIC 8.0. Peserta yang lolos telah mengikuti pendampingan tahap 1 pada bulan Maret 2022.

Selanjutnya, para peserta mengikuti pendampingan UBIC 8.0 tahap 2 dimulai pada tanggal 29, 30, dan 31 Maret 2022 yang dilaksanakan secara Hybrid melalui zoom dan berada langsung di Gedung Simpul Tumbuh UII. Sebanyak 28 tenant yang mengikuti pendampingan ini mendapatkan beberapa materi sebagai penunjang perkembangan bisnisnya.

Kemudian, peserta mengikuti pendampingan tahap 3 sebagai pendampingan terakhir pada tanggal 31 Mei, 2 hingga 3 Juni 2022. Pendampingan ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Non TIK.

Pendampingan hari pertama pada Selasa, 31 Mei 2022, para peserta mendapatkan materi pelatihan TIK mengenai Key Metrics Analysis, Investmen Pitch, Customer Development, serta Pengelolaan dan Manajemen Konten Website. Sedangkan, pelatihan Non TIK membahas materi tentang Persiapan Ekspor.

Pada Kamis, 2 Juni 2022 membahas tentang materi Komunikasi Bisnis, Optimasi Iklan (Facebook, Instagram, dan Marketplace), Copy Writing & Content, serta SEO & Google Ads.

Kamis, 3 Juni 2022, pendampingan UBIC 8.0 tahap 3 ini ditutup dengan materi Analisa Laporan Keuangan (Financial Metrics), Valuasi Perusahaan (Startup & UMKM), Business Plan, serta Akselerasi Bisnis.

Pada program UBIC 8.0 ini peserta akan mendapatkan pendanaan sebesar 200 juta. Selama pendampingan berlangsung para peserta kembali diseleksi untuk mendapatkan pendanaan. Berdasarkan hasil seleksi, diperoleh 17 peserta yang berhasil lolos mendapatkan pendanaan.

Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) menyelenggarakan pendampingan kepada tenant Program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) pada Kamis (15/4) secara daring. Agenda tersebut membahas mengenai Pengembangan Produk Alat Kesehatan Berstandar Nasional Indonesia bersama Hary Haryanto dari Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Pengembangan Standar Produk Alat Kesehatan

Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan lembaga pemerintah non kementerian. Salah satu tugas BSN adalah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI), namun bukan lembaga sertifikasi SNI. “Karena nanti konflik of interest ya kalau kita yang menerbitkan standar dan kita yang mensertifikasi. Makanya sertifikasi diserahkan oleh lembaga sertifikasi yang menerapkan standar internasional,” ujar Hary.

Hary menambahkan bahwa alat kesehatan menurut Permenkes 62 Tahun 2017 adalah suatu instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.

“Perbekalan kesehatan rumah tangga merupakan alat, bahan, atau campuran bahan untuk pemeliharaan dan perawatan untuk kesehatan manusia, yang ditujukan untuk penggunaan di rumah tangga dan fasilitas umum,” tambahnya.

Ia mengemukakan bahwa alat kesehatan (alkes) ini merupakan produk yang sangat ketat terhadap regulasi, karena bicara alkes bicara banyak risiko. Hal ini dapat berpengaruh cara memproduksi dan desain dari alat kesehatannya. Standar alat kesehatan yang akan beredar di ASEAN minimal tersertifikasi oleh ISO 13485.

Hary juga mengatakan bahwa alat kesehatan ini mulai proses penelitian, desain, sampai produk dimusnahkan itu ketat dengan peraturan. Produsen harus memiliki sertifikat produksi dan sertifikat CPAKB. Kemudian, distributor harus memiliki sertifikat distribusi dan sertifikat CDAKB. Produsen dan importir pemilik izin edar bertanggung jawab atas alat kesehatan yang bermutu, aman, dan bermanfaat. Setelah itu, dapat menerbitkan ijin edar oleh Kementerian Kesehatan. Selanjutnya, dilakukan pengawasan terhadap alat kesehatan.

Dalam pemaparannya, Hary mengemukakan tentang risiko alat kesehatan. Alat kesehatan memiliki empat klasifikasi, yaitu kelas A low risk, kelas B low moderate risk, kelas C moderate high risk, dan kelas D high risk. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko alat kesehatan adalah lamanya waktu kontak alat terhadap tubuh, derajat dan tempat masuknya dalam tubuh, kombinasi alat kesehatan. Berikutnya maksud penggunaan sebagai alat diagnosis atau untuk pemeliharaan, efek lokal terhadap sistemik, mekanisme kerja dalam tubuh, efek biologi terhadap tubuh, kontak dengan kulit yang luka, serta kemampuan alat dapat untuk digunakan kembali atau tidak.

BSN sendiri telah menetapkan 294 SNI tentang alat kesehatan yang disusun secara aktif oleh 9 Komite Teknik. Sebelum itu, ada beberapa dokumen yang harus dimiliki sebelum SNI, yaitu sertifikat produksi, ijin edar, dan sertifikat CPAKB. Standar terkait manajemen risiko alat kesehatan ini adalah SNI ISO 14971, Seri SNI ISO 10993, Seri SNI IEC 60601, dan IEC 62304:2006.

Hary menggambarkan secara piramida terbalik, alat kesehatan memiliki banyak standar. Pertama, vertical standards isinya mengatur aspek keselamatan dan kinerja dari setiap produk alat kesehatan dan/atau proses. Contohnya, SNI untuk inkubator bayi, tempat tidur pasien, alat suntik sekali pakai, masker medis, sarung tangan bedah, dan lainnya. Kemudian, semi horizontal standards berisi aspek yang dapat diterapkan untuk kelompok (family) dari produk alat kesehatan yang serupa dan/atau proses yang mengacu kepada standar dasar. Contohnya adalah Seri SNI IEC 60601, Seri SNI ISO 10993, dan SNI ISO 11135-1.

Selanjutnya, horizontal standards ini isinya tentnag konsep fundamental, prinsip dan persyaratan yang dapat diterapkan untuk sebagian besar produk alat kesehatan dan/atau proses. Contohnya, SNI 13485, SNI ISO 14971, dan ISO 14155. “Nah ini secara gambaran kira-kira standar apa saja yang harus dipelajari,” tutur Hary.

Pendampingan UBIC 8.0 Tahap 2

UII Business & Innovation Challenge (UBIC) merupakan salah satu program yang menjadi upaya Inkubator BIsnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) dalam melakukan berbagai kegiatan yang terkait dengan inovasi teknologi.

Berdasarkan hasil penilaian dewan juri telah diumumkan 28 tenant yang berhasil lolos seleksi proposal pada UBIC 8.0. Peserta yang lolos telah mengikuti pendampingan tahap 1 pada bulan Maret 2022.

Selanjutnya, para peserta mengikuti pendampingan UBIC 8.0 tahap 2 dimulai pada tanggal 29, 30, dan 31 Maret 2022 yang dilaksanakan secara Hybrid melalui zoom dan berada langsung di Gedung Simpul Tumbuh UII. Sebanyak 28 tenant yang mengikuti pendampingan ini mendapatkan beberapa materi sebagai penunjang perkembangan bisnisnya. Pendampingan ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Non TIK.

Pendampingan hari pertama pada Selasa, 29 Maret 2022, para peserta mendapatkan materi pelatihan TIK mengenai TRIZ, Agile & Scrum Development Process, UI/UX (MVP & Prototyping), serta Product Fit Market (Testing).  Kemudian, materi mengenai Desain Produk dan workshop. Lalu, materi Produk Validasi juga workshop. Sedangkan, pelatihan Non TIK membahas materi tentang TRIZ, Manajemen Operasional (SOP & HPP), Standarisasi Mutu (QC & HACCP), dan Manajemen Produktifitas (5S & K3) serta dilanjutkan dengan Workshop 5S.

Pada Rabu, 30 Maret 2022 membahas tentang materi WA Business dan Workshop Profil Usaha dan melakukan pitch deck. Selanjutnya untuk materi pelatihan TIK user needs/voice of customer – voice of engineer, serta pendampingan B2C Software Sequence. Sedangkan untuk pelatihan Non TIK mendapat pendampingan pembuatan laporan keuangan (BS, IS, CF) dan onboarding E-Commerce.

Kamis, 31 Maret 2022, pendampingan UBIC 8.0 tahap 2 ini ditutup dengan materi Branding (Value, Guideline, Packaging, dll), Website dasar dan pengembangan (landing page dan company profile), serta pelatihan Digital Marketing (Youtube, IG, & TikTok).

Setelah pendampingan tahap 2 ini akan diadakan pendampingan tahap 3 pada tanggal 31 Mei hingga 3 Juni 2022. Selanjutnya akan diumumkan tenant yang akan menerima pendanaan pada UBIC 8.0 ini.

Pendampingan UBIC 8.0 Tahap 1

Inkubator BIsnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berupaya melakukan berbagai program kegiatan yang terkait dengan inovasi teknologi. Salah satunya adalah Program Inkubasi Bisnis IBISMA UII, yaitu UII Business & Innovation Challenge (UBIC).

Berdasarkan hasil penilaian dewan juri telah diumumkan 28 tenant yang berhasil lolos seleksi proposal pada UBIC 8.0. Peserta yang lolos selanjutnya mengikuti pendampingan tahap 1 pada bulan Maret 2022.

Pendampingan UBIC 8.0 tahap 1 dimulai pada tanggal 2, 4, dan 5 Maret 2022 yang dilaksanakan secara Hybrid melalui zoom dan berada langsung di Gedung Simpul Tumbuh UII. Sebanyak 28 tenant yang mengikuti pendampingan ini mendapatkan beberapa materi sebagai penunjang perkembangan bisnisnya.

Rabu, 2 Maret 2022, para peserta mendapatkan materi mengenai Entrepreneur dan Growth Mindset dilanjutkan dengan workshop.  Kemudian, materi mengenai Desain Produk dan workshop. Lalu, materi Produk Validasi juga workshop.

Pendampingan hari kedua, pada Jumat, 4 Maret 2022 membahas tentang materi Business Model (VPC dan BMC) dan Manajemen Tim serta pada masing-masing materi juga diadakan workshop.

Hari terakhir, Sabtu, 5 Maret 2022, pendampingan UBIC 8.0 tahap 1 ini ditutup dengan materi Legalitas dan HKI yang diadakan secara daring melalui zoom.

Setelah pendampingan tahap 1 ini akan diadakan pendampingan tahap 2 pada tanggal 29 hingga 31 Maret 2022

Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) berupaya melakukan berbagai program kegiatan yang terkait dengan inovasi teknologi. Salah satunya adalah Program Inkubasi Bisnis IBISMA UII, yaitu UII Bussiness & Innovation Challenge (UBIC).

Pendaftaran yang dibuka pada bulan Januari 2022 ini telah melewati proses seleksi proposal bisnis. Berdasarkan hasil seleksi dan penilaian oleh dewan juri, maka ditetapkan 28 tenant yang berhasil lolos seleksi proposal.

Pengumuman Seleksi Proposal UBIC 8.0

Selamat, kami ucapkan kepada para peserta yang berhasil lolos seleksi proposal pada UBIC 8.0 dan akan mengikuti pendampingan tahap 1 pada bulan Maret 2022.

IBISMA UII mengucapkan terima kasih atas partisipasi peserta yang telah mengirimkan proposal bisnis terbaiknya. Kami harap program ini dapat membentuk pengusaha muda yang memiliki keunggulan dalam inovasi bisnis atau teknologi, kemandirian dan profesionalisme, serta mampu berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan ekonomi bangsa Indonesia.